3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

Soloevent.id – Kamu mungkin sudah sering mendengar model permainan 3 on 3 dalam olahraga basket, tapi sebenernya apa sih itu? Yang jelas, sesuai namanya, hanya tiga orang yang bermain di lapangan. Terus selain itu, apa lagi sih yang membedakan dengan permainan basket biasa? Yuk simak!

Luas lapangan

Kalau pertandingan bola basket biasa selalu menggunakan satu lapangan penuh agar para pemain bisa bergerak leluasa dalam memperebutkan bola. Namun, tidak dengan 3 on 3. Area lapangan yang dipakai cukup setengah dari lapangan bola basket normal dengan satu ring saja.

Waktu pertandingan

Waktu pertandingan 3 on 3 lebih pendek dari basket biasa. Kalau biasanya 4×10 menit, 3 on 3 hanya terbagi menjadi tiga babak yang berlangsung masing-masing 10 menit. Babak terakhir ditentukan saat bola mati atau saat melakukan free throw.

Cara mengawali permainan

Permainan tidak diawali dengan jumpball. Sebelum permainan dimulai dilakukan adu koin yang sudah ditentukan terlebih dahulu setiap sisi koinnya mewakili tim yang mana. Tim yang menang berhak memilih apakah akan menyerang duluan atau bertahan lebih dulu.

Tidak boleh melakukan dunk

Jangan mengharapkan ada atraksi dunk di 3 on 3. Enggak seperti pertandingan basket biasa yang memperbolehkan pemainnya untuk melakukan dunk, pemain dilarang untuk melakukannya dalam 3 on 3. Sekedar info, dunk adalah cara mencetak angka yang dilakukan dengan meloncat sambil memasukkan bola langsung ke dalam ring.

Ketentuan pemenang

Berbeda dengan pertandingan bola basket biasa, pemenang ditentukan oleh jumlah shoot terbanyak. Kalau di 3 on 3, tim yang berhasil mencetak 33 poin terlebih dulu sebelum waktunya habis dinyatakan menang.

Nah sekarang kamu jadi tahu kan bedanya 3 on 3 dengan pertandingan bola basket biasa? Ternyata enggak jauh beda ya!

3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

Foto : Kompetisi Bolabasket 3X3 Tahun 2018 (Dok. PERBASI Banggai)

Melihat semakin meningkatnya minat para penggiat Bola basket 3X3 di Kabupaten Banggai akhir-akhir ini, maka kami PERBASI Banggai merasa perlu untuk mensosialisasikan Peraturan bola basket resmi 3X3 FIBA yang berlaku dalam Bahasa Indonesia sehingga dapat berjalan seiring dengan peningkatan kualitas.

Berikut Peraturan bolabasket resmi 3X3 yang berlaku untuk semua situasi permainan yang secara khusus tidak disebutkan dalam Peraturan Permainan FIBA 3X3 Bolabasket disini.

FIBA 3X3 BASKETBALL RULES OF THE GAME (Bahasa Indonesia)

PASAL 1.  LAPANGAN DAN BOLA (Art. 1 Court and Ball)

Permainan akan dimainkan dilapangan basket 3×3 dengan 1 keranjang. Ukuran biasa permukaan lapangan 3X3 adalah 15 m (lebar) x 11 m (panjang).

Lapangan harus memiliki ukuran lapangan basket normal termasuk garis lemparan bebas (5.80 m), garis dua angka (6.75 m) dan daerah “no-charge semi-circle” dibawah keranjang. Setengah lapangan basket berukuran tradisional dapat digunakan.

Sebuah bola ukuran 6 harus digunakan dalam semua kategori.

3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

Gbr : Ukuran Lapangan

PASAL 2.  TIM (Art. 2 Teams)

Setiap tim terdiri dari 4 pemain (3 pemain di lapangan dan 1 pemain pengganti).

PASAL 3.  PETUGAS PERTANDINGAN (Art. 3 Game Officials)

Para petugas pertandingan terdiri dari 1 atau 2 wasit dan  pencatat waktu /Pencatat skor.

PASAL 4.  AWAL PERMAINAN (Art. 4 Beginning of the Game)

  1. Kedua tim akan melakukan pemanasan secara bersamaan sebelum pertandingan.
  2. Sebuah lemparan koin akan menentukan tim mana yang mendapat  penguasaan bola pertama. Tim yang memenangkan lemparan koin dapat memilih untuk mendapatkan keuntungan dari penguasaan bola di awal pertandingan atau di awal kemungkinan babak perpanjangan waktu.
  3. Permainan harus dimulai dengan tiga pemain di lapangan.

Catatan: artikel 4.3 dan 6.4 hanya berlaku untuk FIBA 3×3 Kompetisi Resmi (tidak diwajibkan untuk  acara dilevel terbawah).

PASAL 5.  PENGHITUNGAN SKOR (Art. 5 Scoring)

  1. Setiap tembakan yang berhasil di dalam garis 3 angka akan diberikan satu 1 poin.
  2. Setiap tembakan yang berhasil di belakang garis 3 angka akan diberikan 2 poin.
  3. Setiap lemparan bebas yang berhasil akan diberikan 1 poin.

PASAL. 6.  WAKTU PERMAINAN/PEMENANG PERMAINAN (Art. 6 Playing time/Winner of a Game)

  1. Waktu bermain reguler adalah sebagai berikut : 10 menit waktu bermain untuk I (satu) periode. Jam akan berhenti selama situasi bola mati dan lemparan bebas. Jam akan dimulai setelah pertukaran bola selesai (segera setelah bola berada di tangan tim menyerang).
  2. Namun tim pertama yang berhasil mencetak 21 poin atau lebih dianggap memenangkan permainan jika terjadi sebelum akhir waktu bermain reguler. Aturan ini berlaku untuk waktu bermain reguler saja (tidak berlaku untuk  kemungkinan babak tambahan).
  3. Jika angka imbang pada akhir waktu bermain, babak tambahan akan dimainkan. Akan ada waktu istirahat 1 menit sebelum babak tambahan dimula Tim pertama yang mencetak 2 poin pada babak tambahan memenangkan permainan.
  4. Sebuah tim akan dinyatakan kalah “Forfeit” jika pada waktu pertandingan yang telah dijadwalkan tim tidak dapat hadir di lapangan permainan dengan 3 pemain yang siap untuk bermain. Dalam kasus “Forfeit”, maka skor pertandingan ditandai dengan w-0 atau 0-w (“w” untuk menang).
  5. Sebuah tim akan dinyatakan kalah “default” jika ia meninggalkan lapangan sebelum akhir pertandingan atau semua pemain tim mengalami cidera dan/atau didiskualifikas Dalam kasus “default”, tim pemenang dapat memilih untuk mempertahankan skor atau memenangkan pertandingan karena “forfeit”, sementara skor tim default akan mendapatkan nilai 0 dalam hal apapun.
  6. Sebuah tim kalah secara “default” atau kalah “forfeit” dengan tidak jujur akan didiskualifikasi dari kompetisi.

Catatan: jika jam permainan yang tidak tersedia maka lama waktu permainan berdasarkan kebijaksanaan penyelenggara, FIBA merekomendasikan menetapkan batasan angka sama dengan durasi permainan (10 minutes/10 poin; 15 minutes/15 poin; 21 minutes/21 poin).

PASAL 7.  FOUL/LEMPARAN BEBAS (Art. 7 Fouls/Free throws)

  1. Sebuah tim berada dalam situasi “Team Foul” setelah telah melakukan 6 pelanggaran.  Apabila sebuah tim telah melakukan 9 “Team Foul”, setiap kesalahan berikutnya akan dianggap “Technical Foul”. Untuk menghindari keraguan, Tidak ada pengecualian untuk pemain berdasarkan jumlah “personal foul” mengikuti  art. 15.
  2. Kesalahan pada saat usaha percobaan tembakan didalam garis 3 angka akan diberikan 1 lemparan bebas, sementara kesalahan pada saat usaha percobaan tembakan dibelakang garis 3 angka akan diberikan 2 lemparan bebas.
  3. Foul pada saat usaha percobaan tembakan yang diikuti oleh tembakan yang berhasil maka akan diberikan 1 tambahan lemparan bebas.
  4. “Team Foul” 7, 8 dan 9 akan selalu mendapatkan 2 lemparan bebas. “Team Foul” ke 10 dan setiap “Team Foul” berikutnya serta “Technical foul” dan “Unsportsmanlike foul” akan selalu mendapatkan 2 lemparan bebas dan penguasaan bola. Klausul ini juga berlaku untuk kesalahan   pada saat usaha percobaan tembakan dan membatalkan  Art 2 dan & 7.3.
  5. Penguasaanbola akan diberikan setelah lemparan bebas terakhir akibat dari “Unsportsmanlike foul” atau “Technical foul” dan permainan akan dilanjutkan dengan pertukaran bola dibelakang garis 3 angka di bagian tengah lapangan.

PASAL 8.  BAGAIMANA BOLA DIMAINKAN (Art. 8 How the Ball is played)

  1. Setelah bola masuk atau lemparan bebas terakhir yang masuk (ex pasal 5).
  2. Seorang pemain  dari tim yang tidak mencetak  angka  akan melanjutkan permainan  dengan  mendribbling bola atau mengoper bola dari dalam lapangan tepat di bawah keranjang (tidak dari belakang garis akhir) ke satu daerah di dalam lapangan di belakang garis 3.
  3. Timbertahan tidak diperbolehkan untuk memainkan  bola di daerah “No-charge  semi-circle  area” di bawah keranjang.
  4. Setelah bola masuk atau lemparan bebas terakhir yang masuk (ex pasal 5).
  5. Jika tim menyerang mendapatkan bola “rebound” diperbolehkan  untuk terus berusaha  mencetak skor tanpa harus mengeluarkan bola di belakang garis 3 angka.
  6. Jika tim bertahan mendapatkan  bola “rebound”  atau berhasil  “steals”  bola, maka  ia harus  mengeluarkan bola dibelakang garis 3 angka  (dengan mengoper atau dribbling).
  7. Penguasaan bola diberikan kepada  kedua tim setelah  situasi bola mati harus mulai dengan pertukaran bola (antara pemain bertahan dan pemain menyerang) di belakang garis 3 angka di bagian tengah lapangan.
  8. Seorangpemain dianggap “di belakang garis 3 angka” ketika tidak satupun dari kakinya berada di dalam atau menginjak garis  3.
  9. Dalamhal situasi jump ball, tim defensif akan diberi penguasaan bola.

PASAL 9.  MENGULUR-ULUR WAKTU (Art. 9 Stalling)

  1. Mengulur-ulur atau gagal untuk bermain secara aktif (yaitu tidak mencoba untuk mencetak angka) akan dianggap pelanggaran.
  2. Jika lapangan dilengkapi dengan “shot clock”, tim harus berusaha menembak dalam waktu 12 detik. Jam tersebut akan dimulai segera setelah bola berada ditangan para pemain menyerang (mengikuti pertukaran dengan pemain bertahan atau setelah bola masuk di bawah keranjang).

Catatan:  Jika lapangan  tidak dilengkapi  dengan  “shot clock” dan tim tidak cukup berusaha  untuk menyerang keranjang, wasit akan memberi mereka peringatan dengan menghitung 5 detik terakhir.

PASAL 10.  PERGANTIAN PEMAIN (Art. 10 Substitutions)

Pergantian  pemain dapat dilakukan oleh tim manapun ketika bola menjadi mati, sebelum “check-ball”. Pemain pengganti bisa masuk permainan setelah rekan setimnya langkah keluar lapangan dan melakukan  kontak fisik dengannya. Pergantian pemain hanya dapat terjadi di belakang garis akhir seberang keranjang dan pergantian pemain tidak memerlukan tindakan dari wasit atau petugas meja.

PASAL 11.  TIME OUTS (Art. 11 Time-outs)

Satu  kali  time-out,  30-detik  diberikan kepada  masing-masing  tim.  Seorang pemain dapat  meminta  time-out dalam situasi bola mati.

PASAL 12.  PROSEDUR PROTES (Art.12 Protest procedure)

Dalam kasus suatu tim meyakini bahwa timnya telah dirugikan akibat pengaruh dari keputusan wasit atau dari suatu kejadian yang terjadi selama pertandingan, hal ini harus diproses sesuai ketentuan berikut:

  1. Seorang pemain dari tim tersebut yang akan segera menandatangani “score sheet” pada akhir pertandingan dan sebelum ditandatangani oleh wasit.
  2. Dalam waktu 30 menit, tim harus memberikan penjelasan tertulis dari kasus tersebut, serta uang jaminan sebesar 200 USD kepada Direktur Olahraga. Jika protes diterima, maka uang jaminan akan dikembalikan.
  3. RekamanVideo hanya dapat digunakan untuk memutuskan apakah tembakan terakhir untuk mencetak angka pada akhir pertandingan dilepaskan pada waktu permainan masih berjalan dan/atau apakah tembakan untuk mencetak angka dihitung 1 atau 2 poin.

PASAL 13.  KLASEMENT TIM (Art. 13 Standings of teams)

Baik di group dan di klasemen kompetisi secara keseluruhan, aturan klasifikasi berikut berlaku.

  1. Jika tim memperoleh nilai sama setelah langkah pertama, merujuk ke yang berikutnya dan seterusnya.
  2. Paling banyak menang (atau rasio kemenangan dalam kasus jika jumlah pertandingan yang tidak sama di perbandingan antar group).
  3. Pertemuan Head to head (hanya perhitungan menang-kalah dan berlaku hanya dalam group).
  4. Pencetak poin rata-rata tertinggi (tanpa mempertimbangkan angka kemenangan hasil forfeits).

Jika peringkat tim masih sama setelah tiga langkah tersebut, maka tim yang memiliki peringkat unggulan (seeded) lebih tinggi berhak lolos.

PASAL 14.  ATURAN MENENTUKAN UNGGULAN (Art. 14 Seeding rules)

Menentukan tim unggulan harus berhubungan dengan poin peringkat tim (jumlah poin dari 3 pemain terbaik dalam satu tim, sebelum kompetisi). Dalam kasus tim yang memiliki poin rangking sama, penentuan tim unggulan akan ditentukan secara acak sebelum kompetisi dimulai.

PASAL 15.  DISKUALIFIKASI (Art. 15 Disqualification)

Seorang pemain yang melakukan dua “unsportsmanlike  foul” akan didiskualifikasi  dari permainan  oleh wasit dan dari event oleh penyelenggara. Secara terpisah, panitia akan mendiskualifikasi pemain (pemain-pemain) dari acara tersebut apabila terlibat tindak kekerasan, serangan verbal atau fisik, gangguan yang tidak jujur dalam hasil pertandingan, pelanggaran aturan Anti-Doping FIBA (Buku 4 dari FIBA Peraturan internal) atau bentuk pelanggaran Kode Etik FIBA (Buku 1, Bab II FIBA Peraturan internal)

Penyelenggara juga dapat mendiskualifikasi seluruh tim dari acara tersebut tergantung pada kontribusi anggota tim lainnya ‘(juga melalui non-action) dengan perilaku tersebut. Hak FIBA untuk menjatuhkan  sanksi disiplin di bawah kerangka peraturan Kegiatan.

Syarat dan Ketentuan 3×3 dan Peraturan internal FIBA bersifat tetap dan tidak terpengaruh oleh diskualifikasi berdasarkan Pasal 15 ini.

3 on 3 dalam permainan olahraga bola basket menggunakan

Video 3X3 Basketball Rules

=== Thoncs77Cool ===