Pesan moral yang terdapat dalam sebuah teks cerita dapat diketahui dengan cara membaca

Bagaimana cara mudah mengetahui pesan moral sebuah cerita baik itu cerita naratif maupun fabel? Ini merupakan pertanyaan yang sering diterima sekolahoke.com. Menemukan pesan moral sebuah cerita tidak begitu sulit. Caranya sederhana dan bisa dipraktekkan dengan cepat.

Pertama, pesan moral ada di bagian akhir cerita pendek.

Untuk cerita pendek utamanya fabel, pesan moral biasanya disebutkan pada akhir cerita. Tentu saja dikarenakan cerita ini mempunyai sasaran pembaca yang masih dalam taraf belajar membaca cerita.

Kedua, pesan moral bisa ditemukan pada permasalahan dan pemecahannya dalam sepanjang cerita.

Pesan moral bisa ditemukan pada permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita. Cara menemukannya adalah dengan mengidentifikasi masalah dalam cerita. Selanjutnya lihatlah bagaimana masalah tersebut diselesaikan. Maka, akan terbaca pesan moral tersebut.

Ketiga, pesan moral diketahui dari karakter tokoh.

Pesan moral bisa ditemukan dari karakter tokoh dalam cerita. Untuk mengetahui karakter tokoh harus dilihat bagaimana ia bersikap terhadap masalah, bagaimana ia berkata, dan bagaimana ia bergaul. Maka dengan begitu pesan moral tersirat akan ditemukan. Perhatikan cerita pendek berikut ini. Bagaimana pesan moral yang kamu dapat?
“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut.

Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan.

Kita bisa simpulkan dari sikap tokoh utama yakni Ulu kepada semut. Terlihat Ulu suka menghina dan Ulu menjadi kesal karenanya. 

Kesimpulannya bagaimana?

Pesan moralnya adalah setiap makhluk Tuhan tidak sama. Mereka mempunyai keistimewaan masing-masing. Jadi tidak perlu menghina dan menganggap diri tinggi.

Demikian cara mudah mengetahui pesan moral cerita naratif dan fabel. Semoga bermanfaat.

Halodoc, Jakarta – Membacakan cerita pada Si Kecil adalah salah satu cara untuk menstimulasi imajinasinya. Tokoh-tokoh yang dramatis, alur cerita yang berlika-liku dan tempat-tempat mempesona memaksa otak Si Kecil untuk membayangkannya. Nah, agar jalan cerita dan pesan moral di dalamnya mampu dipahami Si Kecil, tentunya ibu harus berusaha menyampaikan cerita tersebut sebaik mungkin.

Dibutuhkan kata-kata dan tindakan interaktif dengan variasi nada, untuk menceritakan kisah yang membuat pendengar terpikat sampai akhir. Seorang pendongeng yang baik juga mendorong mengaktifkan imajinasi pendengar dan membiarkan mereka seakan-akan masuk ke dalam alur cerita tersebut.

Baca juga: Anak yang Sering Dibohongi Bisa Jadi Pembohong, Ini Faktanya

Cara Agar Anak Memahami Pesan Moral Sebuah Cerita

Melansir dari Mom Junction, berikut sejumlah cara yang bisa ibu lakukan agar Si Kecil mampu memahami pesan moral sebuah cerita, yaitu:

  • Memahami pendengar. Langkah pertama dan terpenting adalah memahami siapa audiensnya. Ibu perlu tahu cerita apa yang paling disukai Si Kecil. Jadi, coba tanyakan pada Si Kecil kira-kira cerita apa yang menarik untuknya. Apakah pahlawan super, pangeran dan putri, alien atau tokoh sejarah?
  • Bangun pesan. Langkah selanjutnya, menentukan pesan yang ingin ibu sampaikan melalui cerita tersebut. Apa moral yang harus diambil anak-anak dari cerita itu? Adakah sesuatu yang spesifik yang ibu ingin anak pelajari dari cerita ini? Bangun cerita berdasarkan pertanyaan-pertanyaan ini.
  • Sertakan kata-kata kreatif. Penggunaan kosa kata yang inovatif dan mengesankan adalah cara yang tepat menceritakan sebuah cerita kepada anak-anak. Tetapi batasi penggunaan kata-kata yang sulit dipahami untuk anak.
  • Gaya ekspresif. Buat pendengar terpikat dengan menceritakan kisahnya dengan fasih dan dramatis. Jadilah energik, emosional dan ikuti arus. Ciptakan pengalaman mendebarkan yang diisi dengan insiden yang menegangkan dan mengejutkan jika ada dalam alur cerita tersebut.
  • Perhatikan waktu. Pentingnya pengaturan waktu dalam bercerita dan efeknya pada anak-anak juga perlu diperhatikan. Apakah itu cerita api unggun, cerita sebelum tidur, atau hanya yang lucu untuk diceritakan pada hari hujan. Cerita harus sesuai dan cocok untuk suasana hati Si Kecil dan kondisi hari itu.

Baca juga: Cara Membiasakan Anak untuk Gemar Membaca

Selain menghibur, cerita menawarkan segudang manfaat bagi anak-anak dan membantu perkembangan mereka secara keseluruhan. Baik dari membaca dari buku cerita, menceritakan pengalaman pribadi atau menciptakan kembali alur film favorit mereka, mendongeng dapat menciptakan dampak yang membekas selama masa pertumbuhan mereka.

Manfaat Cerita untuk Pertumbuhan Anak

Berikut adalah beberapa manfaat membacakan cerita untuk pertumbuhan anak, yaitu:

  • Menanamkan moral baik. Cerita memiliki dampak besar pada anak-anak. Kejujuran, kejujuran, rasa terima kasih, dan berbagai moral baik dalam cerita bisa tertanam dalam diri anak sejak dini.
  • Memahami budaya. Cerita dapat digunakan agar mereka memahami sejarah dan tradisi mereka sendiri. Kisah-kisah dari tanah air dan tempat-tempat asing akan membuat anak menghargai keanekaragaman yang ada di dunia ini.
  • Meningkatkan keterampilan mendengarkan. Untuk menikmati cerita secara menyeluruh, anak harus memperhatikan narator sehingga tidak ada yang terlewatkan. Sesi bercerita yang baik dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan anak.
  • Memperkenalkan kosakata baru. Ketika ibu memasukkan terminologi baru setiap kali menceritakan sebuah cerita, anak-anak akan mempelajarinya dan mencoba memahami arti dari kata-kata yang tidak dikenal ini. Hal ini membantu anak meningkatkan jumlah kosakatanya.

Baca juga: Pola Asuh Anak yang Harus Dijauhi oleh Calon Ayah

Apabila ibu mengalami kesulitan dalam mengasuh Si Kecil, ibu dapat berbincang dengan dokter maupun psikolog melalui aplikasi Halodoc untuk mencari tips-tips pola asuh yang efektif. Lewat aplikasi, ibu dapat menghubungi mereka kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Pesan moral yang terdapat dalam sebuah teks cerita dapat diketahui dengan cara membaca

Referensi:
Mom Junction. Diakses pada 2020. Storytelling For Kids: Benefits And Ways To Tell.
Raising Children. Diakses pada 2020. Reading and storytelling with babies and children.

Ilustrasi pesan moral dalam cerita. Foto: iStock

Karya sastra, termasuk cerita fiksi ataupun nonfiksi, merupakan cerminan, gambaran, atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang berusaha mengungkapkan lika-liku kehidupan masyarakat yang mereka rasakan dan mereka alami.

Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itu disebut dengan pesan moral. Pesan moral merupakan unsur intrinsik, yaitu unsur utama yang harus ada dalam sebuah cerita. Unsur inilah yang membangun keutuhan cerita tersebut.

Dengan kata lain, pesan moral menjadi bagian penting dalam sebuah cerita. Adanya pesan moral menunjukkan bahwa cerita tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa manfaat bagi pembacanya.

Pesan moral biasanya disampaikan melalui tokoh, latar, maupun alur cerita itu sendiri. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu pesan moral dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Ilustrasi membaca cerita. Foto: iStock

Pesan moral adalah amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pesan yang ingin disampaikan biasanya berupa pesan moral berupa nilai-nilai baik yang bisa dijadikan teladan atau contoh bagi para pembaca.

Pesan moral pada cerita dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat. Secara tersirat artinya tidak langsung, dapat disampaikan melalui perkembangan tokoh, sedangkan pesan moral yang tersurat ditunjukkan secara langsung, misalnya lewat percakapan antartokoh.

Mengutip buku Teori Pengkajian Fiksi oleh Burhan Nurgiyantoro, pesan moral dalam cerita biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang dan pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran. Itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca.

Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh dalam karya itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah, pelajaran, dan pesan-pesan moral yang disampaikan atau diamanatkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentu berbeda efeknya dengan yang disampaikan lewat cerita nonfiksi. Cerita fiksi menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan.

Sifat-sifat luhur tersebut umumnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh banyak orang.

Sebuah cerita yang menawarkan pesan moral bersifat universal biasanya akan diterima dan dinikmati oleh masyarakat secara universal pula. Meski tetap dipengaruhi oleh unsur intrinsik lain seperti tema, latar, maupun penokohan.

Adanya pesan moral yang dekat dengan kehidupan masyarakat juga bisa membuat pembaca lebih mendalami cerita tersebut. Pembaca dapat ikut merasakan apa yang tengah dialami tokoh sehingga dapat merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pesan moral dapat dipahami dengan mudah dalam cerita Malin Kundang. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang antara lain:

  • Harus berbakti kepada orangtua, dalam keadaan susah maupun senang.

  • Kerja keras akan membuahkan hasil selama berjuang dengan pantang menyerah.