Apa tujuan dibuatnya lagu anak sehat

Mulai memperkenalkan dan mengajarkan musik sejak dini bukan hanya sebagai media untuk bermain, tetapi juga dapat membantu kemampuan belajar si kecil. Maka tidak heran jika kegiatan anak TK atau taman kanak-kanak hampir setiap hari diisi dengan bermain musik atau menyanyikan lagu. Memang apa saja manfaat dan potensi dari belajar musik dan bernyanyi? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

Pengaruh musik dan lagu dalam pertumbuhan anak

Bermain musik untuk anak usia TK (4-6 tahun) berarti juga termasuk menyanyikan lagu dan berdansa. Semua hal tersebut penting bagi anak, salah satunya untuk mengekspresikan diri dan emosi yang sedang dirasakan.

Selain itu, entah disadari atau tidak, musik memiliki banyak manfaat terhadap perkembangan berbagai kemampuan si kecil. Berikut beberapa di antaranya.

Meningkatkan kemampuan berbahasa dan membaca

Anak yang ikut berpartisipasi dalam sebuah kelompok yang mempelajari musik memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik dan lebih mudah saat belajar membaca. Dengan mempelajari musik, perkembangan otak bagian kiri dapat terbantu yang berhubungan dengan bahasa dan penalaran.

Si kecil juga dapat mengenali berbagai bentuk suara atau nada dan belajar tentang ritme. Lagu bahkan dapat membuat anak mengingat sebuah informasi, misalnya seperti lagu alfabet.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan tahun 2011, 26 dari 56 anak berusia lima tahun yang pernah bermain musik memiliki kemampuan memproses bunyi dan mengenali bahasa lebih baik.

Penelitian tahun 2012 juga menemukan bahwa dari 30 anak usia TK (rata-rata 5-6 tahun), kelompok anak yang mempelajari musik 45 menit setiap hari memiliki kemampuan berbahasa lebih baik dibandingkan anak yang hanya mempelajarinya satu kali dalam seminggu.

Meningkatkan memori, atensi, dan konsentrasi

Meski seringkali aktivitas bermain dan belajar musik dilakukan untuk bersenang-senang, Bunda perlu tahu jika hal tersebut juga berpengaruh pada memori atau daya ingat si kecil.

Bermain hingga mempelajari musik lebih lanjut dapat membantu anak mengingat hal lebih mudah dan berhubungan juga dengan kemampuan saat belajar membaca. Mempelajari musik membutuhkan atensi dan konsentrasi dalam periode waktu tertentu sehingga kedua keterampilan tersebut juga ikut terlatih.

Sebuah studi menyatakan bahwa kemampuan untuk bersinkronisasi dengan ketukan dari sebuah lagu dapat membantu keterampilan untuk mengingat bahasa secara verbal pada anak usia TK. Selain itu, dengan mengetahui apakah si kecil bisa mengikuti ketukan dalam musik, dapat dijadikan strategi untuk mengidentifikasi masalah pada anak yang kesulitan dalam belajar sejak dini.

Menambah keterampilan bersosialisasi

Bermain dan belajar musik cenderung lebih asyik dilakukan bersama teman seperti yang dilakukan di taman kanak-kanak. Selain menyenangkan, hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan emosional.

Si kecil dapat belajar untuk bekerja dalam sebuah kelompok dan mengembangkan rasa empati terhadap sesama.

Kemampuan motorik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mempelajari musik berkaitan erat dengan pergerakan yang dapat melatih kemampuan motorik. Manfaat dari berdansa pada musik hampir sama dengan saat anak beraktivitas fisik misalnya olahraga.

Si kecil akan belajar bagaimana cara untuk menggunakan berbagai sensor dalam tubuh saat bernyanyi sebuah lagu atau memainkan alat musik. Hal ini membantu dan melatih koordinasi antara tubuh dan pikiran.

Melatih dan mendorong kreativitas

Bernyanyi lagu dan memainkan alat musik dengan mudah dapat melatih kreativitas anak. Apalagi jika si kecil diajarkan untuk menciptakan musik atau lagu sendiri.

Fasilitasi si kecil dengan berbagai lagu anak-anak dan jika mungkin beberapa instrumen musik, seperti pianika atau drum kecil.

Musik merupakan salah satu media yang dapat menstimulasi bermacam-macam kemampuan anak. Ajak si kecil untuk bermain musik, menyanyikan lagu, hingga menciptakan karya sendiri.

Referensi:

Learning Potential - Australian Government. (n.d.). Musical benefits. Retrieved June 23, 2020, from https://www.learningpotential.gov.au/articles/musical-benefits

Dumont, E., Syurina, E. V., Feron, F. J. M., & van Hooren, S. (2017). Music Interventions and Child Development: A Critical Review and Further Directions. Frontiers in Psychology, 8. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01694

Linnavalli, T., Putkinen, V., Lipsanen, J., Huotilainen, M., & Tervaniemi, M. (2018). Music playschool enhances children’s linguistic skills. Scientific Reports, 8. https://doi.org/10.1038/s41598-018-27126-5

Cohrdes, C., Grolig, L., & Schroeder, S. (2016). Relating Language and Music Skills in Young Children: A First Approach to Systemize and Compare Distinct Competencies on Different Levels. Frontiers in Psychology, 7. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.01616

Woodruff Carr, K., White-Schwoch, T., Tierney, A. T., Strait, D. L., & Kraus, N. (2014). Beat synchronization predicts neural speech encoding and reading readiness in preschoolers. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(40), 14559–14564. https://doi.org/10.1073/pnas.1406219111

Moritz, C., Yampolsky, S., Papadelis, G., Thomson, J., & Wolf, M. (2012). Links between early rhythm skills, musical training, and phonological awareness. Reading and Writing, 26(5), 739–769. https://doi.org/10.1007/s11145-012-9389-0

Escalda, J., Lemos, S. M. A., & França, C. C. (2011). Auditory processing and phonological awareness skills of five-year-old children with and without musical experience. Jornal Da Sociedade Brasileira De Fonoaudiologia, 23(3), 258–263. https://doi.org/10.1590/s2179-64912011000300012


Page 2

Gejala alergi pada kulit bisa sangat memengaruhi suasana hati anak loh, Bun. Gatal pada anak karena alergi dan kulit memerah kerap membuat buah hati rewel. Yuk, pahami tiga jenis dan penyebab alergi pada kulit anak berikut ini.

Eczema

Dikenal juga dengan istilah dermatitis atopic, eczema atau eksim adalah masalah kulit kronis yang terasa rasa gatal pada anak dan bengkak. Eczema diestimasi menyerang sekitar 10-20 persen anak balita, dengan sekitar 60 persen yang dimulai dari usia 1 tahun dan 30 persen pada usia 5 tahun.

Jika Bunda menemukan adanya gejala eczema pada buah hati, biasanya itu merupakan pertanda awal alergi pada anak. Biasanya, eczema yang berangsur menghilang seiring pertumbuhan usia akan berubah menjadi alergi di saluran pernapasan atau lainnya.

Gejala alergi pada kulit anak umumnya berawal dari kulit kering pada bagian pipi, lengan, dan kaki. Ketika digaruk terus karena gatal, eczema bisa menyebabkan kulit luka atau infeksi.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab eczema antara lain adanya faktor genetik dan sistem imunitas tubuh abnormal. Selain itu, faktor lingkungan dan melakukan aktivitas yang menyebabkan kulit menjadi semakin sensitif juga bisa menyebabkan eczema.

Sekitar 33-63 persen anak yang memiliki masalah eczema juga biasanya memiliki alergi terhadap tipe makanan tertentu. Karena itu, Bunda disarankan segera berkonsultasi ke dokter agar mengetahui penyebab alerginya. Setelah itu, Bunda dapat menghindari penyebab alerginya agar eczema buah hati tidak kambuh.

Perhatikan asupan yang dikonsumsi buah hati. Hentikan pemberian jenis makanan tertentu jika masalah terus berulang saat mengonsumsi jenis makanan tersebut.

Walaupun tidak menular, rasa gatal karena alergi ini bisa membuat kondisi kulit anak semakin memburuk. Penanganan tepat alergi anak ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, menyetop anak menggaruk hingga berkonsultasi pada dokter untuk obat.

Bunda juga disarankan agar jangan memandikan anak dengan air panas karena akan membuat kulit anak semakin kering. Hindari juga mandi atau berendam lama-lama. Gunakan produk pembersih kulit dan pelembab yang aman bagi kulit sensitif bayi. Jangan lupa juga untuk menggunting kuku anak secara rutin dan berikan pakaian yang nyaman untuk kulitnya.

Urtikaria (Biduran)

Urtikaria atau biduran adalah alergi pada kulit yang merupakan reaksi akibat alergen tertentu, tapi tidak berbahaya. Biduran bisa muncul di seluruh bagian di tubuh dan berlangsung sekitar beberapa jam atau seminggu, bahkan lebih.

Pertanda urtikaria adalah bintik-bintik kecil ataupun berukuran besar sekali. Bintik ini terlihat seperti cincin atau sekumpulan cincin kecil yang saling berkelompok dan bisa berpindah- pindah dari satu area ke area kulit lainnya. Biduran juga terasa gatal dan timbul di permukaan kulit. Jika ditekan, biasanya urtikaria akan berubah warna menjadi putih.

Biduran bisa disebabkan beberapa hal. Beberapa yang bisa menjadi penyebab biduran adalah makanan, terutama kacang-kacangan, telur, dan makanan laut. Biduran juga bisa dikarenakan reaksi terhadap obat seperti antibiotik, perubahan cuaca, atau infeksi. Serbuk bunga juga bisa menjadi pencetus biduran.

Bunda boleh memperhatikan  beberapa jenis penyebab atau alergen pada jenis alergi pada kulit anak yang satu ini. Selain menghindari pemicu tersebut, bunda juga disarankan berkonsultasi kepada dokter anak untuk resep obat yang cocok.

Bantu anak dengan memberikan pakaian yang longgar, suhu sejuk, dan bujuk untuk tidak terus menggaruk bagian yang terserang urtikaria.

Dermatitis Kontak

Kulit anak tiba-tiba memerah setelah menggunakan aksesoris baru atau saat pulang dari pantai? Ini mungkin gejala contact dermatitis atau alergi akibat kontak terhadap pemicu tertentu.

Beberapa gejala contact dermatitis antara lain:

  • Kulit terasa sakit

  • Kulit memerah, bengkak, dan terasa gatal

  • Kulit kering atau terkelupas

Penyebab contact dermatitis antara lain :

  • Sabun atau deterjen

  • Liur atau pipis

  • Produk lotion atau parfum

  • Metal atau lateks

  • Tanaman tertentu

Penanganan pertama dapat dilakukan dengan cara mencuci kulit anak dengan air dan sabun sesegera mungkin. Kompres dengan kain basah supaya meredakan bengkak, lalu memberikan krim kortikosteroid sesuai anjuran dokter. Dokter juga mungkin akan  memberi beberapa resep untuk meredakan gatal pada anak.