Berikut ini yang tidak termasuk keutamaan dari sikap patuh dan hormat kepada orang tua adalah

jawaban:1) 1. menjadi anak yang disayangi dan diperhatikan oleh orang tua. 2.memenuhi tuntunan dan perintah Allah untuk senantiasa hormat dan patuh kepada orang tua. 3. kehidupan di dalam keluarga menjadi tenang dan harmonis. 2) 1. mudah menerima pelajaran nya.

Menjalankan amanah yang telah orang tua berikan. Merawat kedua orang tua pada saat orang tua sakit. Menafkahi dan memenuhi kebutuhan hidup orang tua pada saat orang tua sudah tidak sanggaup bekerja atau sudah tua. Menjaga nama baik orang tua dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat orang tua malu.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Kita Mengetahui Informasi Dalam Sebuah Paragraf

Perilaku hormat dan taat kepada orang tua bisa dilakukan dengan banyak hal seperti : membantu meringankan pekerjaan orang tua dengan mencuci piring sendiri, berdo’a belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi, membantu membersihkan rumah, menjaga etika sopan santu baik ucapan, perbuatan dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah berbagai hikmah apabila kita sebagai murid atau siswa taat dan hormat kepada guru, antara lain: Ilmu yang kita dapatkan dari guru menjadi berkah dalam kehidupan kita. Dapat membentuk pribadi dengan akhlak yang terpuji. Jauh lebih mudah dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru.

Sikap kita kepada orang tua adalah mematuhi semua perintahnya dan tidak bantah perkatannya serta harus sopan, santun dan berbakti kepada kedua orang tua.

Jawaban. Jawaban: Durhaka kepada kakak tidaklah dibenarkan dalam Islam karena Islam memandang adab adik kepada kakak sama seperti adab anak kepada orang tuanya. Dalam artian, adik harus berbuat baik kepada kakak sebagai orang yang lebih tua sama seperti seorang anak yang berbuat baik kepada orang tuanya.

Membuat Keputusan

Sadar atau tidak, ternyata adik memiliki tanggung jawab untuk mengambil keputusan lho Moms. Biasanya, saat keluarga akan memutuskan sesuatu, anak bungsu akan menjadi penentu. Biasanya, kakak-kakak akan meminta adik untuk memberikan pendapat saat ingin mengambil keputusan yang penting.

Menghormati anggota keluarga lainnya, terutama kedua orangtua. Membantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah semampu diri. Rajin belajar dan mengerjakan PR di rumah sebagai bentuk tanggung jawab atas jasa ayah dan ibu. Ikut memelihara kebersihan, kenyamanan, dan keamanan dalam keluarga.

Jawaban. Jawaban: karena pada hakikat nya adik dan kaka mempunyai ikatan satu keluarga ,dimana keluarga adalah Mereka yang saling menghargai ,menghasihi ,Dan saling menyayangi .

•sopan dalam berkata. •saling memberi dukungan satu sama lain. •terus terang/tidak menyembunyikan rahasia, agar keluarga dapat harmonis. bekerja/belajar keras berkemampuan mengendalikan diri terhadap perubahan situasii dan saling mendukung dalam mempersiapkan diri untuk masa depan.

Saling menghargai itu penting, karena keluarga akan menjadi sehat, kuat, penuh kebahagiaan, ketenteraman, saling terbuka, saling percaya dan tidak mudah untuk terjerumus dalam persoalan-persoalan yang tidak perlu. “keluarga merupakan suatu lingkungan yang sangat erat kaitanya dengan diri kita pribadi.

Berikan contoh tanggung jawab terhadab orang tua dalam kehidupan sehari hari adalah : Menuruti atas segala perintah dan juga nasihat yang dimana diberikan oleh orang tua. Sikap untuk tidak melawan terhadap apa yang dikatakan oleh orang tua. Membantu segala macam pekerjaan yang ada di rumah.

Apa bukti seorang murid patuh terhadap gurunya? Contoh sikap patuh kepada orangtua dan guru adalah sebagai berikut : Melaksanakan seluruh nasihat serta nasihat orangtua dan guru. Tidak berdusta kepada orangtua dan guru. Memohon izin kepada orangtua/guru apabila ingin meninggalkan rumah/kelas.

Contoh sikap hormat dan patuh kepada guru adalah sebagai berikut: a. Mengucapkan salam ketika bertemu guru. b. Sopan dan santun dalam berbicara. c. Mendengarkan saat guru menjelaskan pelajaran.

Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

Kita sebagai siswa harus selalu hormat dan patuh kepada guru kita karena guru merupakan orang yang sangat berjasa dalam hidup kita. Guru merupakan orang yang telah mengajarkan dan memberikan berbagai macam ilmu bagi kita.

Mendapat ridha dari Allah, karena salah satu ridha Allah bergantung pada ridha kedua orang tua. Mendapat pahala, karena berbakti kepada kedua orang tua termasuk salah satu amalan dalam syari’at islam.

Manfaat yang langsung bisa dirasakan oleh manusia jika berbakti ke orang tuanya adalah mendapat umur panjang dan rezeki yang melimpah dan penuh berkah. Setiap orang pasti ingin hidup lama dan dilimpahi rezeki yang banyak dan penuh berkah.

Bersikap dan berbuat baik kepada orang tua baik perilaku maupun perkataan. Mengikuti saran dan kemauan orang tua, selama tidak melanggar ajaran agama. Mendoakan orang tua. Bekata sopan santun kepada guru dan orang tua.

Memudahkan adik dalam bersosialisasi

Saat adik sudah bertambah usia, saat itulah peran kakak sangat membantu adik dalam menikmati kebersamaan. Adik akhirnya dapat memahami masalah, diskusi, lelucon, dan situasi menyenangkan yang terjadi dalam keluarga.

Jawaban: saling menghargai ,saling menghormati ,dan salingmenyayangi .

Berbakti kepada kedua orang tua, menaati perintahnya, tidak melanggarnya, menghormatinya karena telah merawat dan membesarkan kita, selalu mengerjakannya dengan baik, berusaha menyenangkan orang tuanya dan tidak bersikap keras atau keras kepala terhadap mereka.

WOL – Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablun minallah) namun juga mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia (hablun minannas). Hablun minannas yang pertama dan paling utama bagi setiap muslim adalah berbakti kepada orang tua.

Berikut ini 10 keutamaan berbakti kepada orang tua berdasarkan hadits-hadits shahih;

1. Amal Yang Paling Utama

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal yang paling utama. Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu ia berkata;

“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Amalan apa yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku melanjutkan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Lalu aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

2. Bernilai Jihad

Berbakti kepada orang tua senilai dengan jihad fi sabilillah. Sehingga pada beberapa hadits, beliau menganjurkan orang yang akan berjihad untuk berbakti kepada kedua orang tua.

Dari Abdullah bin Ash ia berkata;

“Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu meminta kepada beliau untuk berjihad. Maka beliau bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” ia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada keduanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

3. Berpahala Hijrah

Berbakti kepada orang tua juga bernilai hijrah. Ada seseorang yang berniat berhijrah ke Madinah, lalu Rasulullah memerintahkannya untuk tetap di negerinya dalam rangka berbakti kepada kedua orang tua.

“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lalu berkata “Saya berbaiat kepadamu untuk berhijrah dan berjihad, aku mengharapkan pahala dari Allah.” Beliau bertanya, “Apakah salah satu orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya, bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah bertanya lagi, “Maka apakah kamu masih akan mencari pahala dari Allah?” Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Pulanglah kepada kedua orang tuamu lalu berbuat baiklah dalam mempergauli mereka.” (HR. Muslim).

4 Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

Ungkapan surga berada di bawah kaki ibu merupakan ungkapan yang bersumber dari hadits dan menunjukkan betapa luar biasa keutamaan berbakti kepada ibu.

“Jahimah pernah datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata, “Ya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, aku ingin berperang dan sungguh aku datang untuk meminta pendapatmu.” Beliau bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu?”Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Tetaplah bersamanya karena sesungguhnya surga ada di kakinya.” (HR. Ibnu Majah dan An Nasai)

5. Dipanjangkan Umur, Ditambah Rezeki

Di antara keutamaan berbakti kepada kedua orang tua adalah sama dengan keutamaan silaturahim yakni dipanjangkan umur dan ditambah rezekinya.

“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim” (HR. Ahmad)

6. Memperoleh Ampunan Allah

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal yang dengannya Allah mengampuni dosa-dosa seorang hamba.

“Siapa yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya kemudian ia tidak diampuni, maka Allah telah menjauhkannya (dari rahmat)” (HR. Ahmad)

7. Taat Kepada Orang Tua Merupakan Bentuk Ketaatan Kepada Allah

“Taat kepada Allah (salah satu bentuknya) adalah taat kepada orang tua. Durhaka terhadap Allah (salah satu bentuknya) adalah durhaka kepada orang tua” (HR. Thabrani)

8. Keridhaan Allah Ada Pada Keridhaan Orang Tua

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;

“Keridhaan Tuhan ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Tuhan ada pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi)

9. Bentuk Taubat Kepada Allah

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu ia berkata;

“Seorang laki-laki datang menghadap Nabi lalu berkata, “Sesungguhnya aku telah melakukan satu dosa yang sangat besar. Apakah aku bisa bertaubat?” Beliau balik bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu?” ia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau masih memiliki bibi (saudari ibu)?”ia menjawab, “Ya.” Maka beliau bersabda, “Maka berbaktilah kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

10. Tiket Menuju Surga

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan tiket menuju surga. Dalam hadits diistilahkan orang tua adalah “ausathu abwaabil jannah” pintu surga yang tengah-tengah.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda;

“Orang tua adalah paling pertengahan dari pintu-pintu surga. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu itu (kau tidak mendapat surga) atau jagalah ia (untuk mendapatkan pintu surga itu).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Wallahu alam bish shawab.(bersamadakwah/mozaik/ags/data1)