Lihat Foto Show
Tubuh terluka → trombosit berkumpul → trombosit pecah → enzim trombokinase → protombin diubah menjadi trombin → fibrinogen diubah menjadi benang fibrin Tubuh terlukaProses pembekuan darah terjadi ketika tubuh mengalami cedera eksternal berupa luka. Luka menyebabkan dinding pembuluh darah terganggu, sehingga menyebabkan pendarahan. Baca juga: Sel Darah Tubuh dan Jenisnya Dilansir dari Lumen Learning, trombosit atau keeping kemudian membuat “sumbat trombosit” yang terbentuk hanya dalam waktu beberapa detik setelah tubuh terluka. Sumbat trombosit bersifat lemah, namun efektif menghentikan luka sementara tubuh membangun sumbat yang lebih baik melalui pembekuan atau koagulasi darah. Trombosit pecah dan menghasilkan enzim trombokinaseTrombosit kemudian pecah dan mensekresikan enzim trombokinase. Menurut J. H. Milstone dalam Thrombokinase of the Blood as Trypsin-Like Enzyme (1962), enzim trombokinase darah berperan sebagai aktivator yang akan mengaktifkan protrombin tanpa bantuan faktor lain. Protrombin diubah menjadi trombinDilansir dari Mayo Clinic, protrombin adalah protein dalam darah yang diproduksi oleh hati. Kerja enzim trombokinase diperkuat oleh kalsium (Ca+) dan juga vitamin K. Enzim enterokinase kemudian mengaktifkan protrombin dan mengubahnya menjadi trombin. Baca juga: Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia Fibrinogen menjadi benang fibrinTrombin pada dasarnya adalah enzim aktif yang berfungsi untuk melakukan pembelahan. Dilansir dari PDB-102, kemudian memotong protein besar fibrinogen dan membentuknya menjadi serat. Serat tersebut dinamakan dengan benang fibrin. Benang-benang fibrin kemudian saling terjalin membentuk jaringan berserat yang besar dan menutup luka, menggantikan sumbat trombosit yang cenderung lebih lemah. Keseluruhan proses inilah yang disebut dengan pembekuan darah. Proses ini adalah mekanisme yang panjang dan rumit. Namun, ternyata tubuh yang sehat dapat melakukannya dengan cepat. Baca juga: Pengertian Pembuluh Darah dan Jenisnya Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya beberapa benang fibrin hanya dalam waktu satu menit setelah tubuh terluka. Dilansir dari Biology LibreTexts, pembekuan darah kemudian memungkinkan perbaikan dinding pembuluh darah yang terluka. Sehingga, tubuh bisa memulai penyembuhan luka setelah pendarahan berhenti. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya tirto.id - Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik atau peredaran getah bening. Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Agar darah dapat mengalir ke seluruh tubuh maka perlu didukung oleh alat-alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah. Darah selalu beredar di dalam pembuluh darah yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Sementara, sistem peredaran darah manusia berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Berikut ini adalah fungsi sistem peredaran darah manusia:
Sementara, berikut ini adalah fungsi darah dalam tubuh.
1. Plasma Darah Fungsi plasma darah di antaranya adalah membersihkan tekanan osmotik darah, mengangkut sari makanan ke sel-sel, membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan, dan menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari plasma darah:
-Zat-zat yang diproduksi sel (enzim, hormon, antibodi) -Protein darah (albumin, fi brinogen, globulin) -Zat-zat hasil metabolisme (urea, asam urat, dan lain-lain) -Gas-gas respirasi (oksigen dan karbondioksida)
Berikut ini adalah sejumlah perbedaan mencolok terkait sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). a. Jumlah Darah Eritrosit:
Eritrosit: 100-120 hari Leukosit: 12 hari Trombosit: 8-10 hari c. Tempat Produksi Eritrosit: Sumsum tulang belakang. Leukosit: Sumsum tulang belakang, sebagian jaringan limpa. Trombosit: Hati dan limpa. d. Fungsi Sel Darah Eritrosit: Mengangkat karbon dioksida dan oksigen. Leukosit: Melindungi tubuh terhadap serangan benda asing, bakteri atau virus. Trombosit: Pembekuan darah. e. Bentuk sel darah Eritrosit:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
MATERI BIOLOGI
atau
tulisan menarik lainnya
Maria Ulfa
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|