Apa fungsi dan hubungan bintil akar dalam unsur nitrogen


How to cite (IEEE): I. D. Kumalasari, E. D. Astuti, and E. Prihastanti, "Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda," JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA, vol. 21, no. 4, pp. 103-107, Jan. 2015. [Online]. ##plugins.citationFormats.ieee.retrieved##

How to cite (APA): Kumalasari, I. D., Astuti, E. D., & Prihastanti, E. (2015). Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda. JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA, 21(4), 103-107. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046

How to cite (BCREC): Kumalasari, I. D., Astuti, E. D., Prihastanti, E. (2015). Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda. JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA, 21 (4), 103-107 Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046

How to cite (Chicago): Kumalasari, Ika D., Endah D. Astuti, and Erma Prihastanti. "Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda." JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA 21, no. 4 (2013): 103-107. Accessed June 14, 2022. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046

How to cite (Vancouver): Kumalasari ID, Astuti ED, Prihastanti E. Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda. JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA [Online]. 2015 Jan;21(4):103-107. ##plugins.citationFormats.vancouver.retrieved##: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046.

How to cite (Harvard): Kumalasari, I. D., Astuti, E. D., and Prihastanti, E., 2015. Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda. JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA, [Online] Volume 21(4), pp. 103-107. Available at:: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046 [Accessed 14 Jun. 2022].

How to cite (MLA8): Kumalasari, Ika, Endah Dwi Astuti, and Erma Prihastanti. "Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda." JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA, vol. 21, no. 4, 12 Jan. 2015, pp. 103-107 , https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046. Accessed 14 Jun. 2022.

BibTex Citation Data :

@article{JSM8046, author = {Ika Kumalasari and Endah Astuti and Erma Prihastanti}, title = {Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {21}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Tanaman kedelai ( Glycine max (L) Merrill) merupakan tanaman yang sudah dikenal masyarakat dan memilik potensi besar untuk dikembangkan. Tanaman kedelai termasuk tanaman legum yang pada akarnya terdapat bintil akar yang merupakan simbiosis antara akar dengan bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar berfungsi untuk mengikat unsur nitrogen bebas. Selain itu juga dapat menyuburkan tanah karena dapat menghemat penggunaan Nh3 yang tersedia ditanah dan penyediaan unsur nitrogen ke tanah. Tanaman kedelai agar tumbuh subur dan kaya bahan organik. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeramipadi yang merupakan limbah organik yang mempunyai rasio C/N tinggi. Jerami padi mengandung gula, pati, selulose, hemiselulose, pektin, lignin, lemak dan protein. Jerami padi jumlahnya melimpah dan biasanya dibakar dan dibenamkan kedalam sawahdan terjadi dekomposisi. Selama proses dekomposisi terjadi aminasi, amonifikasi, dan nitrifikasi. Petani biasanya menanam kedelai setelah ditanami padi sebelum kemudian ditanami padi lagi tapi belum diketahui berapa lama inkubasi jerami padi berpengaruh menguntungkan dalam pembentukan bintil akar tanaman kedelai. Diharapkan dengan masa inkubasi yang berbeda dapat diketahui tingkat dekomposisi jerami padi yang berpengaruh terhadap pembentukan bintil akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami padi pada masa inkubasi yang berbeda pada pembentukan bintil akar tanaman kedelai ( Glycine max (L) Merrill)  dan masa inkubasi jeramiyang berpengaruh paling baik terhadap pembentukan bintil akar tanaman kedelai. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan faktor tunggal dengan perlakuan P1=jerami padi masa inkubasi 15hari, P2=jerami padi pada masa inkubasi 30 hari, P3=jerami padi pada masa inkubasi 45 hari, P0=jerami padi masa inkubasi 15hari (sebagai kontrol). Masing-masing perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah bintil akar, persentase bintil akar, berat basah bintil akar dan berat kering bintil akar. Data yang diperoleh dianalisi dengan ANOVA pada taraf uji 5% dan bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jerami padi tanpa inkubasi (kontrol) dapat meningkatkan pembentukan bintil akar. Semakin lama masa inkubasi maka semakin menurunkan pembentukan bintil akar tanaman kedelai.   Keywords: Glycine max (L) Merrill, bintil akar, dekomposisi, jerami padi }, pages = {103--107} url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046} }

Refworks Citation Data :

@article{{JSM}{8046}, author = {Kumalasari, I., Astuti, E., Prihastanti, E.}, title = {Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan Perlakuan Jerami pada Masa Inkubasi yang Berbeda}, journal = {JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA}, volume = {21}, number = {4}, year = {2015}, url = {https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8046} }

Citation Format: APA BCREC Chicago / Turabian Harvard IEEE MLA v8 Vancouver BibTex RefWorks Download Citation EndNote ProCite Reference Manager

Apa fungsi dan hubungan bintil akar dalam unsur nitrogen
Apa fungsi dan hubungan bintil akar dalam unsur nitrogen

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) merupakan tanaman yang sudah dikenal masyarakat dan memilik potensi besar untuk dikembangkan. Tanaman kedelai termasuk tanaman legum yang pada akarnya terdapat bintil akar yang merupakan simbiosis antara akar dengan bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar berfungsi untuk mengikat unsur nitrogen bebas. Selain itu juga dapat menyuburkan tanah karena dapat menghemat penggunaan Nh3 yang tersedia ditanah dan penyediaan unsur nitrogen ke tanah. Tanaman kedelai agar tumbuh subur dan kaya bahan organik. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeramipadi yang merupakan limbah organik yang mempunyai rasio C/N tinggi. Jerami padi mengandung gula, pati, selulose, hemiselulose, pektin, lignin, lemak dan protein. Jerami padi jumlahnya melimpah dan biasanya dibakar dan dibenamkan kedalam sawahdan terjadi dekomposisi. Selama proses dekomposisi terjadi aminasi, amonifikasi, dan nitrifikasi. Petani biasanya menanam kedelai setelah ditanami padi sebelum kemudian ditanami padi lagi tapi belum diketahui berapa lama inkubasi jerami padi berpengaruh menguntungkan dalam pembentukan bintil akar tanaman kedelai. Diharapkan dengan masa inkubasi yang berbeda dapat diketahui tingkat dekomposisi jerami padi yang berpengaruh terhadap pembentukan bintil akar.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami padi pada masa inkubasi yang berbeda pada pembentukan bintil akar tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill)  dan masa inkubasi jeramiyang berpengaruh paling baik terhadap pembentukan bintil akar tanaman kedelai.

Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan faktor tunggal dengan perlakuan P1=jerami padi masa inkubasi 15hari, P2=jerami padi pada masa inkubasi 30 hari, P3=jerami padi pada masa inkubasi 45 hari, P0=jerami padi masa inkubasi 15hari (sebagai kontrol). Masing-masing perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah bintil akar, persentase bintil akar, berat basah bintil akar dan berat kering bintil akar. Data yang diperoleh dianalisi dengan ANOVA pada taraf uji 5% dan bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jerami padi tanpa inkubasi (kontrol) dapat meningkatkan pembentukan bintil akar. Semakin lama masa inkubasi maka semakin menurunkan pembentukan bintil akar tanaman kedelai.

Keywords: Glycine max (L) Merrill, bintil akar, dekomposisi, jerami padi


Di sela-sela kegiatan pengambilan ubinan yang dilakukan pada hari Senin, 19 Oktober 2020 di Desa Gerokgak yang dilakukan oleh Mantri Tani dan Penyuluh wilbin terdapat hal menarik untuk di bahas sedikit mengenai bintil akar pada tanaman kacang tanah. Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Suryantini yang berjudul "Pembintilan dan Penambatan Nitrogen Pada Tanaman Kacang Tanah" ada beberapa informasi yang dapat dikutip dari jurnal tersebut diantaranya :Kacang tanah sebagai anggota family Leguminosae memiliki kemampuan membentuk  bintil akar dan menambat nitrogen udara melalui hubungan simbiosis dengan bakteri  rhizobium.Nitrogen merupakan salah satu unsur pokok dalam produksi tanaman pangan khususnya kacang-kacangan, dengan penambatan nitrogen secara simbiotik, didapatkan sumber yang murah dan dapat membantu mengurangi biaya produksi terutama pada tanah yang tidak subur. Potensi penambatan nitrogen pada kacang tanah sekitar 21–206 kg N/ha/tahun, tergantung pada varietas, efisiensi rhizobium, kondisi tanah dan iklim. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembintilan dan penambatan N2 antara lain faktor fisik, kekeringan, temperatur, cahaya, faktor kimia, pH tanah, nitrogen (N), fosfor (P), Molibdenum (Mo) dan Cobalt (Co).Informasi materi ini kemudian diringkas dan dijelaskan secara sederhana oleh petugas di lapangan kepada petani sehingga petani dapat mengetahui ilmu dan teknolgi lebih jauh terkait bintil akar yang terdapat pada tanaman kacang tanah.

MOHAMMAD HANAN/BPP Gerokgak