Apa itu soft skill dan hard skill

Artikel akan membahas seputar perbedaan softskill dan hardskill. Sebenarnya kedua istilah ini sudah sering muncul dalam dunia kerja. Para pencari kerja banyak yang memiliki kemampuan tersebut namun mereka mungkin belum menyadarinya.

Pada saat ingin mengajukan lamaran pekerjaan, biasanya kamu akan mencantumkan apa saja kemampuan yang kamu miliki. Ini bertujuan untuk membuat perusahaan menerimamu karena skill yang kamu miliki tersebut.

Apa itu soft skill dan hard skill

Daftar Isi

  • Memahami Apa Perbedaan Softskill dan Hardskill
    • Pengertian Hard Skill
    • Contoh Hardskill
    • Pengertian Soft Skill
    • Contoh Softskill
  • Perbedaan Softskill dan Hardskill
  • Kesimpulan

Memahami Apa Perbedaan Softskill dan Hardskill

Berdasarkan penelitian, saat ini soft skill lebih penting daripada hard skill. Hal ini karena perusahaan cenderung akan memilih karyawan yang memang secara hard skill terlihat biasa saja. Namun dia mempunyai soft skill seperti keinginan untuk belajar, bekerja sama, bekerja keras, dan sebagainya.

Lalu apa saja perbedaan softskill dan hardskill? Berikut ini ulasannya.

Pengertian Hard Skill

Hard skill juga dinamakan sebagai technical skill atau kemampuan teknis. Sebuah kemampuan atau keterampilan yang memiliki sifat bisa terlihat secara langsung serta dipraktikkan.

Contoh sederhana dari kemampuan teknis ini yaitu desain web, pemrograman komputer, akuntansi, matematika, hukum, mengetik cepat, kemampuan berbahasa Inggris, dan lain-lain.

Hardskill adalah berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai teknologi, ilmu pengetahuan, serta keterampilan teknis sesuai bidang ilmunya. Menurut seorang pakar di dunia karier serta pencari kerja yaitu Alison Doyle, hard skill merupakan kemampuan yang dapat dipelajari.

Selain itu, seseorang juga bisa mengukur serta mengevaluasi kemampuan tersebut. Doyle juga menyebutkan jika kemampuan teknis ini merupakan aspek yang akan terlihat pertama kali pada saat proses interview atau wawancara. Kemudian perekrut akan membandingkannya antara pelamar yang satu dengan pelamar yang lainnya.

Doyle juga menambahkan jika hard skill menjadi sebuah senjata pamungkas dari seorang kandidat untuk bisa menjajaki dunia kerja.

Tidak sedikit perusahaan yang bahkan menggelar ujian seleksi sangat ketat hanya untuk menemukan kandidat yang mempunyai hard skill andal. Kemampuan teknis ini juga biasanya akan muncul sebagai persyaratan di iklan lowongan kerja.

Untuk memperoleh kemampuan teknis ini ada beberapa cara. Namun umumnya kamu bisa memperolehnya melalui pendidikan formal, program pelatihan, dan lain-lain. Kemampuan ini juga cenderung berfokus pada pengembangan IQ atau Intelligence Quotient.

Contoh Hardskill

Sebagai tambahan, beberapa contoh hard skill yaitu:

  • Content writing
  • UI/UX Design
  • Visualisasi data
  • Keamanan jaringan
  • Digital marketing
  • Video editing
  • Desain grafis
  • SEO atau SEM
  • Analisis data
  • dan lain-lain

Baca Juga:
Content Writing, Copywriting, dan UX Writing. Apa sih Bedanya?
Profesi/Karier UI UX Designer – Tugas hingga Gajinya 2022
Memahami Beda SEO dan SEM

Pengertian Soft Skill

Di sisi lain, softskill adalah sebuah atribut pribadi. Ada juga yang mengistilahkannya sebagai kemampuan interpersonal atau lebih mirip seperti sebuah bakat, namun dalam bentuk berbeda. Ini merupakan sebuah kemampuan non-teknis yang tumbuh secara alami dalam diri seseorang.

Seseorang yang memiliki keahlian dalam kepemimpinan, komunikasi, serta sosialisasi menunjukkan bahwa orang tersebut mempunyai soft skill. Selain itu, atribut soft skill juga berkaitan dengan perilaku, motivasi, kebiasaan, sikap, serta karakter.

Skill yang satu ini tidak bisa kamu dapatkan melalui metode menghafal atau kamu pelajari dalam waktu singkat. Bukan hanya itu, kemampuan non-teknis ini juga tidak bisa kamu miliki dengan mengikuti pendidikan formal baik sekolah, kuliah, termasuk pelatihan.

Contoh Softskill

Lalu apa saja yang tergolong soft skill? Beberapa kemampuan non-teknis tersebut antara lain:

  • Communicative skills atau kemampuan berkomunikasi.
  • Keterampilan untuk berpikir serta menyelesaikan masalah atau thinking skill and problem solving.
  • Keterampilan dalam berwirausaha atau entrepreneur skill.
  • Kekuatan dalam kerja sama tim atau team work force.
  • Etika, moral serta profesionalisme atau ethics, moral, professionalism.
  • Keterampilan terkait kepemimpinan atau leadership skill.
  • Belajar sepanjang hayat serta pengelolaan informasi atau life-long learning, information management.

Sementara itu, jika kamu menghubungkan soft skill dalam dunia kerja, maka beberapa contohnya yaitu:

  • Kemampuan untuk bernegosiasi.
  • Kemampuan di bidang kepemimpinan atau leadership.
  • Skill untuk beradaptasi dengan lingkungan dan orang lain.
  • Kemampuan untuk berpikir serta menyelesaikan masalah.

Kemudian untuk kemampuan non-teknis nomor satu adalah kemampuan dalam berkomunikasi. Kuncinya yaitu bagaimana kamu bisa memposisikan dirimu dalam berbagai situasi. Kamu harus tahu kapan harus berbicara santai, formal, dan lain-lain.

Soft skill juga masuk di dalamnya memiliki rasa percaya diri, antusiasme tinggi, dan kesabaran. Bahkan seseorang dengan selera humor tinggi serta time management juga masuk ke dalam kemampuan non-teknis ini.

Baca Juga:
Leadership adalah: Pengertian, Manfaat dan Cara Meningkatkannya
Apa itu Wirausaha dan Pengertian Kewirausahaan dalam Bisnis

Perbedaan Softskill dan Hardskill

Melalui penjelasan yang sudah kamu baca di atas, bahwa perbedaan softskill dan hardskill mungkin sudah mulai kamu pahami. Namun untuk memudahkanmu dalam membedakannya, kamu akan menjelaskannya melalui poin-poin berikut.

  • Hard skill merupakan kemampuan yang bisa kamu pelajari, ukur, serta evaluasi.
  • Hard skill bisa kamu dapatkan melalui pendidikan formal maupun pelatihan.
  • Soft skill lebih kepada bakat atau kemampuan interpersonal yang ada dalam diri seseorang.
  • Kamu tidak bisa memperoleh soft skill melalui pendidikan formal atau pelatihan.

Meskipun terdapat perbedaan softskill dan hardskill, namun keduanya sama-sama penting. Memiliki keduanya akan memuluskan jalanmu untuk memperoleh pekerjaan.

Maksudnya, hard skill akan memudahkan kamu untuk diterima di tempat kerja karena kamu telah memenuhi persyaratan yang diperlukan perusahaan. Kemudian soft skill akan membuatmu dapat bertahan serta berkembang.

Hard skill menjadi kemampuan yang membantumu di dalam menyelesaikan pekerjaan. Di sisi lain, soft skill akan menuntunmu selama proses penyelesaian masalah tersebut melalui kemampuan berkomunikasi, problem solving, dan lain-lain.

Kesimpulan

Jadi seperti itulah perbedaan softskill dan hardskill. Kesimpulannya, untuk menjadi seseorang yang berkualitas dan andal, maka kedua skill ini harus kamu miliki. Dengan memilikinya, kamu dapat bersaing dengan calon pekerja atau karyawan lainnya.

Bahkan kamu bisa tetap bertahan meskipun harus menghadapi sebuah tantangan yang mungkin belum pernah kamu pikirkan dan hadapi sebelumnya. Maka dari itu, mulailah mempelajari serta mengembangkan soft skill serta hard skill.

Dengan begitu, kamu akan menjadi seseorang yang dibutuhkan banyak orang. Semoga bermanfaat!

Apa itu soft skill dan hard skill dan contohnya?

Kalau hard skill adalah kemampuan yang spesifik, soft skill sifatnya lebih general. Maksudnya, soft skill adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh pekerjaan apapun. Misalnya, komunikasi, manajemen waktu, motivasi, kecerdasan emosional, dan lainnya.

Apa itu Hard skill dan contohnya?

Hard skill adalah keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan spesifik yang dapat dipelajari dan diukur kemampuannya. Contohnya adalah membaca, menulis, matematika dan kemampuan untu menggunakan program komputer.

Apa itu soft skill dan berikan contohnya?

Putra dan Pratiwi (2005: 5), menyatakan soft skill sebagai kemampuan-kemampuan yang tidak dapat terlihat dan harus dimiliki atau diperlukan untuk mencapai kesuksesan, sebagai contoh kemampuan seseorang berkomunikasi, kejujuran atau integritas dan sebagainya.

Soft skill itu seperti apa?

Dilansir dari The Balance Careers, soft skill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja.