Apakah alat gerak yang dimiliki oleh lalat?

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi 

KOMPAS.com - Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Gerak merupakan sebuah reaksi yang ditunjukkan manusia sebagai makhluk yang peka terhadap rangsangan. Salah satu makhluk hidup adalah hewan.

Hewan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan anggota tubuhnya seperti kaki, sirip, sayap, bahkan dengan otot perut. Alat gerak hewan disesuaikan dengan habitatnya.

Hewan bergerak dengan berbagai tujuan, misalnya mencoba mencari makan atau mangsa, menghindar dari kejaran musuh, atau untuk melakukan proses reproduksi.

Alat gerak pada hewan ada dua jenis, yaitu otot (alat gerak aktif) dan tulang (alat gerak pasif). Keduanya akan bekerja sama untuk melakukan sebuah pergerakan yang dibutuhkan oleh hewan untuk mempertahankan hidupnya.

Selain tulang dan otot, gerak ini juga didukung dengan adanya sendi, ketiganya kemudian membentuk sebuah sistem gerak.

Berikut ini adalah macam-macam alat gerak hewan dan fungsinya:

Baca juga: Poikiloterm: Hewan Berdarah Dingin

Kaki

Seluruh spesies hewan primata memiliki kaki yang digunakan untuk berjalan atau memanjat ke atas pepohonan. Namun, kaki juga ditemukan pada berbagai hewan lainnya, seperti pada katak (dipergunakan untuk melompat) dan berbagai jenis reptil (digunakan untuk berjalan)

Selain itu, hampir semua spesies mamalia juga memiliki kaki, misalnya kuda, gajah, zebra, kucing, anjing, singa, rusa, beruang, dan sebagainya.

Burung dan kelelawar juga memiliki kaki yang membantu mereka berada di tempat yang tinggi seperti langit-langit gua atau ranting-ranting pepohonan.

Tangan

Tangan adalah alat gerak hewan yang dimiliki oleh primata seperti lemur, tarsius, kukang, monyet, kera, gorila, simpanse, orang utan, dan luwak. Tangan digunakan untuk memanjat pohon, membersihkan diri, memperoleh makanan, makan, dan mempertahankan diri.

Sayap

Alat gerak ini biasanya ditemukan pada hewan-hewan yang bisa terbang seperti nyamuk, lalat, lebah, kupu-kupu, burung elang, dan sebagainya.

Ukuran sayap yang makin besar akan meningkatkan kemampuan burung untuk terbang dan mengudara. Selain ukuran, bentuk sayap juga mempengaruhi kemampuan terbang burung. Beberapa hewan yang punya sayap ternyata tidak langsung membuatnya bisa terbang.

Contohnya ayam, sayap pada ayam dimanfaatkan untuk membantu mengerami telur yang dihasilkan dan membantu ayam menjaga keseimbangannya.

Baca juga: Ciri-ciri dan Contoh Hewan Berdasarkan Makanannya

Ekor

Ekor adalah bagian tubuh hewan yang terletak di bagian belakang yang berfungsi membantu hewan menjaga keseimbangan tubuh.

Ketika bergerak, tak jarang hewan akan melompat atau merubah arah geraknya. Ekor berfungsi membantu hewan untuk menjaga keseimbangan agar tidak oleng atau bergoyang dan jatuh. 

Selain itu, ekor juga bisa membantu beberapa hewan untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.

Misalnya ekor pada kalajengking yang beracun atau ekor pada cicak yang bisa lepas untuk mengelabui musuhnya. Sedangkan pada buaya, ekor berfungsi sebagai alat yang membantu mendorong dan menggerakkan tubuhnya dalam air.

Otot

Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif. Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. 

Beberapa hewan yang tidak memiliki bagian tubuh yang lengkap, menggunakan otot sebagai alat gerak. Contohnya adalah cacing, ular, dan siput.

Sirip

Alat gerak ini ditemukan pada berbagai jenis ikan atau mamalia laut, fungsinya adalah untuk membantu menggerakkan tubuh dalam air dan memudahkan mereka bergerak di permukaan air.

Sirip juga bisa membantu mengatur gerakan hewan, seperti mempercepat atau memperlambat geraknya serta merubah arah gerak hewan.

Baca juga: Apex Predator: Hewan yang Menduduki Puncak Rantai Makanan

Silia, flagellata, dan pseudopodia

Hewan uniseluler (bersel satu) memiliki alat gerak berupa silia, flagellata, dan pseudopodia. Flagellata adalah alat gerak berupa sehelai rambut panjang sehingga sering disebut rambut cambuk.

Sedangkan ada juga yang memiliki silia. Silia atau ciliata merupakan rambut halus yang berada di seluruh permukaan tubuh sel, sehingga sering disebut rambut getar. Ada juga yang memiliki kaki semu (pseudopodia) seperti amoeba.

KOMPAS.com – Seperti halnya manusia, hewan juga bergerak. Semua makhluk hidup memiliki penggerak atau alat gerak.

Dilansir dari Biology Online, penggerak dalam biologi adalah berbagai gerakan organisme (baik uniseluler maupun multi seluler) untuk mendorong diri dari satu tempat ke tempat lain.

Hewan secara aktif bergerak untuk mencari makanan, berburu, bermigrasi, membangun sarang, menghindari diri dari predator, ataupun mengintai mangsanya.

Jika manusia memiliki alat gerak berupa tangan dan kaki, hewan memiliki alat gerak yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya.

Baca juga: Contoh Hewan Ovipar dan Ciri-Cirinya

Berikut beberapa contoh alat gerak pada hewan, yaitu:

  • Silia, flagelata, dan pseudopodia

Hewan uniseluler (bersel satu) memiliki alat gerak berupa silia, flagelata, dan pseudopodia. Flagellata adalah alat gerak yang berupa sehelai rambut panjang sehingga sering disebut rambut cambuk.

Ciliata merupakan rambut halus yang berada di seluruh permukaan tubuh sel, sehingga sering disebut rambut getar. Ada juga yang memiliki kaki semu (pseudopodia) seperti amoeba.

Berbagai spesies ikan, penyu, penguin, lumba-lumba, paus, manate, anjing laut, singa laut, dan juga walrus menggunakan sirip sebagai alat geraknya. Sirip berfungsi untuk menggerakan air dan menghasilkan daya dorong untuk bergerak dalam permukaan air.

Selain mendorong, sirip juga berfungsi untuk mengontrol gerakan seperti menambah dan mengurangi kecepatan, berbelok ke kanan, kiri, atas, juga bawah, hingga bermanuver secara cepat. Fungsi sirip sebagai pengontrol gerak juga dimiliki oleh cumi-cumi.

Tangan adalah alat gerak hewan yang dimiliki oleh primata seperti lemur, tarsius, kukang, monyet, kera, gorilla, simpanse, orang utan, dan juga luwak. Tangan digunakan untuk memanjat pohon, membersihkan diri, memperoleh makanan, makan, dan juga mempertahankan diri.

Baca juga: Perbedaan Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif pada Hewan

Kaki merupakan alat gerak hewan yang dimiliki oleh berbagai hewan. Seluruh primata memiliki kaki yang berfungsi untuk berjalan dan memanjat pohon.

Amfibi seperti katak menggunakan kakinya untuk melompat. Reptil seperti buaya, alligator, kura-kura, dan kadal menggunakan kakinya untuk berjalan.

Hampir semua mamalia memiliki kaki, kecuali jenis pennipedia. Mamalia seperti jerapah, kangguru, gajah, kuda, zebra, kucing, anjing, singa, srigala, beruang, badak, dan kuda nil memiliki kaki untuk membantunya berjalan, berlari, melompat, hingga berenang.

Adapun kelelawar memiliki kaki yang digunakan sebagai tumpuan ketika menggantungnya dirinya secara terbalik. Burung juga memiliki kaki yang membantunya untuk berjalan di permukaan dan bertengger di batang pohon. 

Ekor adalah alat gerak berupa struktur panjang di bagian belakang tubuh hewan dengan berbagai kegunaan.

Dilansir dari Nature, ekor pada mamalia yang dikibaskan berfungsi untk mengusir nyamuk, lalat, dan juga serangga menggigit lainnya untuk hinggap. Hal tersebut terjadi pada gajah, jerapah, kuda, zebra, dan juga anjing.

Baca juga: Honey Badger, Hewan yang Tak Mengenal Rasa Takut

Ekor juga membantu keseimbangan tubuh hewan saat melakukan gerakan seperti melompat dan bermanuver. Fungsi ekor sebagai alat gerak dan penyeimbang dimiliki oleh kucing, tupai, kangguru, monyet, opossum, lemur, tikus, dan berang-berang.

Ekor juga digunakan sebagai alat gerak dalam pertahanan diri. Misalkan kalajengking dengan ekornya yang beracun, dan juga kadal yang bisa melepaskan ekornya saat ditangkap oleh predator.

Pada buaya dan aligator, ekor berfungsi sebagai alat gerak yang dapat mendorong juga mengendalikan gerakan tubuhnya. Ekor buaya dan alligator sangatlah kuat, dorongannya dapat membuat buaya meloncat tinggi juga berenang dengan sangat cepat.

Burung memiliki ekor dengan struktur panjang dan berbulu yang membantunya untuk terbang.

Aldrian L. R. Thomas dalam jurnal Why do Birds have Tails? The Tail as a drag Reducing Flap, and Trim Control (1996) menyebutkan bahwa ekor pada burung berperan menjaga stabilitas, keseimbangan, dan menghasilkan daya angkat pada penerbangan burung.

Sayap merupakan alat gerak yang digunakan hewan untuk terbang. Kelelawar, nyamuk, lalat, bebek, lebah, tawon, gagak, elang, dan berbagai spesies burung menggunakan sayap untuk terbang dan berpindah tempat.

Baca juga: 8 Induk Hewan yang Bersifat Pekerja Keras

Sayap menghasilkan daya angkat pada burung. Semakin besar rasio perbandingan antara permukaan sayap dan tubuh burung, maka akan semakin besar daya angkat dan semakin mudah burung terbang.

Selain rasio perbandingan, bentuk sayap juga memengaruhi penerbangan pada burung. Misalnya burung dengan bentuk sayap yang panjang dan tipis dapat terbang dengan sangat cepat dan mengatur kecepatan terbangnya seperti elang dan bebek.

Sebagai burung, ayam juga memiliki sayap walaupun jarang melakukan penerbangan. Ayam menggunakan sayapnya untuk menjaga keseimbangan, mengerami, juga melindungi telurnya.

Beberapa hewan tidak memiliki tangan, kaki, sayap, ataupun ekor sebagai alat gerak misalnya ular, cacing, dan siput. Sebagai gantinya, ular, cacing, dan siput bergerak dengan otot-otot pada tubuhnya, memungkinkan mereka untuk merapat di atas permukaan.

Apa alat gerak yang dimiliki oleh lalat?

Sayap merupakan alat gerak yang digunakan hewan untuk terbang. Kelelawar, nyamuk, lalat, bebek, lebah, tawon, gagak, elang, dan berbagai spesies burung menggunakan sayap untuk terbang dan berpindah tempat.

Apa alat gerak lalat dan fungsinya?

Sayap merupakan alat gerak yang berfungsi untuk terbang. Alat gerak ini ditemukan pada hewan elang, gagak, nyamuk, lalat, dan kelelawar. Bentuk sayap ternyata akan mempengaruhi terbangnya.

Apa fungsi alat gerak pada hewan kelelawar?

Sayap merupakan alat gerak yang digunakan kalelawar untuk terbang.

Apa saja alat gerak pada hewan dan fungsinya?

Alat gerak pada hewan ada dua jenis, yaitu otot (alat gerak aktif) dan tulang (alat gerak pasif). Keduanya akan bekerja sama untuk melakukan sebuah pergerakan yang dibutuhkan oleh hewan untuk mempertahankan hidupnya.