Bayangan titik B(4,-3 oleh dilatasi dan dilanjutkan dengan rotasi 90º dengan pusat O 0 0 adalah)

16 Desember 2021 06:54

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

120

1

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

22 Desember 2021 08:03

Balas

Sederhanakan operasi bilangan berpangkat berikut ini!​

1.Hitunglah Bentuk Pangkat Berikut! a.81 Pangkat 3/4 b.125 Pangkat 2/3​

tentukan rumus suku ke-n barisan geometri 5,10,20... !​

tolong dibantu secepatnya kak plis​

2. Jika f[x] dibagi oleh x²-4 sisanya adalah 3x + 2. Tentukan sisanya jika f[x] dibagi oleh: a. [x+2] b. [x-2]​

1. -14 × [8+5]= 13×-14=bantu pls​

tolong dibantu secepatnya kak plis​

1.Hitunglah Bentuk Pangkat Berikut a.81 pangkat 3 Per 4 b.125 Pangkat 2 Per 3 2.hitunglah Operasi Bentuk Pangkat Berikut a.625 Pangkat 3 Per 4 - 400 P … angkat 1 Per 2 b.81 Pangkat 3 Per 4 + 64 Pangkat 5 Per 6 3.Tentukan Hasil Operasi Bentuk Akar Berikut a.√490 + √90 - √250 b.√200 - √50 + √32​

Bentuk 2p 2qr³ dapat diubah ke dalam bentuk pangkat bulat positif menjadi a. 2/p²qr³b.- 2/p²qr³C. 2q /3 p²r³ d. 2p²p³/ qbantu jwb​

1. [20-[-5]]× [-14-[-10]=2. 160:8×4-8+15=3. -6 + [6:2] - [[-3]×3]=4. [[25:5]-8]×9]-41 =pls bantu kk bsk kumpul,pke cra ya, jan ngasal pls!;]​

Video yang berhubungan

Anda telah mempelajari tiga jenis transformasi, yaitu translasi, refleksi, dan rotasi. Ketiga jenis transformasi ini termasuk transformasi isometri, yaitu transformasi yang menghasilkan bayangan kongruen [sama ukuran dan sebangun] dengan benda.

Sekarang, Anda akan mempelajari transformasi keempat, yaitu dilatasi yang mengubah ukuran [memperbesar atau memperkecil] tetapi tidak mengubah bentuk. Dilatasi tidak termasuk transformasi isometri karena tidak menghasilkan bayangan yang kongruen.

√ Contoh Soal Deret Aritmatika Beserta Jawabannya [LENGKAP]

Pengertian

Dilatasi [perkalian] adalah suatu transformasi yang memindahkan suatu titik pada bangun geometri yang bergantung pada titik pusat dilatasi dan faktor [skala] dilatasi. Akibatnya, bayangan dari bangun geometri yang didilatasi berubah ukurannya [membesar atau mengecil]. Untuk mudahnya, bayangkan bangun yang didilatasi adalah mobil yang sedang melaju ke arah Anda. Dari jauh mobil tampak kecil. Ketika mendekat mobil tampak semakin besar, dan ketika menjauh mobil tampak mengecil kembali. Dilatasi dapat pula dianalogikan dengan mendekatkan suatu objek atau menjauhkan suatu objek dari Anda. Perhatikan Gambar dibawah ini

dari titik pusat dilatasi O, yaitu perpotongan antara tembok dengan lantai. Tinggi lemari mula-mula [menurut orang yang sedang berdiri] adalah 1m. Pada gambar [b], lemari dipindahkan ke arah orang yang sedang berdiri sejauh 2m. Jarak lemari dengan titik pusat dilatasi menjadi 4m atau 2 kali posisi mula-mula. Lemari tampak membesar. Tinggi lemari menjadi 2m atau 2 tinggi mula-mula.

Dengan demikian lemari dikatakan mengalami dilatasi dengan titik pusat O dan faktor dilatasi 2. Begitu juga ketika lemari dipindahkan ke arah kiri sejauh 1 m dari posisi awalnya. Jarak lemari dengan titik pusat dilatasi

√ Hukum kesetimbangan kimia : Pengertian, Faktor dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan faktor dilatasi? Faktor dilatasi adalah perbandingan antara jarak bayangan dari pusat dilatasi dengan jarak titik mula-mula dari titik pusat dilatasi.

Misalkan k adalah faktor dilatasi maka berlaku hubungan berikut.

  • jika k>1 maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
  • jika 0<k< 1 maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
  • jika -1<k< 0 maka bangun bayangan diperkecil dan terletak berlawanan terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
  • Jika k< –1 maka bangun bayangan diperbesar dan terletak berlawanan terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.

Telah Anda ketahui, bahwa faktor dilatasi adalah perbandingan antara jarak bayangan dari pusat dilatasi dengan titik mula-mula dari pusat dilatasi. Misalkan k adalah faktor dilatasi, A[x, y] adalah titik yang didilatasikan, dan A'[x’, y’] adalah bayangan dari A. Jika pusat dilatasi adalah O[0, 0], maka faktor dilatasi k adalah sebagai berikut.

Pada Gambar 5.27, tampak segitiga APO dan segitiga A’QO

Jadi, diperoleh bayangan dari A[x, y] adalah A'[kx, ky] Dengan demikian, uraian tersebut memperjelas definisi dilatasi berikut.

Persamaan x’ = kx dan y’ = ky disebut persamaan transformasi dilatasi terhadap titik pusat O[0, 0] dengan faktor dilatasi k.

Contoh Soal dilatasi 5.22

Diketahui segitiga ABC dengan koordinat-koordinat titik-titik sudutnya adalah A[–3, –3], B[–1, –3], dan C[–2, –1].Tentukan:

  1. bayangan dari titik-titik sudutnya jikadilatasi terhadap titik pusat O[0, 0] dengan faktor dilatasi –2.
  2. luas dari bayangan bangun ABC.

Jawab:

Sama seperti transformasi sebelumnya, dilatasi juga dapat dilakukan dengan perkalian dua matriks. Perhatikan kembali persamaan dilatasi terhadap titik pusat O[0, 0] berikut.

√ Barisan Geometri : Pengertian, Rumus dan Contoh Soal

Maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut.

Sebelumnya, Anda telah belajar dilatasi terhadap titik pusat O[0, 0]. Sekarang, Anda pelajari dilatasi terhadap titik pusat P[a, b]. Perhatikanlah gambar berikut.

Secara umum, definisi dilatasi terhadap titik pusat P[a, b] dengan faktor skala k adalah sebagai berikut.

x’ = a + k[x – a] dan y’ = b + k[y – b] disebut persamaan dilatasi terhadap titik pusat P[a, b].

Contoh Soal dilatasi 5.24

Gambarlahbayangan segitigaABCdengan titik-titik sudutnyaA[5, 0], B[6, 2], dan C[3, 3] yang didilatasi terhadap titik pusat dilatasi P[1, 1] dengan faktor dilatasi –2.

Jawab: Pertama tentukan terlebih dahulu bayangan dari titik-titik sudutnya. Diketahui titik pusat dilatasi adalah P[1, 1] maka a = 1 dan b = 1.

Faktor dilatasi = k = –2. Bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan dilatasi terhadap titik pusat P[a, b]

√ Barisan Aritmetika: Rumus, Ciri dan Contoh Soal

x’ = a + k[x – a]

y’ = b + k[y – b]

Untuk A[5, 0] maka x = 5 dan y = 0.

x’ = 1 + [–2][5 – 1] = 1 + [–8] = –7

y’ = 1 + [–2][0 – 1] = 1 + 2 = 3

Jadi, bayangan dari A[5, 0] adalah A'[–7, 3].

Untuk B[6, 2] maka x = 6 dan y = 2

. x’ = 1 + [–2][6 – 1] = 1 + –10 = –9

y’ = 1 + [–2][2 – 1] = 1 + [–2] = –1

Jadi, bayangan dari B[6, 2] adalah B'[–9, –1].

Untuk C[3, 3] maka x = 3 dan y = 3.

x’ = 1 + [–2][3 – 1] = 1 + [–4] = –3

y’ = 1 + [–2][3 – 1] = 1 + [–4] = –3

Jadi, bayangan dari C[3, 3] adalah C'[–3, –3].

√ Contoh Soal Laju Reaksi : Pengertian, Faktor, dan Pengaruhnya

Bangun datar yang terbentuk adalah sebagai berikut.

Baca Juga : Harga ready Mix

access_timeMaret 17, 2022

perm_identity Posted by Admin Website

folder_open Sekolah Menengah Pertama

Transformasi geometri ini merupakan salah satu materi dari mata pelajaran matematika. Umumnya materi geometri ditemui oleh siswa pada kelas 9 SMP sampai SMA kelas 11.

Transformasi Geometri ini pada dasarnya materi yang membahas terkait perubahan dari suatu bidang. Terjadinya transformasi geometri ini sebenarnya terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam matematika biasanya digambarkan lewat sebuah titik titik tertentu.

Untuk memahami materi transformasi geometri, artikel ini akan menjelaskan mengenai materi transformasi geometri beserta jenis, rumus, dan contohnya.

Pengertian Transformasi Geometri

Sebelum mengetahui pengertian dari transformasi geometri. Kita jabarkan lebih dulu apa itu arti transformasi dan apa itu geometri. Transformasi berarti perubahan sebuah struktur menjadi bertambah, berkurang atau tertata kembali unsurnya. Sedangkan geometri berarti cabang matematika yang menjelaskan soal sifat garis, sudut, bidang, dan ruang.

Berdasarkan dua definisi tersebut transformasi geometri dapat disimpulkan sebagai perubahan bentuk dari sebuah garis, sudut, ruang, dan bidang.

Dalam kehidupan sehari-hari, transformasi geometri ini biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan karya-karya seni dan desain arsitektur.

Jenis-jenis Transformasi Geometri

Transformasi geometri itu sendiri terdiri dari empat jenis, yaitu translasi, rotasi, refleks, dan dilatasi.

Berikut adalah pemaparan lengkap masing-masing jenis transformasi geometri:

1. Translasi [Pergeseran]

Translasi atau pergeseran merupakan jenis dari transformasi geometri di mana terjadi perpindahan atau pergeseran dari suatu titik ke arah tertentu di dalam sebuah garis lurus bidang datar. Akibatnya, setiap bidang yang ada di garis lurus tersebut juga akan digeser dengan arah dan jarak tertentu.

Translasi pada dasarnya hanya mengubah posisi, bukan bentuk dan ukuran dari bidangnya.

Contoh sederhana dari translasi adalah peristiwa yang terjadi di perosotan. Dimana orang yang sama dengan sebuah bidang berpindah posisi dari titik awal [awal perosotan] dan titik akhir [ujung perosotan]. Contoh lainnya adalah kendaraan yang berjalan di jalan lurus, dari kejadian itu bisa dilihat bahwa kendaraan yang merupakan objek tidak mengalami perubahan ukuran tetapi hanya berpindah tempat.

Rumus dari translasi itu sendiri adalah:

[x’,y’] = [a,b] + [x,y]

Keterangan:

x’, y’ = titik bayangan

x,y = titik asal

a,b = vektor translasi

Contoh soal transformasi geometri jenis translasi

Tentukan titik bayangan jika titik A adalah [2, 4] dan ditranslasikan menjadi [6, 3]

Jawab:

[x’, y’] = [x +a, y+b]

[x’, y’] = [2+6, 4+3]

[x’, y’] = [8, 7]

Maka titik bayangannya ada di [8, 7]

2. Rotasi [Perputaran]

Rotasi atau juga dikenal dengan perputaran dalam transformasi geometri sesuai dengan namanya berarti sebuah perputaran yang ditentukan oleh titik pusat rotasi, arah rotasi, dan juga besar dari sudut rotasi. Prinsipnya adalah memutar terhadap sudut dan titik pusat yang memiliki jarak yang sama dengan titik yang diputar.

Karena hanya berputar, maka transformasi ini tidak mengubah bentuk atau ukuran dari sebuah bidang.

Contoh sederhananya adalah cara kerja dari bianglala di mana lingkaran memutari titik tengah. Contoh lainnya adalah dalam gangsing. Cara kerja gangsing nyaris sama dengan bianglala karena berputar mengitari titik tengah.

Ada beberapa Rumus dari rotasi, yaitu:

  • Rotasi 90 derajat dengan pusat [a, b]: [x,y] maka [-y + a + b, x – a + b]
  • Rotasi 180 derajat dengan pusat [a,b] : [x,y] maka [-x -2a, -y +2b]
  • Rotasi sebesar -90 derajat dengan pusat [a, b] : [x, y] maka [y – b + a, -x + a + b]
  • Rotasi sebesar 90 derajat dengan pusat [0, 0] : [x, y] maka [-y,x]
  • Rotasi 180 derajat dengan pusat [0,0] : [x, y] maka [-x, -y]
  • Rotasi sebesar -90 derajat dengan pusat [0,0] : [x, y] maka [y, -x]

Contoh soal transformasi geometri jenis rotasi

Sebuah titik A [3,2] dirotasikan terhadap titik O [0,0] sejauh 90 derajat searah dengan jarum jam. Tentukanlah bayangan dari titik A.

Jawab:

[x’, y’] = [cos90o sin 90o, –sin 90o cos 90o] [3,2]

[x’, y’] = [0 1 , -1 0] [3,2]

[x’, y’] = [-2,3]

3. Refleksi [Pencerminan]

Refleksi atau pencerminan dalam transformasi geometri berarti perubahan dengan memindahkan titik dengan sifat dari suatu cermin datar. Ada dua sifat yang dimiliki dalam transformasi refleksi. Pertama adalah jarak titik ke cermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin. Kedua adalah geometri yang dicerminkan saling berhadapan satu sama lain.

Contoh sederhana dari refleksi ini tentunya adalah ketika kita sedang bercermin.

Rumus umum dari refleksi antara lain:

  • Refleksi terhadap sumbu -x : [x,y] maka [x, -y]
  • Refleksi terhadap sumbu -y : [x,y] maka [-x, y]
  • Refleksi terhadap garis y = x : [x, y] maka [y, x]
  • Refleksi terhadap garis y = -x : [x, y] maka [-y, -x]
  • Refleksi terhadap garis x = h : [x, y] maka [2h, -x,y]
  • Refleksi terhadap garis y = K : [x. y] maka [x, 2k – y]

Contoh soal transformasi geometri jenis refleksi

Tentukanlah koordinat bayangan dari titik A jika Titik A [4, -2] dicerminkan terhadap sumbu x.

Jawab:

A : [a,b] maka A’ [a, -b]

Maka:

A [4, -2] maka A’ [-4, -2]

4. Dilatasi [Perkalian]

Dilatasi merupakan transformasi atau perubahan ukuran dari sebuah objek. Dalam dilatasi terdapat dua konsep, yaitu titik dan faktor dari dilatasi.

Titik dari dilatasi menentukan posisi dari dilatasi. Titik ini menjadi tempat pertemuan dari semua garis lurus yang menghubungkan antara titik dalam suatu bangunan ke titik hasil dilatasi.

Sedangkan faktor dilatasi adalah faktor perkalian dari suatu bangun yang sudah didilatasikan.

Contoh sederhana dari dilatasi adalah miniatur. Miniatur biasanya dalam bentuk mainan, seperti mobil-mobilan. Mainan merupakan pengecilan dari sebuah objek besar. Contoh lainnya adalah ketika kita mencetak sebuah foto. Foto tersebut bisa dicetak dengan ukuran-ukuran tertentu tetapi tidak mengubah bentuk dari foto tersebut, mulai dari 2×3, 3×4, sampai 4×6 fotonya tetap sama, hanya ukurannya yang berbeda.

Rumus umum dari dilatasi antara lain:

  • Dilatasi dengan pusat [0, 0] dan faktor skala k : [x, y] maka [kx, ky]
  • Dilatasi dengan pusat [0, 0] dan faktor skala k : [x, y] maka [kx = k[x-a] + a, [k[y-b] + b]]

Contoh soal transformasi geometri jenis dilatasi

Titik A [2,4] akan didilatasikan sebesar tiga kali, dengan pusat yang berada di [-4,2], maka tentukanlah titik A

Jawab:

[x, y] = k[x-a] + a, K[y – b] + b

[2, 4] = 6[2 – [-4]] + [-4], 6[4 – 2] + 2

[2, 4] = [32, 14]

Maka letak titik A dari [2, 4] dengan dilatasi [-4,2] adalah [32, 14]

Demikian adalah pembahasan mengenai materi transformasi geometri beserta jenisnya. Pembahasan materi ini tentu diperdalam di Sampoerna Academy. Ini karena kurikulum yang berstandar internasional diterapkan di Sampoerna Academy dengan metode STEAM.

Tentunya metode ini akan mendorong siswa lebih berperan aktif dalam pemecahan masalah, berpikir kritis dan kreatif. Tertarik dengan Sampoerna Academy? silakan klik link ini.

Source:

Detik.com – transformasi geometri

Video yang berhubungan