Apa yang dimaksud realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi beserta contohnya?

Kontributor: Erika Erilia - 3 Feb 2021 11:51 WIB

Realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan yang dikonstruksi masyarakat. Faktor yang mempengaruhi adalah konsensus, interaksi, dan kebiasaan.

Apa yang dimaksud realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi beserta contohnya?
Kemiskinan

Peter Berger dan Thomas Luckman dalam buku mereka yang berjudul The Social Construction of Reality, mengemukakan bahwa realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan). Berger dan Luckman melihat bahwa realitas sosial memiliki dimensi obyektif dan subyektif. Dimensi obyektif dilihat dari adanya lembaga atau pranata sosial beserta nilai dan norma yang menunjukkan bahwa masyarakat cenderung menginginkan keteraturan. Karena itu, masyarakat cenderung mewariskan nilai atau norma kepada generasi berikutnya melalui proses internalisasi (sosialisasi). Namun demikian, manusia tidak harus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia memiliki peluang untuk melakukan interpretasi berbeda atas realitas yang diperolehnya melalui sosialisasi (sosialisasi tidak sempurna) yang dilihatnya sebagai cermin dunia obyektifnya. Interpretasi yang berbeda ini secara kolektif akan membentuk sebuah realitas baru. Berger menyebut proses ini sebagai eksternalisasi.

Ekternalisasi berjalan lambat namun pasti. Proses ini mengakibatkan terjadinya perubahan aturan atau norma dalam masyarakat. Artinya, akan terbentuk sistem nilai atau norma baru yang dapat memengaruhi generasigenerasi berikutnya. Menurut Berger, masyarakat sebetulnya adalah produk dari manusia. Manusia tak hanya dibentuk oleh masyarakat, tetapi juga mencoba untuk mengubah masyarakat, termasuk perubahan yang berakibat munculnya masalah-masalah sosial. Konsep-konsep sosiologi ini dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memahami dan mencari faktor-faktor penyebab suatu masalah sosial. Dari analisis tersebut dapat dicari alternatif solusi atau pencegahannya.

Masalah Sosial

Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari interaksi sosial antarindividu, antara individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Dalam keadaan normal, interaksi sosial dapat menghasilkan integrasi. Namun, interaksi sosial juga dapat menghasilkan konflik

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Apabila unsur-unsur tersebut mengalami benturan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu.Akibatnya, timbul kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat

Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

  1. Masalah sosial dari faktor ekonomis, seperti kemiskinan dan pengangguran
  2. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti penyakit menular
  3. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti penyakit syaraf dan bunuh diri.
  4. Masalah sosial dari faktor kebudayaan, seperti perceraian dan kenakalan remaja.

Dalam menentukan apakah suatu masalah merupakan masalah sosial atau tidak, para ahli sosiologi menggunakan beberapa dasar sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut.

1. Kriteria Umum

Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan antara nilai-nilai dalam suatu masyarakat dengan kondisi nyata kehidupan. Artinya, ada ketidakcocokan antara anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dan kenyataan sebenarnya. Kriteria umum masalah sosial pun berbeda di setiap masyarakat. Hal ini tergantung pada nilai-nilai yang mereka anut. Contohnya, di Indonesia "kumpul kebo" dilihat sebagai sebuah masalah, tetapi tidak demikian di Amerika. 2. Sumber Masalah Sosial

2. Sumber Masalah Sosial

Selain bersumber dari interaksi sosial yang tidak efektif, masalah sosial juga dapat bersumber dari gejala-gejala alam, seperti gempa bumi atau kemarau panjang. Tidak semua gejala alam menjadi sumber masalah sosial. Gejala alam menjadi sumber masalah sosial jika gejala tersebut mengakibatkan masalah sosial tertentu. Contohnya, banjir bukanlah masalah sosial. Namun, akibat yang ditimbulkannya, seperti kehilangan tempat tinggal atau pencurian merupakan masalah sosial.

3. Pihak yang menetapkan Masalah Sosial

Dalam masyarakat, umumnya terdapat sekelompok kecil individu yang mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk menentukan apakah sesuatu dianggap sebagai masalah sosial atau bukan. Kelompok-kelompok itu antara lain pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi sosial, dewan atau musyawarah masyarakat.


4. Masalah Sosial Nyata dan Laten

Masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul akibat terjadinya kepincangan yang disebabkan ketidaksesuaian tindakan dengan norma dan nilai masyarakat. Masalah sosial nyata umumnya berusaha dihilangkan. Masalah sosial laten adalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat, tetapi tidak diakui sebagai masalah. Hal ini umumnya disebabkan ketidakberdayaan masyarakat untuk mengatasinya. Contohnya, peilaku kurang disiplin dan malas. 

5. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial

Suatu kejadian atau peristiwa berubah menjadi masalah sosial ketika hal itu menarik perhatian masyarakat. Masyarakat secara intens membahas dan menggugat peristiwa tersebut. Namun demikian, tidak semua masalah sosial menjadi perhatian masyarakat. Sebaliknya suatu yang menjadi perhatian masyarakat belum tentu merupakan masalah sosial. Contohnya, merebaknya pelanggaran lalu lintas adalah masalah sosial, namun tidak menarik perhatian masyarakat. Sebaliknya, sebuah bus yang terbalik di jalan raya bukanlah masalah sosial walaupun menarik perhatian masyarakat.


Apa yang dimaksud realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi beserta contohnya?

Realitas sosial didalam kehidupan masyarakat merupakan bagian daripada objek kajian sosiologi. Hal ini sebagaimana Emile Durkheim yang memberikan gambaran bahwa hal tersebut bagian daripada terbentuknya fakta sosial dalam masyarakat.

Oleh karena itulah realitas sosial secara umum menjadi bagian daripada kodrat manusia yang senantisa mencangkup seluruh sifat kelekatan pada diri individu dan kelompok dengan meliputi kemampuan serta bakat asli yang dimiliki.

Realitas Sosial

Realitas sosial dalam studi sosiologi bisanya berisi dasar pemikiran yang mampu memperjelasan tentang kenyataan kehidupan sosial seperti adanya masyarakat, berbagai bentuk kelompok sosial, dan para individu yang tergabung menjadi satu di dalam melakukan komunikasi sosial dan kontak sosial.

Sehingga pada akhirnya tergolong sifat manusia sebagai pola-pola hubungan dalam masyarakat dan mencari secara rasional dan empiris, hal ini dilakukan dengan bentuk pengamalan terhadap realitas sosial.

Pengertian Realitas Sosial

Realitas sosial adalah bentuk kegiatan, perubahan, dan kejadian nyata dalam masyarakat yang saling berhubungan satu dengan lainnya, dimana serangkaian peristiwa ini terbentuk karena proses interaksi yang berlangsung di masyarakat yang seringkali menjadi penyebab dalam dinamika kelompok sosial masyarakat.

Pengertian Realitas Sosial Menurut Para Ahli

Adapun untuk definisi realitas sosial menurut para ahli, antara lain;

  1. Laura Christina Luzar, Realitas sosial penggambaran seluruh kegiatan yang dijalankan oleh seseorang melalui tahapan-tahapan yang mampu menciptakan bentuk tindakan sosial dengan sadar dan subjektif.
  2. Margaret M. Polom, Pengertian realitas sosial (social construction of reality) adalah kenyataan penting yang terjadi dalam diri seseorang dengan pola-pola tertentu yang bisanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada.

Teori Realitas Sosial

Apa yang dimaksud realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi beserta contohnya?
Teori Realitas Sosial

Studi teori sosiologi dan tokohnya yang bisa menggambarkan tentang realitas ini bisanya menggunakan kajian yang dikenlakan Peter L. Berger dan Thomas Luckmann tentang konstruksi realitas sosial dengan sumber utama buku kartanya dengan judul The Social Construction of Reality : A Treatise in the Sociology of Knowledge.

Dimana untuk inti daripada teori ini memerdalam kajian tentang bagimana seorang individu berkembang dan bekerjasama dengan satu kelompok utuh tanpa terpisah. Sehingga menciptakan kesatuan atupaun akhirnya mampu menimbulkan perpecahan.

Contoh dari Teori Realitas

Misalnya saja seperti adanya harga diri yang menjadi bagian daripada contoh bentuk realitas sosial. Adapun harga diri ini terbentuk karena adanya interaksi dan membentu hubungan sosial..

Bahkan jikalau terlihat dari perilaku dalam kehiduapn sehari-hari, seperti suka bergaul, hidup berkelompok, saling membantu, saling mempengaruhi, memiliki rasa peduli yang tinggi, tidak bisa untuk hidup sendiri. Merupapakan pengamalan nyata dalam realitas sosial ini.

Macam Realitas Sosial

Sedangkan untuk jenis dariada realitas sosial ini terbagi dalam berbagai bentuk. Antara lain;

  1. Realitas Eksternalisasi, Eksternalisasi dalam realitas sosial bisa dikatakan sebagai suatu bentuk kompleksitas yang didalamnya mencangkup gejala-gejala sosial dari luar yang membuat individu ataupun kelompok melakukan tindakan tertentu.
  2. Realitas Objektifikasi, Sedangkan objektifikasi dalam realitas sosial bisa dikatakan sebagai simbolik yang mampu menimbulkan kabar atau rumor berkembang di masyarakat.
  3. Realitas Internalisasi, Bisa dikatakan bahwa realitas sosial jenis ini mampu membuat individu melakukan perubahan tertentu dengan berdasarkan apa yang mempengaruhinya. Utama untuk penyebabnya ialah dari dalam individu itu sendiri.

Contoh Realitas Sosial

Contoh realitas sosial yang ada dalam kehudupan sehari-hari, misalnya saja;

Masyarakat yang menjadi objek utama dalam kajian ilmu sosial bisa terlihat realitas kehidupan yang dilakukan, kegiatan sehari-hari seperti makan, cara berfikir, sampai pada tahap cara mempengaruhi satu dengan lainnya merupakan bagian daripada realitas sosial masyarakat.

Contoh lainnya mengenai realitas sosial dalam kelompok bisa dilihat dari proses hubungannya yang mana telah terjadi umum bahwa hubungan sosial dalam kelompok ini dapat mengakibatkan integrasi sosial dan konflik sosial. Jika hubungan secara realitas sosial baik maka akan menciptakan kerukunan, ketentraman masyarakat, akan tetapi sebaliknya jika buruk maka hanya akan menimbulkan konflik sosial.

Prilaku individu yang ada dalam masyarakat adalah salah satu aspek penting sebagai bagian daripada realitas sosial, hal ini banyak dilihat dari interaksi sosialnya dengan tetangga, saudara, ataupun dengan orangtua. Proses kejian dalam realitas sosial ini bisa dilihat dikehidupan sehari-hari mulai dari makan, minum, dan lainnya sebaginya adalah bagian daripada realitas sosial individu.

Demikianlah pembahasan dan penjelasan mengenai pengertian realitas sosial menurut ara ahli, teori, jenis, dan contohnya. Semoga dengan adaya bahasan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca untuk mendalaminya.