Tiga faktor penyebab vape digandrungi remaja Indonesia. (Foto: iStock) Show Jakarta - Rokok elektrik atau vape kini sedang digandrungi oleh anak dan remaja Indonesia. Ini dibuktikan dengan kenaikan jumlah pengguna rokok elektrik di usia 10-18 tahun, dari 1,2 persen di 2016 (Survei Indikator Kesehatan Nasional/Sirkesnas 2016) menjadi 10,9 persen pada 2018 (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2018). Bahkan, menurut laporan Global Youth Tobacco Survey (GYTS), jumlah perokok elektronik di Indonesia pada usia 13-15 tahun mencapai 13,7 persen di tahun 2019. Kenapa rokok elektronik begitu diminati remaja Indonesia?TI Monitoring Focal Point Indonesia, Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA), Mouhamad Bigwanto mengatakan ada beberapa faktor yang membuat rokok elektrik banyak diminati remaja Indonesia. Berikut adalah tiga faktornya: 1. Belum ada aturan yang jelasMenurut Bigwanto, peraturan terkait rokok elektrik yang masih belum jelas di Indonesia membuat produk ini marak dan bebas diperjualbelikan. "Sehingga bebas dijual dan dipromosikan di mana saja. Aturan yang ada hanya pengenaan cukai dan itu tidak begitu efektif karena promosi begitu bebas dan dijual di mana saja dan siapa saja bisa membeli," kata Bigwanto dalam webinar Bincang Asyik Lentera Anak bertajuk 'Benarkah Rokok Elektrik Aman?', Jumat (26/6/2020). 2. Karakteristik produkTak hanya bentuknya yang menarik, harga dari rokok elektrik juga beragam dan terjangkau oleh remaja. Selain itu, cairan atau liquid rokok elektrik juga terdapat varian rasa, seperti mangga, anggur, dan lain-lain. "Karakteristik produk yang dijual ini, rokok elektrik itu bervariasi bukan cuma sekedar rasa tapi juga harga," ucap Bigwanto. 3. LingkunganBigwanto mengatakan, rasa penasaran yang cukup tinggi dan masih kurangnya pengalaman pada remaja membuat mereka mudah dipengaruhi lingkungan. Bahkan, menurut penelitian yang ia lakukan, sebanyak 41,5 persen remaja di Indonesia mengetahui dan tertarik dengan rokok elektrik dari teman sebayanya. "Tidak ada aturan dan bebas dijual di mana saja, itu yang membuat remaja rentan sekali terkait dengan penggunaan rokok elektrik," tuturnya. Simak Video
"Rokok Elektrik Vs Rokok Konvensional, Mana yang Lebih Berbahaya?" Artikel
Artikel KM Dilihat: 96128 Adanya perilaku merokok sebagai bagian dari gaya hidup dan kebutuhan, serta melihat adanya bahaya dari merokok yang cukup tinggi, membuat munculnya inovasi teknologi dalam hal merokok dengan produk rokok elektrik atau vaporizer elektrik yang biasa disebut vape. Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang berupaya mengurangi epidemi tembakau dengan berbagai strategi yang salah satu diantaranya adalah dengan mengganti penggunan rokok tembakau dengan rokok elektrik atau biasa dikenal dengan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS), vape, vapor, atau e-cigarette yang nantinya para perokok aktif dapat berhenti total dari kebiasaan merokoknya. Rokok elektrik dirancang untuk menghasilkan uap nikotin tanpa pembakaran tembakau dengan tetap memberikan sensasi merokok. Produk vapor mulai masuk di pasaran Indonesia pada tahun 2010 dan mulai populer dikalangan masyarakat pada tahun 2013. Hasil penelitian prevalensi penggunaan e-rokok/vape dari tahun 2011 sampai 2012 di Amerika Serikat, dilaporkan penggunaan e-rokok/vape meningkat dari 3 menjadi 7% di antaranya siswa sekolah menengah dan sekolah menengah atas dalam National Youth Tobacco Survey (NYTS), menunjukkan bahwa 1,78 juta orang muda Amerika telah mencoba e-rokok/vape pada tahun 2012 Vape atau Vapor Struktur Komponen Vape 1 Rebuildable Tank Atomizer (RTA) 2 Rebuildable Dripping Atomizer (RDA) 3 Rebuildable Dripping Tank Atomizer (RDTA) 4 Mod; Mod adalah badan atau bagian utama dari vape yang di dalamnya terdapat baterai beserta rangkaian listrik yang digunakan untuk menyalurkan arus ke dalam atomizer. Ada dua jenis mod vape yaitu electrical mod yang mempunyai komponen listrik berupa chip dan mechanical mod tidak mempunyai komponen listrik. 5. Baterai; Sumber energi yang digunakan vape untuk memanaskan liquid berasal dari baterai. Baterai yang digunakan adalah baterai khusus dapat diisi ulang. 6. Liquid; Liquid adalah cairan yang terdapat pada vape yang jika dipanaskan akan menghasilkan uap. Ada 4 zat yang terkandung dalam liquid vape: Vegetable Glycerine (VG); Propylene Glycol (PG); Perasa (Flavour); Nikotin. Kandungan Vape Bahaya Vape
Dampak Pengunaan Vape 2 Nikotin; Nikotin adalah zat yang sangat adiktif yang dapat merangsang sistem saraf, meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Selain itu, nikotin terbukti memiliki efek buruk pada proses reproduksi, berat badan janin dan perkembangan otak anak. Efek kronis yang berhubungan dengan paparan nikotin antara lain gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan atau pengentalan darah. 3 Propilen Glikol; Propilen glikol adalah zat dalam kepulan asap buatan yang biasanya dibuat dengan “fog machine” di acara-acara panggung teatrikal, atau juga digunakan sebagai antifrezee, pelarut obat dan pengawet makanan. Zat ini jika dihirup menyebabkan iritasi pernapasan, dan secara kronis menyebabkan asma, mengi (wheezing), sesak dada, penurunan fungsi paru-paru, dan obstruksi jalan pernapasan (BPOM RI, 2017). 4 Selain kandungannya yang tidak aman dan masalah inkonsistensi kadar di atas, beberapa dampak buruk rokok elektronik lain yang ditimbulkan dan disebutkan dalam literatur ilmiah sebagai berikut:
Terdapat zat-zat berbahaya lain ditemukan antara lain:
*) Disusun oleh : Mirza Insani; dr. Rizki Drajat , Sp.P. Profil dr. Rizky Drajat Sp. P. Daftar Pustaka :
Baca Juga :
Artikel :Apakah vape lebih murah dari rokok?Jika ditanya apakah Vape lebih mahal dari rokok konvensional, maka jawabannya adalah iya. Namun, biaya yang lebih mahal tersebut hanya untuk satu kali pembelian saja, yakni ketika seseorang membeli device berjenis MOD, vapers harus membeli printilannya seperti baterai,RDA/RDTA,Coil, Kapas hingga liquid-nya.
Apa yang terjadi apabila cewe Ngevape?Sedangkan pada perempuan yang mengkonsumsi vape dapat mengalami risiko kerusakan pada sel telur dan meningkatkan risiko keguguran.
Pod vape untuk umur berapa?“Tingkat bahaya ataupun risiko vape memang lebih rendah jika dibanding rokok biasa. Tapi produk ini tetap tidak dianjurkan untuk anak usia di bawah 18 tahun,” tutupnya.
Kenapa vape di larang?Lain rokok tembakau, lain pula rokok elektrik atau vape yang kini banyak digunakan oleh kalangan generasi milenial. Vape disebut-sebut memicu berbagai macam penyakit paru-paru. Oleh karena itu, beberapa negara dengan tegas melarang peredaran vape atau kepemilikan vape.
|