Lihat Foto KOMPAS.com - Cabang lari jarak pendek merupakan salah satu nomor perlombaan dalam olahraga atletik, yang umum digelar di berbagai tingkat kejuaraan. Lari jarak pendek, atau dikenal dengan nama lain sprint, mengharuskan setiap atlet menempuh jarak tempuh pendek dalam waktu sesingkat mungkin. Kemampuan untuk menempuh jarak sesingkat mungkin atau kecepatan seorang atlet berasal dari gabungan unsur kebugaran fisik serta teknik saat berlari. Di luar menjaga kondisi fisik agar tetap bugar, setiap pelari mempunyai kewajiban menguasai teknik berlari secara benar sehingga dapat tampil cepat di lintasan. Teknik dasar pada cabang lari jarak pendek menjadi modal awal bagi seorang pelari atau sprinter untuk dapat memenangi sebuah perlombaan. Bentuk teknik dasar atau gerak spesifik lari jarak pendek dapat dibagi berdasarkan bagian tubuh yang digunakan atau berpengaruh saat berlari. Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Lari Jarak Pendek Rangkaian berikut ini adalah urutan gerak spesifik lari jarak pendek adalah gerakan kaki, ayunan lengan, dan posisi badan.
Posisi atau gerak spesifik kaki lari jarak pendek adalah melangkah selebar dan secepat mungkin, dengan menolakkannya dari tanah serta tertendang lurus. Kemudian bagian lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan, sementara pastikan pinggul terdorong ke depan. Rangkaian gerakan kaki ketika berlari kemudian diakhiri pendaratan di permukaan tanah menggunakan ujung telapak kaki. Jakarta - Lari jarak pendek atau disebut juga dengan sprint merupakan perlombaan lari di mana semua pelarinya memacu diri untuk menjadi yang tercepat. Seperti apa teknik dasar lari jarak pendek? Dengan kata lain, lari jarak pendek juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk berlari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin mulai dari awal (start) sampai melewati garis akhir (finish). Jenis Lari Jarak PendekLari jarak pendek terdiri dari lari 100 meter, lari 200 meter, lari 400 meter. Pelari jarak pendek biasa disebut dengan sprinter. Untuk mendapatkan hasil terbaik pada lari jarak pendek, maka seorang sprinter harus mempunyai jenis otot fast twist, kekuatan, koordinasi, teknik, kelentukan dan daya tahan kecepatan. Dikutip dari buku "Dasar-dasar Atletik" oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, ada tiga teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pelari jarak pendek, yaitu: teknik awalan (start), teknik berlari, dan teknik memasuki garis akhir (finish). A. Teknik Lari Jarak Pendek Awalan (Start) Teknik awalan biasa disebut juga dengan teknik start, yaitu suatu persiapan awal seorang pelari sebelum melakukan gerakan berlari yang bertujuan untuk mengoptimalkan pola lari cepat. Berdasarkan jenis dan dan fungsinya, start dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: start jongkok (crouching start), start melayang (flying start), dan start berdiri (standing start). Start jongkok digunakan untuk lari jarak pendek. Untuk start jongkok sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu start pendek (bunch start), start menengah (medium start), dan start panjang (long start). B. Teknik Lari Jarak Pendek Saat Berlari Dalam lari jarak pendek, terdapat dua tahap untuk menghasilkan teknik berlari cepat, yaitu: fase topang dan fase melayang. Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Adapun teknik fase topang adalah
Sementara itu, fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Adapun teknik fase layang adalah
C. Teknik Lari Jarak Pendek Memasuki Garis Finish Dalam lari jarak pendek teknik memasuki garis finish merupakan salah satu hal yang sangat menentukan untuk menjadi juara. Pada kejuaraan nasional maupun internasional kemenangan pelari ditentukan dengan selisih waktu seper seratus atau seperseribu detik diantara para pelari yang memasuki garis finish. Teknik memasuki garis finish untuk lari jarak pendek dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu: 1. Lari terus tanpa mengubah sikap 2. Dada dicondongkan ke depan dengan kedua tangan diayunkan ke belakang, gerakan ini di Amerika biasa disebut merobohkan diri "the lunge" 3. Dada diputar dengan mengayunkan tangan ke depan atas, sehingga bahu sebelah kanan atau kiri maju ke depan. Itulah penjelasan mengenai lari jarak pendek beserta teknik dasarnya. Tertarik mencoba detikers? Simak Video "Melihat Stadion Atletik Berstandar Internasional Milik Ciamis" (erd/erd) Lari jarak pendek banyak dimanfaatkan untuk mengurangi waktu tempuh. Lari adalah bergerak dari satu titik ke titik lainnya dengan cepat. Untuk mempelajari cara lari jarak pendek dilakukan kegiatan-kegiatan bermain secara sederhana atau tugas latihan sebagai berikut. 1. Keterampilan start jongkok, terdiri dari : a. Aba-aba "Bersedia" : posisi jongkok dengan lutut kaki belakang menempel pada tanah/lintasan (track), kedua lengan dengan telunjuk dan ibu jari siap menyangga berat badan dengan posisi kedua lengan selebar bahu; b. Aba-aba "Siap" : lutut yang menempel pada tanah/lintasan (track) diangkat bersamaan lutut kaki depan, posisi pinggul lebih tinggi dari bahu dan kepala agak menunduk rileks. c. Aba-aba "Ya" : dorongkan kaki depan pada start block, kaki belakang digerakkan ke depan dalam keadaan lutut tertekuk (lutut diangkat ke depan atas).
2. Teknik gerakan kaki lari jarak pendek a. Kaki melangkah selebar dan secepat mungkin. b. Kaki belakang saat menolak dari tanah harus terlentang lurus. c. Dengan cepat lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan. d. Pendaratan kaki pada tanah menggunakan ujung kaki dengan lutut agak menekuk. 3. Teknik gerakan ayunan lengan a. Lengan diayun ke depan atas sebatas hidung. b. Sikut ditekuk kurang lebih membentuk sudut 90°.4. Teknik posisi badan a. Saat lari rileks dengan kepala segaris punggung. b. Pandangan ke depan. c. Badan condong ke depan
5. Teknik finish lari jarak pendek, terdiri dari : a. Berlari secepatnya melalui garis finish tanpa mengubah sikap lari; b. Membusungkan dada ke depan, kedua lengan ditarik ke belakang; c. Menjatuhkan/membungkukan salah satu bahu ke depan.
Variasi dan Kombinasi 1. Gerak lari jogging dengan mengangkat paha tinggi dan pendaratan kaki menggunakan ujung telapak kaki a. Persiapan : berdiri menghadap arah gerakan pada garis lurus, badan tegak, kedua lengan di samping badan, kedua sikut ditekuk, jarak tempuh 10-15 meter, dilakukan berkelompok. b. Pelaksanaan : langkahkan salah satu kaki ke depan dengan paha diangkat tinggi. Setelah kaki yang dilangkahkan mendarat pada tanah, langkahkan kaki berikutnya dan seterusnya hingga maju ke depan. Fokus perhatian pada gerak pengangkatan paha dan ayunan lengan (kaki kanan melangkah dan paha diangkat tinggi, lengan kiri diayun ke depan dan lengan kanan diayun ke belakang), pendaratan telapak kaki, serta badan tetap tegak.
2. Gerakan lari cepat dengan langkah kaki lebar a. Persiapan : berdiri menghadap arah gerakan pada garis lurus, posisi melangkah, badan condong ke depan, kedua lengan di samping badan, kedua sikut ditekuk, jarak tempuh 20-30 meter, dilakukan berkelompok. b. Pelaksanaan : setelah ada aba-aba “Ya” lakukan lari cepat dengan langkah lebar, fokus perhatian pada gerak langkah kaki, pengangkatan paha, ayunan lengan, pendaratan telapak kaki, dan badan condong ke depan.
3. Gerakan reaksi cepat start dari posisi duduk a. Persiapan : duduk dengan kedua kaki lurus ke depan, kedua tangan di samping pinggul, pandangan ke depan, jarak tempuh untuk lari 10-15 meter, dilakukan berkelompok. b. Pelaksanaan : setelah ada aba-aba “Ya” bangun dari duduk, dengan cepat dan segera berlari. 4. Gerakan reaksi cepat start dari posisi telungkup a. Persiapan : posisi telungkup, kedua kaki lurus ke belakang, kedua tangan bertumpu di depan dada, pandangan ke depan, jarak tempuh untuk lari 10-15 meter, dilakukan berkelompok. b. Pelaksanaan : setelah ada aba-aba “Ya” bangun dari telungkup dengan cepat dan segera berlari. 5. Gerakan start dari jongkok dengan hitungan a. Hitungan 1 : berdiri tegak menghadap start block atau menghadap arah gerakan, kedua lengan lurus di samping badan, pandangan ke depan, jarak tempuh untuk lari 10-15 meter, dilakukan berkelompok. b. Hitungan 2 : lakukan posisi jongkok , kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang (bertumpu pada start block), kedua tangan dengan ibu jari dan telunjuk bertumpu pada garis, pandangan ke depan, c. Hitungan 3 : pinggul diangkat ke atas bersamaan kedua lutut terangkat, posisi pinggul lebih tinggi dari pundak, pandangan ke arah bawah, d. Hitungan 4 : Kedua kaki menolak pada start block kaki belakang diayun ke depan dengan lutut tertekuk bersamaan lengan kiri diayun ke depan, kaki kiri dengan kuat menolak pada start block.
6. Gerakan reaksi finish diawali dengan lari a. Persiapan : posisi berdiri pada garis start, pandangan ke depan, jarak tempuh untuk lari 10-15 meter, dilakukan berkelompok. b. Pelaksanaan : setelah ada aba-aba “Ya” lari menuju garis finish, setelah tiba pada garis finish jatuhkan bahu kiri ke depan, fokus perhatian pada gerakan menjatuhkan bahu ke depan.
|