Seorang penulis yang baik tentu tak akan puas hanya bila karyanya dipublikasikan. Ia pasti menginginkan adanya bentuk apresiasi, komentar, diskusi, pujian, dan terutama kritik karena kritik sangat perlu guna meningkatkan mutu karyanya di masa mendatang. Ketika kita membuat sebuah kritik atas karya seorang penulis, berarti kita sedang menempatkan teks tulisan tersebut sebagai satu studi. Oleh karenanya, sebagaimana studi-studi ilmiah lain, kajian tersebut harus dilakukan dalam kerangka yang jelas, terarah, dan tersistem. Syarat Kritikus
Apa yang Dilakukan Kritikus? Posisi kritikus tidak bisa dibuat main-main karena masyarakat akan memerhatikan secara serius apa yang dikatakan seorang kritikus terhadap suatu karya. Pilihan kata untuk menilai sebuah karya harus dilakukan dengan hati-hati. Reaksi masyarakat atas apa yang Anda katakan bisa sangat beragam dan bahkan tak terduga. Ini tidak berarti Anda tidak boleh mengatakan hal-hal jelek tentang suatu karya. Jika Anda berpendapat bahwa karya A kurang baik, sampaikanlah dengan banyak didukung bukti dari teks itu sendiri. Jadi, seorang kritikus hendaknya jangan terlalu mudah menyatakan pendapat tentang kualitas suatu karya karena ada tanggung jawab tersendiri di dalamnya. Akhirnya, apa yang dilakukan seorang kritikus adalah melayani pembaca dan dunia secara bertanggung jawab dan membangun dengan memberikan tanggapan atas karya-karya yang baik. Apa yang Dikritik?
Latihan dan Pengayaan
Bahan disarikan oleh Ary dari: 1. Liliani, Else., "Menempatkan Kritik Sastra sebagai Bagian Integral Studi Sastra", dari buku Menuju Budaya Menulis, 2005, Tiara Wacana Jogjakarta. 2. Peha, Steve., "What Do Book Critics Do?", dalam http://www.ttms.org/say_about_a_book/what_do_critics_do.htm
Nawal:
Aku setuju dengan pernyataan ini. Pada dasarnya, kritik itu memang sebuah evaluasi yang kita berikan kepada orang lain karena adanya ketidaksesuaian hal atau masalah menurut sudut pandang kita. Dengan demikian, pemberian saran atau masukan solusi sudah menjadi satu rangkaian dari pemberian kritik tersebut sehingga masalah yang kita kritik diharapkan dapat diperhatikan dan bahkan dapat diperbaiki jika dirasa diperlukan. Namun, menurutku pemberian saran solusi tidak harus selalu ditulis sangat rinci. Karena menurutku, pemberian saran yang terlalu panjang dapat menimbulkan kesan mempermalukan dan menjatuhkan pihak yang kita kritik di muka umum karena mereka terlihat tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Saran juga dapat diberikan secara tersirat (namun jelas) dalam kalimat kritik sehingga dapat memberikan gambaran kepada mereka apa yang sebaiknya harus dilakukan. Selain itu, tidak lupa juga pihak pengkritik harus siap dan menawarkan bantuan jika sewaktu-waktu pihak yang dikritik membutuhkan bantuan masukan. Selain pemberian saran, saat mengkritik pihak lain kita harus memberikan alasan beserta dasar yang kuat agar kritik tersebut dapat dipertanggungjawabkan serta tidak hanya berbentuk sebagai hujatan saja (Makur, 2020). Alasan dan dasar kritik tersebut dapat berupa data yang akurat karena akan memiliki dampak yang sangat besar pada saran yang akan diberikan. Dengan demikian, diharapkan proses pemberian kritik dapat berjalan dengan baik, memiliki dasar yang kuat, dapat dipertanggungjawabkan, dan pada akhirnya dapat memberikan saran yang dapat memperbaiki hal yang dikritik. Makur, A. (2020, 4 Juni). Kritik tanpa Saran, Solusi Ngopi Ae Co. Diakses pada 20 Agustus 2021, dari Kritik tanpa Saran, Solusi Ngopi Ae Co Halaman all - Kompasiana.com. Teks diskusi adalah teks yang berisi dua argumen tentang suatu isu. Argumen dalam teks disukusi berupa fakta dan opini. Argumen yang dipaparkan dalam berdiskusi harus disertai dengan bukti atau fakta yang ada. Jadi, jawaban yang tepat ialah pilihan B. |