Apa yg dimaksud dengan musik daerah

Apa yg dimaksud dengan musik daerah
Pengertian Lagu Daerah

Geograpik - Lagu daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang dari budaya daerah. Umumnya pencipta lagu daerah tidak diketahui secara pasti karena lagu daerah sifatnya turun temurun. Bahasa yang digunakan pada lagu daerah adalah bahasa lokal dari daerah tersebut. 

Lagu daerah adalah lagu yang berasal dari daerah tertentu dengan ide penciptaan berdasarkan atas budaya dan adat istiadat suatu daerah tertentu. Didalam lagu tersebut terkandung suatu makna, pesan untuk masyarakat serta suasana/keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname..

Bentuk pola dan melodi lagu biasanya sangat sederhana sehingga mudah dikuasai oleh masyarakat setempat. Lagu daerah biasanya berkembang sesuai dengan kondisi sosial budaya serta alam daerah asalnya. 

Ciri utama lagu daerah adalah liriknya berupa syair yang mengisahkan budaya, tata-cara, serta adat istiadat penduduk setempat

Baca Juga: Materi Seni Budaya Lengkap

Ciri-Ciri Lagu Daerah

1. Memiliki Sifat Informal

Ciri khas lagu daerah yang pertama adalah memiliki sifat informal. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari lagu daerah berfungsi tidak begitu serius atau normal, meski memang ada beberapa lagu daerah yang digunakan untuk kegiatan beribadah oleh sebuah suku.

Namun, kebanyakan lagu daerah bersifat informal karena biasanya di sebuah daerah yang menciptakan sebuah lagu khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.

2. Menggunakan Syair Lagu Bahasa Daerah

Ciri khas lagu daerah yang kedua adalah menggunakan syair lagu berbahasa daerah. Lagu daerah pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun, lagu daerah biasanya juga turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya.

Misalnya saja syair lagu Jawa yang memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang Jawa.

3. Melibatkan Alat Musik Daerah

Lagu daerah merupakan seni tradisional yang dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Misalnya saja pada saat pagelaran musik Sunda yang menggunakan penyanyi dengan menyanyikan lagu yang diiringi dengan alat musik khas Sunda seperti Karinding, Degung, dan lain-lain.

Baca Juga: Materi Seni Budaya Lengkap

4. Bagian dari Budaya Masyarakat

Ciri khas lagu daerah lainnya adalah merupakan suatu bentuk penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal ini membuat siapa saja yang mendengarkan lagu daerah dapat menebak dari mana asal daerah lagu daerah tersebut.

4. Dipelajari Secara Lisan

Untuk memperlajari lagu daerah hanya sebatas lisan saja, yang di mana diwariskan secara turun-temurun. Ketika generasi sebelumnya hendak mewariskan sebuah lagu daerah kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut.

Begitupun ketika generasi muda mewariskannya kembali pada generasi mendatang, maka yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan. Demikian seterusnya.

5. Tidak Memiliki Notasi

Lagu daerah tidak memiliki notasi. Hal ini dikarenakan proses pembelajarannya hanya sebatas lisan saja. Inilah yang membuat mereka akhirnya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas.

Kekurangan dari lagu daerah adalah tidak adanya jejak tulis yang bisa ditinggalkan untuk generasi-generasi berikutnya. Solusinya adalah mulai untuk membenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik daerah sehingga nantinya siapa saja bisa ikut melestraikannya.

Baca Juga: Materi Seni Budaya Lengkap

6. Tidak Terspesialisasi

Orang yang memainkan lagu daerah biasanya berasal dari daerah asal lagu daerah tersebut. Meski tidak menutup kemungkinan orang lain pun dapat memainkannya. Biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik.

KOMPAS.com - Musik tradisional berkaitan erat dengan kebudayaan masyarakat di daerah tertentu. Musik tradisional berasal dari tradisi masyarakat yang sudah mengakar kuat dan diturunkan secara turun temurun ke generasi berikutnya.

Definisi musik tradisional

Menurut Ketut Wisnawa dalam buku Seni Musik Tradisi Nusantara (2020), musik tradisional terdiri atas dua kata, yakni ‘musik’ dan ‘tradisional’. Akar dari dua kata ini berasal dari bahasa Yunani dan bahasa Latin.

Musik dari bahasa Yunani ‘mousike’, diambil dari nama dewa mitologi Yunani, yakni Mousa yang memimpin ilmu dan pengetahuan. Sedangkan tradisional dari bahasa Latin ‘traditio’, berarti kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun.

Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dan berkembang dari kebudayaan suatu daerah, kemudian diwariskan secara turun temurun.

Musik tradisional juga bisa diartikan sebagai musik asli suatu daerah yang terkena pengaruh adat istiadat, kepercayaan, serta agama, sehingga mempunyai ciri khasnya sendiri.

Baca juga: Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia

Mengutip dari buku Explicit Instruction dan Creativity Quotient pada Kemampuan Musik Tradisional Mahasiswa (2020) karya Syeilendra, biasanya musik tradisional disusun berdasarkan gaya, tradisi, dan bahasa yang sesuai daerahnya, sehingga tidak sulit untuk dikenali karena sifatnya khas.

Fungsi musik tradisional

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), musik tradisional memiliki enam fungsi utama, yaitu:

Sebagai sarana upacara adat atau ritual

Dalam melaksanakan upacara adat tertentu, masyarakat daerah sering sekali menggunakan musik tradisional. Bahkan kehadiran atau peran musik tradisional dalam ritual sangatlah penting, harus ada, dan tidak boleh tergantikan.

Sebagai pengiring tarian

Selain digunakan dalam ritual, musik tradisional juga sering dibawakan atau digunakan untuk mengiringi tarian daerah. Antara musik tradisional dan tarian biasanya telah memiliki keselarasan, sehingga terasa sempurna dan saling melengkapi.

Sarana hiburan

Musik tradisional juga berperan sebagai sarana hiburan yang dapat membuat masyarakat bahagia, merasa semangat kembali, dan merekatkan hubungan antar masyarakat. Biasanya musik tradisional dibawakan oleh beberapa orang dengan diiringi alat musik tradisional.

Sarana komunikasi

Artinya musik tradisional bisa dijadikan sarana atau media penyampaian pesan ke pendengar. Misalnya untuk mencari dukungan, menyebarluaskan informasi, dan lainnya. Pesan atau bentuk komunikasinya tergambar jelas dari penggunaan lirik dan iringan musiknya.

Sarana pengungkapan diri

Lewat musik tradisional, seniman bisa mengungkapkan atau mengekspresikan dirinya secara lebih bebas. Seniman bisa mengungkapkan perasaan, kecintaan, kekaguman, dan lainnya. Untuk melakukannya dibutuhkan keahlian serta kemahiran.

Sarana ekonomi

Musik tradisional tidak hanya sebagai wadah untuk mengekspresikan diri, namun juga dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan. Dengan demikian, seniman bisa mendapat penghasilan, sambil mendapat kepuasan batin karena berhasil mengekspresikan perasaannya.

Baca juga: 3 Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan

Ciri-ciri musik tradisional

Dalam buku Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama: Ide, Format, Sistem Kerja, Kerabat Kerja, Naskah, Tata Rias, dan Acuan Dasar Kamera (2020) karya Rusman Latief, musik tradisional memiliki lima ciri-ciri, yakni:

Dipelajari secara lisan

Oleh karena diwariskan secara turun temurun, musik tradisional lebih sering dipelajari secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sifatnya informal

Artinya musik tradisional lebih sering digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat. Walaupun juga banyak yang sering dimanfaatkan dalam upacara ritual.

Menggunakan bahasa daerah

Ciri khas dan utama dari musik tradisional ialah menggunakan bahasa daerah dengan alunan musik yang khas. Sehingga jenis musik ini jauh lebih dikenal oleh warga masyarakat daerah.

Menggunakan alat musik daerah

Selain menggunakan bahasa daerah, pembawaan musik tradisional juga menggunakan alat musik daerah. Misalnya gamelan, kecapi, atau lainnya.

Menjadi bagian dari budaya masyarakat

Tentunya musik tradisional dan budaya masyarakat jelas tidak bisa dipisahkan. Karena musik tradisional menjadi bagian dan satu kesatuan yang utuh dengan budaya masyarakat daerah.

Baca juga: Sampek, Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Jenis musik tradisional

Musik tradisional memiliki banyak jenis, bergantung pada daerah asalnya. Namun, secara garis besar, musik tradisional dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

Musik tradisional untuk perayaan ritual

Jenis musik tradisional ini digunakan dalam perayaan ritual. Jenis musik ini sifatnya formal dan biasanya hanya digunakan dalam upacara adat atau ritual tertentu.

Musik tradisional untuk hiburan masyarakat

Jenis musik tradisional ini sifatnya menghibur masyarakat dan sering digunakan dalam acara informal. Misalnya acara yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar masyarakat, atau lainnya.

Musik tradisional untuk perayaan sosial atau lainnya

Jenis musik tradisional ini sering digunakan dalam perayaan sosial atau perayaan resmi di suatu daerah. Misalnya upacara penyambutan tamu atau lainnya.

Pembagian jenis musik tradisional juga bisa didasarkan pada musik di daerah itu sendiri. Misalnya musik gambang kromong dari Betawi, musik gong luang dari Bali, musik kombi dari Papua, musik huda dari Minangkabau, dan lain sebagainya.

Baca juga: Kolintang, Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.