Gelisah dapat menjadi gejala ataupun pemicu serangan asma. Ketika saluran udara mulai menyempit, dada akan menjadi kaku atau tegang sehingga Anda kesulitan bernapas. Sulit bernapas lega dapat memicu panik dan kegelisahan. Show
Di sisi lain, berada dalam situasi yang membuat stres dan penuh tekanan juga dapat memicu gejala asma kumat pada beberapa orang. 5. Gejala asma kurang umum lainnyaBeberapa tanda-tanda asma lainnya yang tidak boleh dianggap remeh meliputi:
Gejala yang muncul berdasarkan tingkat keparahan asmaSelain mengenali gejala-gejalanya sebelum keadaan memburuk, penting pula bagi Anda untuk mengetahui tingkat keparahan asma yang Anda miliki. Pasalnya, kemungkinan kambuh biasanya akan tergantung pada seberapa parah kondisi yang Anda miliki. Memahami tingkat keparahan asma juga dapat membantu dokter memberikan pengobatan asma yang tepat serta mencegah asma kambuh. Untuk mengetahui seberapa parah penyakit asma Anda, cobalah menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan yang Anda rasakan:
Berikut adalah penjelasan mengenai gejala-gejala asma berdasarkan tingkat keparahannya: 1. Asma intermitenCiri-ciri tingkat intermiten adalah:
Biasanya jika Anda mengalami asma jenis ini, Anda tidak akan diberikan obat asma. Umumnya, Anda hanya dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang memicu asma muncul. Namun, jika terjadi serangan asma akut, dokter akan memberi resep obat-obat asma tertentu. 2. Asma persisten ringanCiri-ciri tingkat persisten ringan meliputi:
Jika Anda mengalami penyakit asma jenis ini, dokter hanya akan memberikan obat antiradang untuk mengatasi gejala-gejala yang dirasakan. 3. Asma persisten sedangTingkat persisten sedang memiliki ciri-ciri seperti:
Orang yang memiliki asma persisten sedang akan diberikan obat untuk mengendalikan gejala-gejala yang dideritanya. Selain itu, pasien dengan tingkat penyakit ini akan dianjurkan untuk mengikuti terapi bronkodilator. 4. Asma persisten beratTingkat persisten berat memiliki ciri-ciri seperti:
Obat pengendali asma yang diberikan pada penyakit asma persisten berat ini tak cukup satu jenis saja. Untuk mencegah terjadinya komplikasi asma, dokter akan memberikan beberapa kombinasi obat inhaler jenis glukokortikosteroid dalam dosis tinggi. Perlukah ke UGD ketika gejala serangan asma muncul?Apabila gejala awal penyakit asma terlambat dikenali dan diobati, terutama jika Anda pertama kali kena asma saat dewasa, kondisi bisa berubah menjadi serangan asma gawat. Tanda-tanda serangan asma yang parah biasanya muncul bertahap dan perlahan, dalam 6-48 jam sebelum benar-benar berubah menjadi lebih serius. Meski begitu, bagi sebagian orang, gejala asma yang mereka alami dapat memburuk sangat cepat. Orang dewasa atau anak-anak yang terkena serangan asma parah harus segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) jika pengobatan darurat pertama gagal dilakukan setelah 10-15 menit. Anda juga perlu segera ke IGD, apabila muncul gejala-gejala serangan asma akut, seperti mengi dan sesak napas semakin memburuk, obat inhaler atau bronkodilator tidak meredakan gejala, serta perubahan warna bibir dan kuku. Cara diagnosis penyakit asmaSetelah mengetahui apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit asma, Anda tidak serta-merta dapat menentukan apakah Anda benar-benar menderita asma. Penyakit ini hanya bisa didiagnosis oleh dokter dan tim medis dengan melakukan serangkaian pemeriksaan. Dalam proses diagnosis asma, berikut adalah langkah-langkah yang akan dokter ambil: 1. Mengecek riwayat kesehatanDokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda untuk memahami gejala-gejala asma yang Anda alami. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya meliputi riwayat kesehatan Anda sendiri, anggota keluarga yang lain, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, serta gaya hidup Anda. Misalnya, jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit eksim, kondisi tersebut mungkin meningkatkan risiko Anda menderita asma. Selain itu, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan asma, alergi, atau eksim, peluang Anda untuk terdiagnosis dengan asma pun cukup besar. Anda juga perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi lingkungan sekitar Anda, mulai dari tempat tinggal hingga lingkungan kerja. 2. Melakukan pemeriksaan fisikSebelum menetapkan diagnosis asma, dokter akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan fisik. Dokter akan mengecek beberapa bagian tubuh Anda, seperti telinga, mata, hidung, tenggorokan, kulit, dada, dan paru. Dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dokter dapat mengetahui seberapa baik Anda dapat bernapas serta bagaimana kondisi paru-paru Anda. Tes ini terkadang juga dilakukan dengan mesin rontgen untuk melihat bagian dalam paru-paru atau sinus Anda. 3. Melakukan tes fungsi paruUntuk menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui fungsi paru Anda. Tes ini bertujuan mengukur kemampuan bernapas Anda secara lebih mendalam. Biasanya, tes ini dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah Anda menghirup obat bronkodilator. Dari hasil tes fungsi paru, jika dokter melihat kondisi paru-paru Anda membaik setelah menghirup bronkodilator, kemungkinan Anda memiliki asma. Berikut adalah beberapa jenis tes fungsi paru untuk mengetahui apakah gejala-gejala yang Anda derita adalah asma: |