Lihat Foto Show KOMPAS.com - Iklim di tiap wilayah berbeda-beda. Ada banyak faktor yang menentukan iklim. Dilansir dari situs Kemdikbud, ada beberapa jenis pembagian iklim: Iklim MatahariPembagian iklim ini berdasarkan posisi suatu wilayah terhadap matahari. Iklim matahari terbagi menjadi:
Baca juga: Pengertian Iklim dan Jenisnya Iklim JunghuhnFriedrich Franz Wilhelm Junghuhn, ahli tanaman asal Jerman membagi iklim berdasarkan ketinggian tempat. Pembagian ini merupakan hasil temuannya terhadap jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah dengan ketinggian berbeda-beda.
Lihat Foto
Baca juga: Unsur-unsur Cuaca dan Faktor yang Memengaruhi Iklim Lihat Foto Beck Pembagian berdasarkan iklim Koppen (1980-2016) Iklim KöppenSelanjutnya, ada pembagian iklim menurut klimatolog keturunan Jerman-Rusia, Wladimir Köppen. Pembagian iklim menurut W Koppen didasarkan pada curah hujan. Ada lima tipe iklim menurut Köppen:
Baca juga: Iklim Indonesia Lihat Foto Kemdikbud Iklim Schmidt-Ferguson Iklim Schmidt-FergusonSeperti Köppen, Schmidt dan Ferguson juga membagi iklim berdasarkan curah hujan. Namun dalam klasifikasi Schmidt-Ferguson, curah hujan yang digunakan adalah bulanan dengan rumus: Q = jumlah rata-rata bulan kering : jumlah rata-rata bulan basah × 100 persen Berdasarkan rumus itu, maka pembagian iklimnya yakni: ilustrasi iklim subtropis. petapixel.com
TRENDING | 16 Februari 2022 11:33 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini Merdeka.com - Pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson ditentukan berdasarkan siklus data pada curah hujan di suatu daerah atau wilayah. Klasifikasi pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson ini kemudian mempunyai empat tipe yaitu iklim basah, iklim agak basah, iklim sedang dan iklim agak kering. Tipe-tipe iklim tersebut dikembangkan oleh Schmidt dan Ferguson. Keduanya merupakan peneliti sekaligus guru besar dan pejabat dari Lembaga Meteorologi dan Geofisika Fakultas Pertanian Universitas Indonesia pada tahun 1950. Dengan menghitung intensitas dan siklus curah hujan di suatu wilayah, maka hasilnya dapat menentukan klasifikasi iklim di area tersebut. Lantas bagaimana penjelasan lebih lanjut mengenai pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/2), simak ulasan informasinya berikut ini. 2 dari 5 halaman
©2021 Merdeka.com/pexels-pok-rie Pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson mempunyai beberapa tipe berdasarkan jumlah curah hujan. Berikut klasifikasi pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson: a. Bulan Basah (BB) b. Bulan Lembab (BL) c. Bulan Kering (BK) 3 dari 5 halaman
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan curah hujan dengan rumus Q=jumlah rata-rata bulan kering : jumlah rata-rata bulan basah x 100%. Seduai dengan rumus tersebut, maka pembagian iklim menurut Schmidt Ferguson adalah sebagai berikut:a. Kategori sangat basah, nilai Q 0-14,3 persen kategori basah, nilai Q 14,3-33,3 persenb. Kategori agak basah nilai Q 33,3-60 persen kategori sedang, nilai Q 60-100 persenc. Kategori agak kering, nilai Q 100-167 persen kategori kering, nilai Q 167-300 persend. Kategori sangat kering, nilai Q 300-700 persen kategori luar biasa kering, nilai Q lebih dari 700 persenMelansir dari laman Ruangguru, berikut perkiraan jumlah curah hujan di Indonesia setiap bulannya:a. Bulan Januari = 130 mmb. Bulan Februari = 220 mmc. Bulan Maret = 40 mmd. Bulan April = 34 mme. Bulan Mei = 67 mmf. Bulan Juni = 50 mmg. Bulan Juli = 32 mmh. Bulan Agustus = 23 mmi. Bulan September = 78 mmj. Bulan Oktober = 80 mmk. Bulan November = 189 mm l. Bulan Desember = 200 mm (mdk/tan)Baca juga: 4 dari 5 halaman
petapixel.com 1. Iklim KoppenSeorang Klimatologi keturunan Jerman-Rusia Wladimir Koppen juga membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur. Terdapat lima tipe iklim menurut Wladimir Koppen, yakni: a. Iklim A (iklim hujan tropis) Temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 derajat celsius, suhu tahunan 20-25 derajat celsius, curah hujan bulanan lebih dari 60 milimeter.b. Iklim B (iklim kering/gurun) Curah hujan lebih kecil dari pada penguapan. Terbagi menjadi Iklim stepa dan iklim gurun.c. Iklim C (iklim sedang basah) d. Iklim D (iklim dingin) Temperatur bulan terdingin kurang dari 3 derajat celsius, temperatur bulan terpanas lebih dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Dw (iklim sedang di darat dengan musim dingin yang kering), dan Df (iklim sedang di darat dengan musim dingin yang lembab).e. Iklim E (iklim kutub) Bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 derajat celsius. Terbagi menjadi Et (Iklim tundra), dan Ef (Iklim salju).5 dari 5 halaman
Hampir serupa dengan Schmidt Ferguson, tipe iklim Oldeman juga ditentukan berdasarkan curah hujan bulanan. Akan tetapi, kriterianya berbeda dengan Wladimir Koppen dan Schmidt-Ferguson. Adapun kriteria bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: a. Bulan basah Apabila curah hujan lebih dari 200 milimeter.b. Bulan lembab Apabila curah hujannya 100 - 200 milimeter.c. Bulan kering Apabila curah hujannya kurang dari 100 milimeter.Berdasarkan perhitungan tersebut, Oldeman turut membagi iklim menjadi lima tipe iklim yakni:
Baca juga: |