5 badan antariksa teratas di dunia 2022 2022

Ruangan pengamat Space Debris Room di Badan Antariksa Eropa/European Space Agency (ESA) di Darmstadt, Jerman. Berkurangnya partner membuat Badan Antariksa Eropa mendesain ulang teleskop Athena. Ilustrasi.

Foto: Christoph Noelting/AP

Berkurangnya partner membuat Badan Antariksa Eropa mendesain ulang teleskop Athena

REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS — Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang mempertimbangkan cara untuk mendesain ulang teleskop ruang angkasa sinar-X utama setelah sejumlah negara anggota ESA mundur dari proyek tersebut. Athena atau Teleskop Lanjutan untuk Astrofisika Energi-Tinggi dipilih oleh ESA pada 2014 dan dimaksudkan untuk diluncurkan ke titik Lagrangian Matahari-Bumi 2, sebuah titik yang berjarak sekitar 1 juta mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi di sisi malam planet.

Di sana, ia akan mempelajari lubang hitam supermasif, pembentukan kelompok galaksi, supernova, dan fenomena kosmik lainnya dengan mengamati emisi sinar-X. SpaceNews melaporkan ESA sekarang sedang mencari kemungkinan untuk mengurangi desain observatorium dalam menghadapi kenaikan biaya. Keterangan ini mengutip komentar dari Paul McNamara, koordinator astronomi dan astrofisika ESA, selama presentasi 21 Juli kepada Komite Astrofisika dan Astronomi Badan Antariksa Amerika (NASA).

Dilansir Space pada Selasa (9/8/2022), Athena memiliki perkiraan biaya sekitar 1,17 miliar euro, disesuaikan dengan harga hari ini, saat pertama kali dipilih. Namun pada Mei tahun ini, perkiraan telah tumbuh menjadi 1,9 miliar euro, menurut laporan tersebut.

Misi telah berkembang dengan baik di sisi teknologi, termasuk pengembangan cermin baru yang ringan. Namun, biaya ESA telah meningkat karena sejumlah mitra menarik diri. “Beberapa negara anggota menyimpulkan bahwa mereka tidak dapat memenuhi komitmen mereka,” kata McNamara yang meminta ESA mengambil alih tanggung jawab mereka.

ESA ingin agar kenaikan biaya tidak berdampak pada misi lain dan sekarang mencari untuk mencakup kembali atau rescope Athena untuk mengurangi harga. McNamara menyatakan agensi tersebut tidak ingin membatalkan proyek tersebut.

Desain yang direvisi, yang dikenal sebagai NewAthena, kemungkinan akan mengubah konfigurasi instrumen sains proyek dan tujuan sains misi. Misi ini awalnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2028, tetapi perubahan pada misi tersebut dapat berimplikasi pada jadwalnya.

Perubahan juga dapat berdampak pada NASA, yang terlibat dalam muatan sains, menyediakan perangkat keras dan fasilitas pengujian dan kalibrasi. McNamara menyarankan ESA akan terbuka untuk keterlibatan yang lebih intensif dari badan antariksa sebagai salah satu opsi rescope.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kami mencari apa pun yang dapat kami coba untuk mendapatkan misi terbaik dalam batasan program," katanya.

SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Badan Antariksa Jepang (JAXA) gagal membawa delapan satelit ke ruang angkasa.

Roket pendorong pesawat gagal melesat ke udara setelah lepas landas.

Sehingga, harus dibatalkan oleh perintah penghancuran diri, dalam peluncuran roket pertama yang gagal di negara itu dalam hampir 20 tahun.

Roket Epsilon-6 tidak dalam posisi yang tepat untuk mengorbit sekitar Bumi.

Dimana, penerbangannya harus dibatalkan kurang dari tujuh menit setelah lepas landas dari Pusat Luar Angkasa Uchinoura di prefektur Kagoshima, Jepang selatan pada Rabu (12/10/2022).

Presiden Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang Hiroshi Yamakawa menyampaikan permintaan maaf atas kegagalan itu.

Baca juga: Badan Antariksa Italia dan Arab Saudi Tandatangani MoU, Sepakat Bangun Stasiun Luar Angkasa

"Kami meminta maaf atas kegagalan kami untuk memenuhi harapan pejabat lokal dan mereka yang terlibat dalam pengembangan satelit," kata Yamakawa.

Dilansir AFP, dia berjanji akan membantu penyelidikan penyebab kegagalan.

Pejabat JAXA mengatakan telah mengirim sinyal penghancuran diri setelah memutuskan roket tidak dapat terbang dengan aman dan memasuki orbit seperti yang direncanakan.

JAXA mengatakan roket dan muatannya diyakini jatuh di timurlaut Filipina.

Penyebab kegagalan masih diselidiki, kata badan itu.

Roket Epsilon membawa delapan muatan, termasuk dua yang dikembangkan oleh perusahaan swasta yang berbasis di Fukuoka, prefektur selatan lainnya.

Baca juga: Badan Antariksa Rusia Menuntut Diakhirinya Sanksi Atau Stasiun Luar Angkasa Terancam

Ini merupakan pertama kalinya roket Epsilon membawa muatan yang dikembangkan secara komersial.

Yasuhiro Uno, yang mengarahkan peluncuran Epsilon-6, mengakui kegagalan tersebut dapat mempengaruhi bisnis peluncuran Epsilon di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Di Bumi, hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia mungkin masih dalam keadaan yang tegang terkait Perang Ukraina. Namun, hubungan mereka berbeda untuk urusan luar angkasa.

Pasalnya, badan antariksa AS dan Rusia, NASA dan Roscosmos, akhirnya sepakat untuk melanjutkan kerja sama dengan bertukar kursi untuk penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

  • Asteroid Pembunuh Planet Ditemukan NASA di Dekat Matahari, Berpotensi Berbahaya
  • VIDEO: NASA Deteksi Serangan Meteor di Mars
  • Teleskop Ruang Angkasa James Webb NASA Potret Pillars of Creation Penuh Bintang

Sebelumnya, kerja sama antar kedua lembaga negara itu memang dilaporkan sempat menegang, imbas dari invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.

Dikutip dari Engadget, Senin (18/7/2022), setelah program pesawat ulang-alik ditutup, NASA mengandalkan penerbangan Soyuz Rusia selama bertahun-tahun untuk mengangkut astronautnya.

Hingga, SpaceX mendapatkan sertifikasi Crew Dragon untuk penerbangan ke luar angkasa.

Dengan kerja sama terbaru NASA dan Roscosmos, astronaut NASA akan kembali dibawa ke luar angkasa dengan Soyuz, sementara kosmonaut Rusia akan bisa terbang dengan penerbangan Crew Dragon SpaceX.

"Awak penerbangan terintegrasi memastikan ada anggota awak yang terlatih dengan baik di stasiun untuk pemeliharaan penting dan perjalanan ruang angkasa," tulis NASA kepada The New York Times.

Ini juga melindungi dari kemungkinan masalah dengan pesawat luar angkasa berawak, masalah medis kru serius atau keadaan darurat di stasiun yang membutuhkan kru dan kendaraannya ditugaskan kembali ke Bumi lebih cepat dari yang direncanakan.

Ini juga berarti, perjanjian kerja sama itu memastikan segmen stasiun yang diopeasikan AS dan Rusia, tidak akan pernah tanpa awak jika terjadi penerbangan yang dibatalkan, atau keadaan darurat lainnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dua astronaut ditugaskan untuk mengganti panel surya di stasiun luar angkasa ISS. Saat akan mengganti panel, tiba-tiba terjadi eror sehingga penggantian pun terpaksa dihentikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penerbangan Pertama

Roket Soyuz-FG dengan pesawat luar angkasa Soyuz MS-08 meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Kazakhstan, Rabu (21/3). Roket membawa kosmonot Rusia Oleg Artemyev dan astronot AS Richard Arnold dan Andrew Feustel. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)

Penerbangan terintegrasi pertama mereka akan digelar pada bulan September, dengan Anna Kikina menjadi kosmonaut Rusia pertama yang terbang dengan Crew Dragon.

Dia akan bergabung dengan Nicole Mann dan Josh Cassada dari NASA, serta Koichi Wakata dari Jepang. Sementara, astronot NASA Frank Rubio akan menuju ke ISS dengan penerbangan Soyuz.

Pada musim semi 2023, Andrei Fedyaev dari Rusia dan Loral O'Hara dari NASA juga akan bertukar kursi. Tidak ada bayaran yang disepakati di bawah perjanjian ini, berbeda seperti di masa lalu ketika NASA harus membayar Roscosmos sekitar USD 56 juta per kursi.

Pengumuman ini sendiri datang setelah pemecatan kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversialnya selama Perang Ukraina melawan Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Pemberhentian tersebut seperti tertuang dalam dekrit baru yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti diungkap dalam rilis resmi Kremlin.

Dalam dekrit ini, dikutip dari Space.com, Senin (18/7/2022), Putin menyatakan "Melepaskan Dmitry Olegovich Rogozin dari jabatan Direktur Jenderal Perusahaan Antariksa Negara Roscosmos."

Selain itu, dekrit tersebut dinyatakan "mulai berlaku sejak tanggal penandatanganannya" pada 15 Juli 2022 waktu setempat. Putin selanjutnya mengumumkan pengangkatan Yuri Borisov sebagai Direktur Jenderal dari Roscosmos State Corporation.

Putin Pecat Dmitry Rogozin

Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin (AP)

Yuri Borisov sendiri sebelumnya adalah Wakil Perdana Menteri Rusia sejak 2018, dan pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan.

Media Meduza di Latvia menyebut, Rogozin kemungkinan bisa ditugaskan lagi sebagai kepala staf untuk Putin, atau sebagai administrator yang mengawasi wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina Timur, meski ini baru sebatas rumor.

Rogozin, dikutip dari The Verge, menjabat sebagai Direktur Jenderal Roscosmos sejak 2018. Sebelumnya, dia adalah Wakil Perdana Menteri sejak 2011, dan mengawasi luar angkasa dan pertahanan.

Sejak menjabat sebagai kepala Roscosmos, Rogozin dikenal sebagai sosok yang kontroversial, terutama karena ketegangan yang ditimbulkan dengan NASA, badan antariksa Amerika Serikat (AS) dan mitra terbesar Rusia di luar angkasa.

Rogozin diberi sanksi oleh AS pada tahun 2014, dan dilarang memasuki negara itu selama waktunya sebagai wakil perdana menteri, selama aneksasi Rusia atas Krimea.

Sosoknya lebih disorot karena pernyataan-pernyataannya, terkait Perang Ukraina dengan Rusia di tahun 2022.

Salah satunya adalah pernyataannya tentang kemungkinan Roscosmos menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan menyebabkan benda itu jatuh ke Bumi.

Pernyataan Kontroversial Dmitry Rogozin

Foto ini diambil dari video peluncuran pada Sabtu, 13 Juli 2019, dan disebarluaskan oleh Roscosmos Space Agency Press Service. Roket Proton-M milik Rusia lepas landas dari landasan peluncuran di fasilitas angkasa luar di Baikonur, Kazakhstan. (AP)

Selain itu, Rogozin juga sempat menyatakan bahwa Rusia tidak akan lagi memasok mesin roket ke Amerika Serikat. Rogozin juga pernah menyebut, astronot NASA dapat menggunakan "sapu" untuk mencapai orbit.

Yang terbaru, badan antariksa Eropa, ESA, dikabarkan secara resmi membatalkan kerja sama mereka dengan Roscosmos, dalam pembangunan misi penjelajahan untuk mencari kehidupan di Mars, yang awalnya akan diluncurkan September 2022.

Josef Aschbacher, Kepala ESA mengatakan, perang di Ukraina membuat tidak mungkin untuk bekerja sama dengan Rusia, dalam program tersebut.

Meski begitu, NASA biasanya tidak banyak mengomentari pernyataan Rogozin. Kedua badan antariksa itu juga masih bekerja sama di luar angkasa, terlepas dari pernyataan-pernyataan kontroversial Rogozin.

Meski begitu, NASA beberapa waktu lalu mengecam tindakan astronaut Rusia atau kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang dinilai merayakan kemenangan negaranya atas Luhansk, yang disebut sebagai anti-Ukraina.

(Dio/Isk)

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)

NASA ada dimana?

Markas besar NASA di Washington, D.C.

Apa nama badan antariksa Indonesia?

LAPAN - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Lapan singkatan nya apa?

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan LAPAN adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.

NASA milik siapa?

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA)adalah badan independen pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa sipil serta penelitian aeronautika dan luar angkasa dalam jangka panjang.