Apa yang terjadi jika medan magnet Bumi melemah

Jakarta -

Medan magnet di Bumi melemah secara misterius, tepatnya di area yang terbentang antara Amerika Selatan dan Afrika. Ilmuwan menjulukinya sebagai South Atlantic Anomaly.

Fenomena ini menimbulkan masalah, misalnya gangguan pada satelit serta pesawat antariksa. Ilmuwan ESA (European Space Agency) masih menyelidiki misteri itu sekaligus mengingatkan vitalnya medan magnet.

"Medan magnet adalah kekuatan dinamis dan kompleks yang melindungi kita dari radiasi dan partikel-partikel dari Matahari," sebut ESA yang dikutip detikINET dari 7 News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam dua abad ke belakang, medan magnet Bumi telah kehilangan 9% dari kekuatannya. Untuk lebih memahami kejadian ini, ilmuwan ESA memanfaatkan bantuan pengamatan dengan satelit.

"South Atlantic Anomaly telah muncul selama lebih dari satu dekade dan pada tahun-tahun belakangan berkembang dengan cepat," ujar Jurgeb Matzka, ilmuwan di German Research Centre for Geosciences.

"Kita sangat beruntung punya satelit untuk menginvestigasi perkembangan South Atlantic Anomaly. Tantangannya sekarang adalah untuk memahami proses di inti Bumi yang memicu perubahan itu," imbuhnya.

Ilustrasi Bumi. Foto: NASA

Ilmuwan menemukan medan magnetik Bumi berangsur-angsur melemah secara misterius di daerah yang membentang dari Afrika hingga Amerika Selatan. Pelemahan ini menyebabkan gangguan teknis di beberapa satelit yang mengorbit Bumi dan roket misi luar angkasa.

Temuan ini terungkap setelah para ilmuwan menganalisis data dari satelit Swarm milik Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA). Satelit ini diluncurkan untuk mengeksplorasi medan magnetik Bumi, termasuk di area Afrika hingga Amerika Selatan yang dikenal sebagai Anomali Atlantik Selatan.

Pada dasarnya, medan magnetik Bumi melindungi manusia dari radiasi luar angkasa dan partikel bermuatan super yang berasal dari Matahari. Menurut ESA, medan magnetik dihasilkan oleh besi cair yang berputar dengan temperatur sangat panas dan terdiri dari inti luar Bumi, di kedalaman sekitar 3.000 kilometer di bawah kaki kita.

Ilustrasi medan magnet. Foto: Hans via Pixabay

“Minimum, bagian timur dari Anomali Atlantik Selatan yang baru ini telah muncul selama dekade terakhir dan dalam beberapa tahun belakangan berkembang dengan sangat cepat,” kata Jürgen Matzka, dari German Research Centre for Geosciences, dikutip Fox News.

“Kita beruntung memiliki satelit Swarm dalam orbit untuk menyelidiki perkembangan Anomali Atlantik Selatan. Tantangannya sekarang adalah untuk memahami proses dalam inti Bumi yang mendorong perubahan ini,” lanjutnya.

Para peneliti berspekulasi bahwa melemahnya medan magnet saat ini adalah tanda bahwa Bumi menuju pembalikan kutub terkemuka, di mana kutub magnet utara dan selatan berpindah tempat.

Menurut ESA, meskipun itu mungkin terdengar dramatis, peristiwa semacam itu telah terjadi sepanjang sejarah planet yang kita huni ini, sekitar sekali setiap 250.000 tahun. Terakhir kali "pembalikan geomagnetik" semacam ini terjadi pada 780.000 tahun yang lalu.

Dampak yang dihasilkan bisa sangat signifikan karena medan magnetik Bumi memainkan peran penting dalam melindungi planet ini dari angin Matahari dan radiasi kosmik yang berbahaya.

Sistem telekomunikasi dan satelit juga mengandalkannya untuk beroperasi. Lebih jauh lagi, turunnya intensitas pada medan magnetik dapat berimbas pada gangguan fungsi komputer dan ponsel.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Wawan Setiawan Rabu, 25 Agustus 2021 | 12:00 WIB

Apa yang terjadi jika medan magnet Bumi melemah

Medan magnet Bumi telah berperan penting dalam melindungi planet beserta semua kehidupan yang ada dari bahaya radiasi. (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id—Kita telah mengetahui bahwa Bumi adalah bola magnet raksasa. Oleh karena itu ia memiliki medan magnet yang tidak dapat kita lihat. Medan magnet raksasa ini mengelilingi Bumi berperan penting dalam memberikan perlindungan pada planet dan bagi seluruh kehidupan yang ada terhadap radiasi yang datang dari luar angkasa. Akan tetapi, medan magnet ini tidak selamanya kuat, para ilmuwan mengetahui bahwa setiap 200 tahun medan magnet Bumi ini akan melemah.

Sepertinya, teori siklus melemahnya medan magnet Bumi ini telah didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Liverpool. Studi baru mereka ini berusaha mengisi celah penting yang ada pada studi yang dilakukan oleh ilmuwan sebelumnya. Kekurangan data yang tidak diperoleh pada saat itu.

Dalam penelitian baru tersebut, para ilmuwan mencoba menganalisis gelombang mikro dan  paleomagnetik termal yang ada pada contoh bebatuan dari aliran lava purba di Skotlandia Timur. Hal ini mereka lakukan untuk mengukur kekuatan medan magnet bumi pada periode penting dimana tidak ada data yang didapatkan pada penelitian sebelumnya. Analisis yang dilakukan yaitu pengukuran sampel dari 200 hingga 500 juta tahun yang lalu. Data ini telah dikumpulkan kurang lebih 80 tahun terakhir.

Apa yang terjadi jika medan magnet Bumi melemah

Apa yang terjadi jika medan magnet Bumi melemah
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi medan magnet


KOMPAS.com – Pelemahan medan magnet yang diduga berkaitan dengan anomali Atlantik Selatan tengah menjadi perhatian banyak peneliti.

Fenomena yang muncul pada 1970 tersebut, melansir dari Science Allert tumbuh dan bergerak ke arah Barat dengan kecepatan sekitar 20 kilometer (12 mil per tahun).

Data satelit baru dari Badan Antariksa Eropa (ESA) menunjukkan anomali yang melemahkan medan magnet tersebut terus berevolusi dan para ahli memperingatkan bahwa kita mungkin segera bermasalah dengan fenomena tersebut.

“Titik minimum Timur dari anomali Atlantik Selatan telah muncul beberapa dekade silam dan dalam beberapa tahun terakhir berkembang cukup pesat,” kata Jürgen Matzka, dari Pusat Penelitian Jerman untuk Geosains.

Fenomena pelemahan medan magnet sendiri dipantau oleh satelit Swarn dari ESA.

“Tantangan yang dihadapi saat ini adalah memahami proses bagaimana inti Bumi menimbulkan perubahan tersebut,” ujar Jurgen sebagaimana dikutip dari laman The Sun.

Baca juga: Medan Magnet Kuno di Mars Ungkap Sejarah Evolusi Planet Merah

Dampak pelemahan medan magnet

Melansir dari website Edukasi Sains Lapan, medan magnet bumi membentuk selubung yang memiliki fungsi melindungi bumi dari radiasi kosmis dan berbagai partikel berenergi matahari yang dibawa angin matahari yang selalu berhembus.

“(Pelemahan medan magnet) proses alami yang terjadi dalam jangka panjang,” ujar Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging saat dihubungi Kompas.com Rabu (3/6/2020).

Sungging menjelaskan dampak pelemahan medan magnet bumi terutama berkaitan dengan teknologi satelit.

“Tentunya bahayanya pada teknologi tinggi seperti satelit, karena begitu medan magnet lemah begitu ada hujan partikel antariksa bisa langsung mempengaruhi kinerja satelit,” ujar dia.