Berikut ini adalah jenis hewan yang dihalalkan oleh Allah dalam surat Al Maidah kecuali

apa yang kalian ketahui tentang konstitusi dan uud nri tahun 1955​

yang mau ambil aja poin ya ya gk papa​

pola interval tangga nada mayor adalahtolong di jawab ya​

yang mau ambil aja poin ya ya gk papa​

tulisan dua contoh penerapan nilai Pancasila ke satu​

Lima sikap baik dari learning tO know

sebutkan berbagai macam contoh dari penerapan nilai-nilai Pancasila​

2. Galih dan Panji selalu bersepeda pada Minggu pagi. Hari ini mereka bersepeda hingga ke jalan tol di daerah X. Jalan tol yang belum dilengkapi denga … n berbagai rambu lalu lintas tersebut baru sepekan diresmikan. Galih mengajak Panji melintasi jalan tol tersebut. Apabila Panji memahami dan manaati aturan yang berlaku, apa tindakan yang sebaiknya dilakukan?​

jelaskan menurut pendapat anda untuk menumbuhkan nilai kesadaran Pancasila pada saat ini jika masyarakat lebih peduli pada dirinya sendiriNOTE:TOLONG … DI JAWAB CEPAT YA SOALNYA MAU DI KUMPULKAN BESOK ​

penjelasan tentang lembaga lembaga Negara Republik Indonesia menurut UUD NRI tahun 1945​

Berikut ini adalah jenis hewan yang dihalalkan oleh Allah dalam surat Al Maidah kecuali
Ilustrasi Puasa. ©Shutterstock.com

TRENDING | 21 Maret 2022 11:22 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

Merdeka.com - Al Maidah adalah surat ke-5 dalam Al-Quran dan tergolong dalam surat madaniyah. Itu artinya, ayat-ayat surat Al Maidah diturunkan usai Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah yakni saat peristiwa haji wada'. Ayat-ayat dalam surat Al Maidah diketahui mempunyai makna mendalam bagi kehidupan manusia. Salah satunya yaitu surat Al Maidah ayat 3.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberi tahu kepada hamba-Nya mengenai larangan mengonsumsi semua makanan yang diharamkan. Di mana terdiri dari bangkai binatang atau binatang yang mati bukan karena di sembelih dan diburu. Allah SWT juga menjelaskan alasan larangan mengonsumsi bangkai binatang. Sebab, di dalam bangkai bintang mengandung darah beku yang berbahaya bagi agama dan tubuh manusia.

Karenanya, Allah SWT mengharamkan umat-Nya untuk mengonsumsi bangkai bintang. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al Maidah ayat 3 dalam Al-Quran. Lantas bagaimana bunyi surat Al Maidah ayat 3 dan penjelasan isi kandungan lebih lengkap?

Melansir dari berbagai sumber, Senin (21/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Adapun bacaan surat Al Maidah ayat 3 adalah sebagai berikut:

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

hurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa lahmul-khinziri wa ma uhilla ligairillaahi bihi wal-munkhaniqatu wal-mauquzatu wal-mutaraddiyatu wan-natihatu wa maa akalas-sabu'u illa ma zakkaitum, wa ma zubiha 'alan-nusubi wa an tastaqsimu bil-azlam, zalikum fisq, al-yauma yaisallazina kafaru min dinikum fa la takhsyauhum wakhsyaun, al-yauma akmaltu lakum dinakum wa atmamtu 'alaikum ni'mati wa raditu lakumul-islama dina, fa manidturra fi makhmasatin gaira mutajanifil liismin fa innallaha gafurur rahim

3 dari 5 halaman

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala.

Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(mdk/tan)

Baca juga:
8 Penyebab Stretch Mark di Paha Beserta Cara Mencegahnya, Wanita Harus Tahu
Potret Lawas Kapolsek 'Ratakan' saat Masih Balok Satu, Istrinya Cantik dan Imut

4 dari 5 halaman

Dalam surat ini, dijelaskan mengenai beberapa hal. Berikut isi kandungan surat Al Maidah ayat 3:

a. Allah SWT mengharamkan beberapa macam binatang

Allah SWT mengharamkan beberapa jenis binatang untuk dijadikan makanan. Mulai dari bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih bukan atas nama Allah SWT, hewan yang disembelih untuk berhala, hewan yang tercekik, hewan yang dipukul, hewan yang jatuh, hewan yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas hingga hewan yang tidak sempat disembelih dengan nama Allah SWT.    

b. Larangan mengundi nasib

Ayat ini juga mejelaskan larangan mengundi nasib menggunakan anak panah seperti yang dilakukan orang Arab jahiliyah. Hal ini lantaran mengundi nasib dengan anak panah sama halnya seperti bermain judi.

c. Agama Islam adalah agama yang paling sempurna

Al Maidah ayat 3 juga menegaskan jika agama Islam adalah agama yang paling sempurna. Sehingga siapapun tidak boleh membuat syariat baru ataupun menghapus syariat yang telah ada.

5 dari 5 halaman

Selain itu, ditegaskan pula jika Islam merupakan agam yang diridhoi Allah SWT. Penegasan mengenani agama Islam ini juga termaktub dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 85.

e. Orang kafir yang berputus asa untuk mengalahkan umat Islam

Yang dimaksud dengan hari ialah: masa, yaitu: masa haji wada’, haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

f. Apabila terpaksa mengonsumsi makanan yang diharamkan

Maksudnya adalah diperbolehkan umat Islam mengonsumsi makanan yang diharamkan oleh Allah SWT. Asalkan dalam kondisi terpaksa seperti yang dijelaskan oleh ayat ini.

Akan tetapi umat manusia diperintahkan hanya boleh mengonsumsi makanan yang diharamkan secara terpaksa secukupnya saja. Agar dapat bertahan hidup. Menilik dari itu, Islam telah memberikan jalan keluar kepada manusia di berbagai kondisi. Terutama pada kondisi darurat dan terjepit. Di mana agama Islam tidak dapat membuat manusia mendapatkan alasan untuk melakukan perbuatan dosa.

Baca juga:
Erick Thohir 'Omeli' Susi Pudjiastuti di Mandalika, Langsung Dibalas Protes
Dari Balik Penjara, Ibu di Brebes Ungkap Alasan Mengejutkan Tega Bunuh Anaknya

  • بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

    يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ اُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيْمَةُ الْاَنْعَامِ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّى الصَّيْدِ وَاَنْتُمْ حُرُمٌۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ

    1. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.