Apa yang dimaksud dengan metamorfosis brainly

Apa yang dimaksud dengan metamorfosis brainly

Ilustrasi metamorfosis. (Photo created by macrovector on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Metamorfosis merupakan sebuah proses yang luar biasa. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap, yang dimulai dari larva sampai dewasa.

Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa.

Namun, ada beberapa jenis serangga yang punya bentuk hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya belalang, kecoa, dan jangkrik.

Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Masing-masing jenis metamorfosis tersebut mampunyai perbedaan. Ada beberapa perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang perlu diketahui. Apa saja perbedaannya?

Berikut ini rangkuman tentang perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, seperti dilansir dari laman ruangbiologi.co.id, Rabu (15/9/2021). 

Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda.

Tahapan dalam metamorfosis sempurna dimulai dengan telur yang berubah menjadi larva pupa (kepompong), lalu berubah menjadi dewasa (imago).

Sementara, pada serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, saat baru menetas (nimfa) justru tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).

Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa.

Secara umum, nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang.

Adapun urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna dimulai dari fase telur, lalu berubah menjadi nimfa, baru menjadi dewasa (imago).

Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang pertama terletak pada jumlah stadium yang dilalui keduanya. Stadium yang dilewati pada proses metamorfosis sempurna umumnya berjumlah empat, yakni stadium telur, stadium larva, stadium pupa, dan stadium imago.

Sedangkan stadium yang dilewati pada proses metamorfosis tidak sempurna hanya berjumlah tiga, yakni stadium telur, stadium larva atau nimfa, dan stadium imago.

Perbedaan yang berikutnya antara proses metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna terletak pada ada tidaknya stadium pupa. Stadium pupa atau stadium kepompong ialah stadium yang dilalui oleh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

Stadium pupa menjadi masa peralihan antara stadium larva menuju stadium imago. Sementara itu, hewan yang tidak mengalami stadium pupa umumnya termasuk hewan dengan metamorfosis tidak sempurna.

Tingkat perubahan bentuk menjadi inti dari perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Dalam metamorfosis sempurna, suatu organisme akan memiliki bentuk yang sangat berbeda antara satu stadium dengan stadium selanjutnya.

Sementara perubahan bentuk pada tubuh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna bisa dikatakan tidak terlalu drastis dan kentara.

Untuk memahami secara lebih jelas perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, perlu mengetahui beberapa contoh hewan yang mengalami kedua jenis metamorfosis tersebut.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, di antaranya kupu kupu, nyamuk, dan capung. Sementara contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, seperti belalang, kecoa, jangkrik, dan tenggeret.

Sumber: Ruang biologi

Metamorfosis kupu-kupu merupakan materi biologi yang sudah dipelajari sejak sekolah dasar. Metamorfosis sebenarnya tidak hanya dialami oleh kupu-kupu. Sebab setiap makhluk hidup pasti akan mengalami perubahan selama hidupnya.

Manusia mengalami perubahan dari bayi, anak-anak, dan dewasa. Tanaman juga mengalami perubahan mulai dari biji hingga menjadi tanaman dewasa. Hal serupa juga dialami oleh hewan yang mengalami perubahan dari telur hingga dewasa.

Sebelum membahas lebih jauh tentang metamorfosis pada kupu-kupu, alangkah baiknya untuk memahami definisi dan jenis-jenis metamorfosis. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Pengertian dan Jenis-jenis Metamorfosis

Mengutip dari Jurnal Realtech 16(1), daur hidup atau metamorfosis adalah perputaran waktu untuk makhluk hidup yang terdiri dari berbagai tahap atau proses. Metamorfosis terdapa dua macam yakni metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

1. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna merupakan perubahan bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase. Setiap hewan yang mengalami metamorfosis ini akan melalui empat tahap pertumbuhan dan perubahan yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Contohnya metamorfosis kupu-kupu, nyamuk, dan lalat.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan pada hewan yang memiliki bentuk tubuh sama namun berbeda di salah satu fase. Siklus hidup ini diawali dari telur, nimfa, dan imago dewasa. Contoh metamorfosis tak sempurna dialami oleh belalang, jangkrik, dan kecoa.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Sudah disinggung sebelumnya bahwa kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna. Kupu-kupu biasanya mudah ditemui di taman yang terdapat banyak bunga. Kupu-kupu dan bunga memang tidak bisa dilepaskan.

Menurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Paket A Tingkatan II Setara SD/M”, kupu-kupu akan hingga dari satu bunga ke bunga lain untuk mencari makan. Hewan ini akan hinggap di atas bunga lalu mengisap sari madu (nektar) dari dasar bunga. Tak hanya mencari makan, kupu-kupu juga dapat membantu penyerbukan.

Kupu-kupu ini mengalami perubahan bentuk dari satu fase ke fase lainnya. Melansir dari repository.upi.edu, berikut ini penjelasan tentang metamorfosis pada kupu-kupu.

1. Telur

Fase pertama yaitu telur. Biasanya kupu-kupu akan meletakkan telur satu persatu di tanaman inang. Biasanya kupu-kupu betina meletakkan telur di daun, tangkai, dan bagian tanaman lain yang bisa digunakan untuk makanan larva.

Telur hewan ini memiliki ukuran kecil sekitar 1 – 2 mm, warna dan bentuknya beragam. Jumlah telur kupu-kupu berbeda, ada yang menghasilkan telur sekitar 30 butir, 100 butir, bahkan sampai 200 butir.

Jumlah tersebut berpengaruh terhadap kelestarian spesies kupu-kupu. Semakin banyak jumlah telurnya, semakin banyak kemungkinan kupu-kupu tersedia di alam.

2. Larva

Metamorfosis pada kupu-kupu selanjutnya yaitu larva atau ulat. Pada fase ini ditandai dengan pergantian kulit atau molting. Setiap tahapan satu molting dengan molting lainnya dikenal dengan sebutan instar.

Warna setiap instar ini berbeda. Ada larva yang memiliki warna cerah namun umumnya berwarna hijau atau coklat. Hal tersebut merupakan strategi larva untuk menghindari pemangsa. Namun ada juga ulat berwarna cerah namun ternyata berbahaya karena memiliki racun.

Larva memiliki bentuk, warna, dan bulu yang berbeda. Secara morfologis larva ini memiliki tubuh silindris dan memiliki chepal, thorax, dan abdomen. Larva memiliki tipe mulut menggigit dan mengunyah.

Fase larva ini memiliki tiga pasang tungkai pendek di thorax, empat pasang prolegs atau kaki semu pada ruas ke-3 sampai ruas ke-6 abdomen berjumlah lima pasang, dan ada juga kaki semu di bagian ujung abdomen.  

Baca Juga

Pupa merupakan fase istirahat setelah larva tumbuh sempurna dan telah berhenti makan. Pupa dibungkus dalam krisalis dan tidak bergerak selama proses perubahan menjadi kupu-kupu dewasa. Pada fase ini setiap larva memiliki kelenjar sutera yang berguna untuk mengaitkan tubuhnya pada batang, ranting, atau daun.

Meskipun terlihat diam, namun pupa mengalami proses perubahan besar sehingga siap keluar dari kulit pupa. Pupa memiliki warna hijau atau coklat yang merupakan mekanisme pertahanan diri. Pada fase ini kupu-kupu dapat mengalami kematian karena terinfeksi parasit.

4. Imago

Kupu-kupu dewasa akan keluar dari pupa setelah matahari terbit atau siang hari. Hal ini bertujuan agar proses pengeringan sayap lebih cepat dan kupu-kupu tidak langsung terbang mencari makan. Proses keluarnya kupu-kupu dari pupa dipengaruhi oleh faktor abiotik seperi kelembaban, suhu, dan cahaya matahari.

Proses keluarnya kupu-kupu dari pupa diawali dengan menghubungkan spirakel pada kupu-kupu dengan tabung pendek untuk bukaan atau ventilasi pada krisalis pupa. Bagian ventilasi itu bermanfaat untuk mengambil udara.

Setelah udara masuk, maka kupu-kupu akan memompa tubuhnya sehingga membuat cangkang pupa rusak tepat di belakang kepala. Kemudian kupu-kupu akan mengeluarkan bagian kepala dan diikuti bagian tubuh lainnya.

Ketika berhasil keluar, kupu-kupu tidak langsung terbang. Biasanya kupu-kupu akan diam dalam waktu beberapa menit. Pada saat itu, hewan tersebut akan memompa darah ke pembuluh darah di sayap dengan tujuan agar bagian sayap bisa merentang. Selainnya kupu-kupu akan bergerak membantu proses pengeringan sayap.

Kupu-kupu akan membuat hasil metabolismenya dengan mengeluarkan cairan dari abdomen. Umumnya kupu-kupu jantang akan langsung terbang setelah sayapnya mengeras, namun untuk kupu-kupu betina biasanya akan tinggal beberapa saat di tempat pupa tersebut.

Energi yang dimiliki kupu-kupu dewasa untuk terbang dan kawin berasal dari simpanan pada fase ulat dan hasil konsumsi nektar tumbuhan.

Baca Juga

Metamorfosis kupu-kupu akan menghasilkan imago atau kupu-kupu dewasa dengan struktur tubuh yang sudah lengkap. Mengutip dari buku “Bioekologi Kupu-kupu”, berikut penjelasan tentang morfologi kupu-kupu dewasa.

1. Kepala

Kepala atau cephal kupu-kupu terdapat enam ruas. Tiga ruas pertama berasosiasi dengan mata majemuk, mata tunggal, dan antena. Sedangkan tiga ruas lainnya berasosiasi dengan mulut. Rahang atas (maksila) berfungsi sebagai penghisap dengan bentuk belahan tabung yang dapat digulung dan dijulurkan saat menghisap nekar.

Antena kupu-kupu memiliki sel saraf yang fungsinya untuk mencium dan meraba. Kupu-kupu memiliki daya penglihatan luas dengan menggunakan mata majemuk.

2. Toraks

Bagian toraks terbagi menjadi tiga yaitu pro-toraks, meso-toraks, dan meta-toraks dengan fungsi yang berbeda.

  • Pro-toraks berfungsi sebagai tempat melekat kaki depan.
  • Meso-toraks berfungsi untuk tempat melekat kaki tengah.
  • Meta-toraks berfungsi untuk melekat kaki belakang dan sayap belakang.

Selain ketiga bagian tersebut, toraks kupu-kupu juga terdapat lubang spirakel untuk alat pernafasan.

3. Abdomen

Bagian tubuh ini terdapat sepuluh segmen dan pada segmen terakhir terdapat organ reproduksi. Selain organ reproduksi, pada abdomen juga terdapat organ pencernaan dan eskresi.

Gambar Metamorfosis Kupu-kupu

Agar lebih paham terkait metamorfosis kupu-kupu, beriku ini gambar tahapannya.

Gambar Metamorfosis Kupu-kupu (gambar.pro)