Ilustrasi pencemaran lingkungan. ©2016 Merdeka.com
JATIM | 5 Juli 2021 13:15 Reporter : Edelweis Lararenjana Merdeka.com - Berbagai macam bahan kimia dapat mencemari air, tanah, atau udara. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia serta semua makhluk hidup di dalamnya. Banyak situs limbah berbahaya dan fasilitas industri telah terkontaminasi selama beberapa dekade dan terus mempengaruhi lingkungan. Sebagian besar kontaminan memasuki lingkungan dari fasilitas industri dan komersial. Contohnya seperti tumpahan minyak dan bahan kimia, sumber non-titik seperti jalan, tempat parkir, dan saluran air hujan, dan instalasi pengolahan air limbah dan sistem pembuangan limbah. Beberapa kontaminan di lingkungan dapat terlihat jelas dan berbau sangat tidak enak, mengganggu banyak hal di sekitarnya. Tetapi, dampak dari hal ini lebih dari sekadar estetika. Beberapa polutan menahan kerusakan dan terakumulasi dalam rantai makanan. Polutan ini dapat dikonsumsi atau diserap oleh ikan dan satwa liar, yang pada gilirannya dapat dimakan oleh manusia. Bahan kimia juga dapat masuk ke sedimen, berdampak pada wilayah pesisir yang luas, mengancam kesehatan manusia, dan mengurangi kesejahteraan ekonomi daerah yang bergantung pada lingkungan pesisir yang sehat. Lantas, bagaimana cara mencegah pencemaran lingkungan yang bisa dilakukan? 2 dari 5 halaman
Pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah utama yang sedang dihadapi manusia secara global. Pencemaran memiliki banyak bentuk, mulai dari air yang diminum hingga suara yang didengar, dapat dianggap sebagai beberapa aspek yang berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini pada gilirannya akan menyebabkan bahaya kesehatan, efek buruk pada ekosistem dan satwa liar. Pencemaran dapat dinyatakan sebagai masuknya zat berbahaya atau partikel asing apapun yang akan berdampak buruk pada lingkungan, seperti yang dikutip dari laman United States Environmental Protection Agency. Melindungi lingkungan dan menemukan cara mencegah pencemaran lingkungan secara lebih lanjut adalah salah satu tanggung jawab utama manusia dan cara alami untuk merawat diri sendiri dan generasi masa depan. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah pencemaran lingkungan yang bisa dilakukan, dilansir dari laman Health and Environment Alliance (HEAL), sebuah organisasi lingkungan terkemuka dari Uni Eropa: 3 dari 5 halaman ©2021 Liputan6.com/Johan Tallo Berikut ini adalah beberapa cara mencegah pencemaran lingkungan yang berfokus pada pencemaran udara. Anda bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk berkontribusi dalam pengurangan polusi udara di lingkungan:
4 dari 5 halaman
Selain pencemaran udara, Anda juga harus bergotong-royong untuk mencegah pencemaran air. Berikut adalah beberapa cara mencegah pencemaran lingkungan khususnya dalam aspek pencemaran air yang bisa mulai dilakukan sendiri:
5 dari 5 halaman
Terakhir adalah langkah-langkah cara mencegah pencemaran lingkungan dalam hal ini tanah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk berkontribusi menjaganya:
Lihat Foto KOMPAS.com - Terdapat beberapa hal yang menyebabkan pencemaran air, yakni limbah industri, limbah pertanian, dan limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik. Misalnya, penggunaan fertilizer sebagai pestisida, yang kerap dilakukan secara berlebihan, dapat menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air. Penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan herbisida, juga dapat mencemari air. Pencemaran air dapat menjadi ancaman yang membahayakan lingkungan dan makhluk hidup. Oleh sebab itu, pencemaran air harus ditanggulangi dengan cara-cara yang tepat. Baca juga: Dampak Pencemaran Ekosistem Air Cara menanggulangi pencemaran airDilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah 3 cara menanggulangi pencemaran air: 1. Membuat kolam stabilisasiKolam stabilisasi bermanfaat untuk mengolah air limbah secara alamiah sehingga zat-zat pencemar dapat dinetralkan sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (untuk air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (untuk menghilangkan mikroorganisme patogen). 2. Menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pengolahan air limbah dengan cara ini membutuhkan alat-alat khusus. Menanggulangi pencemaran air dengan IPAL dilakukan melalui tiga tahapan, yakni primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).
Primary treatment adalah tahap awal yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter dan bak sedimentasi. Baca juga: 3 Zat yang Menyebabkan Terjadinya Pencemaran Air dan Cara Mencegahnya Secondary treatment adalah tahap kedua untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Terakhir, tertiary treatment adalah lanjutan dari tahap kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk menghilangkan mikroorganisme patogen. 3. Pengelolaan kotoranBiasanya, kotoran, tinja, atau excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Tinja bisa mengandung bakteri patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan baik, ini dapat menimbulkan berbagai penyakit. Pengelolaannya dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septictank yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif. Pengelolaan kotoran dalam septictank dapat diolah secara anaerobik menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber gas untuk rumah tangga. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |