Berikan contoh tentang allah bersifat as salam dan al mu min

GALAMEDIA - Nama-nama Allah yang maha indah asmaul husna memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Di antaranya terkabulnya doa, disunnahkan untuk mempelajari asmaul husna, dan akan masuk surga.

Nabi bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surga” (HR. Bukhari dan Muslim)

1. As Salam (السَّلاَمُ)Artinya Maha Memberi Kesejahteraan

As Salam artinya Allah Subhanahu wa Ta’ala terbebas dari kekurangan, cacat dan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan keagungan dan kesempurnaanNya. Dengan nama ini, orang yang berdzikir akan merasakan ketenangan dan rasa aman dalam hatinya.

Baca Juga: Quran Surat Ad Dhuha, Berikut Asbabun Nuzu dan Bacaan Arab, Latin, juga Terjemahnya

Asmaul Husna kelima ini disebutkan dalam Al Quran surat Al Hasyr ayat 23. Di antara doa dengan nama As Salam yang dicontohkan Rasulullah adalah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

“Ya Allah, Engkau Dzat yang memberi kesejahteraan. Kesejahteraan hanya berasal dariMu. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, engkaulah yang memberi keberkahan.” (HR. Muslim)

2. Al Mukmin (الْمُؤْمِنُ)Artinya Maha Memberi Keamanan

Al Mukmin artinya Allah adalah Dzat yang menjadi tempat pelarian dan perlindungan bagi orang yang merasa ketakutan sehingga mendapatkan keamanan. Nama ini juga disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 23.

Nama Al Mukmin sangat baik untuk dijadikan sebagai dzikir orang yang sedang ketakutan, karena dengan menyebutnya sepenuh hati, Allah akan memberikan rasa aman dari segala bahaya.


Page 2

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 30 Agustus 2021: Nino Menyesal dan Depresi Tak Bisa Menemui Reyna Lagi

3. Al Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ)Artinya Maha Pemelihara

Al Muhaimin artinya Allah adalah maha mengawasi dan menyaksikan seluruh makhlukNya, berkuasa atas mereka dengan penuh perhatian dan kekuasaan, memberi mereka rezeki dan kehidupan. Asmaul husna ketujuh ini juga disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 23.

Khasiat atau keajaiban dari dzikir dengan menyebut nama Al Muhaimin, Allah akan memberi memelihara dirinya, urusan dan juga rezekinya.

4. Al Aziz (الْعَزِيزُ)Artinya Maha Perkasa

Al Aziz artinya Allah adalah Dzat yang Maha Perkasa, yang tidak bisa dikalahkan oleh sesuatupun, Maha Kuat dan mengalahkan segala sesuatu. Selain dalam Surat Al Hasyr ayat 23, nama Al Aziz juga disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 62, Al Mulk ayat 2 dan Fathir ayat 10.

Khasiat atau keajaiban dari dzikir dengan menyebut nama Al Aziz, Allah akan memberi kekuatan, kekuasaan dan wibawa di hadapan manusia.

Baca Juga: Sejarah 30 Agustus: Warga Timor Timur Sepakat Lepas dari Indonesia dan Dirikan Timor Leste

5. Al Jabbar (الْجَبَّارُ) Artinya Maha Kuasa

Al Jabbar artinya Allah berkuasa untuk memaksakan kehendakNya kepada hambaNya, berkuasa memerintah dan melarang sehingga makhluk hanya bisa sami’na wa atha’na.

Al Jabbar juga bermakna kuat dan tahan sehingga tidak ada yang bisa berbuat buruk dan membahayakanNya. Asmaul Husna kesembilan ini juga disebutkan dalam Surat Al Hasyr ayat 23.

6. Al Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ)Artinya Maha Besar

Al Mutakabbir artinya Allah adalah Dzat yang memiliki kesombongan dan kebesaran. Kesombongan adalah pakaian Allah yang tidak boleh dipakai oleh hambaNya. Wallahualam ***

tirto.id - Asmaul Husna Al-Mu’min artinya Yang Maha Memberi Keamanan. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan Asmaul Husna, salah satunya adalah Al-Mu'min. Lantas, apa makna dan dalilnya dalam Al-Quran? Umat Islam dianjurkan untuk mempelajari 99 nama Allah tersebut karena merupakan bagian dari kesempurnaan iman kepada Allah SWT. Selain itu, setiap keimanan kepada Asmaul Husna juga menuntut konsekuensi tertentu yang harus ditaati setiap muslim. Hal ini tergambar dalam surah Al-A'raf ayat 180 sebagai berikut:
“Dan Allah memiliki Asmaul Husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan,” (Q.S. Al-A’raf [7]: 180). Dengan mengetahui Asmaul Husna, seorang muslim dituntut untuk berakhlak baik dengan meniru sifat-sifat tersebut.

Hal itu tergambar dalam sabda Rasulullah SAW: “Berakhlaklah kamu sekalian dengan akhlak Allah."

Untuk dapat meneladani sifat Allah Swt yang mulia, seorang muslim harus mempelajari dengan tekun dan sungguh-sungguh Asmaul Husna ini.

Tidak hanya itu, bagi yang mengetahui dan menerapkannya, maka Allah Swt akan memberikan balasan surga dan menjauhkannya dari neraka, sebagaimana sabda Nabi Muhammad:

"Allah SWT memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang menjaga dan menghafalkannya akan masuk surga," (H.R. Muslim).

Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat satu nama mulia yang patut dipelajari dan diimani umat Islam, yaitu Al-Mu'min yang artinya Yang Maha Memberi Keamanan di semesta alam.

Apa Arti Al Mu’min dalam Asmaul Husna?


Dalam bahasa Arab, lafal Al Mu’min berasal dari kata Amina (أمن ) yang berarti percaya, membenarkan, menenangkan hati, dan memberi rasa aman.

Asmaul Husna Al Mu’min dapat diartikan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Zat yang dapat memberikan rasa aman dan ketenangan kepada seluruh makhluk-Nya.

Keamanan dan rasa tenang yang hakiki hanya diperoleh dari kekuasaan Allah SWT. Sementara itu, ketenangan hati muncul karena perasaan dekat dengan-Nya. Kemudian, Allah SWT tidak pernah mengingkari dan pasti akan menunaikan janji-janji-Nya.

Dalil Asmaul Husna Al Mu'min dalam Al-Quran

Nama Allah Al-Mu'min tertuang dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya tertera dalam surah Al-Hasyr ayat 23 dan Al-Fath ayat 4.

1. Dalil Asmaul Husna Al Mu'min dalam Surah Al-Hasyr Ayat 23

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Bacaan latinnya: "Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn"

Artinya: “Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan,” (QS Al Hasyr [59]:23)

2. Dalil Asmaul Husna Al Mu’min dalam Surah Al-Fath Ayat 4

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

Bacaan latinnya: "Huwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu`minīna liyazdādū īmānam ma’a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu ‘alīman ḥakīmā"

Artinya: “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana," (QS Al Fath [59]:23)

Konsekuensi Keimanan terhadap Asmaul Husna Al Mu’min

Di dalam kitab suci Al Quran, Asmaul Husna Al Mu’min disebutkan sebanyak 22 kali. Di antara banyak penyebutan tersebut, hanya 1 kali yang menyebutkan nama dan sifatnya secara gamblang, yakni dalam surah Al Hasyr ayat 23. Dalam kehidupan sehari-hari, Asmaul Husna Al Mu’min dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri bahwa hanya Allah SWT yang dapat memberikan keamanan dan rasa tenang bagi manusia. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, Asmaul Husna Al Mu’min juga dapat menjadi teladan untuk menjalani kehidupan sehari-hari di dunia. Sifat Al-Mu'min merupakan dorongan untuk bersikap terpuji bagi diri maupun orang lain. Pengamalan Asmaul Husna Al Mu’min dalam diri seorang muslim diwujudkan dengan menjaga diri untuk tidak menyakiti orang lain. Dengan demikian, orang-orang di sekitar individu bersangkutan merasa aman dari keburukan dan sifat tercelanya.

Dikutip dari buku Akidah Akhlak (2020) yang ditulis Subkhiatin Noor, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengamalkan Asmaul Husna Al-Mu’min adalah sebagai berikut:

  • Bersikap yang ramah dan sopan santun kepada sesama.
  • Menciptakan lingkungan keluarga, tetangga, dan masyarakat yang kondusif.
  • Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
  • Mengembangkan pemikiran yang baik dan positif bagi sesama.
  • Menjadi pribadi yang bisa dipercaya, serta menjauhi sifat khianat dan laku curang.

Mengimani Allah sebagai As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu al-asma’ al-husna (nama terbaik) Allah SWT adalah As-Salam, Maha Pemberi Kesejahteraan. Makna kata As-Salam, secara bahasa, dapat dilihat dua perspektif, yaitu dari segi dzat, sifat dan perbuatan Allah, dan dari segi manusia atau makhluk-Nya.

Dari segi dzat, sifat, dan perbuatanNya, As-Salam berarti terbebas dari segala kekurangan, cacat, dan keburukan. Sedangkan dari perspektif manusia atau makhlukNya, As-Salam itu berarti Maha Pemberi Keselamatan, Kesejahteraan, dan Kedamaian.

Sebagai makhluk-Nya, manusia diciptakan dengan fitrah yang cenderung mencintai keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan lahir dan batin. Maka, meneladani As-Salam, berarti mengaktualisasikan nilai kesejahteraan, keselamatan, dan perdamaian dalam kehidupan.

Setiap Mukmin harus meyakini bahwa sumber segala perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan adalah Allah, As-Salam. Mengimani Allah sebagai sumber As-Salam merupakan bagian integral dari tauhid rububiyyah. Tauhid ini penting diaktualisasikan karena tidak jarang konflik bersenjata sesama Muslim, seperti yang terjadi di Suriah, Irak, Yaman, Afganistan, dan lainnya, sama-sama memekikkan Allahu Akbar. Ironis.

Oleh karena itu, pesan dan teladan As-Salam perlu dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai manifestasi dari As-Salam, semua ciptaan Allah itu seimbang, sempurna, tidak mengandung cacat dan cela sedikit pun, dan tidak ada yang sia-sia, sehingga Mukmin yang mengimani-Nya harus bertasbih, memahasucikan-Nya dari segala kekurangan dan keburukan.

Allah SWT menyerukan jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan, karena jalan inilah yang mengantarkan ke surga, kampung akhirat yang penuh kedamaian dan kesejahteraan. Seruan menempuh jalan kedamaian dan kesejahteraan itu harus diikuti dengan menempuh jalan Islam.

“Dan Allah menyeru (manusia) ke Darus-salam (surga), dan memberikan petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (Islam)," (Qs Yunus [10]: 25).

Jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan itu merupakan pilihan yang petunjuk jalannya telah diberikan Allah dengan syariat-Nya. Syariat Islam sejatinya adalah peta jalan (road map) yang mengantarkan ke surga Allah, Darus-salam.

Dengan menerjemahkan As-Salam dalam kehidupan, tauhid As-Salam dapat menghadirkan budaya keamanan, kedamaian, ketenteraman, kesejahteraan, dan kerukunan. Oleh sebab itu, aktualisasi sifat As-Salam dapat diwujudkan dengan mengamalkan pesan Nabi Muhammad SAW, “Wahai umat manusia, tebarkanlah salam (jalan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan), berilah makan (kepada orang yang membutuhkan), jalinlah tali silaturrahim, dan shalat malamlah saat mayoritas manusia tidur lelap, niscaya kalian semua akan masuk surga dengan selamat dan penuh kedamaian,” (HR al-Turmudzi, Ibn Majah, Ahmad, al-Darimi, dan al-Hakim).

Jadi, esensi Islam itu adalah subul As-Salam (jalan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan) yang berasal dari Allah, yang diyakini dapat mengantarkan Mukmin ke surga-Nya, Dar As-Salam (kampung akhirat yang penuh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan abadi).

-----

Muhbib Abdul Wahab, Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah dan Sekretaris LP2 PP Muhammadiyah.

Sumber: Majalah SM Edisi 10 Tahun 2017

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/11/04/as-salam-allah-maha-memberi-kesejahteraan/

Berikan contoh tentang allah bersifat as salam dan al mu min

sumber : Suara Muhammadiyah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...