Apakah air liur bisa menularkan hiv

Apakah berciuman dapat menularkan HIV? Simak selengkapnya dibahas oleh drg. Arni Maharani disini.

Klikdokter.com - Berkembangnya jumlah penderita HIV/AIDS merupakan suatu masalah utama dalam bidang kesehatan. Penyakit yang banyak menyerang usia produktif ini cukup meresahkan karena sampai pada saat ini belum  benar-benar ada terapi yang dapat menyembuhkan. Maka pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan bagaimana pencegahan penularannya harus ditingkatkan agar angka penularan infeksi penyakit ini dapat ditekan.

Apakah itu HIV? Berikut penjelasannya:

Sering kali kita mendengar istilah HIV, tapi apakah anda tahu persis apakah itu HIV?. HIV adalah merupakan suatu retrovirus yang menyerang  sel CD4 yang merupakan komponen sistem kekebalan tubuh manusia, dan kemudian akan menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), dimana  kondisi imunologinya sudah turun dan keadaan ini cukup fatal karena bisa menyebabkan kematian. Rusaknya sistem kekebalan tubuh akibat serangan virus HIV menyebabkan penderita rentan terhadap infeksi mikroorganisme yang bahkan dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut tidak berbahaya. Beberapa Infeksi ini mempunya tanda dan gejala dalam rongga mulut,dan dapat digunakan sebagai parameter tingkat keparahan perkembangan penyakit HIV/AIDS.

2 dari 2

Sedikit yang Perlu Anda Tahu Mengenai HIV

Bagaimana penularan HIV?

HIV menular dari satu individu ke individu lainnya biasanya melalu transmisi seksual yaitu berhubungan seksual dengan individu yang terinfeksi. Tetapi bukan hanya dengan cara itu saja, ibu yang terinfeksi ke bayi yang dikandung dan penggunaan jarum suntik yang terinfeksi secara bergantian dapat menyebabkan penularan HIV. Sejak seseorang terinfeksi HIV maka virus ini dapat ditemukan dalam berbagai cairan dalam tubuhnya seperti darah dan serum. Cairan yang berpotensi secara epidemiologis menjadi media penularan adalah semen, darah dan cairan vagina.

Bagaimana risiko penularan HIV melalui air liur?

Seperti cairan tubuh lainnya, pada individu yang terinfeksi HIV maka dalam air liurnya terdapat virus ini, tetapi potensi penularan melalui melalui air liur lebih rendah atau lebih kecil dibandingkan melalui darah atau serum . Terdapat beberapa faktor penghambat dalam air liur yang menyebabkan penurunan infektivitas HIV. Tetapi dengan adanya luka atau peradangan dalam rongga mulut akan memperbesar risiko penularan.  (Baca: Berciuman, Adakah Dampak Buruk Kesehatannya?)

Air Liur Ludah AIDS HIV

Berbagai cara penularan HIV (Human Immunodeficiency Virus) seringkali menjadi suatu topik hangat yang dibicarakan oleh masyarakat. Namun, tidak semua informasi yang beredar mengenai hal tersebut bersifat akurat. Seperti berita miring yang belum lama ini beredar di berbagai grup WhatsApp.

Menyambut tahun baru 2019, informasi hoaks seputar penularan virus HIV melalui terompet tahun baru kembali beredar. Informasi yang dapat meresahkan masyarakat tersebut beredar melalui media sosial, terutama aplikasi pesan Whatsapp di mana pada pesan tersebut disampaikan bahwa meniup terompet yang sering dijual menjelang tahun baru dapat menularkan HIV, virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Dalam pesan tersebut, dikatakan bahwa infeksi virus dapat menular ke pengguna selanjutnya melalui air liur dari pembuat terompet saat uji kelayakan, atau dari penjual serta calon pembeli ketika sedang mencoba terompet, jika salah satu dari orang-orang tersebut ada yang menderita penyakit menular.

Disebutkan pula berbagai penyakit yang dapat menular melalui air liur di ujung terompet tersebut meliputi kanker mulut, kanker lidah, kanker darah, hepatitis, serta HIV/AIDS. Tidak hanya itu, informasi yang disebarkan melalui broadcast message ini juga mengatasnamakan dr. Boyke sebagai sumber dan penyampai informasi, serta mengajak penerima pesan untuk turut meneruskan.

Dikutip dari Kompas.com pada 14 Desember 2018, dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, seorang pakar Obstetrik dan Ginekologi yang namanya disebutkan dalam pesan hoaks tersebut menyatakan dengan tegas bahwa pesan tersebut hanyalah hoaks semata dan seringkali muncul menjelang perayaan tahun baru. “Pesan itu hoaks, sudah tersebar setiap kali mau tahun baru, sejak lima tahun lalu,” ujarnya.

Dokter alergi dan imunologi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Evy Yunihastuti, SpPD-KAI juga membantah kebenaran informasi pada pesan tersebut.

Menurutnya, air liur bukan merupakan medium penularan HIV. “Air liur dari terompet tidak bisa menularkan virus HIV, kecuali ada darah yang terlihat dalam air liur,” ujar dr. Evy dikutip dari Kompas.com pada Jum’at 14 Desember 2018.

“Untuk penularan HIV itu bisa melalui air mani, cairan vagina, darah. Sementara untuk cairan-cairan yang ada di luar tubuh seperti keringat dan air liur itu tidak bisa menularkan HIV kecuali ada darah yang kasat mata,” tambahnya.

Hal lain yang perlu diklarifikasi dari pesan tersebut adalah pernyataan mengenai jenis penyakit yang dapat menular melalui air liur. Tidak seperti yang disebutkan pada pesan hoaks di atas, kebanyakan jenis kanker seperti kanker darah tidak dapat menular antar individu, terutama melalui air liur. Walaupun beberapa literatur menyebutkan adanya kontribusi infeksi virus sebagai penyebab beberapa jenis kanker seperti kanker mulut dan lidah. Umumnya, dibutuhkan kontak langsung yang erat untuk penularan virus tersebut.

Selain itu, dibutuhkan pula banyak faktor pencetus lainnya seperti daya tahan tubuh yang rendah serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang tinggi agar infeksi virus tersebut dapat bermanifestasi menjadi kanker. Sedangkan, penularan penyakit hepatitis B dan C umumnya hanya dapat melalui cairan dalam tubuh, sama seperti hal nya dengan HIV/AIDS.

Adapun hal-hal preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tersebut adalah dengan selalu berhati-hati dalam menggunakan objek, terutama jika dicurigai telah terkontaminasi cairan dalam tubuh seseorang. “Antisipasi cairan yang menempel saja, seperti darah. Jadi jangan sembarangan memperlakukan darah dan juga banyak penyakit-penyakit yang bisa menular lewat darah, seperti hepatitis, HIV,” saran dr. Evy untuk mengantisipasi penularan penyakit tersebut. “Dan juga jangan sembarangan pegang luka orang, jadi kalau ada terompet yang ada darahnya ya jangan dibeli,” lanjutnya.

Humas FKUI

Cairan apa saja yg bisa menularkan HIV?

Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV.

Penularan HIV terbanyak melalui apa?

Selama ini, hubungan seksual selalu dituduh sebagai penularan HIV yang sering terjadi. Bahkan dalam beberapa kasus, penularan HIV juga bisa terjadi akibat oral seks, bila terdapat luka terbuka di mulut pengidapnya. Nah, yang mesti ditegaskan, penularan HIV bukan cuma melalui kontak seksual saja.

Apakah HIV bisa menular lewat luka terbuka?

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah adanya luka yang terbuka. Jika luka terbuka tersebut akan bersentuhan atau terkena kontak dengan pasien HIV, karena virus tersebut bisa menular melalui luka yang terbuka.