Perkembangbiakan hewan dapat dilakukan secara seksual dan aseksual seperti halnya pada perkembangbiakan tumbuhan. Hal itu tentunya berbeda dengan reproduksi manusia yang harus dilakukan melalui proses fertilisasi saja. Oleh karena itu, layaknya perkembangbiakan tumbuhan, perkembangbiakan tumbuhan juga memiliki sistem reproduksi yang beragam dan sangat bergantung pada jenis hewannya. Show Sementara itu, Indonesia adalah negara maritim yang diberkahi kekayaan alam yang melimpah. Hl tersebut sebagai akibat dari banyaknya gunung berapi dan iklim tropis yang memungkinkan berbagai makhluk hidup tumbuh dan berkembangbiak dengan pesat. Wilayah laut Indonesia menghasilkan berbagai jenis kekayaan termasuk di dalamnya berbagai jenis ikan, terumbu karang, mutiara, kepiting, dan masih banyak yang lainnya. Wilayah daratannya pun menghasilkan berbagai satwa, flora, dan fauna yang jumlahnya amat kaya. Oleh karena itu rasanya adalah suatu hak sekaligus kewajiban bagi kita sebagai warga bangsa yang kaya akan fauna ini untuk mempelajari berbagai sistem dan proses perkembangbiakan hewan. Apalagi banyak hewan yang jumlahnya semakin berkurang seperti orangutan, penyu, harimau, badak, gajah, burung elang, dan burung cenderawasih. Secara umum, perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Berikut adalah pemaparan mengenai perkembangbiakan hewan berdasarkan dua kelompok besar tersebut, dimulai dari perkembangbiakan aseksual (vegetatif) terlebih dahulu. Perkembangbiakan Aseksual pada HewanBeberapa hewan dapat melakukan perkembangbiakan aseksual seperti halnya tumbuhan. Apakah hewan juga menggunakan bagian tubuhnya untuk berkembang biak? Ada sebagian hewan yang melakukannya. Lalu bagian tubuh manakah yang digunakan untuk berkembang biak? Bagaimanakah sifat keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan aseksual pada hewan? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, berikut adalah uraian dari berbagai cara perkembangbiakan aseksual pada hewan. Membentuk TunasAda hewan yang mampu berkembang biak aseksual dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan barunya. Contoh hewan yang melakukan perkembangbiakan dengan cara ini di antaranya adalah hewan dari Filum Porifera dan Coelenterata. Contoh hewan dari Filum Coelenterata adalah ubur-ubur dan Hydra sp. Hewan dari Filum Coelenterata yang dapat membentuk tunas, misalnya Hydra sp. dan ubur-ubur dari jenis Obelia sp. dan Aurelia sp. FragmentasiTerdapat hewan yang mampu melakukan reproduksi dengan cara fragmentasi atau membelah diri. Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang melakukan fragmentasi. Perkembangbiakan dengan cara ini terjadi melalui dua tahap.
Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya. PartenogenesisPartenogenesis secara alami dapat dilakukan atau terjadi pada hewan lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. Mulanya lebah ratu akan menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan. Lebah jantan bersifat fertile dan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu sehingga telur akan tumbuh menjadi lebah betina. Lebah betina bersifat steril (tidak mampu membuahi) dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam koloni lebah. Selain lebah, kutu daun, dan kutu air juga dapat berkembang biak dengan cara partenogenesis. Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur. Telur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului proses fertilisasi. Meskipun begitu, fertilisasi tetap diperlukan untuk menghasilkan individu baru setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis. Perkembangbiakan Seksual pada HewanSebagian besar hewan berkembang biak secara seksual seperti manusia. Perkembangbiakan seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Melalui perkawinan akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan menghasilkan zigot. Kemudian, zigot akan berkembang menjadi embrio atau calon anak dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu baru. Proses fertilisasi dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.
Jenis Hewan yang Berkembangbiak secara SeksualBerdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis, yaitu hewan vivipar, ovipar, dan ovovivipar. Hewan ViviparHewan vivipara atau disebut juga hewan melahirkan adalah hewan yang memiliki embrio yang berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi. Embrio akan memperoleh nutrisi dari induk melalui perantara plasenta. Hewan yang baru dilahirkan memerlukan nutrisi. Sayangnya karena pencernaan bayi hewan belum kuat, maka diperlukan makanan yang mudah dicerna. Oleh karena itu, tubuh mamalia dilengkapi dengan kelenjar mammae yang dapat menghasilkan susu sebagai makanan yang mudah dicerna dan mempunyai nutrisi yang cukup untuk menumbuhkan anaknya. Contoh hewan vivipar adalah semua hewan mamalia yang meliputi kucing, anjing, sapi, domba, kuda, singa, gajah, kelinci, singa laut, lumba-lumba, paus, dsb. Hewan OviparHewan ovipar atau disebut juga dengan hewan bertelur adalah hewan yang sistem reproduksinya bekerja dengan cara mengembangkan embrionya di dalam telur. Telur hewan ini akan dikeluarkan dari tubuh induk betina. Contoh hewan ovipar meliputi semua hewan yang bertelur seperti ayam, burung elang, itik, cicak, katak, penyu, ikan mujair, dsb. Hewan ovipar tertentu seperti penyu, ikan mujair, dan katak, menghasilkan puluhan hingga ratusan telur setiap kali bertelur. Namun tidak semua ratusan telur yang dihasilkan yang telah mengalami pembuahan dapat menetas menjadi individu baru. Hal itu karena tidak semua telur penyu yang menetas dapat bertahan hidup sampai dewasa, karena adanya predator, ombak, dan arus laut yang mengancam kehidupan penyu yang baru saja menetas. OvoviviparHewan ovovivipar atau disebut juga sebagai hewan bertelur dan melahirkan adalah hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar. Telur akan tetap berada di dalam tubuh induk betina, baru setelah umur embrio cukup untuk dilahirkan, telur akan menetas di dalam tubuh induk dan kemudian anaknya dilahirkan. Contoh hewan ovovivipar antara adalah kadal, iguana, bunglon, ikan pari, ikan hiu, dan sebagian jenis ular. Perkembangan Hidup HewanSetiap hewan memiliki tahap perkembangan hidup yang dimulai dari perkembangan embrio, proses kelahiran, perkembangan menuju kedewasaan, berkembang biak, dan mengalami kematian. Pada beberapa jenis hewan, telur akan berkembang menjadi hewan muda yang memiliki struktur dan fungsi organ mirip dengan hewan dewasa (imago).
MetmorfosisMetamorfosis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna.
Seksual sekaligus AseksualPada beberapa hewan, selama perkembangan hidup dari hewan muda menjadi hewan dewasa dapat terjadi perkembangbiakan secara seksual dan secara aseksual. Contohnya adalah pada hewan ubur-ubur. Ubur-ubur dapat dijumpai dalam bentuk medusa dan berada pada tahap seksual yaitu dapat menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin dilepaskan ke air dan dapat mengalami fertilisasi. Zigot akan berkembang menjadi larva dan jika berada pada tempat yang sesuai, larva akan tumbuh menjadi polip yang disebut skifistoma. Saat dalam tahap polip, ubur-ubur dapat berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan tunas. Selanjutnya, polip akan berkembang dan menghasilkan strobili yang akan terlepas dari induknya dan berkembang menjadi medusa kecil yang disebut efira. Efira kemudian tumbuh menjadi medusa dewasa. Selain ubur-ubur, katak juga mengalami perkembangan hidup yang menarik. Katak dewasa akan menghasilkan ratusan telur yang akan menetas menjadi kecebong. Selanjutnya, kecebong berkembang menjadi berudu yang memiliki kaki. Berudu berkembang menjadi katak muda yang kemudian berkembang menjadi katak dewasa. Teknologi Perkembangbiakan pada HewanSalah satu teknologi perkembangbiakan pada hewan adalah inseminasi buatan (BI) atau sering disebut dengan istilah kawin suntik. Inseminasi buatan adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran perkembangbiakan sapi betina dengan bantuan manusia. Teknologi inseminasi buatan dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan. Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain :
Perbaikan kualitas anakan itu misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi brahma asal India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal. Referensi
|