Apakah harga motor akan turun

Sepeda motor banyak menunjang aktivitas sehari-hari. Banyak orang menggunakan sepeda motor untuk berbagai keperluan, mulai dari bekerja, belanja, sampai jalan-jalan.  Di Indonesia, kemungkinan besar setiap orang punya sepeda motor karena kepraktisannya dalam mempersingkat jarak tempuh.

Namun tahukah kamu kapan waktu yang tepat membeli sepeda motor?  Simak yuk paparannya di bawah ini, Goodfriends.

Biaya Perawatan Tinggi

Motor lama harus dirawat dengan ekstra. Selain karena faktor usia, hal ini disebabkan motor lama umumnya sudah tidak memiliki garansi dan servis gratis. Alhasil, segala perbaikan harus menggunakan biaya sendiri. Iya, kalau perlunya cuma service dan ganti oli, bagaimana jika terjadi kerusakan di mana-mana sehingga banyak spare part mesti diganti? Boncos deh.

Karena itu, daripada mengeluarkan banyak uang untuk merawat motor lama, tidak ada salahnya kamu mempertimbangkan membeli yang baru.

Jelang Akhir Tahun

Sudah bukan rahasia lagi kalau jelang akhir tahun, dealer dan showroom biasanya promo besar-besaran. Tagline dengan down payment (DP) dan angsuran ringan, bunga rendah hingga diskon harga, cukup mudah ditemukan pada momen tersebut. Pertama, ini disebabkan karena produsen otomotif “cuci gudang” untuk memenuhi target penjualan. Kedua, rilisnya sepeda motor seri baru sehingga seri atau model lama didiskon. Jadi jangan sia-siakan akhir tahun buat beli sepeda motor baru ya.

Promo KSM dari bank

Sebagai lembaga keuangan yang menawarkan layanan pembiayaan termasuk kredit sepeda motor (KSM), seringkali bank juga menawarkan beragam promo yang sayang banget kalau dilewatkan. Sebagai contoh BCA, memiliki layanan KSM BCA. Bahkan di tahun 2021 ini, KSM BCA menawarkan DP ringan 7,5% untuk segala jenis sepeda motor yang kamu inginkan. Keren banget, kan?

Saatnya membeli motor baru untuk menunjang semua aktivitas dan mobilitasmu. Wujudkan segera dengan KSM BCA. Informasi lebih lanjut terkait KSM BCA, cek di sini. Share informasi bermanfaat ini juga ke teman-temanmu, ya, Goodfriends.

Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan roda dua pada April tahun ini kembali mengalami penurunan. Tren kelesuan pasar domestik itu berlangsung sejak Februari tahun ini.

Berdasarkan data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan domestik pada April tahun ini mencapai 439.472 unit, turun 7,06 persen dibandingkan 472.889 unit capaian pada periode sama tahun lalu.

Alhasil, selama catur wulan pertama tahun ini, total penjualan sepeda motor di dalam negeri yang tercatat AISI, sebesar 1,7 juta unit. Jumlah itu turun 3,6 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 1,76 juta unit.

Praktis selama empat bulan pertama tahun ini, kinerja Januari menjadi satu-satunya yang tertinggi dan meraih pertumbuhan year on year (YoY). Selebihnya, kinerja pada Februari, Maret, hingga April mengalami penurunan.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengungkapkan kepada Bisnis, persoalan kinerja penjualan sepeda motor bukan dikarenakan minimnya permintaan. Sebaliknya, kemampuan produksi masing-masing pabrikan mengalami kelesuan seiring kelangkaan cip semikonduktor.

Walaupun produk di pasar dalam negeri dikuasai motor-motor jenis skuter matik, pemanfaatan cip semikonduktor sudah lumayan besar. Kelangkaan cip, singgung Sigit, membuat produksi menjadi loyo.

Kelangkaan cip inipun telah berlangsung selama setahun. Hal serupa juga terjadi pada industri roda empat.

“Sebetulnya permintaan bagus, dari data kami cukup besar. Tapi kami tidak bisa penuhi masalah cip itu sehingga membuat daftar tunggu lebih panjang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan domestik sepeda motor pada Juni 2022 lebih baik dari bulan sebelumnya. Akan tetapi, angkanya tak seperti realisasi bulan lainnya yang berada di atas 360.000 unit.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan motor bulan lalu sebanyak 296.334 unit. Angka tersebut naik 19,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 248.235 buah.

Jika dibandingkan bulan lain sepanjang 2022, penjualan pada Juni di bawah rata-rata. Dari Januari sampai April, semuanya secara berurutan laku 443.890 unit, 368.131 unit, 450.565 unit, dan 439.472 unit.

Sedangkan bulan Mei yang turun cukup dalam dianggap wajar. Beberapa pelaku usaha yang dikonfirmasi menyebut hal tersebut bisa terjadi karena banyak waktu libur sehingga jam operasional terbatas.

Jika dibandingkan Juni 2021, penjualan motor turun 30,85 persen. Dari 428.556 ke 296.334 unit pada bulan lalu.

Penurunan juga terlihat apabila disandingkan per setengah tahun. Pada semester I/2022 turun 8,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 2.450.088 ke 2.246.627 unit.

Sebelumnya, Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan bahwa permintaan konsumen pada semester I/2022 masih bagus. Akan tetapi, pelaku industri belum bisa memenuhi permintaan pasar karena pasokan semikonduktor yang terbatas.

“Mudah-mudahaan membaik di semester II/2022,” katanya melalui pesan instan awal bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor : Rio Sandy Pradana

Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam