Apa yang dipakai buat basuh keringat

7 Deodoran Pria yang Bagus untuk Keringat Berlebih Laki-laki rentan mengalami bau badan akibat produksi keringat berlebih. Ini rekomendasi deodoran pria bagi Anda yang sering melakukan aktivitas berat.

Apa yang dipakai buat basuh keringat

Organ reproduksi wanita memiliki rekam jejak yang panjang. Organ vital ini berperan dalam banyak hal. Mulai dari hubungan seksual, menstruasi, kehamilan hingga persalinan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaganya agar tetap sehat. Yuk, ketahui cara merawat organ reproduksi wanita berikut ini!

Apa yang dipakai buat basuh keringat

Gaangguan pada keseimbangan bakteri normal pada vagina dapat menyebabkan infeksi vagina.

Baca Juga: Pemeriksaan Ginekologi Penting untuk Kesehatan Organ Reproduksi

Berbicara mengenai vagina, organ vital ini rentan mengalami berbagai masalah, seperti keputihan, infeksi jamur, hingga penyakit menular seksual. Jika kita mengabaikan kesehatan vagina, maka semakin tinggi juga risiko kita untuk mengalami hal tersebut. Terlihat mengkhawatirkan bukan? Meskipun Anda khawatir pada kenyataannya, Anda tidak perlu berbuat banyak. Ada beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk merawat vagina, cek satu per satu ya, Sahabat Cihos!

1. Hindari Membersihkan Vagina dengan Sabun

Anda mungkin mengira membersihkan vagina dengan sabun dapat membunuh kuman secara optimal. Untungnya, vagina dapat menyeimbangkan bakteri sehat dan tingkat pH sendiri, mereka melakukannya untuk menjaga diri mereka tetap bersih. Sementara penggunaan sabun justru dapat mengganggu keseimbangan pH dan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi vagina.

Selain penggunaan sabun, hindari juga menyemprotkan pembersih kewanitaan ke dalam vagina karena dapat menghilangkan bakteri sehat dan mengganggu tingkat pH sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina. Jika Anda ingin tetap membersihkan vagina pastikan menggunakan produk yang tidak beraroma dan berlabel hypoallergenic untuk kulit sensitif.

2. Menjaga Kebersihan Area Vagina

Setelah buang air kecil atau besar sebaiknya bersihkan vagina dengan air bersih. Kemudian, basuh vagina dari depan ke belakang. Jangan lupa untuk mengeringkannya dengan tisu dari depan ke belakang. Pembersihan dengan cara dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi bakteri pada vagina dan menurunkan risiko infeksi kandung kemih. Jangan lupa ganti pembalut secara teratur selama kita menstruasi, ya Sahabat Cihos!

3. Rutin Skrining Kesehatan Wanita dan Vaksinasi HPV

Lakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur untuk menjaga kesehatan vagina. Bagi perempuan yang berusia 25-64 tahun dan aktif berhubungan seksual dianjurkan melakukan pemeriksaan atau tes skrining untuk mencegah risiko kanker serviks. Lakukan Pap smear sesuai jadwal. Biasanya banyak dokter pada perawatan primer yang sudah terlatih untuk mendiagnosa penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi Anda secara keseluruhan. Bagi Anda yang usianya lebih muda jangan lupa melengkapi vaksinasi HPV untuk melindungi tubuh dari inveksi humanpapiloma virus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan pada anak-anak memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum lengkap mendapatkan vaksin HPV. Vaksinasi dilakukan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV).

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kesuburan Wanita

4. Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat

Pilih pakaian dalam yang mudah menyerap keringat dan tidak ketat. Pakaian dalam yang terbuat dari katun dapat dengan mudah menyerap keringat sehingga mengurangi kelembapan organ intim. Jenis kain tertentu dan pakaian terlalu ketat membuat kondisi menjadi hangat dan lembab. Kondisi ini memengaruhi jamur berkembang. Terlepas dari jenis pakaian dalam yang kita sukai, pastikan untuk menggantinya setiap hari ya, Sahabat Cihos!

5. Berkemih Setelah Berhubungan Seks

Cara merawat organ reproduksi wanita lainnya ternyata terlihat juga dari kebiasaan kita sehari-hari. Buang air kecil setelah berhubungan seksual penting dilakukan agar terhindar dari risiko infeksi saluran kemih (ISK).

Apa yang dipakai buat basuh keringat

Vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV).

6. Keringkan Area Intim dengan Benar

Setelah mandi atau cebok, pastikan Anda mengeringkannya dengan benar untuk menjaga organ genital tetap kering. Pastikan Anda menggunakan handuk kering dan bersih. Tepuk-tepuk dengan lembut area intim agar kering sempurna sehingga mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur pada organ intim kita.

Baca Juga: Siklus Menstruasi Wanita (Women Cycle)

7. Gunakan Kondom Ketika Berhubungan

Penggunaan kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga dapat menghindari risiko penyakit menular seksual, seperti sifilis, herpes genital, gonore, HIVhingga virus human papillomavirus (HPV). Jika perlu mintalah pasangan Anda untuk menggunakan kondom saat berhubungan. Anda harus mengganti kondom ketika beralih dari seks oral, anal atau pun seks vaginal. Selain kondom, pastikan Anda tidak berbagi mainan seks dengan pasangan karena dapat menyebarkan infeksi menular seksual. Selain itu, lakukan seks yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan hindari melakukan hubungan seks di luar nikah.

8. Hindari Mencukur Habis Rambut Kemaluan

Mencukur bulu kemaluan boleh saja dilakukan, tetapi ada batasannya. Hindari mencukur habis seluruh rambut kemaluan karena rambut di bagian tersebut untuk melindungi dari bakteri yang merugikan. Anda juga harus waspada terhadap produk pencukur yang digunakan karena dapat menyebabkan iritasi.

Baca Juga: Masa Subur Wanita (Fertility)

9. Hindari Produk Pewangi untuk Daerah Kewanitaan

Ada berbagai macam produk pewangi untuk daerah kewanitaan, seperti pembalut beraroma, semprotan vagina hingga tisu beraroma. Pemakian produk pewangi tersebut ternyata berisiko menyebabkan iritasi pada daerah kewanitaan.

10. Lakukan Hubungan Seksual dengan Aman

Terkadang aktivitas seksual terasa begitu menyeramkan bila tidak dilakukan dengan baik. Kondisi ini dapat memengaruhi organ intim kita menjadi lecet. Guna menghindari kejadian tersebut, lakukan foreplay terlebih dahulu agar vagina menjadi lembab. Dengan begitu, pasangan lebih mudah melakukan penetrasi sehingga momen bercinta menjadi lebih aman dan nyaman.

Pada dasarnya merawat organ kewanitaan tidak memerlukan obat khusus. Semuanya dapat kita lakukan dengan cara sederhana menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim. Lantas, sudah sejauh manakah Anda merawat organ genital? Jika masih khawatir atau bingung untuk memulainya, coba konsultasikan dengan dokter di layanan kesehatan terdekat Anda ya. Jangan lupa rutin melakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur untuk menjaga kesehatan vagina kita. Salam sehat Sahabat Cihos!

Telah direview oleh dr. Stanislaus Hatta Alinudinputra

Source:

  • 9 Tip untuk Menjaga Vagina dan Vulva Tetap Sehat
  • Perawatan Vulva
  • Dari Kemaluan hingga Pelumas: 8 Cara Membuat Vagina Bahagia

Apakah bahan pakaian yang cocok untuk remaja yang selalu aktif dan berkeringat?

Katun adalah kain terbaik untuk melindungi dari keringat karena membantu menjaga tubuh tetap dingin.

Bagaimana cara membersihkan keringat dan tubuh?

Melansir berbagai sumber, berikut cara mengatasi keringat berlebih:.
Gunakan Antiperspiran. Sebagian besar antiperspiran mengandung garap aluminium. ... .
Pilih pakaian yang nyaman. ... .
Jaga telapak kaki tetap kering. ... .
Mandi tiap hari. ... .
Hindari makanan pedas. ... .
Kurangi asupan kafein. ... .
Tindakan medis..

Bagaimana cara mengurangi keringat di wajah?

Cara mengatasi keringat pada wajah.
Perhatikan pola makan. ... .
2. Cuci muka atau mandi dengan air dingin. ... .
3. Hindari sinar matahari langsung dan ruangan yang terlalu lembap. ... .
4 Pakai krim resep dokter. ... .
Suntik botox. ... .
6. Operasi. ... .
7. Mengelola stres dan kecemasan..

Bagaimana cara mengatasi ketiak basah dan bau?

Cara mudah untuk mengatasi ketiak basah.
Pakai antiperspiran. Cara yang mungkin sudah banyak orang tahu untuk mencegah sekaligus mengatasi ketiak basah adalah memakai deodoran maupun antiperspiran. ... .
Minum air putih. ... .
3. Cukur bulu ketiak. ... .
Pakai baju bahan katun. ... .
Hindari beberapa makanan pemicu keringat..