Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

Umumnya, skripsi yang menggunakan angket kuesioner menggunakan skala likert. Sementara itu, skala likert ini termasuk data ordinal. Anda bisa menggunakan Method Successive Interval Tools pada Excel untuk mengubah data ordinal menjadi interval.

Panduan ini akan mengajarkan Anda cara mengubah data berskala Ordinal menjadi Interval menggunakan Excel. Saya Menggunakan Tools Khusus ( Method Successive Interval ) untuk mengubah skala data.

  • Download Tools Method Successive Interval
  • Cara Menggunakan File MSI
  • #1 Tabulasi Data
  • #2 Method Successive Interval
  • Lalu Apa Selanjutnya ?
  • Pintasan Panduan Olah Data Regresi Linier

Download Tools Method Successive Interval

Anda tidak bisa menggunakan Method Successive Interval pada fitur bawaan Excel. Saya membuat file khusus untuk menambahkan Add-ons Excel agar bisa menggunakan Method Successive Interval.

Jadi, silahkan download file Excel berikut. Kemudian isi data Anda ke dalam File ini. Ikuti panduan di bawah.

Cara Menggunakan File MSI

Setelah Anda download File MSI ini, silahkan Ekstrak Berkas (klik kanan, kemudian pilih 7zip atau winrar dll, kemudian pilih Extract Here).

Selanjutnya, muncul folder baru, kemudian buka file Excel dengan nama STAT97 di dalam folder tersebut. Akan ada pemberitahuan untuk Enable Macros atau Disable. Silahkan Pilih Enable Macros.

Note: Anda hanya bisa menggunakan Tools Method Successive Interval melalui file Excel yang bisa Anda download sebelumnya. Tidak bisa menggunakan Aplikasi Excel biasa.

Selanjutnya, buat WorkBook baru atau open file Excel Anda (jika ada) untuk mengolah data Anda. Silahkan ikuti panduan berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

Klik Tab File di sudut kiri atas layar Anda (seperti gambar di atas). Berikutnya:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama, klik New untuk membuat file baru atau Open untuk membuka File Anda. Saya sarankan New saja.
  2. Kedua, Jika Anda pilih open, maka silahkan cari file Anda. Jika Anda pilih New, maka silahakan klik Blank WorkBook.

#1 Tabulasi Data

Sebagai contoh, saya menggunakan data berikut:

  1. Panduan ini menggunakan 2 Variabel Bebas (X) dan 1 Variabel Terikat (Y)
  2. Masing-masing variabel memiliki 5 indikator.
  3. Responden penelitian sebanyak 71 Responden.

Selanjutnya silahkan susun data Anda sesuai Tabulasi Data yang Saya gunakan berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama, Kolom Responden adalah urutan data Anda berdasarkan Responden 1 sampai responden terakhir.
  2. Kedua, Kolom Indikator Variabel merupakan indikator penilaian variabel yang Anda dapatkan dari hasil kuesioner. Silahkan copy hasil Kuesioner Anda sesuai Indikator dan urutan responden.
  3. Ketiga, kolom jumlah adalah jumlah dari Indikator. Saya menggunakan Fungsi SUM. Caranya, silahkan ketik =SUM(blok data yang ingin di hitung jumlahnya).
  4. Terakhir, kolom rerata adalah rata-rata dari semua nilai Indikator pada masing-masing responden. Anda bisa menggunakan Fungsi AVERAGE Excel. Caranya ketik =AVERAGE(blok data yang ingin di hitung rata-ratanya).

Silahkan lakukan tabulasi data yang sama untuk variabel lainnya.

Jika Tabulasi data sudah selesai, silahkan ikuti panduan Method Successive Interval berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama, klik Tab Add-Ins, Klik Statistics. Kemudian Pilih Method Successive Interval. Jika Ada pemberitahuan Merge Styles that have the same names ? silahkan klik Yes
  2. Kedua, Window Successive Interval terbuka. Klik Form pada Data Range. Kemudian Blok semua data Indikator Variabel X1 termasuk Header nya (X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, dan X1-5).
  3. Ketiga, centang box Label in First Row. Karena pada Form Data Range, Kita blok data termasuk headernya.
  4. Terakhir, klik Form Cell Output. Kemudian klik Cell untuk menampilkan hasil MSI. Pada contoh ini, hasil MSI saya tampilkan pada Cell B78, tepat dibawah kolom X1-1.

Jika sudah, silahakan klik Next. Kemudian ikuti panduan berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama,klik Select All untuk memilih semua indikator.
  2. Kedua, klik Next, dan tahap selanjutnya perhatikan gambar:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama, isi Min. Value = 1.
  2. Kedua, isi Max. Value = 5.
    Umumnya, Kuesioner menggunakan Skala Likert (1-5), sebagai contoh:
    1 = Sangat Setuju
    2 = Setuju
    3 = Netral
    4 = Tidak Setuju
    5 = Sangat Tidak Setuju
    Jika Anda menggunakan skala lain, isilah min dan max value dengan jumlah skala yang Anda gunakan.
  3. Terakhir, klik Finish untuk menampilkan hasil.

Jika sudah, hasilnya akan tampak seperti gambar berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

Untuk mempersiapkan variabel ke tahap Analisis Regresi (Uji t, Uji F dll). Silahkan hitung Jumlah dan Rata-rata semua Method Successive Interval untuk masing-masing responden. Perhatikan langkah-langkah berikut:

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

  1. Pertama, Copy – Paste semua data responden pada tabel sebelumnya.
  2. Kedua, hitung Jumlah semua indikator untuk masing-masing responden dengan Fungsi SUM.
  3. Ketiga,hitung rata-rata semua indikator untuk masing-masing responden dengan Fungsi AVERAGE.

Variabel X1 sudah kita ubah menjadi data interval. Silahkan gunakan cara yang sama untuk Variabel lainnya (X2, Y dll).

Lalu Apa Selanjutnya ?

Lalu data mana yang akan digunakan untuk analisis Regresi Linier ? Anda bisa menggunakan data Jumlah atau Rata-Rata dari Successive Interval untuk Setiap Variabel. Tergantung referensi buku / jurnal yang Anda gunakan.

Jika Anda menggunakan data jumlah, maka gunakan data jumlah Method Successive Interval pada Variabel X1 tersebut. Begitu juga untuk variabel lainnya. Silahkan gunakan pintasan panduan skripsi M Jurnal berikut untuk menyelesaikan Skripsi Anda.

Pintasan Panduan Olah Data Regresi Linier

Panduan Sebelumnya: Proposal (BAB 1 – 3).

  1. Regresi Linier: Materi dasar (yang paling dasar) tentang Regresi Linier. Jangan abaikan materi ini, supaya tidak gagal paham.
  2. Metode Analisis: Uji apa saja yang wajib dilakukan pada Penelitian Regresi Linier ?

Angket Kuesioner

Jika penelitian Anda menggunakan angket kuesioner, ikuti beberapa panduan berikut sebagai tahap awal dalam analisis data.

  1. Tabulasi Data: Membuat tabulasi data dari hasil jawaban responden menggunakan Microsoft Excel berdasarkan skala likert + Gratis Template.
  2. Analisis Deskriptif: Langkah-langkah analisis deskriptif data angket kuesioner + Gratis Template Otomatis.
  3. Frekuensi Kumulatif: (Sedang disusun).
  4. Method Successive Interval: (Anda Disini).

Selanjutnya, ikuti panduan sesuai software yang Anda gunakan. Saat ini, Saya sudah menyusun panduan dari 2 software.

Regresi SPSS

  1. Uji Asumsi Klasik SPSS: Cara uji Asumsi Klasik menggunakan Aplikasi SPSS.
  2. Regresi SPSS: Cara Regresi, Uji t, uji F, R2 dan Estimasi Model Regresi menggunakan Aplikasi SPSS
  3. Hasil SPSS: Cara baca hasil Regresi SPSS (Interpretasi Model Regresi), + R-Square

Regresi E-Views

  1. Uji Asumsi Klasik E-Views: Cara uji Asumsi Klasik menggunakan Aplikasi E-Views
  2. Regresi E-Views: Cara Regresi, Uji t, uji F, R2 + Pengambilan keputusan Hipotesis.
  3. Hasil E-Views: Cara baca hasil Regresi E-Views (Interpretasi Model Regresi), + R-Square

Panduan Berikutnya: Problem dan Solusi.

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?
1

×

Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi interval?

"Hidup ini singkat - bermimpilah yang besar dan wujudkan impianmu di tahun 2022 sebaik- baiknya!"

Mengapa mengubah data ordinal ke interval?

Sederhananya lagi, transformasi data ordinal ke data interval bertujuan agar data dapat berdistribusi normal atau menjadi homogen yang selanjutnya dapat dilakukan uji asumsi klasik pada hasil tranformasi data tersebut.

Apakah skala likert merupakan skala interval?

Beberapa peneliti yang berpandangan bahwa skala likert termasuk kategori skala ordinal berusaha menaikan skala ini menjadi skala interval dengan menggunakan Metode Succsesive Interval (MSI), agar data dapat dianalisis dengan menggunakan analisis parametrik.

Skala ordinal dan interval menggunakan uji apa?

Skala pengukuran variabel penting untuk penentuan uji statistik yang sesuai: skala nominal dan ordinal hanya bisa menggunakan uji statistik non parametrik, sedangkan skala interval dan rasio bisa menggunakan statistik parametrik.

Apa bedanya interval dan ordinal?

Dengan demikian jelas bahwa perbedaan terbesar antara data ordinal dan interval adalah skala tidak seragam pada data ordinal, sedangkan pada skala interval seragam. Perbedaan lainnya tentu saja adalah fakta bahwa data interval mengungkapkan informasi bijih daripada data ordinal.