Apakah air garam bisa menghasilkan listrik?

Lampu yang energinya dari air garam menjadi program SMKN 3 Mataram ke depan. Sekolah ini ingin punya andil dalam kampanye hemat listrik yang terus digaungkan pemerintah.

ALI ROJAI, Mataram

PROGRAM guru tamu dimanfaatkan betul SMKN 3 Mataram. Para guru menyambut baik program dari salah satu mitra sekolah ini untuk pembuatan lampu air garam penghemat listrik. Lampu air garam adalah lampu yang sumber energinya diambil dari air laut. Umumnya lampu ini berbentuk seperti lampu pijar yang biasa digunakan nelayan

“Rencananya lampu ini akan kita produksi di sekolah,” kata Kepala SMKN 3 Mataram Ruju Rahmad, pekan lalu.

Dia menyebutkan, air garam dapat dijadikan media untuk menghasilkan sumber energi elektrik. Pemanfaatan air garam sebagai media yang dapat membangkitkan energi elektrik sudah banyak ahli yang meneliti. Besarnya potensi air laut sebagai sumber energi alternatif. Air garam terdiri atas senyawa kimia yang merupakan ion elektrik. “Ion-ion ini menarik elektron-elektron dan mengalirkannya sebagai arus listrik,” terang Ruju, sapaan karibnya.

Melihat produksi industri yang menjadi mitra sekolah membuat para guru termotivasi untuk memproduksinya secara massal. Cara kerja dari lampu air garam ini juga terbilang cukup mudah. Tinggal mencampurkan air dengan dua sendok garam kemudian dimasukkan melalui lubang yang tersedia. Lampu setara 25 watt  dapat menyala hingga 12 jam.  “Harga lampu ini sekitar Rp 1,5 juta,” terang dia.

Guru tamu yang didatangkan dari Kota Bekasi, Jawa Barat beberapa hari lalu membuat pihaknya memiliki ide untuk merakit dan memproduksi secara massal. Dia sangat yakin guru di sekolah yang dipimpinnya bisa membuat lampu dari tenaga air garam yang dinilai proses pembuatannya tidak terlalu sukar.

Dia menyebutkan, jika tidak ada pandemi Covid-19 pihaknya sudah meminta guru datang ke industri untuk belajar. “Sekarang ini kita belajar rakit lampu ini hanya dua jam per minggu,” ujar dia.

Untuk harga lampu Ruju tidak masalah meski terbilang tinggi. Yang terpenting baginya bisa mencari tahu apa saja komponen dari lampu dan bisa menyala dengan hanya ditaruhkan air garam. “Kalau ada air laut tak perlu kita pakai air garam,” terang dia.

Pada saat guru tamu dari industri  ini ke sekolah dia meminta agar membongkar lampu yang diproduksinya. Sehingga pihaknya bisa tahu apa saja komponen yang ada didalamnya dan cara kerja lampu yang menghasilkan tenaga elektrik. Setelah melihat secara langsung dia optimis para guru bisa membuat lampu serupa dengan kemampuan dimiliki. “Kalau lampu ini sudah bisa dibuat para guru tentu akan ditularkan ke siswa,” terang dia.

Dia melihat lampu ini cukup praktis. Bisa dibawa kemana-mana dengan hanya membawa garam. Jika ingin menyalakan tinggal mencampurkan air dengan garam. Dalam waktu dekat ini dia akan mengirim para guru untuk magang di industri yang menjadi mitra sekolah di Kota Bekasi ini. Karena bagaimanapun lampu ini sangat dibutuhkan masyarakat, terutama saat terjadi pemadaman. “Lampu ini cukup praktis,” singkat dia.

Menurutnya, membuat lampu air garam tidak sulit. Tinggal meniru milik industri yang sudah memiliki hak paten untuk produksi. “Saya rasa dua bulan saja guru magang di industri ini sudah bisa produksi sendiri,” tukas Ruju. (*/r3)

Kamis, 3 Desember 2020 | 05:59 WIB

| Penulis : 

, Redaktur : Elvira

Penjelasan :

Beredar postingan berupa video yang memperlihatkan seorang pria sedang memasukan sebotol garam ke dalam  tabung kemudian tabung tersebut menyala pada bagian dalamnya. Pria tersebut meyakini bahwa air garam dapat menghasilkan listrik.

Narasi dalam video pun mengatakan bahwa lampu air garam tersebut produksi dalam negeri, karya anak bangsa dan sudah bersertifikasi Internasional. Pengunggah video itu pun mengatakan "Lampu Air Garam Ciptaan Anak Bangsa" tertuang dalam narasi postingan video yang telah beredar di media sosial Twitter.

Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa air garam merupakan sumber energi listrik yang merupakan karya anak bangsa tidak benar atau hoaks. Faktanya, ternyata lampu air garam merupakan ciptaan Peneliti Filipina Aisa Mijeno yang merupakan anggota Greenpeace Filipina. Penemuan lampu air garam tersebut digagas aisa dalam acara KTT UKM Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Manila pada tahun 2015.

Dilansir dari Rappler, lampu tidak dialiri daya oleh disosiasi garam dalam air karena tidak menghasilkan elektron yang dibutuhkan untuk penerangan. Aliran elektron yaitu listrik dihasilkan dari reaksi di dalam baterai, yang terletak di dalam wadah lampu. Jenis baterai apa pun, baik yang dapat diisi ulang atau tidak, dapat memberi daya pada lampu selama memenuhi persyaratan voltase dan arus dan tidak hanya terbatas pada baterai logam-udara yang digunakan. Namun setelah beberapa waktu, logam-udara yang digunakan untuk menghasilkan listrik akan terkorosi oleh air garam. Untuk mengembalikan ke kondisi awal semua harus diisi ulang dengan daya yang lebih tinggi atau metalnya diganti.

KATEGORI: HOAKS

Link counter:

https://turnbackhoax.id/2020/11/30/salah-air-garam-sumber-energi-listrik/

https://cekfakta.com/focus/5665

https://www.rappler.com/voices/salt-lamp-how-it-works-challenges

https://www.goodnewspilipinas.com/salts-aisa-mejino-shares-apec-stage-with-obama-jack-ma/

Apakah air garam dapat menghasilkan energi listrik?

Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa air garam merupakan sumber energi listrik yang merupakan karya anak bangsa tidak benar atau hoaks.

Bagaimana cara kerja lampu air garam?

Cara kerja dari lampu air garam ini terbilang cukup mudah. Anda dapat mencampurkan air dengan 2 sendok garam kemudian dimasukkan melalui lubang yang tersedia. Lampu setara 25 watt itupun dapat menyala hingga 12 jam non stop. Sementara itu jika menggunakan magnesium metal rod lampunya dapat bertahan hingga 120 jam.

Selain air apa saja yang bisa menghasilkan listrik?

Sumber Energi Listrik Alternatif yang Dapat Dikembangkan di....
Pembangkit Listrik Tenaga Angin. ... .
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari. ... .
Pembangkit Listrik Tenaga Air Toilet. ... .
Pembangkit Listrik Tenaga Petir. ... .
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. ... .
6. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Bagaimana cara air dapat menghasilkan tenaga listrik?

Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi energi listrik.