Apa makna yang terkandung dalam asmaul husna as-salam

Nama Allah, As Salam ( السلام ) dibaca As Salam termasuk Al-Asma`ul Husna, firman Allah :

  • Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang maha suci, yang maha sejahtera,yang maha memelihara,yang maha mengaruniakan keamanan, yang maha perkasa,yang maha kuasa,yang memiliki segala keagungan, yang maha suci Allah dari yang mereka persaekutukan.(Al-Hasyr [59]: 23)

Hadits Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasalam

Baca Juga : Al Quddus Artinya

Nama ini juga tersebut dalam sebuah hadits Nabi Muhammad dari sahabat Tsauban :
كَانَ رَسُولُ اللهِ n إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثًا وَقَالَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. قَالَ الْوَلِيدُ: فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِي: كَيْفَ الْاِسْتِغْفَارُ؟ قَالَ: تَقُولُ: أَسْتَغْفِرُ اللهَ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ.

Dahulu Rasulullah SAW jika selesai dari shalatnya beristighfar tiga kali dan mengucapkan, “Ya Allah, Engkau-lah as-Salam dan dari-Mu-lah keselamatan. Mahabesar Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan!”
Al-Walid (salah satu perawi hadits ini) bertanya kepada al-Auza’i (gurunya), “Bagaimanakah cara beristighfar?” Ia berkata, “Engkau mengucapkan, ‘Astaghfirullah, astaghfirullah! (Aku mohon ampun kepada Allah, aku mohon ampun kepada Allah l!)’.” (Sahih, HR. Muslim)

Nama Allah, Assallamu bermakna bermakna bahwa segala sesuatu yang buruk maupun tercela tidak ada pada-Nya. Demikian pula, Dialah yang memiliki seluruh kesejahteraan dan keselamatan dalam segala bentuknya. Kepada makhluk, asma ini juga memiliki makna bahwa hanya dari Dialah keselamatan dan kesejahteraan dan hanya Dialah yang bisa menyelamatkan dan menghindarkan makhluk dari segala sesuatu yang buruk maupun bencana.

Baca Juga : Yaumul Mahsyar

Apa yang bersumber dari-Nya pasti akan membawa kesejahteraan dan keselamatan. Dengan demikian, karena segala sesuatu bersumber dari-Nya, maka pada dasarnya “keburukan” itu tidak ada. Manusialah yang menyebut “buruk” pada sesuatu karena hal itu tidak disukainya, meski pada hakikatnya itu adalah jalan menuju keselamatan.

As-Salam adalah sumber kesejahteraan hidup, Allah telah menebarkan benih-benih kesejahteraan, Allah telah memberikan jalan keselamatan, Allah telah memberikan naluri untuk menepuh jalan keselamatan.
Ibnu Qutaibah mengatakan, “Dia menamai Diri-Nya dengan as-Salam karena Dia selamat dan bebas dari aib, kekurangan, kehancuran, serta kematian yang mengenai makhluk-Nya.” (Gharibul Qur’an)

Al-Khaththabi mengatakan, “As-Salam adalah sifat Allah, yaitu yang selamat dari segala aib, serta bebas dari segala kejelekan dan kekurangan yang dapat menimpa makhluk.” (Sya’nud Du’a).

Ibnu Katsir mengatakan ketika menjelaskan ayat di atas, “As-Salam yakni yang selamat dari segala cacat dan kekurangan karena kesempurnaan-Nya dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya.” As-Sa’di mengatakan, “Al-Quddus, as-Salam yakni yang diagungkan, yang suci dari seluruh kekurangan dan keserupaan makhluk terhadap-Nya, serta yang suci dari siapa pun yang akan mendekati atau menyamainya pada salah satu sisi kesempurnaan-Nya.”

Jadi, nama Allah al-Quddus dan as-Salam berarti kesucian Allah dari kekurangan pada segala sisi. Keduanya mengandung kesempurnaan yang paripurna dari segala sisi karena jika kekurangan itu tidak ada, berarti tetaplah kesempurnaan seluruhnya.

Dengan demikian, Dialah yang Mahasuci, Mahabesar, yang suci dari segala kejelekan serta yang terbebas dari penyerupaan dengan makhluk, kekurangan, dan segala yang bertolak belakang dengan kesempurnaan-Nya. Inilah patokan tentang apa yang Allah l suci darinya.

Baca Juga : Yaumul Hisab Adalah

Ia suci dari segala kekurangan dari sisi mana pun. Ia suci dan agung dari adanya penyerupaan, tandingan, atau lawan bagi-Nya. Ia suci pula dari kekurangan dalam hal sifat-sifat-Nya yang merupakan sifat yang paling sempurna, paling agung, dan paling luas.

Di antara kesempurnaan penyucian-Nya adalah penetapan sifat kesombongan dan keagungan bagi-Nya karena penyucian tersebut dimaksudkan untuk hal yang lain.

Penetapan sifat kesombongan dan keagungan bagi Allah dimaksudkan untuk menjaga kesempurnaan-Nya dari berbagai sangkaan yang jelek, semacam sangkaan jahiliah yang mengalamatkan kepada diri-Nya sangkaan-sangkaan jelek yang tidak pantas bagi kebesaran-Nya.

Jika seorang hamba mengucapkan pujian kepada Allah , “Subhanallah” (Mahasuci Allah), “Taqaddasallah” (Mahasuci Allah), atau “Ta’alallah” (Mahatinggi Allah) berarti dia sedang memuji-Nya dengan kesucian-Nya dari segala kekurangan, dengan segala kesempurnaan. (Tafsir Asma’illah)

Di antara ke 99 al-Asma’ul Husna satu diantaranya adalah as-Salam (السَّلامُ) yang bermakna kurang lebih Akar katanya adalah salima, yang maknanya berkisar pada keselamatan, kesejahteraan, kedamaian, serta keterhindaran dari segala sesuatu yang buruk maupun tercela.

Asma ini bermakna bahwa segala sesuatu yang buruk maupun tercela tidak ada pada-Nya. Demikian pula, Dialah yang memiliki seluruh kesejahteraan dan keselamatan dalam segala bentuknya. Kepada makhluk, asma ini juga memiliki makna bahwa hanya dari Dialah keselamatan dan kesejahteraan dan hanya Dialah yang bisa menyelamatkan dan menghindarkan makhluk dari segala sesuatu yang buruk maupun bencana.

Apa yang bersumber dari-Nya pasti akan membawa kesejahteraan dan keselamatan. Dengan demikian, karena segala sesuatu bersumber dari-Nya, maka pada dasarnya “keburukan” itu tidak ada. Manusialah yang menyebut “buruk” pada sesuatu karena hal itu tidak disukainya, meski pada hakikatnya itu adalah jalan menuju keselamatan.

As-Salam adalah sumber kesejahteraan hidup, Allah telah menebarkan benih-benih kesejahteraan, Allah telah memberikan jalan keselamatan, Allah telah memberikan naluri untuk menepuh jalan keselamatan.

Baca Juga : Yaumul Jaza Adalah

Kesejahteraan dan keselamatan adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, hidup yang sempurna adalah hidup yang sejahtera dan selamat, bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Tauladan As-Salam Orang yang telah menemukan makna “As-Salam”, menauladani, dan mendapatkan kekuatan dari As-Salam, maka dia disebut ABDUS SALAM, hamba yang Maha Selamat dan Sejahtera.

Dia adalah orang yang hidup sejahtera dan bahagia, sukses dan selamat baik didalam kehidupan dunia maupun kehidupan Akhirat.

Apa makna yang terkandung dalam asmaul husna as-salam
4 Makna As-Salam dalam Asmaul Husna 

BincangSyariah.Com – Makna yang terkandung dalam Asmaul Husna tidak hanya mengacu pada nama-nama yang baik, tetapi juga mencakup sebutan, gelar, hingga sifat-sifat Allah SWT. Di antara Asmaul Husna yang berjumlah 99, terdapat nama As-Salam yang mempunyai makna kesejahteraan atau keselamatan.

Imam Al-Qusyairi dalam karyanya At-Tahbir fi Tadzkir Syarh Asmaillah Al-Husna (Juz, 1 Hlm. 18) menjelaskan bahwa As-Salam memiliki beberapa makna.  Di antaranya As-Salam mempunyai makna Allah maha selamat dari segala aib, dan kekurangan, dikarenakan kesempurnaan dzat Allah, sifat Allah, dan perbuatan-perbuatan-Nya.

Apa makna yang terkandung dalam asmaul husna as-salam

Kedua, As-Salam juga mempunyai makna Dzu As-Salam ( yang mempunyai keselamatan). Dalam artian Allah pemberi keselamatan bagi hamba-hamba-Nya. Allah berfirman:

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ

Artinya: “Kami berfirman, hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.” (QS. Al-Anbiya: 69)

Ketiga, ulama menyatakan, As-Salam mempunyai makna Allah menyelamatkan orang-orang mukmin dari siksaan-Nya. Oleh karena itu, kita sebagai orang mukmin wajib untuk meminta keselamatan hanya kepada Allah SWT. Karena segala keselamatan hanyalah bersumber dari-Nya.

Makna keempat adalah As-Salam mempunyai makna Allah menyelamatkan para kekasihnya. Allah SWT berfirman:

قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَىٰ

Artinya: “Katakanlah segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya.” (QS. An-Naml: 59).

Implementasi Makna as-Salam dalam Kehidupan

Orang yang mengerti makna As-Salam ia akan mengimplementasikan dalam  kehidupan, dan kelak ia akan kembali kepada Allah dengan Qalbun As-Salim (hati yang selamat). Adapun Qalbun As-Salim (hati yang selamat) Adalah hati yang murni atau bersih dari unek-unek yang jelek, iri, dengki, dan dendam. Dan bersih dari segala pandangan jelek kepada orang lain, berbicara jujur, menasehati, berprasangka baik, dan merasa hina di sisi Allah.

Adapun tanda-tanda orang yang memiliki Qalbun As-Salim (hati yang selamat) Ia tidak menyimpan kejelekan atau prasangka buruk  kepada setiap orang islam, dan tidak mendoakan jelek dan celaka terhadap orang islam. Ketika ia disakiti ia tidak membalasnya dan ia tidak berbuat zalim kepada orang lain.

Orang yang mengerti makna As-Salam jika ia melihat kepada yang lebih tua, dalam hatinya mengatakan, “Orang tua ini telah beribadah kepada Allah SWT sebelum diriku, maka sudah pasti ia lebih baik dariku.”

Dan jika melihat kepada orang yang lebih muda, dalam hatinya mengatakan, “Anak muda ini belum banyak durhaka kepada Allah sedangkan diriku sudah banyak durhaka kepada Allah. Tidak diragukan lagi anak muda ini lebih baik dariku.”

Demikian 4 makna as-salam dalam asmaul husna menurut ulama. Wallahu A’lam Bissawab. (Baca juga: Doa Asmaul Husna Lengkap Syekh Muhammad Alawi Al-Idrus)