Show
Risiko depresi pada anak bisa saja terjadi akibat banyak hal, mulai dari genetik dan faktor lingkungan. Faktor paling utama dan berpengaruh adalah kesalahan orang tua dalam mendidik anak. Agar tidak merusak psikologi dan perilaku sang buah hati, yuk intip kesalahan mendidik anak yang harus dihindari orang tua seperti ulasan berikut ini! 1. Selalu Mengkritik dan MembandingkanMenjadi orang tua memang tidaklah mudah dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada banyak situasi yang sulit jika dihadapkan dengan si kecil, termasuk dalam hal untuk membentuk kepribadiannya agar menjadi lebih baik. Memberi kritikan berlebih pada sang buah hati merupakan hal yang seringkali tidak disadari orang tua ketika mendidik anaknya. Padahal, dampak dari langkah ini bisa membuat anak menjadi bosan untuk mendengarkan dan berujung pada susahnya diatur. Selain itu, kritikan yang dilontarkan orang tua juga selalu membandingkan anak dengan anak yang lainnya. Meskipun tujuannya adalah memberikan motivasi, namun tindakan ini justru akan menghancurkan rasa percaya diri anak. Kesalahan mendidik anak ini akan menumbuhkan rasa cemburu yang bisa membuatnya melakukan perbuatan yang tidak baik. 2. Terlalu Mengatur dan Menuntut AnakAnak akan merasa senang jika selalu dibanggakan oleh orang tuanya dalam melakukan sesuatu. Sebaliknya, sang buah hati akan sangat frustasi dan sedih ketika dirinya tidak sesuai yang diharapkan orang tua. Hal ini akan terjadi pada orang tua dengan ekspektasi tinggi atas kemampuan anak. Misalnya, saja menuntut anak memenangkan kompetisi atau menjadi juara kelas. Selain itu, sifat Anda yang terlalu mengatur apapun pada aktivitas anak tanpa mendukungnya juga akan membuat anak merasa terkekang. Anak yang tidak merasa diberi kebebasan berekspresi dan berpendapat cenderung merasa tidak dekat dengan orang tua. Hal inilah yang memicu risiko depresi pada anak dan menjadi salah satu kesalahan mendidik anak. Baca juga: 5 Ucapan Orang Tua yang Mengganggu Psikologis Anak 3. Tidak Menunjukkan Kasih Sayang Serta DukunganTidak menunjukkan rasa kasih sayang maupun dukungan pada anak juga akan mempengaruhi kondisi psikologis anak. Sebab, hal tersebut tentunya akan berdampak pada ikatan emosional yang kurang kuat dengan orang tuanya. Selain itu, tidak memberikan dukungan dan hanya fokus pada pekerjaan juga akan membuat anak merasa depresi. 4. Terlalu Protektif Pada AnakTak hanya itu saja, terlalu melindungi anak dari berbagai hal yang membuatnya banyak mengalami ketakutan merupakan cara yang salah untuk mendidik anak. Sang buah hati akan cenderung takut mengambil resiko, baik itu mencoba kegiatan baru, menjalin pertemanan, dan lain sebagainya. Bahkan anak bisa menjadi lebih liar jika Anda terlalu protektif dalam mendidiknya. Baca juga: Yuk Simak Lima Tips Jitu Meningkatkan Minat Baca Anak 5. Menjadi Contoh yang BurukTidak memberi teladan yang baik agar bisa dicontoh menjadi kesalahan yang sering kali tidak disadari oleh orang tua dalam mendidik anak, seperti berteriak, memukul, malas, buang sampah sembarangan, dan membanting sesuatu ketika marah. Apabila Anda bersikap demikian, maka jangan salahkan anak jika meniru perilaku yang Anda lakukan. Mendidik anak memang harus dihadapi orang tua agar sikap sang buah hati lebih baik. Pada proses ini tak jarang menguras emosi dan penuh suka duka. Maka dari itu, sebagai orang tua harus memilih cara yang tepat untuk mendidiknya dengan baik. Ada berbagai cara yang Anda lakukan dengan salah akan mempengaruhi kondisi psikologi maupun faktor lainnya dalam diri anak. Pastikan juga Anda memberikan perlindungan untuk pendidikan formal anak dengan asuransi perlindungan pendidikan Garda Edu.
Agama Islamselalu mengajarkan umatnya untuk berlaku baik dan memuliakan orangtua. Apalagi melarang berbagai perilaku yang mencerminkanperbuatan durhaka seorang anakkepada kedua orangtua. Bahkan, Islam melabelkanperilaku ini sebagai salah satu dosa besar yang perlu dihindari. Rasulullah pernah bersabda:
Berbuat baik kepada orangtua menjadi salah satu seorang anak menjadi penghuni surga. Namun sebaliknya, bila seorang anak berbuat durhaka kepada orang maka bisa menuntun anak tersebut ke pintu neraka. Untuk mengajarkan anak agar menghindari perbuatan ini, kini Popmama.com telah merangkum ulasannya dilansir dari berbagai sumber mengenai beberapa bentuk perilaku durhaka kepada orangtua. 1. Mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan hal buruk kepada orangtuaKetika masih kecil, orangtua pasti selalu memberikandoa-doapositifuntuk menuntun anak mereka kepada kebaikan. Kebaikan yang telah diperbuat seharusnya dibalas dengan perbuatan baik sekaligus mendoakan hal-hal baik kepada orangtua. Rasulullah SAW bersabda:
Dalam hadis ini tertulis bahwa setiap anak yang berani mengeluarkan kalimat cacian dan mendoakan keburukan kepada orangtua, maka anak tersebut akan dilaknat besar oleh Allah. Ketika Allah telah melaknat seseorang, maka hidupnya di dunia maupun akhirat akan penuh dengan kegelapan dan kesulitan. 2. Membentak, mengeluarkan kalimat kasar, dan melakukan perbuatan yang membuat orangtua menangisAgama Islamselalu mengajarkan seorang anak menjaga perkataan dan perbuatan kita agar tidak menyakiti hati orangtua, apalagi sampai membuatnya menangis. Abdullah bin Umar bersabda:
Perlu diingat,tangisan orangtuayang disebabkan rasa sakit mereka terhadap perkataan atau perbuatan anaknya jelas berbeda dengan tangisan haru yang disebabkan olah rasa bangga. Air mata orangtua yang disebabkan karena perilaku buruk anaknya termasuk bentuk kedurhakaan yang dilarang oleh Allah. EDITORS' PICKS
3. Berperilaku buruk yang membuat orangtua marahAjaran agama Islamselalu menjunjung tinggi melakukan perbuatan baik kepada orangtua. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
Hadis ini menegaskan bahwa sebaiknya sebagai seorang anak, kita dilarang melakukan hal-hal buruk yang dapat memancingkemarahan orangtua. Setiap orangtua pasti tidak mau melihat anak mereka melakukan perbuatan buruk, apalagi perbuatan yang dilarang keras oleh agama Islam, seperti maksiat, berjudi, minum minuman keras, dan banyak lagi. 4. Mengeluarkan kalimat hinaan kepada orangtuaBaik di kondisi apapun, tidak ada alasan bagi seorang anak untuk mengolok-olok orangtua sendiri. Apalagi sampai menjelekkan orangtua di hadapan orang lain. Perlu diingat bahwa mencela orangtua, baik secara langsung maupun tidak langsung, termasukdosa besardalam ajaran Islam. Perbuatan ini tertulis dalam sabda Nabi Muhammad SAW:
5. Lebih memperioritaskan pasangan dibanding orangtuaDalamagama Islam, Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk memprioritaskan orangtua di atas kepentingan pasangan. Maka dari itu, apabila seorang anak lebih mementingkan pasangannya daripada orangtuanya sendiri, sehingga hal tersebut membuat orangtua sakit hati. Maka anak itu telahmelakukanperbuatan durhaka yang dilarang Allah. Contoh bentuk durhaka ini dapat dilihat dari kisah Alqamah dari kitab al-Kabair karya Syamsuddin Abu ‘Abdillah Adz-Dzahab. Saat sakaratul maut, Alqamah mengalami kesulitan mengucapkan kalimat syahadat padahal ia termasuk seseorang yang rajin shalat, puasa, dan bahkan suka bersedekah. Hanya ternyata dibalik semua amal baik yang telah dilakukannya, terdapat sosok Mama Alqamah yang tidak rida karena selama hidup Alqamah hanya mementingkan istrinya dan selalu durhaka kepada Mamanya. Mendengar itu, Rasulullah langsung memerintahkan Bilal untuk membakar Alqamah dengan kayu bakar. Hal tersebut membuat hati Mama Alqamah tidak rela hingga akhirnya telah memaafkan dan meridai perbuatan Alqamah. Berkat keridaannya, Alqamah dapat mengucap syahadat sebelum menghembuskan napas terakhir. Dalam kisah ini, Rasulullah sempat berpidato:
Jadi itulah beberapabentuk perilaku durhaka anak kepada orangtuayang perlu dihindari. Semoga informasi ini bisa menjadi ilmu baru untuk menghindari perbuatan durhaka ini ya, Ma! Baca juga:
|