Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

Laksamana Muda Maeda mempersilahkan rumahnya untuk dijadikan tempat dalam perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan alasan?

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

  1. dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang
  2. perasaan kasihan kepada pejuang bangsa Indonesia
  3. Laksamana Maeda merupakan teman dekat Soekarno-Hatta
  4. rumah Laksamana Maeda jauh dari markas tentara Jepang
  5. rumah Laksamana Maeda dijaga ketat oleh tentara Jepang

Jawaban yang benar adalah: A. dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang.

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

Dilansir dari Ensiklopedia, laksamana muda maeda mempersilahkan rumahnya untuk dijadikan tempat dalam perumusan naskah proklamasi kemerdekaan indonesia dengan alasan dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang.

[irp]

Pembahasan dan Penjelasan

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

Menurut saya jawaban A. dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. perasaan kasihan kepada pejuang bangsa Indonesia adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

[irp]

Menurut saya jawaban C. Laksamana Maeda merupakan teman dekat Soekarno-Hatta adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. rumah Laksamana Maeda jauh dari markas tentara Jepang adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

[irp]

Menurut saya jawaban E. rumah Laksamana Maeda dijaga ketat oleh tentara Jepang adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang.

[irp]

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

almerharyanto almerharyanto

Jawaban:

A.

Penjelasan:

Jatuhnya pilihan pada rumah Laksamana Maeda karena rumah tersebut punya hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang sehingga kedua pemimpin itu tetap aman. Di ruang makan Laksamana Maeda dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M. Hatta, dan Achmad Soebardjo.

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?

Jawaban:

A. Dipastikan bahwa rumahnya tidak akan digeledah oleh pasukan Jepang.

Penjelasan:

Pertimbangan wilayah Menteng, pertimbangan rumah Maeda sebagai wilayahnya Angkatan Laut Jepang yang tidak bisa sembarangan dimasuki kempetai Jepang.

KOMPAS.com - Rumah perwira tinggi Angkatan Laut Jepang di Indonesia, Laksamana Tadashi Maeda, yang berada di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol Nomor 1), Jakarta Pusat, dipilih sebagai lokasi perumusan naskah teks proklamasi pada dini hari, 17 Agustus 1945.

Kisahnya, tokoh pergerakan saat itu, Achmad Soebardjo, memiliki kedekatan dengan Laksamana Maeda. Kedekatan ini membuat Maeda lebih lunak terhadap keinginan Indonesia untuk merdeka.

Soebardjo diketahui aktif di organisasi Jong Java dan Persatuan Mahassiwa Indonesia saat di Belanda.

Pada masa pergerakan, ia menjadi wakil Indonesia bersama Moh Hatta dalam "Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah" pertama di Brussels dan Jerman.

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?
KOMPAS/KARTONO RYADI Laksamana Maeda, Perwira Tinggi Angkatan Laut Jepang, yang rumahnya di Jalan Imam Bonjol no.I digunakan untuk oleh Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo untuk menyusun Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Ketika kembali ke Indonesia, Soebardjo aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Baca juga: Siulan Rahasia Bung Karno dan Kecurigaan Belanda di Kota Ende

Laksamana Maeda sudah kenal dengan Pelajar Indonesia saat menjadi Atase di Den Haag dan Berlin pada 1930. Dari sinilah komunikasinya terjalin dengan Ahmad Soebardjo dan Hatta.

Setelah menjadi Atase di Den Haag dan Berlin, Maeda pindah tugas ke Indonesia, sebagai Kepala Penghubung Kaigun (Angkatan Laut Jepang).

Saat itu, ia mempekerjakan Ahmad Soebardjo yang dikenalnya sejak lama di Belanda.

Mengapa rumah Laksamana Maeda?

Dalam buku Kilas Balik Revolusi karya Abu Bakar Loebis disebutkan Achmad Soebardjo menjemput Soekarno-Hatta dari Rengasdengklok setelah berhasil meyakinkan Sukarni untuk membawa kedua pemimpin tersebut ke Jakarta.

Akhirnya, mereka berhenti di rumah Laksamana Maeda. Di sinilah akan dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan.

Baca juga: Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi

Jatuhnya pilihan pada rumah Laksamana Maeda karena rumah tersebut punya hak imunitas terhadap Angkatan Darat Jepang sehingga kedua pemimpin itu tetap aman.

Di ruang makan Laksamana Maeda dirumuskan naskah proklamasi kemerdekaan yang merupakan pemikiran tiga tokoh, yaitu Soekarno, M. Hatta, dan Achmad Soebardjo.

Hatta dan Achmad Soebardjo menyampaikan pemikirannya secara lisan, sedangkan Soekarno bertindak sebagai penulis konsep naskah proklamasi tersebut.

Proses penyusunan naskah ini juga disaksikan golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah. Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.

Para pemuda yang berada di luar meminta agar teks proklamasi bernada keras. Akan tetapi, S. Nishijima tak mengizinkan agar tak terjadi hal yang tak diinginkan dan memicu amarah dari tentara Jepang.

Baca juga: Kisah Tiga Pengibar Merah Putih Saat Proklamasi 17 Agustus 1945

Beberapa kata yang diminta ada pada naskah teks proklamasi adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut".

Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan" yang dinilai lebih halus.

Alasan Laksamana Muda Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan?
Dok. Kompas Teks Proklamasi

Ketika konsep naskah itu selesai, Soekarno menyarankan agar mereka yang hadir dalam perumusan naskah proklamasi ikut menandatangani selaku wakil bangsa Indonesia.

Saran tersebut ditentang oleh golongan pemuda yang tidak setuju jika naskah proklamasi ditandatangani oleh anggota PPKI hasil bentukan Jepang.

Mereka menolak karena kemerdekaan Indonesia merupakan jerih payah seluruh elemen bangsa.

Akhirnya, Sayuti Melik mengusulkan Soekarno Hatta menandatangani naskah proklamasi dan mengubah kalimat "Wakil-wakil bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia" setelah diketik.

Baca juga: Pejuang Tionghoa dan Kemerdekaan Indonesia

Mesin ketik di rumah Maeda saat itu adalah mesin ketik dengan huruf hiragana, bukan latin.

Kemudian, pegawai Maeda, Satsuki Mishima pergi ke kantor militer Jerman untuk meminjam mesin ketik milik Mayor Dr. Hermann Kandeler.

Setelah mendapatkan pinjaman mesin ketik, Sayuti Melik didampingi BM Diah dipercaya Soekarno untuk mengetik naskah proklamasi.

Kompas TV Kirab Membawa Bendera Merah Putih dan Naskah Asli Proklamasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.