Cara Mengatasi anak yang sudah besar masih ngompol

Oleh: Priscilla Titis Indiarti, S.Psi, M.Si,Dosen Prodi Psikologi Universitas Nasional Karangturi

Seringkali seorang ibu merasa resah ketika anaknya yang sudah berusia lima tahun masih sering mengompol saat tidur siang atau malam hari.

Mengompol adalah proses mengeluarkan air seni secara normal, tetapi terjadi pada waktu dan tempat yang tidak tepat seperti kencing di celana atau tempat tidur.

Setiap anak pasti pernah mengalami fase “mengompol” dan ketika usia kira-kira tiga tahun masih termasuk normal.

Anak pada usia tersebut secara fisik masih belum dapat mengontrol kandung kemih dengan baik sehingga orangtua harus mengajarkan toilet training untuk menjadi kebiasaan anak bisa kencing atau buang air kecil ke toilet. 


Prodi Psikologi Universitas Nasional Karangturi juga membahas hal tersebut lebih lanjut untuk kita dapat memahami apa yang dialami anak dari aspek psikologis dan fisik.

Ketika menjelang tidur anak minum, melompat-lompat, tidak kencing dulu sebelum tidur atau malas bangun ketika tahu ingin kencing sehingga kemungkinan mengompol lebih besar.

Sedangkan mengompol dikatakan sebagai gangguan jika anak mengompol sudah lebih dari lima tahun yang disebut dengan istilah enuresis.

Enuresis merupakan ketidaksanggupan mengontrol pengeluaran air seni tanpa terkendali atau mengompol yang terulang.

Anak enuresis tidak mengalami gangguan yang bermakna baik dari segi penampilan fisik maupun intelektual dan umumnya tidak ada perbedaan dengan anak normal yang lain. Yang menjadi pembeda anak enuresis hanya tidak dapat menahan kencing pada saat tidur.

Anak dan orangtua perlu diyakinkan bahwa enuresis adalah hal yang biasa dan tidak serius.

Anak seharusnya tidak disalahkan dan tidak seharusnya dihukum.

Sekitar 10-15 persen anak usia lima tahun yang pada umumnya laki-laki dan mengompol pada saat tidur nyenyak.

Lebih dari separuh dapat diatasi hingga usia delapan tahun tanpa bantuan atau terapi khusus.

Enuresis yang sering terjadi pada anak usia delapan sampai sepuluh tahun menandakan kurangnya konsep diri atau masalah psikologis lainnya (Community Paediatrics Committee, 2005).

Penyebab kasus enuresis bisa dari aspek medis seperti masalah kandung kemih atau gangguan hormon maupun aspek psikologis yang berupa kecemburuan anak dengan hadirnya adik baru di dalam keluarga, labelling, sikap negatif orangtua, ketidakmampuan adaptasi atau penyesuaian diri di lingkungan baru, kecemasan atau upaya untuk diperhatikan orangtua atau sebagai bentuk ekspresi anak terhadap kemarahan orangtua. 

Untuk mengatasi enuresis dapat dilakukan beberapa cara oleh orangtua antara lain :

Anak dibangunkan pada tengah malam hari untuk diajak kencing ke toilet dan harus ditemani orangtua kalau perlu sampai digendong

Apabila anak sudah mengompol sebelum jam weker atau alarm berbunyi, harus tetap bangun atau dibangunkan dan anak membersihkan kencingnya di toilet.

Anak harus mengganti baju sendiri dan seprei basah dengan yang kering.

Ketika proses pembelajaran tersebut, anak diminta untuk menandai hari ketika tidak mengompol dengan stiker menarik atau dengan token ekonomi berupa koin atau kelereng yang dapat ditukar dengan suatu benda sebagai reward jika target perilaku yang diinginkan telah tercapai karena sebagai motivasi anak. Jam weker atau alarm sudah tidak dinyalakan lagi sampai anak sudah tidak mengompol.

Mengompol merupakan hal yang umum terjadi pada anak-anak. Jadi, kalau Si Kecil mengalaminya, Bunda tidak perlu terlalu khawatir, ya. Untuk mengatasinya, sebenarnya ada beberapa cara sederhana tetapi efektif yang bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil menghilangkan kebiasaan ini.

Dalam dunia medis, mengompol saat tidur di malam hari dikenal dengan istilah nokturnal enuresis. Pada dasarnya, ini adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Meski begitu, akan lebih baik bila kebiasaan ini segera dihentikan, supaya tidak terbawa sampai anak dewasa nanti.

Cara Mengatasi anak yang sudah besar masih ngompol

Ini Penyebab Anak Mengompol

Penyebab anak mengompol saat tidur belum bisa ditentukan secara pasti. Namun, banyak ahli menyatakan bahwa faktor genetik turut berpengaruh terhadap terjadinya kondisi ini.

Di samping itu, mengompol saat tidur juga bisa terjadi karena ukuran kantong kemih anak yang tergolong masih kecil, sehingga tidak cukup untuk menampung volume urine yang diproduksi.

Faktor lain yang mungkin bertanggung jawab terhadap kondisi ini adalah kualitas tidur anak. Saat tertidur pulas, anak-anak belum mampu sigap merespons sinyal-sinyal dari kantong kemih mereka. Hal ini membuat anak tidak terbangun untuk pergi ke toilet ketika ingin buang air kecil, dan akhirnya mengompol.

Selain itu, ada pula kondisi medis tertentu yang dikaitkan dengan mengompol, yaitu sembelit atau susah buang air besar. Biasanya, anak dengan kondisi ini hanya mengompol pada malam ketika ia belum buang air besar sebelumnya, bukan di setiap malam.

Anak mengompol juga dapat menjadi tanda bahwa ia sedang mengalami sesuatu yang mengganggu kondisi psikologisnya, seperti cemas, takut, atau gelisah. Perasaan tersebut dapat muncul misalnya ketika ia khawatir karena melakukan kesalahan, akan pindah sekolah, atau menjadi korban bullying.

Cara Mengatasi Anak Mengompol

Berikut ini adalah cara mengatasi anak mengompol yang bisa Bunda lakukan:

1. Buat tabel penghargaan

Bunda bisa menyediakan stiker dengan wajah ceria dan cemberut untuk ditempelkan Si Kecil di tabel yang telah dibuat sebelumnya. Berikan tanda wajah ceria saat Si Kecil bisa tidur tanpa mengompol dan stiker berwajah cemberut jika ia masih mengompol saat tidur.

Bunda juga bisa memberikan Si Kecil hadiah bila ia telah berhasil mengumpulkan stiker berwajah ceria, misalnya sebanyak 10 buah. Namun, hindari memberinya hukuman ketika mengompol, ya. Soalnya, ini justru akan membuat anak makin tertekan, bukan termotivasi untuk menghentikan kebiasaan mengompolnya.

2. Beri anak hadiah alarm kencing

Alarm ini akan menyala saat anak buang air kecil, karena memiliki sensor kelembapan atau sensor basah. Bentuk alarmnya juga dapat disesuaikan dengan kesukaan anak, sehingga bisa menambah semangatnya untuk berhenti mengompol.

Sensor alarm ini bisa ditempelkan langsung di baju tidur anak. Jadi, ketika ia mengompol, alarm akan otomatis menyala. Dengan alarm yang menyalanya, Si Kecil akan terbangun dan segera pergi ke toilet. Jika ia terlalu lelap, Bunda bisa membangunkannya.

3. Temani anak ke toilet

Melatih anak ke toilet sebelum tidur memang bukan hal yang mudah. Jadi, dibutuhkan kesabaran yang ekstra dari orang tua untuk menerapkan hal ini.

Tujuan proses ini sebetulnya bukan hanya untuk menghentikan kebiasaan mengompol Si Kecil, tetapi juga untuk menekankan betapa pentingnya memakai toilet pada malam hari. Lama kelamaan, Si Kecil akan terlatih untuk pergi ke toilet sendiri tanpa harus didampingi Bunda maupun Ayah lagi.

Sebenarnya, selain sebelum tidur, Bunda juga disarankan untuk membangunkan Si Kecil di malam hari, di jam-jam ia biasa mengompol, untuk kemudian mengantarnya ke toilet. Dengan begitu, ia akan terbiasa untuk bangun dan pergi ke toilet ketika ingin buang air kecil di tengah tidurnya.

Cara mengatasi anak mengompol memang tidak bisa berhasil secara instan. Di awal-awal, mungkin tips di atas cukup berat untuk dilakukan. Jam tidur Bunda pun bisa saja jadi terganggu. Namun, jangan patah semangat ya, Bun!

Kalau Bunda merasa kesulitan, jangan ragu untuk meminta pertolongan Ayah. Bila perlu, Bunda juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Terakhir diperbarui: 24 Agustus 2022

Apa penyebab anak sudah besar masih ngompol?

Ada beberapa hal yang membuat anak masih mengompol hingga usia 9 tahun. Beberapa di antaranya adalah gangguan saluran kemih, ukuran kemih yang terlalu kecil untuk menampung urin, hingga kebiasaan banyak minum air sebelum tidur.

Apa obat agar tidak ngompol?

Coba 8 Herbal Ini untuk Cegah Anak Mengompol.
Wijen dan Seledri. ... .
Madu. ... .
Pisang. ... .
Kismis dan Kenari. ... .
Kayu manis. ... .
Hindari Makanan Pedas. ... .
Hindari kopi dan teh..

Bagaimana cara mengatasi anak yang sudah besar masih ngompol?

Berikut beberapa cara mengatasi mengompol pada anak:.
Mengajak Anak ke Toilet Secara Rutin. ... .
Tidak Memberikan Minuman yang Memicu Buang Air Kecil. ... .
Mengatur Asupan Cairan Anak. ... .
Letak Toilet Tidak Terlalu Jauh. ... .
Berikan Apresiasi ketika Tidak Mengompol..

Apa penyebabnya umur 18 tahun masih ngompol?

Beberapa remaja dan orang dewasa juga memiliki kandung kemih yang relatif kecil, sehingga tidak bisa menahan jumlah urine yang besar. Adanya masalah kesehatan lain, seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kelainan struktur saluran kemih, juga bisa menyebabkan keluhan mengompol pada remaja.