Apa perbedaan sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui?

Setiap harinya, makhluk hidup membutuhkan energi yang dihasilkan dari sumber energi untuk dapat beraktivitas sehari-hari. Dalam hal ini, sumber energi terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya, yakni sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

Sumber energi yang dapat diperbaharui adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis atau berkelanjutan. Sementara sumber energi yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber energi yang akan habis apabila terus menerus digunakan.

Beberapa dekade terakhir, sumber energi yang dapat diperbaharui lebih dianjurkan untuk digunakan. Pasalnya, sumber energi ini menghasilkan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, yang berarti lebih sedikit polusi dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Lantas, apa saja yang termasuk dalam jenis sumber energi yang dapat diperbaharui?

5 Contoh Sumber Energi yang Bisa Diperbarui

1. Matahari

Matahari merupakan pusat dari seluruh galaksi. Bagi kehidupan manusia, matahari juga merupakan sumber energi yang paling dibutuhkan.

Menghangatkan bumi dan makhluk hidup di dalamnya, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, menjadi sumber penerangan di siang hari, hingga membantu tubuh mendapatkan vitamin D adalah beberapa contoh dari manfaat matahari sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui.

Pemanfaatan energi matahari dapat terlihat pada penggunaan panel surya yang tengah dikembangkan sejak beberapa tahun ke belakang. Panel surya ini hanya perlu diproduksi dan dipasang, untuk kemudian menyerap sinar matahari dan menghasilkan sumber kelistrikan.

Hanya saja, panel perlu didaur ulang setelah melewati usia 25-30 tahun. Namun sayangnya, hingga saat ini, belum ada cara yang efektif untuk mendaur ulang panel tersebut.

Baca juga: Komoditas: Pengertian, Jenis, dan Karakteristik Pasar Komoditas

2. Air

Air yang mengalir dapat digunakan sebagai sumber energi dengan mengubah energi kinetik dari air menjadi energi mekanik untuk menghasilkan listrik. Dimana prinsip kerja pengubahan energi ini ialah dengan menggunakan turbin yang dialiri air sehingga dapat mengaktifkan sebuah generator yang dapat menghasilkan energi listrik. Energi listik yang berasal dari air ini dikenal dengan istilah hidroelektrik.

Adapun pemanfaatan energi air dapat terlihat dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dimana untuk skala industri, akan terlebih dahulu dibangun sebuah bendungan yang dapat menampung air dalam jumlah banyak sehingga mampu menggerakkan beberapa turbin dan menghasilkan energi dalam skala besar.

3. Angin

Mengutip dari buku Ekologi Lingkungan, pemanfaatan energi angin dimulai sejak abad ke-7 SM oleh bangsa Persia yang menggunakan kincir angin untuk menggiling padi, memotong kayu, dan menghasilkan bentuk energi mekanik lainnya.

Kini, sumber energi angin juga terus dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti untuk menggerakkan kapal layar dan menggerakkan mesin untuk memproduksi listrik.

Dalam hal memproduksi listrik, Indonesia pun telah memanfaatkan sumber energi angin ini, khususnya di daerah-daerah pedalaman atau daerah tertinggal. Dari semua energi yang dapat diperbaharui, tenaga angin-lah yang saat ini merupakan sumber energi paling ekonomis.

4. Panas Bumi

Panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari perut bumi. Secara alami, di dalam perut bumi terdapat energi panas dalam jumlah besar yang dihasilkan oleh magma yang bergerak ke atas permukaan bumi.

Panas dari dalam bumi ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas yang langsung dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat dipindahkan atau dialirkan, misalnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Indonesia memiliki banyak gunung merapi. Oleh karena itu, sangat tepat apabila panas bumi bisa dimanfaatkan menjadi salah satu alternatif sumber energi.

Baca juga: Efisiensi Bisnis: Apa Itu dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?

5. Biomassa

Biomassa adalah energi yang dihasilkan dari keseluruhan makhluk hidup, baik itu hidup atau mati. Sumber energi ini dapat berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang, mikroorganisme, dan bahan organik, termasuk sampah organik.

Unsur-unsur utama dari biomassa adalah zat-zat kimia atau molekul yang sebagian besar mengandung atom karbon. Yang apabila kita membakar biomassa, maka karbon tersebut akan dilepaskan ke udara dalam bentuk karbondioksida, serta dapat juga dihasilkan dari proses pembusukan mikroorganisme.

Adapun biomassa perlu dikonversi agar dapat digunakan sebagai sumber energi. Mengutip dari publikasi Institut Pertanian Bogor (IPB), teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi, dan konversi biokimiawi.

Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena caranya langsung dengan membakar biomassa. Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan.

Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sementara, konversi biokimiawi dilakukan dengan menggunakan bantuan mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.

Secara keseluruhan, energi biomassa juga dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

Baca juga: Waste, Pengertian dan 7 Jenis Waste yang Terdapat di Dalam Lean Manufacturing

Penutup

Jadi, sumber energi yang dapat diperbaharui adalah sumber energi yang tidak akan habis dan terus berkelanjutan. Dengan kata lain, sumber energi ini bisa terus diisi ulang dari waktu ke waktu.  Beberapa contoh dari sumber energi ini yaitu matahari, air, angin, panas bumi, dan biomassa.

Mencari metode yang tepat untuk memanfaatkan sumber energi ini adalah tugas yang penting karena pasokan sumber daya tak terbarukan di bumi terus berkurang. Pengkonversian sumber energi ini juga tidak hanya dapat menopang populasi dunia yang terus berkembang pesat, melainkan juga menyediakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.

Sama halnya dengan mencari metode pengelolaan dan pembuatan laporan keuangan yang efektif dan efisien. Dimana hal ini dapat mengantarkan seseorang atau bahkan bisnis pada kondisi keuangan yang sehat dan stabil. Oleh karena itu, software akuntansi dan bisnis bernama Accurate Online hadir untuk menyediakan kemudahan dan kepraktisan tersebut.

Accurate Online merupakan software berbasis cloud yang menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis. Berbagai fitus dan keunggulan tersedia di dalamnya untuk memudahkan Anda membuat laporan keuangan secara akurat, cepat, dan otomatis.

Jika Anda tertarik untuk mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari, silahkan klik tautan gambar di bawah ini.

Pixabay.com - erbedaan antara sumber daya alam yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui.

Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dibagi menjadi dua, yakni sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Apa pengertian sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui? Apa perbedaannya? Dan apa saja contohnya?

Perbedaan Antara Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui dan yang Tidak Dapat Diperbarui

Melansir dari buku Modul Kelas 4 SD, Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya, 2020, sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak berlebihan. Sumber daya alam yang dapat diperbarui umumnya memiliki daya regenerasi (pemulihan), dan jauh lebih ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan gas bakar berbahaya seperti karbon monoksida (gas beracun bagi manusia), karbon dioksida (gas rumah kaca penyebab pemanasan global) atau sulfur dan nitrogen oksiden (penyebab hujan asam). Walau jumlahnya sangat berlimpah, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.

Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah: tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air.

Pixabay.com

Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang suatu saat dapat habis jumlahnya. Umumnya sumber daya ini jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.

Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah: minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya.

Contoh SDA ini memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, misalnya minyak bumi dan gas alam yang berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui maupun yang tidak dapat diperbarui tetap butuh kontrol dalam pemakaiannya. Semakin banyak sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara atau wilayah, maka semakin banyak pula yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Lantaran itulah, kekayaan alam yang melimpah harus dijaga kelestariaannya, terutama untuk SDA yang tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya alam pun tidak bisa dilakukan secara terus-menerus. Jika kekayaan alam yang ada dieksploitasi secara berlebihan, akan menimbulkan masalah bagi kehidupan semua makhluk hidup. (DNR)