Bagaimana cara meluluhkan hati ibu yang sedang marah?

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Assalamualaikum. Selamat pagi, saya mau tanya gimana ya cara hadapi orangtua yang akhir-akhir ini suka marah? Saya gak tau penyebabnya, ketika saya tanyakan ibu saya malah marah-marah. Setiap apa yang saya lakukan selalu salah di matanya.
Umi (16) Pontianak

Wa alaikum salam, apa yang sudah kamu lakukan adalah benar, dengan bertanya kepada ibu alasan beliau memarahimu.

Cuma yang perlu dievaluasi adalah apakah cara dan waktumu bertanya kepadanya sudah tepat? Atau malah semakin membuat ibu menjadi marah?

Ya sebaiknya pertanyaan tersebut kamu ajukan jangan di saat ibu marah, namun carilah waktu dimana beliau dalam kondisi emosi yg stabil, dengan cara yg sopan.

(Baca Juga: Cara Memotivasi Staf Agar Bersedia Bekerja dengan Giat

Tunjukkan bahwa kamu bertanya bukan karena mau memarahi/melawan ibu, tapi karena khawatir dengan keadaannya, misalnya kalau marah terus, nanti beliau stress dan sakit. Intinya tunjukkan kepedulian dan rasa sayangmu sebagai anak kepada ortu.

Selain itu sebisa mungkin kamu juga menjaga sikap dan perilaku, agar tidak memancing kemarahan beliau.

Perbedaan cara pandang, biasanya merupakan kunci masalah yang terjadi antara orang tua dengan anak-anak mereka yang masih remaja. Oleh karena itu, perlu sikap saling memahami perbedaan tersebut daripada hanyut dipengaruhi emosi.

Sumber: Persona

Bukan hal sepele mencapai kata kompromi antara dua orang yang rentang usianya bisa berbeda dua hingga tiga dekade. Katakanlah dalam konteks anak ketika menghadapi orangtua yang selalu merasa benar. Memaksakan pendapat dengan cara yang salah bisa dianggap tidak menghormati orangtua, namun terkadang perlu membuat orangtua tahu mana yang benar dan salah.

Kerap kali jika komunikasinya buntu, menghadapi orangtua yang selalu merasa benar hanya akan berakhir dengan pertengkaran. Padahal, perdebatan dengan bumbu emosi hanya akan membuat masing-masing pihak semakin mempertahankan pendapatnya tanpa mengabaikan masukan orang lain.

Cara menghadapi orangtua yang selalu merasa benar

Sampaikan pemikiran Anda pada orangtua dengan sopan

Namun bagaimanapun, menghadapi orangtua yang selalu merasa benar adalah hal yang pasti terjadi. Terlepas dari bagaimana sifat dan pola pengasuhan orangtua, akan ada saja friksi atau gesekan tentang beragam hal.

Lantas, bagaimana cara menghadapi orangtua yang selalu merasa benar?

1. Komunikasikan dengan terbuka

Banyak dari kita bukan cenayang yang bisa membaca pikiran orang lain.  Sampaikan apa yang ada di pikiran Anda kepada orang lain. Ini berlaku pada siapapun, bukan hanya ketika berkomunikasi dengan orangtua.

Gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti. Bila perlu, tambahkan analogi-analogi sehingga membuat pemahamannya kian mudah dicerna. Ketika orangtua tetap merasa benar, jaga agar komunikasi tetap berjalan dengan kepala dingin, bukan emosi.

2. Pahami alasan mereka merasa benar

Bagaimanapun, orangtua telah hidup lebih dulu dibanding anak-anaknya. Mereka telah mengenyam pahit manis kehidupan jauh sebelum memiliki keturunan. Artinya, pasti ada alasan mengapa orangtua selalu merasa benar.

Sebelum mulai berdebat tentang perbedaan pendapat, pahami mengapa orangtua merasa selalu benar. Pahami apa motivasi yang membuat mereka bersikukuh setuju pada suatu prinsip.

Kemudian, sampaikan bahwa Anda memahami itu di awal pembicaraan. Contohnya lewat kalimat seperti, “Saya yakin Ayah/Ibu tahu betul betapa pentingnya masalah ini…” baru diikuti dengan argumen-argumen yang logis.

3. Gunakan intonasi yang tepat

Menggunakan intonasi atau nada suara tinggi ketika menghadapi orangtua yang selalu merasa benar hanya akan membuat suasana runyam. Jangankan mencerna apa yang disampaikan, emosi masing-masing pihak justru mudah tersulut sehingga tidak akan sampai di titik temu.

Alih-alih membentak atau menggunakan nada tinggi, sampaikan setiap kalimat dengan sopan. Tetap hargai posisi mereka sebagai orangtua yang wajib dihormati. Dengan menyampaikan pendapat secara sopan, dapat membuka hati orangtua untuk mengubah prinsip mereka.

4. Jangan tuding mereka keras kepala

Ketika berdebat tentang apapun, jangan pernah menuding mereka selalu keras kepala atau merasa benar. Ini bagaikan menyiram bensin ke kobaran api. Sebaliknya, sampaikan bahwa perbedaan pendapat ini muncul karena bentuk perhatian anak.

Contohnya ketika orangtua menolak untuk pindah kamar ke lantai dasar dan memaksa tetap naik turun tangga, jangan langsung menuding mereka keras kepala. Sebaliknya, sampaikan bahwa anak-anak merasa khawatir terhadap keselamatan mereka. Saran agar mereka pindah kamar ke lantai dasar muncul sebagai bentuk kasih sayang anak-anak untuk orangtua.

5. Tak segan validasi emosi

Ketika menyampaikan pendapat kepada orangtua yang selalu merasa benar, jangan segan melakukan validasi emosi diri sendiri. Sampaikan bahwa anak-anak merasa sayang, peduli, khawatir, dan ingin melindungi orangtua sebaik-baiknya. Semakin banyak emosi yang tervalidasi, maka orangtua akan merasa diperhatikan.

Minta tolong orangtua untuk membantu menghapus rasa khawatir anak-anak mereka dengan setuju terhadap hal yang tengah diperdebatkan. Bila perlu, tambahkan pula bahwa cucu-cucu mereka merasakan hal yang sama.

6. Turuti, namun tetap siaga

Jika beberapa cara menghadapi orangtua yang selalu merasa benar di atas tidak berhasil, turuti saja keinginan orangtua. Namun, tetap siaga ketika ada sesuatu yang terjadi di luar ekspektasi. Meskipun belum mencapai kata sepakat, sampaikan bahwa anak-anak siap menunggu hingga orangtua berubah pikiran.

Jangan lupa tekankan pula bahwa komunikasi terkait perdebatan ini akan selalu terbuka lebar. Kapanpun ingin menyampaikan hal lain, katakan bahwa Anda siap datang atau menerima telpon dari mereka.

Baca Juga

  • 6 Siklus Move On Pria yang Perlu Diketahui
  • 5 Ide Kencan Valentine Virtual untuk Pasangan yang Harus LDR Karena PSBB
  • Canggung Adalah Hal yang Normal, Coba 8 Cara Ini untuk Mengatasinya

Catatan dari SehatQ

Ada alasan mengapa orangtua terkadang merasa selalu benar. Di usia mereka, ada banyak ketidakpastian hingga perasaan frustrasi yang mungkin hinggap dan membuatnya terkesan “keras kepala”. Belum lagi gengsi mengakui bahwa usia tak lagi memungkinkan mereka untuk mandiri.

Pahami semua itu, jangan jadikan ini pemantik untuk bertengkar setiap saat. Jika anak-anak dapat menunjukkan kasih sayang dan kepedulian mereka, tidak menutup kemungkinan suatu saat orangtua akan menjadi lebih terbuka pikirannya.

Apa yang harus dilakukan jika ibu marah?

Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi ibu yang sering marah:.
Pahami dan Terima Bahwa Tidak Ada Ibu yang Sempurna. ... .
2. Evaluasi Dahulu Perilaku dan Ekspektasi Anda. ... .
3. Tetapkan Batasan. ... .
4. Cermati Apakah Ibu sedang dalam Situasi Sulit. ... .
Jangan Berusaha Mengubahnya..

Bagaimana cara meluluhkan hati orang tua yang sedang marah?

10 Cara Bijak Menghadapi Orang Tua yang Pemarah.
Tetap Tenang. Perlu pikiran yang dingin jika orang tua Anda sedang marah-marah. ... .
2. Berlatih untuk Mengendalikan Diri. ... .
3. Dengarkan Lebih Dahulu. ... .
Komunikasi dengan Baik. ... .
Katakan Jika Sakit Hati. ... .
6. Keluar untuk Relaksasi. ... .
7. Cari Solusi Bersama. ... .
Berubah Jika Memang Baik..

Kenapa ibu saya selalu marah padaku?

Kenapa ibu sering marah pada anak dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti stres dan jenuh dengan rutinitas, tidak terpenuhinya kebutuhan pribadi, hingga merasa tidak becus mengurus anak. Hal tersebut juga bisa berdampak buruk pada psikologis anak.

Bagaimana cara menghadapi ibu yang egois dan pemarah?

Yuk, simak caranya..
Bicarakanlah secara terbuka. ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio) ... .
2. Bicarakanlah secara lembut. ... .
3. Sebelum merasa kesal, coba kamu pahami lagi apa maksud mereka. ... .
4. Jangan pernah mengatakan bahwa orangtualah yang egois. ... .
Turuti keinginan mereka, namun tetaplah waspada..