Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

26 Agustus 2018

Diperbarui 27 Agustus 2018

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, Kemenpora/Twitter

Keterangan gambar,

Tim putra panjat tebing dalam nomor kecepatan menyumbang emas untuk Indonesia.

Indonesia berhasil meraih 22 medali emas setelah cabang olah raga panjat tebing menyumbang dua emas melalui nomor kecepatan regu putra dan putri di Jakabaring Sport City, Palembang, Senin (27/08) malam.

Emas pertama disumbangkan regu putri Indonesia untuk nomor kecepatan estafet, yaitu Puji Lestari, Fitriyani, Aries Susanti Rahayu, Sallsabillah Rajiah, dengan mengalahkan tim Cina.

Dan emas kedua diraih regu putra Indonesia (tim satu) dalam nomor kecepatan estafet regu putra, yaitu Sufriyanto Rindi, Hinayyah Muhammad, Dzar Yulianto Abu, serta Leonardo Veddriq, setelah mengalahkan tim Indonesia dua.

Sebelumnya, atlet panjat tebing putri, Aries Susanti Rahayu, telah menyumbang emas pertama panjat tening nomor tunggal. Dengan demikian, cabang panjat tebing sudah menyumbangkan tiga emas.

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, Kemenpora/Twitter

Sampai Senin (27/08), Indonesia telah meraih 22 emas dan masih berada di urutan empat dalam perolehan medali sementara, di bawah Cina, Jepang dan Korea Selatan.

Perolehan 22 medali emas ini merupakan capaian terbaik Indonesia sepanjang perjalanannnya dalam mengikuti ajang Asian Games.

Capaian 22 medali emas ini akan bertambah menjadi 23 karena final bulu tangkis ganda putra akan menghadapkan sesama atlet Indonesia.

Abdul Malik memenangkan emas ke 20 Indonesia dan ke-delapan dari cabang pencak silat setelah menjuarai pencak silat nomor 50-55 kg dalam final yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8). Dia mengalahkan pesilat asal Malaysia, Faizul M Nasir, dengan angka 5-0.

Dengan pencapaian ini, Indonesia mantap di posisi ke-empat klasemen umum, meninggalkan Iran. Tiga raksasa Asia, yang sementara ini menempati posisi tiga besar adalah Cina, Jepang dan Korea Selatan.

Emas ke-19 diperoleh Monita Sarah Tria setelah mengalahkan lawannya, Nong Oy Vongphakdy dari Laos dengan angka 5-0 di final nomor 55-60 kg putri.

Satu emas lagi, juga satu perak, dipastikan diperoleh dari ganda putra bulutangkis setelah dua pasangan Indonesia berhasil melaju ke final.

Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon melaju ke final setelah menundukkan ganda putra Taiwan, Lee Yang-Lee Jhe Hui dalam tiga set (21-15, 20-22, 21-12).

Di babak final, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan menghadapi ganda putra Indonesia lainnya, Alfian Fajar-Muhammad Rian Ardianto

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, Instagram/JawaraSilat

Keterangan gambar,

Monita Sarah Tria sumbangkan emas ke-19 bagi Indonesia.

Sayangnya, tunggal putera bulutangkis gagal menampilkan sesama atlet Indonesia setelah Anthony Ginting takluk di tangan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, di semifinal.

Iqbal Candra Pratama memenangkan emas ke 18 bagi Indonesia dan kelima cabang pencak silat, setelah di final kelas 60-65 kg. Igbal mengalahkan pesilat Vietnam, Nguyen Ngoc Toan dengan angka 4-1.

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, ANTARA/MELVINAS PRIANANDA

Keterangan gambar,

Iqbal Candra Pratama menangkan medali emas Indonesia ke 18.

Dalam laga sebelumnya, ganda putra Alfian Fajar-Muhammad Rian Ardianto telah mengalahkan ganda putra Cina, Yuchen Liu - Li Junhui (21-14, 19-21, 21-13).

Dengan 'All Indonesian Final' di ganda putera bulutangkis, Indonesia dipastikan meraih setidaknya 21 medali emas di Asian Games kali ini -terbaik sepanjang sejarah.

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/MELVINAS PRIANANDA

Keterangan gambar,

Atlet pencak silat Aji Bangkit Pamungkas menyumbang emas setelah mengalahkan atlet Singapura Sheik Alauddin dengan skor 5-0 di nomor 85 kg

Pencak silat panen delapan emas

Para finalis Indonesia praktis menyapu bersih semua nomor final dan menyumbangkan seluruhnya delapan emas bagi kontingen.

Sebelumnya Aji Bangkit Pamungkas menyumbang emas dengan mengalahkan atlet Singapura Sheik Alauddin dengan skor 5-0 di nomor 85 kg, Senin (27/08).

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/MELVINAS PRIANANDA

Keterangan gambar,

Ganda putra Indonesia untuk nomor seni, Yola Primadona dan Hendy, berhasil meraih medali emas dengan nilai terbesar yaitu 580.

Ada pun trio atlet pencak silat memenangkan final nomor beregu untuk menyabet medali ke-15 Indonesia, melesatkan tim merah putih ke posisi ke-empat klasemen umum untuk pertama kalinya, menyalip Iran.

Dalam nomor ganda putra, trio atlet pencak Indonesia Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, dan Anggi Faisal Mubarok, berhasil meraih nilai tertinggi yaitu 465.

Di partai final yang digelar di Padepokan pencak silat Taman Mini, Jakarta, mereka mengungguli regu putra Vietnam (450) dan Thailand (448).

Ganda putra Indonesia untuk nomor seni, Yola Primadona dan Hendy, menyabet emas setelah berhasil meraih nilai tertinggi yaitu 580, mengalahkan ganda putra Vietnam yang meraih nilai 562 serta Malaysia 560.

Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan
Mengapa Indonesia belum pernah meraih emas asian games cabang sepak bola jelaskan

Sumber gambar, ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda

Keterangan gambar,

Puspa Arum Sari adalah pesilat pertama Indonsia yang meraih medali emas di Asian Games 2018 ini.

Beberapa saat sebelumnya, Puspa Arum Sari menyumbang emas ke-13, lewat kemenangan di nomor seni tunggal puteri.

Puspa mengungguli atlet Singapura Nurzuhairah Mohammad Yazid yang memperoleh perak dan pesilat Filipina Cherry May Regaldo yang memperoleh perunggu.

Keberhasilan Puspa memperpanjang catatan 'setiap hari medali emas' kontingen Indonesia.

Keterangan gambar,

Aqsa Sutan Aswar (kiri) menyumbangkan satu emas dan satu perak bagi Indonesia.

Hari Minggu (26/8) kemarin), Indonesia menambah dua emas melalui atlet jetski, Aqsa Sutan Aswar, di nomor endurance, dan karateka Rifki Ardiansyah Arrosyid yang menjuarai nomor kumite 60 kilogram.

Bagi Indonesia, ini adalah prestasi Asian Games terbaik sepanjang masa, melampaui pencapaian Asian Games 1962. Ketika itu Indonesia juga menjadi tuan rumah dengan menyabet 11 emas.

Di Asian Games 2018 Jakarta Palembang, hingga saat ini urutan tiga teratas masih ditempati oleh raksasa olahraga Asia, Cina, Jepang, Korea Selatan, disusul Iran.

Indonesia masih bisa menambah medali emas, antara lain dari pencak silat, bola voli pantai putera, sepak takraw dan bulu tangkis perorangan.

Atlet Indonesia yang masih bertahan di bulu tangkis adalah Jonatan Christie (tunggal putra) yang akan berhadapan dengan atlet Taiwan penakluk Anhony Gining, sementara pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akan saling berhadapan di final ganda putra, memastikan tambahan satu emas dan satu perak.

Konten tidak tersedia

  • {{promo.headlines.shortHeadline}}