Daerah yang kelebihan barang atau jasa manfaat interaksi antar ruang

Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain atau bersifat timbal balik.

Interaksi antar ruang adalah suatu cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi juga permasalahannya dan ketertarikan suatu ruang dengan ruang-ruang sekitarnya. Dapat berupa pergerakan orang,informasi dan barang dari daerah satu menuju daerah yang lain.

Berikut merupakan contoh interaksi antar ruang yang ada di Indonesia.

1. Transportasi

Transportasi merupakan salah satu penerapan konsep interaksi antar ruang. Alat transportasi dapat membawa barang maupun manusa dari satau tempat ketempat lain, contoh penerapan transportasi anatar ruang :

  • Untuk pergi ke daerah lain manusia dapat menggunakan alat transportasi seperti bis, pesawat, kereta dan lain sebagainya.
  • Transpotasi di gunakan untuk mengangkut bahan pangan dari pedesaan ke kota. seperti masyarakat berebes ingin menjual bawang hasil panennya ke jakarta menggunakan truk.
  • Pedagangan internasional. Transportasi digunakan sebagai sarana ekspor dan impor komuditas.
  • Taransportasi digunakan sebagai jasa antar barang.

2. Mobilitas Penduduk

Mobilitas Penduduk merupakan salah satu bentuk interaksi antar ruang dimana manusia berpindah tempat atau bergera dari tempat satu ketempat yang lain. Contoh Mobilitas Penduduk sebagai interaksi antar ruang adalah sebagai berikut :

  • Pindahnya penduduk desa ke kota (urbanisasi).
  • Berpindahnya penduduk pulau yang padat penduduk ke pulau yang lebih sedikit/jarang penduduk. (Transmigrasi).
  • Masuknya pnduduk negara baru untuk tinggal dan menetap (Imigrasi).
  • Keluarnya penduduk suatu negara ke negara lain (Emigrasi).

3. Komunikasi

Komunikasi juga salah satu bentuk interaksi antar ruang. Contoh penerapan komunikasi sebagai interaksi antar ruang adalah sebagai berikut :

  • Menggunakan sosial media seperti Youtube, Instagram, Whatsapp, Feacbook dll.
  • Menggunakan internet sebagai sarana komunikasi.
  • Melakukan telepone untuk menghubungi orang lain.
  • Menonton televisi, iklan, berita dan film.

Dalam Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan (1981), Nursid Sumaatmadja menjelaskan definisi dari kata ruang. Dimana ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan makhluk hidup untuk tinggal dan beraktivitas. Ruang juga tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi. Tapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang terdapat di permukaan bumi yaitu laut, sungai, danau ataupun yang ada di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai ke kedalaman tertentu.

Dikutip dari Education Standards, konsep ruang adalah konsep yang berfokus pada lokasi dan distribusi keruangan, serta cara orang mengatur dan mengelola ruang yang ditinggali. Karakteristik lingkungan dan manusia dipengaruhi oleh lokasi mereka. Pengertian interaksi antar ruang Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah yang lain.

Tidak ada satu ruang pun yang mampu memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Setiap ruang membutuhkan ruang lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perbedaan karakteristik ruang tersebut menyebabkan adanya interaksi antar satu ruang dengan yang lainnya. Termasuk komunikasi antar manusia yang tinggal didalamnya. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung.

Interaksi antarruang adalah suatu cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi juga permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang di sekitarnya. Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang atau informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan atau dari suatu daerah ke daerah lain. Disesuaikan dengan Geografi Indonesi, syarat-syarat interaksi antar ruang terdapat beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang atau interaksi keruangan, yaitu:

1. Saling Melengkapi (Complementarity)

Antara suatu ruang dengan ruang lain saling membutuhkan sehingga saling melengkapi. Kondisi saling melengkapi dapat terjadi bila antara satu daerah dengan daerah lain menghasilkan komoditas yang berbeda.

2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)

Kesempatan antara maksudnya adalah penawaran alternatif, di mana sebuah ruang menawarkan pilihan yang lebih baik dari ruang asal atau ruang tujuannya.

3. Kemudahan Tranfer (Transferability)

Tranfserability juga dapat diartikan sebagai keadaan yang dapat diserahkan atau dipindahkan. Syarat interaksi antarruang ini sangat penting dalam menciptakan interaksi antarruang. Banyak cara untuk berpindah atau bergeser ke suatu ruang. Syarat ini juga memerlukan biaya.

Selain jenis jenis interaksi antar ruang, terdapat bentuk-bentuk interaksi antar ruang pula. Tiga bentuk interaksi antar ruang tersebut antara lain :

1. Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antarruang dalam bentuk pergerakan dan perpindahan manusia dari satu ruang ke ruang lainnya. Contoh: urbanisasi, imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke tempat wisata dan lainnya.

2. Komunikasi

Komunikasi adalah bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan ide, gagasan, informasi,visi misi, cita-cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh: melihat tayangan berita, melihat tayangan televisi, membaca buku dan lainnya.

3. Transportasi

Transportasi adalah bentuk interaksi antarruang melalui perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: pengangkutan barang, perdagangan, dan lainnya.

Lalu apa saja dampak dampak dari interaksi antar ruang? Setidaknya terdapat enam dampak yang terjadi akibat adanya interaksi antar ruang, yaitu :

1. Berkembangnya Titik Pertumbuhan

Interaksi antar ruang berpotensi memunculkan titik pusat pertumbuhan (kota). Hal ini terjadi karena manusia, barang, dan jasa berpindah ke suatu tempat hingga akhirnya menumpuk di satu tempat. Ternyata, ini berdampak pada kecepatan perkembangan daerah tersebut.

2. Perubahan Penggunaan Lahan

Lahan kosong yang biasanya tidak digunakan bisa berubah menjadi sektor pergerakan manusia. Dari tempat padat misalnya, mereka pindah ke desa yang lebih sepi dan membangun perumahan sehingga lahan tersebut fungsinya ikut berubah.

3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Suatu ruang yang menjadi tujuan biasanya akan lebih cepat berkembang. Informasi, pengetahuan, dan teknologi pun ikut serta dalam mengembangkan mata pencaharian. Akibatnya, keberagaman sektor orientasi ekonomi terbentuk.

4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana suatu daerah juga berpotensi meningkat karena adanya interaksi ruang. Mulai dari transportasi, fasilitas umum dan pusat perdagangan, akan muncul dan terus berkembang.

5. Perubahan Komposisi Penduduk

Penduduk dari ruang yang latar belakangnya berbeda akan berkumpul di suatu daerah yang menurutnya lebih baik. Oleh karena itu, maka keberagaman itu ikut serta dalam membangun komposisi penduduk di suatu tempat.

6. Perubahan Sosial Budaya Norma

Nilai dan adat yang dibawa dari tempat lain tentu mempengaruhi terjadinya perubahan aturan sosial di sebuah daerah. Akibatnya, peraturan baru pun berpotensi muncul sebagai titik tengah perbedaan tersebut.

Berdasarkan penjabaran diatas mengenai interaksi ruang, maka perbedaan kondisi suatu daerah akan terlihat. Sebelum adanya interaksi, sebuah ruang cenderung monoton dan hidup serba kekurangan. Akan tetapi, setelah terjadi interaksi antar ruang, daerah tersebut terbantu dalam menyokong kehidupan dan melanjutkan perkembangannya. Begitu pula dengan adanya interaksi antar ruang dapat memakmurkan seluruh wilayah dalam negara bukan hanya di satu tempat saja.

Daerah yang kelebihan barang atau jasa manfaat interaksi antar ruang

Daerah yang kelebihan barang atau jasa manfaat interaksi antar ruang
Lihat Foto

KOMPAS.com/M ZAENUDDIN

Pekerja merapikan persediaan bawang putih di salah satu toko di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kenaikan harga bawang putih terjadi karena pasokan bawang putih impor dari negara pemasoknya, China berkurang.

KOMPAS.com - Interaksi antarruang dapat terjadi karena adanya kelebihan dan kekurangan yang dimiliki suatu daerah terhadap daerah lain.

Dapat dikatakan daerah tersebut adalah ruang-ruang yang saling memiliki kelebihan dan kekurangan.

Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan antarruang tersebut, manusia harus melakukan produksi. Produksi bisa digunakan sendiri maupun dijual kepada yang membutuhkan.

Namun, produksi ini tidak dapat dilakukan sendiri, sehingga memerlukan orang lain. Hubungan antarprodusen menjadi kegiatan jual-beli atau kegiatan ekonomi.

Permintaan

Dalam buku Aspek Dasar Ekonomi Mikro (2006) karya Tri Kunawangsih, definisi permintaan adalah keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang atau jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.

Hukum permintaan berlaku terbalik dengan harga barang. Di mana harga barang naik, maka permintaan barang akan turun.

Baca juga: Perkembangan Ekonomi dan Politik di Era Gus Dur

Sebaliknya, jika harga turun maka permintaan barang tersebut akan mengalami kenaikan.

Contoh permintaan yang dipengaruhi keterbatasan antarruang adalah suatu wilayah yang tidak dapat memproduksi bawang dengan jumlah banyak, maka wilayah tersebut melakukan permintaan pada kota yang mampu memproduksi bawang dalam jumlah yang tinggi.

Faktor yang memengaruhi permintaan, yaitu:

  1. Harga barang
  2. Harga barang pengganti
  3. Ketersediaan subtitusi
  4. Selera
  5. Jumlah kebutuhan

Penawaran

Definisi penawaraan merupakan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Hukum penawaraan berbanding lurus dengan harga barang.