Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Melengkapi pembahasan mengenai uji instrumen yang terkait dengan validitas dan reliabilitas, pada kesempatan ini saya ingin membahas secara khusus mengenai uji reliabilitas excel. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui bagaimana cara menghitung validitas menggunakan software Excel. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah excel bisa juga digunakan untuk menghitung reliabilitas? Kalau bisa bagaimana cara menghitungnya?

Perlu anda ketahui, bahwa pada artikel ini, kita tidak hanya menjelaskan perihal uji reliabilitas secara khusus dengan perhitungan excel. Melainkan juga penjelasan terhadap uji reliabilitas itu sendiri.

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Pengertian Uji Reliabilitas Menurut Ahli (Pakar)

Menurut Sugiono (2005), reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.

Menurut Sukadji (2000), uji reliabilitas adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien. Koefisien yang tinggi berarti reliabilitas yang tinggi.

Menurut Anastasia dan Susana (1997), reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda.

Ok, sebelum saya berikan penjelasan lebih lanjut mengenai uji reliabilitas serta perhitungan dan contoh uji reliabilitas dengan excel, kita coba review sedikit apa keterkaitan uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Persyaratan bagi sebuah test instrumen penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini  perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.”

Jenis Reliabilitas

Secara garis besar, kita mengenal ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Pada tulisan ini kita hanya membatasi membahas mengenai reliabilitas internal. Pada dasarnya, reliabilitas ini diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan.

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Jenis Uji Reliabilitas

Terdapat bermacam-macam cara yang dapat kita gunakan untuk mengetahui dan menghitung reliabilitas internal. Pemilihan teknik mana yang digunakan biasanya didasarkan atas bentuk instrumen maupun selera kita sebagai peneliti. Penggunaan teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan indeks reliabilitas yang berbeda pula. Hal ini secara sederhana dapat kita pahami karena wajar saja pengaruh sifat atau karakteristik data menyebabkan perhitungan menghasilkan angka yang berbeda, salah satunya akibat pembulatan angka.

Secara khusus, beberapa teknik memerlukan persyaratan tertentu sehingga peneliti tidak dapat begitu saja memilih teknik tersebut. Beberapa teknik mencari reliabilitas yang akan digunakan adalah:

  1. Spearman-Brown
  2. Flanagan
  3. Rulon
  4. Kuder-Richardson (K-R) 20
  5. K-R 21
  6. Hoyt
  7. Alpha.

Pentingnya Uji Reliabilitas

Dalam penelitian yang menggunakan metoda kuantitatif, kualitas pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan. Suatu instrumen penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen, tentunya harus disesuaikan dengan bentuk instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen mengukur apa yang harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu tes, yaitu: (1) tes tunggal (single test), (2) tes ulang (test retest), dan (3) tes ekuivalen (alternate test).

Rumus Uji Reliabilitas Dengan EXCEL

Reliabilitas Tes Tunggal

Pada bahasan kali ini, kita hanya akan membahas tentang Reliabilitas Tes Tunggal (Internal Consistency Reliability)

Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan terhadap sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:

Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua (Split-Half Technique)

Rumus Uji Reliabilitas Teknik Belah Dua dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing test mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal / soal nomor ganjil) dan skor belahan kedua (akhir / soal nomor genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan r1/2 1/2 dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, yaitu:

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN
Rumus Uji Reliabilitas

Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:

  • 0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
  • 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
  • 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
  • 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
  • -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

Berikut Contoh Uji Reliabilitas Belah Dua dengan menggunakan Software MS Excel:

Rumus Uji Reliabilitas Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique).

Rumus uji Reliabilitas teknik non belah dua: Salah satu kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua adalah (1) banyaknya butir soal harus genap, dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan nilai yang berbeda pula seperti terlihat pada contoh c.1 dan contoh c.2. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik non belah dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20) dan Kuder-Richardson (KR-21). Pada Bahasan kali ini kita tidak membahas lebih lanjut tentang Rumus KR ini, karena akan dijelaskan pada postingan artikel berikutnya: KR 20.

Uji Reliabilitas Tes Uraian

Untuk menghitung uji reliabilitas tes bentuk uraian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha, yaitu:

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN
Rumus Cronbach Alpha

Berikut Contoh Uji Reliabilitas Alfa dengan Menggunakan MS Excel:


Untuk Rumus KR 20 dan KR 21 Baca artikel kami yang berjudul:
KR 20 dengan Excel.

Perhitungan uji validitas dengan menggunakan SPSS dapat anda baca pada artikel kami:

Validitas dan Reliabilitas SPSS.

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Terima Kasih.

By Anwar Hidayat

Contoh validitas dan reliabilitas instrumen PENELITIAN

Apa yang dimaksud dengan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian?

Validitas instrumen mempermasalahkan sejauh mana pengukuran tepat dalam mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan reliabilitas mempermasalahkan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya karena keajegannya.

Apa yang dimaksud dengan uji validitas berikan contohnya?

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Apa yang dimaksud dengan reliabilitas dan contohnya?

Reliabilitas merujuk pada ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang diinginkan, artinya kemampuan alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Contoh reliabilitas dapat diketahui jika suatu penelitian menunjukkan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.

Bagaimana menentukan validitas dan reliabilitas instrumen yang baik?

Instrumen dikatakan valid saat dapat mengungkap data dari variabel secara tepat dan tidak menyimpang dari keadaan yang sebenarnya. Instrumen dikatakan reliabel saat dapat mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Arikunto, 2010).