Apa itu penyakit asma dan bagaimana gejala awal penyakit asma

Gelisah dapat menjadi gejala ataupun pemicu serangan asma. Ketika saluran udara mulai menyempit, dada akan menjadi kaku atau tegang sehingga Anda kesulitan bernapas. Sulit bernapas lega dapat memicu panik dan kegelisahan.

Di sisi lain, berada dalam situasi yang membuat stres dan penuh tekanan juga dapat memicu gejala asma kumat pada beberapa orang.

5. Gejala asma kurang umum lainnya

Beberapa tanda-tanda asma lainnya yang tidak boleh dianggap remeh meliputi:

  • Napas memburu atau cepat
  • Sulit tidur dan berkonsentrasi
  • Tes peak flow berada di zona kuning (yellow zone)
  • Perubahan mood, misalnya jadi lebih banyak diam atau mudah marah
  • Muncul gejala-gejala mirip pilek atau alergi seperti hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala
  • Badan pegal-pegal tidak keruan
  • Dagu terasa gatal
  • Muncul kantong mata berwarna gelap
  • Merasa haus terus
  • Mata gatal atau berair
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Eksim kumat
  • Wajah pucat dan berkeringat

Gejala yang muncul berdasarkan tingkat keparahan asma

Selain mengenali gejala-gejalanya sebelum keadaan memburuk, penting pula bagi Anda untuk mengetahui tingkat keparahan asma yang Anda miliki. Pasalnya, kemungkinan kambuh biasanya akan tergantung pada seberapa parah kondisi yang Anda miliki.

Memahami tingkat keparahan asma juga dapat membantu dokter memberikan pengobatan asma yang tepat serta mencegah asma kambuh.

Untuk mengetahui seberapa parah penyakit asma Anda, cobalah menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan yang Anda rasakan:

  • Berapa hari dalam seminggu, Anda merasa dada terasa kencang, batuk, sulit bernapas, dan sesak napas?
  • Apakah Anda sering terbangun di malam hari akibat mengalami gejala asma? Seberapa sering bangun dalam satu minggu?
  • Dalam satu minggu, seberapa sering Anda menggunakan inhaler asma?
  • Apakah asma yang Anda miliki menyebabkan aktivitas Anda terganggu?

Berikut adalah penjelasan mengenai gejala-gejala asma berdasarkan tingkat keparahannya:

1. Asma intermiten

Ciri-ciri tingkat intermiten adalah:

  • Gejala: muncul sebanyak 2 hari atau kurang dalam satu minggu.
  • Terbangun di tengah malam: 2 kali atau kurang dalam satu bulan.
  • Menggunakan inhaler: 2 kali atau kurang per minggu.
  • Tidak mengalami gangguan saat beraktivitas.

Biasanya jika Anda mengalami asma jenis ini, Anda tidak akan diberikan obat asma. Umumnya, Anda hanya dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang memicu asma muncul.

Namun, jika terjadi serangan asma akut, dokter akan memberi resep obat-obat asma tertentu.

2. Asma persisten ringan

Ciri-ciri tingkat persisten ringan meliputi:

  • Gejala: muncul lebih dari 2 hari dalam satu minggu.
  • Terbangun di tengah malam: 3-4 kali dalam satu bulan.
  • Menggunakan inhaler: lebih dari 2 kali per minggu.
  • Aktivitas sedikit terganggu.

Jika Anda mengalami penyakit asma jenis ini, dokter hanya akan memberikan obat antiradang untuk mengatasi gejala-gejala yang dirasakan.

3. Asma persisten sedang

Tingkat persisten sedang memiliki ciri-ciri seperti:

  • Gejala: muncul hampir setiap hari.
  • Terbangun di tengah malam: lebih dari 2 kali dalam satu minggu.
  • Menggunakan inhaler: hampir setiap hari.
  • Aktivitas terganggu

Orang yang memiliki asma persisten sedang akan diberikan obat untuk mengendalikan gejala-gejala yang dideritanya.

Selain itu, pasien dengan tingkat penyakit ini akan dianjurkan untuk mengikuti terapi bronkodilator.
Bronkodilator adalah terapi yang terdiri dari berbagai obat-obatan untuk melegakan dan memperlancar pernapasan.

4. Asma persisten berat

Tingkat persisten berat memiliki ciri-ciri seperti:

  • Gejala: gejala muncul setiap hari, bahkan hampir seharian.
  • Terbangun di tengah malam: setiap malam.
  • Menggunakan inhaler: beberapa kali dalam satu hari.
  • Aktivitas sangat terganggu.

Obat pengendali asma yang diberikan pada penyakit asma persisten berat ini tak cukup satu jenis saja. Untuk mencegah terjadinya komplikasi asma, dokter akan memberikan beberapa kombinasi obat inhaler jenis glukokortikosteroid dalam dosis tinggi.

Perlukah ke UGD ketika gejala serangan asma muncul?

Apa itu penyakit asma dan bagaimana gejala awal penyakit asma

Apabila gejala awal penyakit asma terlambat dikenali dan diobati, terutama jika Anda pertama kali kena asma saat dewasa, kondisi bisa berubah menjadi serangan asma gawat.

Tanda-tanda serangan asma yang parah biasanya muncul bertahap dan perlahan, dalam 6-48 jam sebelum benar-benar berubah menjadi lebih serius. Meski begitu, bagi sebagian orang, gejala asma yang mereka alami dapat memburuk sangat cepat.

Orang dewasa atau anak-anak yang terkena serangan asma parah harus segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) jika pengobatan darurat pertama gagal dilakukan setelah 10-15 menit.

Anda juga perlu segera ke IGD, apabila muncul gejala-gejala serangan asma akut, seperti mengi dan sesak napas semakin memburuk, obat inhaler atau bronkodilator tidak meredakan gejala, serta perubahan warna bibir dan kuku.

Cara diagnosis penyakit asma

Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit asma, Anda tidak serta-merta dapat menentukan apakah Anda benar-benar menderita asma. Penyakit ini hanya bisa didiagnosis oleh dokter dan tim medis dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.

Dalam proses diagnosis asma, berikut adalah langkah-langkah yang akan dokter ambil:

1. Mengecek riwayat kesehatan

Apa itu penyakit asma dan bagaimana gejala awal penyakit asma

Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda untuk memahami gejala-gejala asma yang Anda alami. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya meliputi riwayat kesehatan Anda sendiri, anggota keluarga yang lain, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, serta gaya hidup Anda.

Misalnya, jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit eksim, kondisi tersebut mungkin meningkatkan risiko Anda menderita asma. Selain itu, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan asma, alergi, atau eksim, peluang Anda untuk terdiagnosis dengan asma pun cukup besar.

Anda juga perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi lingkungan sekitar Anda, mulai dari tempat tinggal hingga lingkungan kerja.

2. Melakukan pemeriksaan fisik

Apa itu penyakit asma dan bagaimana gejala awal penyakit asma

Sebelum menetapkan diagnosis asma, dokter akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan fisik. Dokter akan mengecek beberapa bagian tubuh Anda, seperti telinga, mata, hidung, tenggorokan, kulit, dada, dan paru.

Dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dokter dapat mengetahui seberapa baik Anda dapat bernapas serta bagaimana kondisi paru-paru Anda. Tes ini terkadang juga dilakukan dengan mesin rontgen untuk melihat bagian dalam paru-paru atau sinus Anda.

3. Melakukan tes fungsi paru

Apa itu penyakit asma dan bagaimana gejala awal penyakit asma

Untuk menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui fungsi paru Anda.

Tes ini bertujuan mengukur kemampuan bernapas Anda secara lebih mendalam. Biasanya, tes ini dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah Anda menghirup obat bronkodilator.

Dari hasil tes fungsi paru, jika dokter melihat kondisi paru-paru Anda membaik setelah menghirup bronkodilator, kemungkinan Anda memiliki asma.

Berikut adalah beberapa jenis tes fungsi paru untuk mengetahui apakah gejala-gejala yang Anda derita adalah asma: