Bahaya tidur sore menjelang maghrib menurut Islam

Saat waktu kecil, saya sering melakukan kebiasaan tidur menjelang magrib. Setiap kali saya mau tidur menjelang magrib pasti orang tua menasehati bahkan memarahi.

‘‘Bocah, ora elok turu sore mbok dadi klalenan’’

(Anak, tidak boleh tidur sore bisa jadi pelupa)

Saya sering mendengar larangan dari orang tua agar tidak tidur pada saat magrib. Bahkan saya ngotot sekali ingin tidur saat magrib, karena saat siang sampai sore masih senang bermain dan lupa istirahat. Begitu pula dengan kelakuan sama saat ini. Fenomena diatas masih melekat dalam memori saya. Peristiwa orang tua yang begitu percaya dengan etika, budaya, dan agama yang dilakukan nenek moyang pada problem tidur menjelang magrib.

Selain itu, saya kerap sekali mengaitkan dengan hal-hal mitos dengan agama, bahwa tidur saat magrib juga disebut-sebut dapat membuat kita mengalami gangguan suasana hati. Bahkan pakar kesehatan juga menyebutkan tidur terlalu sore memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Apakah tidur sore menjadi pelupa yang termasuk mitos atau fakta?.

Kita telaah bersama, alasan kenapa tidur menjelang magrib menjadi larangan kita. Orang tua yang kental adat tata krama melarang kita tidur menjelang magrib. Karena, waktu magrib merupakan salah satu waktu untuk mengingat dalam salat bagi umat Islam.

Umat Islam meyakini atau menyadari dari fenomena nilai-nilai kebenaran sikap dan perilaku dari zaman Rasulullah Saw. Hal ini disebut dengan Internalisasi. Internalisasi hakikatnya sebuah proses menanamkan suatu nilai pada seseorang yang terbentuk pola pikirnya melihat makna realita pengalaman. Sehingga orang tua sering memberi nasihat kepada anak-anak pada saat menjelang waktu magrib.

 

Akan tetapi bagi masyarakat Jawa modern, mitos sudah tidak lagi menjadi hal yang fenomenal melainkan hanya dianggap sebagai peninggalan budaya. Maka masyarakat modern tidak begitu percaya dengan kalimat  ‘‘Ora elok turu sore mbok dadi klalenan’’. Akan tetapi masyarakat Jawa modern mengakui, bahwa sejarah tidak boleh ditinggalkan.

Dengan demikian, dua keyakinan umat Islam dan keyakianan budaya yang  sebagai orang tua percaya bahwa anak tidur saat magrib bisa menyebabkan kesialan dan mengganggu kesehatan. Lalu bagaimana pandangan Islam apakah larangan tidur saat magrib ? Mengapa pada waktu tersebut anak-anak dilarang tidur?.

FILOSOFI TIDUR MENJELANG MAGRIB

Tidur diartikan sebagai suatu keadaan berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya berbagai derajat stimulus dapat menimbulkan suatu keadaan yang benar-benar terjaga. Tidur juga suatu periode istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau sebagian, dimana fungsi tubuh dihambat atau dikurangi, dan juga digambarkan sebagai suatu tingkah laku yang ditandai dengan karakteristik pengurangan gerakan tetapi siap secara revesibel terhadap rangsangan dari luar (Fordiastiki, 1997; Taylor & Carol, 1997).

Kemudian dalam konteks Islam,  Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk berhati-hati pada waktu magrib menjelang. Hal itu juga termasuk sunah Rasul sebagai berikut, ‘‘jika kalian memasuki waktu sore maka tahanlah anak-anak kalian karena setan sedang berkeliaran pada saat itu. Jika sudah lewat sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut sebenarnya pernah disampaikan Rasulullah Saw secara langsung. Imam Ibnul Jauzi mengatakan alasan anak-anak dilarang keluar pada waktu magrib yaitu, dikhawatirkan terjadinya sesuatu. Sebab, setan suka sesuatu yang dianggap kotor. Baik jasmani ataupun rohaninya. Dengan demikian, di waktu magrib anak-anak tidak diperkenankan berkeliaran di luar rumah.

Perintah hadis diatas menjadi rujukan kita sebagai umat Islam bahwa sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad Saw merupakan Internalisasi bagi kita sebaga umat muslim. Fenomena tersebut banyaknya kalangan masyarakat dulu yang taat karena mereka mengakui simbol menghormati perkataan dan tingkah laku masyarakat dulu. Dengan demikian, ini pantangan sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw.

 

Cara Terbaik Mengatasi Anak Tidur Menjelang Magrib

Cara terbaik mengatasi anak tidur menjelang magrib adalah orang tua selalu mengkodisikan anaknya beraktivitas didalam rumah. Seperti, berdoa, membaca, belajar ataupun anak dilatih berdoa-doa pendek. Dengan begitu, orang tua selalu dekat dengan anak sehingga anak menjadi nyaman.

Kemudian ketika anak merasa cape, segeralah orang tua mendampingi sampai waktu magrib habis. Hal ini sebagai tanda internalisasi orang tua mengkondisikan anak dengan konsep kasih sayang. Kasih sayang selalu dibutuhkan dalam keluarga. Dengan demikian, aktivitas anak disaat menjelang magrib dapat diatasi dengan model berinteraksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan ibadah atau kegiatan positif di dalam rumah.

Proses dengan mengatasi anak tidur menjelang magrib memiliki internalisasi nilai dari tiga tahapan, yaitu. Pertama, tahapan transpormasi nilai yaitu orang tua menginformasikan nilai kebenaran dan kekurangan pada anak. Kedua, tahapan transaksi nilai yaitu interaksi antar orang tua dan anak yang bersifat timbal balik, seperti anak dilarang tidur, jika tidur anak tidak akan mendapat hadiah. Ketiga, tahapan transinternalisasi yaitu memberikan informasi bukan hanya interaksi pada fisiknya, akan tetapi lebih pada sikap mental kepribadiannya.

Dengan demikian, ketiga poin internalisasi pada mengatasi anak tidur menjelang magrib orang tua bisa mengalihkan aktivitas di rumah seperti membaca buku, bercerita, berdoa, melatih anak menghafal doa-doa pendek dan sebagainya. Tujuannya orang tua bukan hanya memberi informasi kepada anak melainkan melatih mental anak untuk menjadi kepribadian yang kuat.

Maka dari itu saya mengakui kalimat yang dilontarkan orang tua, ‘‘Ora elok turu sore mbok dadi klalenan’’ ini bukan mitos akan tetapi fakta. Fakta yang sudah diperintahkan dalam hadis bahwa Rasulullah SAW melarang keluar diwaktu magrib. Dengan demikian, internalisasi orang tua kepada anak sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw.

 67,955 total views,  60 views today

Bahaya tidur sore menjelang maghrib menurut Islam

Asilha

Sebagai sebuah ijthad dalam rangka mengembangkan kajian Studi Hadis di Indonesia dibentuklah sebuah perkumpulan yang dinamakan dengan Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA). Sebagai sebuah perkumpulan ASILHA menghimpun beragam pemerhati hadis di Indonesia. Himpunan ini terdiri atas akademisi dan praktisi hadis di Indonesia dengan memiliki tujuan yang sama.

Kenapa tidak boleh tidur sore menjelang maghrib?

pada duduk perkara medis, ternyata tidur menjelang magrib mampu menyebabkan terganggunya sistem metabolisme dan menurunkan daya tahan tubuh. Hal ini memicu penurunan produksi insulin di tubuh, sebagai akibatnya Mengganggu siklus alami tubuh yg bisa memengaruhi produksi insulin.

Kenapa tidak boleh tidur antara ashar dan maghrib?

Pasalnya, pada waktu ini berisiko mengurangi daya aktif akal pelakunya. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ad-Dailami. “Barang siapa tidur setelah waktu asar, lalu hilang akalnya, maka jangan pernah salahkan kecuali pada dirinya sendiri.”

Apa dampak tidur sore dalam Islam?

Diriwayatkan Imam Abu Bakr Al-Marrudzi Rahimahullah, bahwa Imam Ahmad pernah berkata: "tidak disukai (makruh) bagi seseorang tidur setelah ashar, dikhawatirkan membahayakan (kewarasan) jiwanya". Penjelasan tersebut menegaskan jika terlalu sering tidur di sore hari akan membuat jiwa atau akalnya semakin buruk.

Kenapa tidak boleh tidur pas maghrib Menurut Islam?

2. Tidur Setelah Salat Asar Menuju Magrib Memang benar bahwasanya tidur setelah salat Asar hingga menuju waktu Magrib dapat menyebabkan beberapa efek buruk bagi kesehatan. Misalnya, menimbulkan penyakit, memicu stres, bahkan membuat seseorang mengalami linglung.