Yang termasuk dalam kategori air minum sehat adalah

Banyak informasi yang beredar menyoal air minum dalam kemasan (AMDK). Sayangnya, kebanyakan informasi tersebut tidak benar dan tidak didasari atas bukti ilmiah.

Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) tentang persepsi masyarakat tentang tipe AMDK, didapatkan banyak pemahaman yang salah mengenai peran dan manfaat tipe air tertentu bagi tubuh.

Untuk itu, dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, kita harus melihat sumber dan kredibilitasnya. Di bawah ini beberapa mitos dan fakta seputar air minum yang perlu diketahui.

1. Mitos atau fakta: Air beroksigen dapat tingkatkan performa fisik

Mitos. Tubuh mengambil oksigen melalui sistem pernapasan yang berpusat pada organ paru-paru. Oleh sebab itu, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minum air beroksigen tidak meningkatkan performa fisik.

2. Mitos atau fakta: Konsumsi air demineral jangka panjang tidak dianjurkan

Fakta. Badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa konsumsi air demineral dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

3. Mitos atau fakta: Air pH tinggi tidak bisa meningkatkan pH darah

Fakta. Minum air pH tinggi atau air alkali tidak mengubah pH darah, karena tubuh manusia akan mengatur pH darah dalam tubuh agar dalam keseimbangan.

4. Mitos atau fakta: Air demineral bisa menurunkan berat badan

Mitos. Berat badan ditentukan oleh asupan energi. Bila Anda makan melebihi kebutuhan tubuh, berat badan Anda akan bertambah. Bila Anda makan dibawah kebutuhan energi tubuh, berat badan Anda akan berkurang.

5. Mitos atau fakta: Terlalu banyak air mineral bahayakan tubuh karena kandungan mineralnya

Mitos. Kandungan mineral di dalam air mineral tidak besar/tidak berlebihan dan mengikuti aturan yang berlaku. Dengan begitu, tidak akan ada penumpukan air mineral. Air mineral dapat membantu mencukupi asupan mineral tubuh manusia.

Nah, sekarang tak perlu bingung lagi memilih air mineral dalam kemasan yang layak minum. Jangan lupa untuk memastikan informasi yang beredar seputar tipe air minum dalam kemasan, sehingga Anda bisa mengetahui kebenaran mengenai manfaatnya.

Terlepas dari jenis air minum, Anda harus tetap bisa memenuhi asupan cairan tubuh harian. Porsi minum air tidak harus 2 liter atau 8 gelas dalam sehari. Kebutuhan air tiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan dan aktivitasnya.

Selain itu, ada beragam buah-buahan, sayur-mayur, dan makanan yang bisa di dalamnya sudah mengandung cairan yang diperlukan tubuh. Kelebihan asupan cairan justru dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Intinya, minumlah saat merasa haus, berkeringat, berada pada cuaca terik, serta sebelum dan sesudah makan. Ada pula waktu yang tepat untuk minum air putih seperti saat bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur.

Minumlah satu gelas air setelah bangun tidur untuk membantu mengaktifkan organ dalam Anda, khususnya pencernaan. Air akan membantu melancarkan pencernaan, dan menghilangkan racun sisa di pencernaan.

Disarankan pula untuk minum air beberapa saat setelah makan untuk memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan. Terakhir, habiskan segelas air minum sebelum tidur untuk mengisi kembali cairan yang hilang seharian.

Air minum yang layak konsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, seperti tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat berbahaya. Kriteria ini penting untuk Anda ketahui agar terhindar dari masalah kesehatan akibat konsumsi air minum yang tidak layak.

Mengonsumsi air minum setiap hari penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Air minum bermanfaat untuk mencegah dehidrasi, membantu sistem pencernaan, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi.

Yang termasuk dalam kategori air minum sehat adalah

Meski demikian, Anda tetap perlu memperhatikan kualitas air yang Anda minum guna menghindari berbagai penyakit akibat mengonsumsi air yang tidak layak minum, mulai dari diare, kolera, tifus, hingga kanker.

Kriteria Air Minum yang Layak Konsumsi

Kriteria air minum yang sehat dan layak konsumsi dapat berbeda-beda di beberapa negara. Namun, menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air minum layak konsumsi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Tidak memiliki bau, warna, dan rasa

Kriteria air minum ini dapat dinilai dengan mudah oleh indra manusia. Air yang aman dan layak konsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa atau tawar.

Anda perlu menghindari konsumsi air minum yang terlihat tidak jernih atau keruh, berbau tidak sedap, atau terasa aneh, karena hal ini dapat menunjukkan bahwa air miinum tersebut sudah terkontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya, yang bisa menimbulkan penyakit.

2. Tidak berada dalam suhu tinggi

Suhu merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan apakah air minum tersebut layak konsumsi atau tidak. Hal ini karena sumber air minum yang terpapar suhu tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme dan membuat air minum tercemar.

Contohnya adalah beberapa jenis bakteri Coliform yang dapat tumbuh dan berkembang saat air minum berada pada suhu 37°C. Sementara itu, jumlah bakteri E. Coli dapat meningkat pada air yang bersuhu 44.2°C.

3. Tidak mengandung mikroorganisme berbahaya

Kriteria air minum layak konsumsi selanjutnya adalah tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti E. Coli dan Salmonella, yang bisa menyebabkan diare.

Meski sulit untuk melihatnya secara langsung, tetapi konsumsi air minum yang mengandung mikroorganisme dapat Anda hindari dengan menjauhkan sumber air minum dari toilet dan tempat pembuangan sampah serta hindari dari sinar matahari.

Selain itu, jika Anda mengonsumsi air minum dalam kemasan, pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

4. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya

Selain mikroorganisme, air minum juga tidak boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri.

Konsumsi air minum dengan kandungan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.

Keberadaan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, biasanya memiliki bau yang menyengat dan terasa seperti logam.

5. Memiliki pH antara 6.5–8.5

Meskipun pH air minum tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kesehatan tubuh, tetapi pH merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum.

Air dengan pH yang terlalu rendah biasanya lebih mudah tercemar polutan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain itu, air jenis ini juga dapat menyebabkan korosi atau karat pada saluran air minum yang nantinya akan membuat air tersebut terkontaminasi dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Sementara itu, air alkali atau air basa dengan pH 8 atau 9 biasanya tidak memberikan dampak buruk untuk kesehatan. Meski demikian, mengonsumsi air dengan pH yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan alkalosis. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, dan diare.

Kriteria air minum yang layak konsumsi di atas dapat membantu Anda terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh air minum yang telah terkontaminasi. Dengan demikian, kesehatan tubuh Anda dan keluarga pun tetap terjaga. Guna menjaga kebersihan dan kualitas air minum, Anda juga bisa menggunakan filter air.

Selain dengan minum air yang layak konsumsi,Anda juga disarankan untuk menjalankan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga rutin, dan tidak merokok untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah serangan berbagai penyakit.

Jika Anda mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi air minum, seperti mual, muntah, sesak napas, dan diare, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Air minum merupakan salah satu bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Manfaatnya yang krusial masih belum sebanding dengan perilaku kita dalam memahaminya.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Syarat air minum tak hanya tampak bersih

Semua makhluk hidup membutuhkan air minum untuk bisa bertahan hidup. Air memiliki fungsi menyediakan nutrisi penting yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh. Selain itu, air memegang peranan signifikan dalam mendukung fungsi fisik makhluk hidup.Banyak parameter yang membuat air minum menjadi layak dan bisa dikonsumsi. Setidaknya ada dua parameter yang dijadikan patokan, wajib dan tambahan. Hanya saja mungkin tiap daerah akan memiliki parameter yang bervariasi mengingat tiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri. Pemerintah mensyaratkan bahwa air minum yang aman bagi kesehatan adalah yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Syarat-syarat ini wajib dipatuhi oleh siapa saja yang berusaha di bidang penyelenggaraan air minum. Pengawasan kualitas air minum dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.

Alasan mengapa harus memerhatikan kriteria air layak minum

Mengonsumsi air yang baku mutunya di bawah standar bisa menjadi salah satu sarana untuk penularan berbagai macam penyakit. Sebaliknya, jika akses terhadap kriteria air minum bersih dan sehat tidak memadai maka hal tersebut membuat risiko kesehatan meningkat.Tersedianya air yang berkualitas juga tergantung pada pengelolaan limbah. Jika limbah rumah tangga, dan pertanian tidak dikelola dengan baik bukan tak mungkin akan mencemari air konsumsi. Kontaminasi besar-besaran dari berbagai bahan kimia tentu bisa berakibat fatal bagi mereka yang mengonsumsi air tersebut.Beberapa penyakit mungkin lebih mudah menular melalui air yang tercemar. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
  • Kolera
  • Diare
  • Disentri
  • Hepatitis A
  • Tifus
  • Polio
  • Schistosomiasis
Kuman atau bahan kontaminan bisa masuk ke dalam air dengan berbagai cara. Beberapa di antaranya adalah:
  • Terjadi secara alami, misalnya bahan arsenic, radon, atau uranium
  • Tercemar karena perilaku manusia seperti pestisida dan kotoran hewan
  • Proses manufaktur atau kegiatan pembangunan
  • Saluran sanitasi atau pembuangan yang tidak bekerja dengan baik
  • Sistem pengolahan limbah mengalami kerusakan
Baca juga: Begini Ternyata Aturan dan Jadwal Minum Air Putih yang Benar

Persyaratan kualitas air minum yang layak dikonsumsi untuk menjaga kesehatan

Di Indonesia, air ada yang bisa diminum langsung dan ada juga yang harus melalui proses pengolahan. Keduanya bisa dikonsumsi setelah memenuhi syarat kesehatan yang harus dipenuhi.Untuk parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan, air minum yang sehat harus memiliki standar baku mutu air minum. Bahkan, mengonsumsi air haruslah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan tentang persyaratan kualitas air minum. Berikut syarat air layak digunakan sebagai air minum dan untuk memasak:
  • Air minum yang sehat harus mengandung E.Coli = 0
  • Total bakteri koliform juga harus = 0
  • Kandungan arsen kadar maksimalnya adalah 0,01 mg/L
  • Kandungan flourida maksimal 1,5 mg/L
  • Total kromium maksimal 0,005 mg/L
  • Kandungan cadmium maksimal 0,003 mg/L
  • Nitrit maksimal 3 mg/L
  • Nitrat maksimal 50 mg/L
  • Sianida maksimal 0,07 mg/L
  • Selenium maksimal 0,01 mg/L
Syarat fisik air minum yang sehat dan berkualitas adalah:
  • Syarat fisik air bersih layak minum adalah tidak berbau
  • Warna memiliki maksimal 15 TCU (True Color Unit)
  • Total zat padat terlarut (TDS) maksimal 500 mg/L
  • Kekeruhan memiliki nilai maksimal 5 NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
  • Tidak berasa
  • Suhu berkisar antara 3 derajat Celcius
  • Kandungan aluminium maksimal 0,2 mg/L
  • Kandungan besi maksimal 0,3 mg/L
  • Kesadahan alias kandungan mineral-mineral tertentu dalam air maksimal 500 mg/L
  • Khlorida maksimal 250 mg/L
  • Mangan maksimal 0,4 mg/L
  • Seng maksimal 3 mg/L
  • Sulfat maksimal 250 mg/L
  • Tembaga maksimal mg/L
  • Amonia maksimal mg/L
  • pH air berada di kisaran 6,5 hingga 8,5
Idealnya, semua syarat tersebut dipenuhi oleh air yang kita konsumsi baik itu yang berasal dari perusahaan pengelola air minum maupun dari sumur pribadi. Hanya saja, untuk air minum yang berasal dari pengelolaan pribadi tentu susah untuk mendapatkan pengujian yang layak. Untuk meminimalisir risiko, memasaknya adalah langkah yang disarankan.

Apakah air mineral lebih aman dikonsumsi dari air PAM?

Untuk alternatif yang lebih aman, minum air putih dari jenis air mineral bisa juga menjadi pilihan. Secara prinsip, jenis air minum mineral merupakan air yang berasal dari sumber alami yang mengandung mineral lebih tinggi daripada air PAM. Beberapa mineral yang ditambahkan pada air minum ini antara lain:
  • Kalsium
  • Magnesium
  • Kalium
  • Sodium
  • Bikarbonat
  • Besi
  • Seng
Air mineral umumnya dikemas sejak dari sumbernya sehingga dianggap lebih baik daripada air ledeng atau air sumur. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa air mineral lebih terjaga kemurniannya.Meski demikian, pada praktiknya air ini juga mengalami proses tertentu terutama untuk menghilangkan atau menambahkan zat yang tak perlu seperti karbon dioksida. Air juga mungkin mengalami proses menghilangkan zat racun semisal arsenik.Baca juga: Air Minum Isi Ulang atau Air Keran Rebusan, Lebih Aman Mana?

Pesan dari SehatQ

Apapun pilihan air minum Anda, pastikan tidak merusak kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ingatlah bahwa fungsi air untuk mendukung kesehatan Anda, bukan justru sebaliknya membuat Anda sakit.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang air minum dan fungsi air untuk kesehatan lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

makanan sehatair putihtips kesehatan

Tujuan dan manfaat menanam pohon tidak hanya baik untuk lingkungan tapi juga kesehatan seperti mencegah stres. Ini tips menanam pohon yang baik di halaman rumah.

06 Mar 2020|Nina Hertiwi Putri

Meski terlihat tak menarik, namun kacang hitam kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Bahkan terdapat beragam manfaat kacang hitam untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan tulang hingga melancarkan pencernaan.

20 Jun 2020|Dina Rahmawati

Cara meningkatkan kebugaran jasmani tidak hanya bisa dicapai dengan berolahraga. Anda juga perlu tidur malam yang nyenyak serta banyak makan buah dan sayur.

31 Jan 2021|Ajeng Quamila Irawan

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti