Berikut bukan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks adalah

Bagaimana pandangan WHO terkait masker?Masker sebaiknya digunakan sebagai bagian dari strategi langkah-langkah komprehensif untuk menekan penularan dan menyelamatkan nyawa; penggunaan masker saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai terhadap COVID-19. Anda juga harus menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, membersihkan tangan Anda secara teratur, dan menghindari menyentuh wajah dan masker Anda.

Masker medis dapat melindungi orang yang memakai masker agar tidak terinfeksi, serta dapat mencegah penularan dari orang lain yang memiliki gejala.

WHO merekomendasikan kelompok-kelompok berikut untuk menggunakan masker medis.• Petugas kesehatan• Siapa pun yang menunjukkan gejala COVID-19, termasuk orang dengan gejala ringan• Orang yang merawat kasus suspek atau konfirmasi COVID-19 di luar fasilitas kesehatanMasker medis juga direkomendasikan untuk orang-orang berisiko, ketika mereka berada di daerah di mana terjadi penyebaran COVID-19 secara meluas dan tidak menjamin dapat menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain:• Orang berusia 60 tahun atau lebih• Orang dari segala usia dengan kondisi kesehatan disertai penyakit penyerta

Masker kain nonmedis sedang banyak digunakan di masyarakat, tetapi bukti-bukti terkait efektivitasnya masih terbatas dan WHO tidak merekomendasikan penggunaannya secara luas di kalangan masyarakat untuk pengendalian COVID-19. Namun, untuk daerah di mana terjadi penyebaran COVID-19 secara meluas, yang kapasitasnya terbatas untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian dan terutama di tempat-tempat di mana menjaga jarak fisik minimal 1 meter tidak dimungkinkan - seperti di transportasi umum, di toko, atau di lingkungan tertutup atau tempat ramai lainnya - WHO menyarankan pemerintah untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan masker kain nonmedis.


Apakah WHO menyarankan penggunaan masker kain nonmedis di masyarakat umum?WHO merekomendasikan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan otoritas setempat mengenai praktik yang direkomendasikan di daerahnya.

Jika ada penularan secara luas di masyarakat, dan terutama jika aturan menjaga jarak fisik tidak dapat dijalankan, pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk memakai masker kain. WHO juga memberikan informasi mendetail tentang komposisi masker kain dan cara memakainya secara aman.


Apa yang direkomendasikan WHO kepada negara-negara yang mempertimbangkan penggunaan masker untuk masyarakat umum?Bagi negara-negara yang mempertimbangkan penggunaan masker, WHO menyarankan para pembuat keputusan untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko untuk memutuskan di mana, kapan, dan jenis masker apa yang harus digunakan. WHO menyarankan para pembuat keputusan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut:

Tujuan penggunaan masker:apakah tujuannya adalah mencegah infeksi penularan dari pemakainya kepada orang lain (pengendalian sumber penularan) atau memberikan perlindungan kepada pemakainya terhadap infeksi (pencegahan).

Risiko terpajan COVID-19 pada populasi atau individu:

• Pajanan pada tingkat populasi diukur dengan jumlah persebaran COVID-19 di masyarakat: apakah diketahui atau diduga penularan terjadi di masyarakat• Pajanan pada tingkat individu bergantung pada pekerjaan seseorang: misalnya, individu yang bekerja dengan berkontak erat dengan masyarakat (seperti petugas kesehatan komunitas, kasir).

Kerentanan pemakai masker/populasi: misalnya, jika persediaan mencukupi, masker medis harus digunakan oleh orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit pernapasan kronis, penyakit kardiovaskular, kanker, pasien kelainan imun atau diabetes mellitus dari segala usia, atau orang yang berusia 60 tahun atau lebih.

Pemukiman: tempat-tempat dengan kepadatan populasi tinggi (misalnya, tempat pengungsian, orang yang hidup di pemukiman padat) dan tempat-tempat di mana individu tidak dapat menjaga jarak yang aman (misalnya, bus atau transportasi lain yang penuh sesak).

Kelayakan: ketersediaan dan biaya masker, akses air bersih untuk mencuci masker nonmedis, dan kemampuan pemakai masker untuk menoleransi efek merugikan dari pemakaian masker.

Jenis masker: masker medis versus masker nonmedis. Masker medis harus diprioritaskan untuk petugas kesehatan, orang yang bergejala, dan perawatnya.

Selain faktor-faktor tersebut, potensi manfaat dari penggunaan masker oleh populasi umum di lingkungan masyarakat termasuk mengurangi potensi risiko paparan dari orang yang terinfeksi selama periode 'pragejala' atau jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.Ada potensi risiko dan kerugian yang harus dipertimbangkan dalam setiap proses pengambilan keputusan tentang penggunaan masker:• Masker nonmedis atau kain dapat meningkatkan potensi COVID-19 untuk menginfeksi seseorang jika masker tersebut terkontaminasi oleh tangan yang kotor dan sering disentuh, atau ditempatkan pada bagian lain dari wajah atau kepala dan kemudian ditempatkan kembali di atas mulut dan hidung• Jenis masker tertentu dapat menyebabkan kesulitan bernafas• Masker dapat menyebabkan kerusakan kulit wajah• Masker dapat menyebabkan kesulitan berkomunikasi secara jelas• Maker dapat membuat rasa tidak nyaman ketika dipakai

• Ada kemungkinan bahwa penggunaan masker, yang manfaatnya belum pasti, dapat menimbulkan rasa aman semu pada pemakainya, yang menyebabkan menurunnya kepatuhan pada langkah-langkah pencegahan yang sudah diakui seperti penjagaan jarak fisik dan menjaga kebersihan tangan.


Jenis masker apa yang digunakan untuk mencegah penyebaran COVID-19?

Masker medis (juga dikenal sebagai masker bedah): masker ini dibuat dari minimal tiga lapis bahan sintetis tanpa tenun, dan diatur agar lapisan filtrasi berada di tengah. Masker ini tersedia dalam ketebalan yang berbeda-beda, memiliki berbagai tingkat ketahanan terhadap cairan, dan dua tingkat filtrasi. Masker medis ini mengurangi droplet pernapasan dari pemakainya ke orang lain dan ke lingkungan. Masker ini juga mencegah penularan virus dari orang lain ke pemakainya.

Tangan harus dibersihkan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol atau sabun dan air sebelum mengenakan masker bersih dan setelah melepas masker. Masker ini harus dipakai erat di wajah. Pemakai harus menghindari menyentuh masker saat dipakai di wajah dan masker harus segera dibuang jika lembap. Penting agar penggunaan masker dikombinasikan dengan tindakan pencegahan lainnya termasuk melakukan kebersihan tangan dan menjaga jarak fisik minimal 1 meter.

Kapan dan bagaimana cara menggunakan masker

Respirator (juga dikenal sebagai filtering facepiece respirator - FFP) dan tersedia di berbagai tingkat kinerja seperti FFP2, FFP3, N95, N99): jenis-jenis respirator dirancang khusus untuk petugas kesehatan yang memberikan perawatan kepada pasien COVID-19 di tempat dan area di mana prosedur yang menghasilkan aerosol dijalankan. Petugas kesehatan harus melakukan uji coba sebelum menggunakan respirator untuk memastikan bahwa mereka mengenakan ukuran yang sesuai.

Masker nonmedis (juga dikenal sebagai masker kain, masker buatan rumahan, masker buatan sendiri) dapat menjadi penghalang untuk mencegah penyebaran virus dari pemakai ke orang lain.

Masker jenis ini dapat dibeli secara umum atau dibuat sendiri, dan umumnya tidak memiliki standar seperti masker medis. Ada banyak jenis masker kain. Masker harus menutupi hidung, mulut, dan dagu dan dapat dikencangkan dengan tali melingkar atau ikatan elastis, terdiri dari beberapa lapisan, dapat dicuci, dan dapat digunakan kembali.Perlu diingat bahwa penggunaan masker kain saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Tetap jaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, sering bersihkan tangan Anda, dan hindari menyentuh wajah dan masker Anda.WHO akan merujuk masker nonmedis sebagai masker kain.

Kapan dan bagaimana cara menggunakan masker


Siapa yang harus memakai masker medis dalam konteks COVID-19 menurut WHO?Penting untuk diingat bahwa penggunaan masker harus dikombinasikan dengan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi utama lainnya seperti menjaga kebersihan tangan dan penjagaan jarak fisik, karena masker sendiri tidak memberi perlindungan terhadap COVID-19.WHO merekomendasikan penggunaan masker medis untuk orang-orang berikut:

Petugas kesehatan

Mengapa? Petugas kesehatan adalah orang-orang yang paling mungkin terpajan virus COVID-19 karena mereka berhubungan dekat dengan pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19 dan lingkungan sekitarnya. Namun, dilaporkan juga bahwa banyak petugas kesehatan yang terinfeksi virus COVID-19 di luar fasilitas kesehatan.

Di daerah-daerah di mana terdapat banyak orang yang terinfeksi COVID-19 di masyarakat, petugas kesehatan dan perawat harus mengenakan masker medis sementara di area klinis selama gilir kerjanya (selain makan dan minum atau perlu mengganti masker untuk alasan tertentu). Hal ini mencakup area klinis, dan khususnya triase dan ruang gawat darurat, praktik dokter keluarga/dokter umum, unit rawat jalan, unit khusus COVID-19, unit hematologis, kanker dan transplantasi, serta fasilitas kesehatan dan residensial jangka panjang. Kelompok ini mencakup dokter, perawat, bidan, petugas kebersihan, dan pekerja-pekerja lainnya di bidang klinis. Hal ini dilakukan untuk melengkapi praktik-praktik yang sebelumnya direkomendasikan WHO di mana petugas kesehatan yang merawat pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19 menjalankan kewaspadaan droplet/kontak di mana masker medis merupakan bagian dari rangkaian rekomendasi APD, yang meliputi: jubah bedah, sarung tangan, masker medis, dan pelindung mata. Perlu menjadi catatan bahwa rekomendasi untuk respirator berbeda. Respirator direkomendasikan untuk digunakan untuk prosedur yang menghasilkan aerosol di fasilitas kesehatan untuk pasien suspek/terkonfirmasi COVID-19. Di tempat-tempat ini, WHO merekomendasikan penggunaan kewaspadaan airborne dan kontak. Tautan terkait cara mengenakan dan melepaskan APD secara aman untuk kewaspadaan droplet/kontak COVID-19:

COVID-19: Cara memakai dan melepas alat pelindung diri (APD)

Informasi lebih lanjut dapat dilihat dalam dokumen panduan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi selama perawatan kesehatan ketika diduga terjadi infeksi novel coronavirus (nCoV).

Pencegahan dan pengendalian infeksi selama perawatan kesehatan ketika diduga terjadi infeksi novel coronavirus (nCoV)

Orang yang sakit dan menunjukkan gejala COVID-19 atau mungkin merasa terjangkit COVID-19.

Mengapa? Setiap orang yang sakit, bahkan dengan gejala ringan seperti nyeri otot, batuk ringan, sakit tenggorokan atau kelelahan, harus melakukan isolasi di rumah dan menggunakan masker medis. Batuk, bersin, atau berbicara dapat menghasilkan droplet> yang dapat menyebarkan infeksi. Droplet ini dapat mencapai wajah orang lain di dekatnya atau jatuh ke lingkungan sekitarnya. Jika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara menggunakan masker medis, masker medis membantu melindungi orang-orang terdekat dari infeksi. Orang sakit yang perlu pergi ke fasilitas kesehatan harus mengenakan masker medis.

Siapa pun yang merawat seseorang di rumah yang sakit COVID-19

Mengapa? Orang yang merawat orang lain yang sakit COVID-19 harus mengenakan masker medis sebagai perlindungan. Sering melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami COVID-19 dapat memberikan risiko tinggi bagi yang merawat.

Orang yang berusia 60 tahun atau lebih atau setiap orang dengan kondisi medis yang sudah ada (seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau kanker)
Mengapa?
Kelompok ini harus mengenakan masker medis sebagai perlindungan karena mereka berisiko lebih tinggi menjadi sakit yang lebih parah.

Perlu diingat, penggunaan masker kain saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Tetap jaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, sering bersihkan tangan Anda, dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung Anda saat mengenakan masker.

WHO merekomendasikan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan otoritas lokal mengenai praktik yang direkomendasikan di daerah setempat.


Bagaimana saya harus menggunakan dan memakai masker medis?

Masker medis sebaiknya hanya digunakan oleh:

• Petugas kesehatan• Setiap orang yang memiliki gejala yang mengindikasikan COVID-19, termasuk orang yang sakit ringan• Orang yang merawat kasus suspek atau terkonfirmasi COVID-19 di luar fasilitas kesehatan• Orang berusia 60 tahun atau lebih• Orang dengan kondisi kesehatan disertai penyakit penyerta Cara memakai dan melepas masker medis:• Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan Anda menggunakan cairan antiseptik berbahan alkohol atau sabun dan air.• Periksa masker apakah ada yang sobek atau berlubang; jangan gunakan masker yang sebelumnya telah dipakai atau rusak.• Pastikan sisi mana yang bagian atas - biasanya terdapat pita logam • Kemudian, tentukan bagian dalam masker, yang biasanya merupakan sisi putih.• Tempatkan masker di wajah Anda menutupi hidung, mulut dan dagu Anda, pastikan bahwa tidak ada celah antara wajah Anda dan masker.• Jepit strip logam sehingga membentuk hidung Anda.• Ingat, jangan menyentuh bagian depan masker saat dikenakan untuk menghindari kontaminasi; jika Anda tidak sengaja menyentuhnya, bersihkan tangan Anda.Cara melepas masker medis:• Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan Anda menggunakan cairan antiseptik berbahan alkohol atau sabun dan air.• Lepaskan tali dari belakang kepala atau telinga, tanpa menyentuh bagian depan masker.• Saat Anda melepaskan masker, condongkan tubuh ke depan dan tarik masker dari wajah Anda.• Masker medis hanya untuk satu kali pemakaian; buang masker segera, sebaiknya ke tempat sampah tertutup.• Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh masker.• Perhatikan kondisi masker; ganti jika kotor atau lembap.

Kapan dan bagaimana cara menggunakan masker

Perlu diingat bahwa penggunaan masker kain saja tidak melindungi Anda dari COVID-19, melainkan harus dikombinasikan dengan langkah-langkah pencegahan lain seperti menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, sering mencuci tangan Anda, dan menghindari menyentuh wajah Anda saat mengenakan masker.

Tetaplah aman dan bantu cegah penyebaran COVID-19!


Apakah WHO merekomendasikan penggunaan masker kain untuk masyarakat umum?Saat ini, penggunaan masker secara luas di semua tempat tidak didukung oleh bukti ilmiah yang berkualitas tinggi, dan ada potensi manfaat dan bahaya yang perlu dipertimbangkan.

Namun, di beberapa tempat di mana menjaga jarak fisik tidak memungkinkan, penggunaan masker bisa membantu memberikan penghalang untuk membatasi penyebaran droplet yang berpotensi menular dari seorang yang terinfeksi. Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa beberapa orang yang terinfeksi tanpa gejala mungkin dapat menyebarkan virus kepada orang lain.

Karena itu, WHO menyarankan agar pemerintah mendorong penggunaan masker kain nonmedis, yang dapat bertindak sebagai penghalang yang mencegah penyebaran virus dari pemakai ke orang lain di mana terjadi banyak kasus COVID-19, untuk anggota-anggota masyarakat umum di mana menjarak fisik setidaknya 1 meter tidak memungkinkan – misalnya, di transportasi umum, di toko-toko, atau di lingkungan tertutup atau tempat keramaian lainnya.

Penting untuk dicatat bahwa masker harus digunakan hanya sebagai bagian dari strategi yang komprehensif. Masker sendiri tidak akan melindungi Anda dari COVID-19. Anda harus sering membersihkan tangan dan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain.


Karena ada banyak jenis masker kain yang tersedia, apakah WHO memiliki panduan tentang masker yang digunakan?WHO secara aktif mempelajari dan mendorong dilakukannya penelitian tentang masker. Temuan-temuan penelitian baru mengidentifikasi jenis kain, jumlah lapisan, dan komposisi masker kain nonmedis berikut ini:• lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti katun• lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun seperti polipropilena• lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap, seperti poliester atau campuran poliesterInformasi lebih lanjut tentang jenis bahan dan efektivitasnya dapat dilihat dalam dokumen panduan masker terbaru –

Panduan teknis penyakit Coronavirus (COVID-19): Pencegahan dan pengendalian infeksi / WASH

Pastikan masker yang Anda buat atau beli memungkinkan Anda untuk bernapas dengan mudah saat berbicara dan berjalan cepat.Perlu diingat, penggunaan masker kain saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Tetap jaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, sering bersihkan tangan Anda.

WHO merekomendasikan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan otoritas setempat mengenai praktik yang direkomendasikan di daerahnya.


Bagaimana saya harus memakai dan merawat masker kain?

Menggunakan masker kain:

• Bersihkan tangan Anda sebelum mengenakan masker.• Periksa masker apakah ada yang sobek atau berlubang, jangan gunakan masker yang rusak.• Sesuaikan masker untuk menutupi mulut, hidung, dan dagu Anda, sehingga tidak ada celah di bagian samping.• Hindari menyentuh masker saat mengenakannya.• Ganti masker Anda jika kotor atau basah. • Bersihkan tangan Anda sebelum melepas masker.• Buka masker dengan melepasnya dari tali telinga, tanpa menyentuh bagian depan masker.• Bersihkan tangan Anda setelah melepas masker.Memelihara masker kain: • Jika masker kain Anda tidak kotor atau basah dan Anda akan menggunakannya kembali, masukkan ke dalam kantong plastik bersih yang dapat ditutup rapat. Jika Anda perlu menggunakan masker yang sama lagi, pegang masker di bagian tali elastis saat mengeluarkannya dari kantong.• Cuci masker kain dengan sabun atau deterjen dan disarankan menggunakan air panas (minimal 60 derajat) setidaknya sekali sehari.• Jika air panas tidak tersedia, cuci masker dengan sabun/deterjen dan air bersuhu ruangan, kemudian rebus masker selama 1 menit; ATAU dengan merendam masker dalam larutan 0,1% klorin selama 1 menit dan membilas sempurna masker dengan air suhu ruangan (tidak boleh ada residu racun klorin pada masker).• Pastikan Anda memiliki masker Anda sendiri dan tidak menggunakannya bergantian dengan orang lain.

Kapan dan bagaimana cara menggunakan masker

Perlu diingat, penggunaan masker kain saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang memadai. Tetap jaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, sering bersihkan tangan Anda.


Apakah WHO merekomendasikan penggunaan sarung tangan di tengah masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19?Tidak, WHO tidak merekomendasikan penggunaan sarung tangan di tengah masyarakat. Pemakaian sarung tangan dapat meningkatkan risiko infeksi, karena dapat menyebabkan kontaminasi diri atau penularan ke orang lain saat menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian mengenai wajah.Oleh karena itu, di tempat-tempat umum seperti supermarket, selain penjagaan jarak fisik, WHO merekomendasikan pemasangan sarana cuci tangan di pintu masuk dan keluar untuk digunakan bersama.Dengan menyebarluaskan praktik menjaga kebersihan tangan, negara-negara dapat membantu mencegah penyebaran virus COVID-19.

WHO merekomendasikan agar masyarakat selalu berkonsultasi dengan otoritas lokal mengenai praktik yang direkomendasikan di daerahnya.


Apa langkah-langkah utama yang harus dilakukan oleh semua orang untuk melindungi diri dan orang lain dalam konteks pandemi COVID-19?Penting untuk diingat bahwa dalam konteks pandemi COVID-19, setiap orang, terlepas dari penggunaan masker, harus:• menghindari kerumunan orang dan tempat ramai;• menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, terutama dari orang yang sakit;• sering membersihkan tangan, menggunakan cairan antiseptik berbahan alkohol jika tangan tidak tampak kotor, atau sabun dan air;• menutup hidung dan mulut dengan siku yang terlipat atau tisu ketika batuk atau bersin, membuang tisu dan membersihkan tangan Anda segera setelah menggunakan tisu;• menghindari menyentuh mulut, hidung, dan mata.

Yang lebih penting lagi, ikuti informasi tentang perkembangan penyakit ini, perhatikan otoritas setempat dan rekomendasinya, dan ikuti serta anjurkan praktik terbaik.