Seorang MC (Master of Ceremony) atau pembawa acara/pemandu acara harus memenuhi kualifikasi atau syarat tertentu. Show
Selain modal suara yang enak didengar dan tampang “enak dipandang” (good looking), MC harus juga memiliki kepribadian, karakter, dan sikap tertentu. Komunikatif, berkemampuan bahasa yang memadai, luwes, percaya diri, memiliki sense of humor, dan kreatif adalah sebagian dari 10 syarat jadi MC sebagaimana paparan di bawah ini. 10 Syarat Jadi MC1. Komunikatif Komunikatif artinya pandai bicara dan mahir menulis. Pandai bicara artinya bukan “pinter ngomong” kaya politisi atau “pandai bersilat lidah” dalam konotasi negatif. Pandai bicara di sini artinya lancar berbicara secara “mengalir”, runut, logis, sistematis. Nah, itulah sebabnya, setiap penyiar radio, yang sudah terbiasa berbicara “nyerocos” di depan mike, umumnya bisa jadi MC dengan baik. Menulis? Ya, menulis, karena MC sering harus menuliskan naskah MC-nya dan mencatat pokok pembicaraan yang disampaikan pemateri. Catatan itu nanti bisa menjadi bahan omongannya saat “bridging” atau jeda antar-pengisi acara. Bahkan, jika pematerinya seorang, catatan itulah yang akan menjadi bahan “closing”-nya sebagai MC. 2. Kreatif Syarat jadi MC harus Smart and Creative. Secara harfiyah kreatif (creative) artinya “memiliki daya cipta”. Seorang MC harus mampu menciptakan hal-hal baru agar acara yang ia pimpin menarik dan “seru”. Sering kali MC dituntut berimprovisasi, terutama jika acara berlangsung tidak sesuai dengan rundown. MC pun dituntut mampu Spontaneous on Stage, melakukan hal spontan yang pas di atas panggung. 3. Luwes MC harus fleksibel dan adaptif, mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan situasi. Ia harus bisa berkeja sama dalam tim, dengan panitia, dengan pembicara, dan dengan hadirin. Secara ‘teori”, tugas MC itu menjadi “jembatan” antara panitia penyelenggara, pembicara/pengisi acara, dan hadirin. M menjadi “etalase” panitia, corong panitia, atau mewakili panitia selama acara. MC menjadi “promotor” dan teman bagi pembicara/pengisi acara. MC harus mampu membangkitkan rasa “PD” pembicara. MC juga menjadi “wakil hadirin” sehingga harus bisa “menyampaikan aspirasi (keinginan)” hadirin kepada panitia dan pengisi acara. 4. Good Looking Syarat jadi MC harus enak dipandang, enak dilihat. Pakaiannya harus “pas”, sesuai dengan acara. Dandanannya tidak norak, tidak menor. MC tidak mesti “cakep” atau “cantik”. Mantap juga sih kalo cakep atau cantik. Pokoknya, harus good looking, baik dari sisi fisik, busana, maupun (terutama) sikap (attitude). MC adalah pusat perhatian hadirin saat awal acara, akhir acara, dan “jeda” antar-pengisi acara. Good looking juga bisa diartikan “tidak punya kebiasaan buruk”, seperti punya kebiasaan goyang kepala, kerdip-kerdip mata, menjulurkan lidah, dan gerakan fisik yang “tidak wajar” lainnya. 5. Percaya Diri Ini soal sikap. Syarat jadi MC harus punya rasa percaya diri karena ia akan menjadi “pemimpin”, yakni pemimpin acara. Untuk membangun rasa percaya diri antara lain sering berlatih, rajin baca untuk menambah wawasan, dan menguasa betul rundown atau detail acara. 6. Kemampuan Bahasa Syarat jadi MC harus memahami kaidah tata bahasa agar pembicaraannya logis, mudah dimengerti, terutama untuk MC formal. MC juga harus menguasai ragam bahasa slank, bahas gaul, bahkan bahasa “alay” untuk suasana acara tertentu, misalnya acara yang dihadiri mayoritas anak muda. Kemampuan bahasa Inggris akan sangat membantu tugas MC, terutama dalam hal pengucapan istilah asing (Inggris). Dalam acara keagamaan, MC pun harus tepat dalam pengucapan istilah-istilah keagamaan, misalnya “khilafiyah” jangan sampai tertukar dengan “khilafah”. Keduanya punya makna berbeda. 7. Golden Voice Ini istilah dunia broadcast, terutama penyiar radio. Syarat jadi MC harus memiliki “suara emas” (golden voice) karena suara MC-lah yang mengendalikan acara dari awal hingga akhir. Suaranya mesti merdu, jelas, enak didengar, dan intonasinya pas. Tiap MC memiliki suara yang khas, namun sama-sama enak didengar. 8. Ekspresi Suara Syarat jadi MC harus mampu mengekspresikan suara dengan jelas, indah, tepat, disertai penjiwaan, pemahaman, dan pernafasan yang baik. Ekspresi suara juga memancarkan dan mencerminkan kepribadian. Ekspresi suara dibangun dari “suara alami” (natural voice), tidak dibuat-buat. Ekspresi suara akan memancarkan energi, antusiasme, kegairahan, keceriaan, juga kesedihan (untuk suasana acara sedih). Suara yang meyakinkan akan menimbulkan kesan profesional, cermin intelektualitas, wawasan, dan percaya diri. 9. Teknik Vokal Suara emas dan ekspresi suara bisa dilatih atau dibangun dengan (latihan) teknik vokal, yakni tekni mengeluarkan suara terbaik. Dalam dunia tarik suara, teknik vokal dimaknai sebagai cara memproduksi suara yang baik dan benar sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, dan merdu (Baca: Teknik Vokal untuk MC). 10. Humoris MC itu seorang entertainer, “penghibur”. Karnanya, syarat jadi MC harus humoris. Ia harus mampu menghibur hadirin dan menyegarkan suasana dengan joke, humor, atau candaan yang “berkelas” (tidak norak apalagi “jorok”). Demikian 10 syarat menjadi MC atau pembawa acara (pewara). Wasalam. (www.romeltea.com).*
Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Paket 9TERAMPIL MENJADI PEMBAWA ACARAATAU MODERATORPendahuluanPerkuliahan pada paket ini difokuskan pada pemahaman materi tentang melatih keterampilan berbicara melalui kegiatan latihan menjadi pembawa acara atau moderator. Perlu dipahami, bahwa tampil berbicara di depan umum bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang jika dibicarakan, akan tetapi susah untuk dilakukan. Dan, gampang mempelajari teorinya, akan tetapi susah untuk mempraktekkannya. Oleh karena itu, mental dan penggunaan bahasa Indonesia yang baik sangat penting untuk kemampuan berbahasa, terkhususnya untuk menunjang keterampilan berbicara. Di paket 9 ini, mahasiswa mempelajari materi kaidah keterampilan berbahasa lisan yang baik dan benar, serta penerapan sikap yang tepat pada saat berbicara di depan umum melalui latihan menjadi pembawa acara atau moderator. Sebelum perkuliahan berlangsung, dosen akan menampilkan slide materi keterampilan berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta sikap yang tepat, melalui contoh latihan menjadi pembawa acara atau moderator. Setelah itu, mahasiswa akan mempelajari materi tentang hakikat menjadi pembawa acara atau moderator, sikap menjadi pembawa acara atau moderator yang baik, dan panduan menjadi moderator yang baik. Di akhir perkuliahan, mahasiswa akan mempraktekkan secara langsung menjadi pembawa acara atau moderator dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta sikap yang tepat. Dengan demikian, setelah mahasiswa menguasai materi perkuliahan paket 9 ini, mahasiswa diharapkan dapat tampil percaya diri berbicara di depan umum. Penyiapan media pembelajaran dalam perkuliahan ini sangat penting. Pada perkuliahan ini memerlukan media pembelajaran berupa LCD, laptop, dan speaker aktif sebagai salah satu media pembelajaran untuk menunjang perkuliahan. Di sisi lain, alat penunjang pembelajaran berupa kertas (lembar kegiatan mahasiswa) dan card rider juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hasil praktik atau kinerja mahasiswa. Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Rencana Pelaksanaan PerkuliahanKompetensi DasarMendemonstrasikan keterampilan berbicara melalui kegiatan latihan menjadi pembawa acara atau moderator Indikator Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat: 1. mempelajari hakikat pembawa acara atau moderator;2. menerapkan sikap menjadi pembawa acara atau moderator yangbaik; dan3. menampilkan menjadi moderator yang baikWaktu 1x90 menit Materi Pokok 1. Hakikat pembawa acara atau moderator 2. Sikap menjadi pembawa acara atau moderator yang baik 3. Panduan menjadi moderator yang baik Kegiatan PerkuliahanKegiatan Awal (20 menit)1. Mencermati slide materi pembuka tentang keterampilan berbicara melalui kegiatan latihan menjadi pembawa acara atau moderator 2. Penjelasan pentingnya mempelajari materi paket 9 Kegiatan Inti (60 menit) 1. Mahasiswa mencermati slide materi tentang keterampilan berbicara melalui kegiatan latihan menjadi pembawa acara atau moderator 2. Mahasiswa membuat rancangan dan mengatur sikap sebelum latihan praktik menjadi pembawa acara atau moderator 3. Mahasiswa langsung mempraktekkan keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun, serta sikap yang tepat melalui latihan menjadi pembawa acara atau moderator Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Menyimpulkan hasil perkuliahan 2. Memberi dorongan psikologis; saran atau nasehat 3. Refleksi hasil perkuliahan oleh mahasiswa Lembar Kegiatan Merancang susunan acara untuk memandu acara dan mempraktekkan menjadi pembawa acara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun. Serta, menyampaikan susunan acara dengan sikap yang tepat. Lampiran 9.1 Lembar Kegiatan Latihan Menjadi Pembawa Acara TAMPIL PERCAYA DIRI MENJADI PEMBAWA ACARA Peringatan HARDIKNAS (Hari Pendidikan Nasional) tahun ini, HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) akan mengadakan “Workshop Jurnalistik: Penulisan di Media Massa”. Acara workshop tersebut akan menghadirkan narasumber ternama dari salah satu redaktur sebuah koran Nasional. Adapun peserta workshop nantinya akan diikuti oleh mahasiswa jurusan, mahasiswa perwakilan HMJ lintas jurusan, dan perwakilan dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) kampus. Pelaksanaan acara workshop akan ditempatkan di Gedung Auditorium. Susunan acara workshop; meliputi pembukaan, sambutan ketua panitia, sambutan ketua jurusan, acara inti (workshop), evaluasi/tanya jawab, penutup, dan lain-lain Baca dan pahami ilustrasi di bawah ini! Perintah: Praktekkan menjadi seorang pembawa acara dan moderator dengan penampilan yang sebaik mungkin; baik menyangkut penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, intonasi dan artikulasi penyampaian, ekspresi, gesture, dan sikap yang tepat! Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Tujuan Mahasiswa dapat mempraktekkan dan mengembangkan pengalaman keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun, serta dengan sikap yang tepat menjadi pembawa acara atau moderator. Dengan harapan, manfaat nyata dari materi perkuliahan ini mahasiswa nantinya bisa mengaplikasikan secara langsung untuk kegiatan-kegiatan atau acara-acara tertentu. Bahan dan Alat LCD, laptop, speaker aktif, dan lembar kegiatan mahasiswa. Langkah Kegiatan 1. Baca dan pahami ilustrasi “Tampil Percaya Diri Menjadi Pembawa Acara atau Moderator”! 2. Buatlah sebuah rancangan susunan acara untuk membawakan acara! 3. Praktekkan menjadi pembawa acara atau moderator yang piawai dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan sopan, serta sikap yang tepat! Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Uraian MateriTERAMPIL MENJADI PEMBAWA ACARAATAU MODERATORHakikat Pembawa Acara atau Moderator Setiap orang pastinya sudah pernah melihat seorang pembawa acara atau moderator yang tengah membawakan acara. Pada saat kita melihat seorang pembawa acara atau moderator yang tengah membawakan acara, pastinya kita akan mencermati sekilas bagaimana cara pemandu acara itu membawakan acara, bagaimana bahasanya, dan bagaimana pula sikap pada saat menyampaikan susunan acara (memandu acara) di depan umum. Dan, pastinya akan terlintas di benak kita beragam pertanyaan, dapatkah juga kita menjadi seorang pembawa acara atau moderator yang piawai, yang bisa menghipnotis audiens, yang bisa menggunakan keterampilan bahasa lisan dengan baik, dengan benar, dan juga sopan. Gambar 9.1 Menjadi Pembawa Acara atau Moderator (www.google.com) Seorang pembawa acara atau moderator harus berupaya sebaik mungkin memastikan bahwa pesan-pesan bahasa lisan yang disampaikannya bisa sampai kepada audiens sepenuhnya. Jika tidak, maka ucapannya akan dianggap sia-sia saja Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Menjadi pembawa acara atau moderator (orang yang membawakan acara) adalah sebuah keterampilan lisan dalam menyampaikan susunan acara kepada peserta yang mengikuti acara. Dalam memandu acara inilah, seorang pembawa acara atau moderator harus dapat menyesuaikan sikap secara maksimal dengan acara yang sedang dijalaninya. Pembawa acara atau moderator harus dapat memandu acara dengan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan sopan. Di lain sisi, seorang pembawa acara atau moderator harus juga bisa bersikap yang tepat, totalitas dalam penyampaian, khidmat, dan lain sebagainya. Sejalan dengan pendapat Gabri (2011:7), dalam kaitannya dengan keterampilan berbicara, hal yang seringkali terkesan sulit dilakukan adalah seorang pembicara (baik pembawa acara atau moderator) harus bisa menyampaikan pesan setiap teks pembicaraan kepada banyak orang, bukan hanya satu orang saja. Artinya, pembawa acara atau moderator (pembicara) harus berupaya sebaik mungkin memastikan bahwa pesan-pesan bahasa yang disampaikannya bisa sampai kepada audiens sepenuhnya. Jika tidak, maka ucapan akan dianggap sia-sia saja. Di samping itu, pembawa acara atau moderator harus bisa memperhatikan penampilan dan sikap tubuh, supaya audiens tertarik untuk mendengarkan secara saksama. Sikap Pembawa Acara atau Moderator yang Baik Menjadi pembawa acara atau moderator harus bisa dilakukan secara maksimal, karena pada prinsipnya, sukses dan hidupnya suasana sebuah acara ditentukan oleh seorang pembawa acara atau moderator. Oleh karena itu, dalam membawakan acara seorang pembawa acara atau moderator harus memperhatikan beberapa hal berikut. 1. Seorang pembawa acara atau moderator harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang santun dan komunikatif. Artinya, di samping menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa yang disampaikan harus mudah dipahami 2. Seorang pembawa acara atau moderator harus mengucapkan salam, ucapan terima kasih, dan bisa menggunakan sapaan yang tepat 3. Seorang pembawa acara atau moderator harus piawai dalam menyampaikan acara. Dan, penyampaian acara harus sesuai dengan urutan yang benar Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator 4. Pembawa acara atau moderator harus bisa menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan audiens atau peserta 5. Dalam kaitannya dengan penyampaian susunan acara, pembawa acara atau moderator harus bisa menerapkan intonasi dan artikulasi yang tepat16. Gambar 9.2 Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator (www.google.com) Moderator harus bisa (piawai) memberikan pengantar materi sesuai topik acara. Misalnya, mengapa materi yang disampaikan penting untuk dimunculkan di acara yang bersangkutan. Dengan demikian, pembukaan materi menjadi terfokus. Panduan Menjadi Moderator yang Baik Moderator acara memegang peranan yang sangat penting pada keberlangsungan sebuah acara. Sukses tidaknya, berkesan tidaknya acara bagi peserta, narasumber, sponsorship, dan panitia akan sangat terlihat pada bagaimana moderator menjalankan tugasnya. Seorang moderator harus siap sebelum pelaksanaan acara dan pada pelaksanaan acara. Dan, berikut adalah sedikit panduan tentang bagaimana menjadi moderator yang baik untuk memandu acara. 16Sudarmawati dan Asep Yudha W., Berbahasa dan Bersastra Indonesia (Surabaya: Jepe Press Media Utama, 2008), 130. Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Persiapan Moderator Sebelum Pelaksanaan Acara (Kegiatan) 1. Mempelajari material setiap sesi. Cara yang paling mudah adalah dengan meminta panitia untuk kirimkan handout dari setiap pembicara. Tapi, ada kalanya (sering atau bahkan) handout tidak bisa diterima hingga hari pelaksanaan. Maka, moderator harus menempuh alternatif lain, yakni moderator bisa riset di internet. Dengan cara kedua ini, moderator tetap harus membaca beberapa bagian dari handout atau slide materi pemateri. Pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan akan membantu moderator: a) membuat preview dan kata-kata pembuka sesi yang berbobot dan tidak terkesan kacangan. Jika narasumber yang hadir adalah orang-orang terpilih, tidak ada salahnya moderator juga tampil smart dan well-informed. b) berbicara ringan dengan narasumber ketika mereka hadir di lokasi sebelum acara berlangsung. Pengetahuan moderator tentang apa-apa yang akan disampaikan narasumber (pemateri) tidak hanya akan membuat hubungan moderator menjadi lebih cair, namun juga membuat sang narasumber berikan apresiasi kepada moderator atas pemahaman, atau minimal ketertarikan yang moderator punya atas materi yang akan disampaikan narasumber (pemateri atau pembicara). 2. Memilih busana yang baik. Seseorang yang menjadi moderator tidak harus memakai baju berwarna yang mencolok. Hal ini akan membuat moderator menjadi terkesan atau tampak lebih menonjol daripada sang pembicara (narasumber atau pemateri). Dengan memakai baju yang mencolok, apalagi berdandan yang berlebihan, hal seperti ini akan membuat perhatian audience dan pemirsa dokumentasi foto atau film menjadi teralihkan secara serius pada moderator. 3. Mempersiapkan kebutuhan moderator dengan baik. Seorang moderator sebaiknya harus siap-sedia manakala panitia terlalu sibuk hingga tidak sempat menyiapkan hal-hal yang remeh untuk kepentingan narasumber (pembicara atau pemateri). Dan, berikut adalah yang harus dipersiapkan dan dibawa moderator pada saat pelaksanaan acara. a) Form curriculum vitae pembicara (narasumber). Meskipun, panitia acara biasanya sudah mempunyai, akan tetapi moderator bisa menyiapkan sendiri Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator b) Paparan perkenalan diri sendiri (moderator atau pembawa acara), untuk dibacakan. Akan lebih baik jika model perkenalan yang sifatnya pemaparan tidak berbentuk daftar yang membuat cara pembacaan menjadi kaku. Apapun, sebaiknya moderator atau pembawa acara bisa menyiapkan sendiri. Normalnya, seorang moderator atau pembawa acara tidak perlu membuat perkenalan yang panjang, apalagi sampai melebihi narasumber. c) Form pertanyaan peserta. Intinya adalah ada slot untuk mengisi nama, asal, dan pertanyaan. Tapi, memakai kertas kosong pun tidak jadi masalah. Intinya, moderator harus membawa, dan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk narasumber yang bisa saja tidak membawa selembar kertas pun bersama mereka. Akan tampak profesional bila kertas-kertas yang dibawa moderator memiliki kop nama kegiatan. Hal ini akan membuat moderator (dan panitia) terkesan well-prepared. d) Surat atau kertas memo untuk memberitahukan batas waktu. Surat atau kertas memo untuk memberitahukan bahwa waktu kurang 15 menit, kurang 5 menit, dan waktu telah habis. Umumnya, bisa dicetak di kertas ukuran A5 dengan ukuran huruf superbesar. Diupayakan memakai kertas yang tebal, sedemikian rupa, sehingga bila moderator menunjukkannya ke pembicara, kertas tersebut tidak terlihat oleh peserta. Dan, satu lagi, moderator juga bisa membuat memo untuk memberitahu agar narasumber mempersingkat jawabannya (untuk digunakan di sesi tanya jawab). e) Menyiapkan kertas kosong ukuran kecil (misal A5 bagi dua) untuk surat-suratan dengan panitia kegiatan, yakni manakala moderator memanggil panitia ke meja moderator. f) Menyiapkan ballpoint, untuk moderator dan juga berjaga-jaga untuk narasumber (bisa minta ke panitia sebelum maju ke depan) Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Gambar 9.3 Totalitas Pembawa Acara atau Moderator di Panggung (www.google.com) Selain kelancaran berbahasa, seorang pembawa acara atau moderator harus totalitas dengan gesture (gerak) dan ekspresi mimik wajah. Lihat dan pahami ekspresi mimik wajah dan tangan atau jari-jemari pembawa acara di atas Aktivitas Moderator di Hari Pelaksanaan Acara (Kegiatan) Urutan aktivitas seorang moderator adalah sebagai berikut 1. Moderator harus hadir jauh sebelum acara dimulai. Artinya, bukan bersifat datang secara dadakan. Dengan demikian, moderator bisa turut menyiapkan perangkat atau memastikan ketersediaan alat, dan semua berfungsi. Alat-alat yang dimaksud bisa seperti: a) meja dan kursi pembicara di depan b) kursi pembicara yang tidak sedang berbicara c) pengeras suara d) LCD proyektor 2. Moderator berkoordinasi dengan panitia sebelum acara dimulai, untuk perihal-perihal sebagai berikut. a) Meminta curriculum vitae; menyiapkan atau membawa sendiri b) Kalau air minum dari moderator atau narasumber sudah habis, meminta ke panitia agar langsung saja mengganti dengan yang baru c) Mengingatkan agar panitia memberikan minum atau makanan dari Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator d) Menunjuk atau mengenali panitia yang mengoperasikan perangkat elektronik misal sound system dan slide e) Membuat kesepakatan komunikasi dengan panitia, terutama bila moderator membutuhkan bantuan, agar panitia segera menghampiri moderator. 3. Saat pembicara memasuki ruangan, menyiapkan tempat duduk sejak awal. Memberitahu panitia acara untuk mengkhususkan kursi dan meja tertentu, dikondisikan, agar kursi tidak diduduki oleh peserta yang datang terlebih dahulu. Narasumber bisa diantar oleh panitia acara untuk kemudian diperkenalkan kepada moderator 4. Moderator memperkenalkan diri kepada narasumber (pembicara) 5. Pembicara mengisi curriculum vitae. Menyiapkan ballpoint. Namun, sebelumnya, menanyakan apakah pembicara memiliki curriculum vitae yang dibawa sendiri dari rumah. Moderator juga bisa menanyakan bagaimanakah cara atau teknik pembicara ingin diperkenalkan. Bisa jadi, narasumber mempunyai pencapaian atau prestasi dan informasi yang belum terdapat di form curriculum vitae. Bisa jadi pembicara juga sudah menyiapkan curriculum vitae yang panjang dan narasumber memberikan arahan terkait mana saja yang perlu dibacakan. Intinya, moderator bisa membuat sang pembicara (narasumber) senang atas bagaimana dia diperkenalkan. 6. Setelah pembicara (narasumber) selesai mengisi curriculum vitae, maka moderator melakukan koordinasi dengan pembicara terkait hal berikut. a) Curriculum vitae pembicara. Moderator membaca dan memahami curriculum vitae yang ditulis pembicara. Moderator memastikan bisa membaca semua tulisan yang ada. Jika ada yang kurang jelas, bisa langsung menanyakan. Dengan demikian, penyampaian curriculum vitae bisa disampaikan degan lancar b) Kisi-kisi materi. Moderator mengonfirmasi lagi tentang apa yang akan disampaikan sebagai pengantar atau pembukaan. Terkadang apa yang disampaikan narasumber berbeda dengan apa yang sudah jadi arahan panitia. Maka, hal seperti ini harus dikomunikasikan dengan baik. c) Kesepakatan masalah waktu. Moderator menginformasikan berapa waktu total yang dimiliki pembicara (narasumber) atau bahkan Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator setiap pembicara. Jika acara yang direncanakan panitia berlangsung molor, maka sampaikan juga modifikasi jadwalnya d) Pemberitahuan manakala waktu habis. Moderator menyampaikan bagaimana akan mengomunikasikan perihal tentang habisnya waktu kepada pembicara. Moderator menunjukkan contoh surat atau memo yang sudah disiapkan. e) Menanyakan tentang penyiapan laptop; mau meminta dipasangkan atau lebih suka pasang sendiri? Termasuk juga sistem audio yang menyambung ke laptop. Lalu, menanyakan, apakah butuh bantuan operator untuk slide? Akan tetapi, umumnya, persiapan ini sudah dikoordinasikan oleh panitia dan disiapkan oleh panitia sendiri f) Moderator tidak memaksakan narasumber untuk banyak berbicara. Moderator memahami bahwa banyak pembicara atau narasumber yang butuh membentuk konsentrasi dan mengondisikan diri sebelum mereka maju ke panggung. Jika pun mereka mengajak moderator berbicara ringan (berbincang-bincang), moderator tidak berbicara ringan atau menyampaikan hal-hal yang tidak relevan dengan apa yang akan dia sampaikan 7. Acara pembukaan. Pembacaan agenda acara oleh pembawa acara (MC), sambutan-sambutan, dan apapun yang masuk pada prosesi pembukaan kegiatan. Sebagai moderator, sebaiknya duduk dengan baik dan memperhatikan secara saksama. Siapa pun yang memberi sambutan, pastinya adalah orang penting yang berharap juga turut memperhatikan moderator pada saat berbicara. 8. Pembawa acara menyerahkan acara sepenuhnya kepada moderator, setelah sebelumnya memperkenalkan. Dalam hal ini, moderator bisa menggunakan dokumen perkenalan diri sesuai kebutuhan yang telah dipersiapkan. 9. Sesi Pertama a) Moderator mengucapkan salam, setelah sebelumnya menebarkan senyum kepada peserta atau hadirin. Dan, ketika mengucapkan salam, moderator harus memandang hadirin atau peserta. Artinya, moderator tidak menunduk melihat naskah atau meja. Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator b) Memberikan pengantar materi sesuai topik acara, misalnya mengapa materi yang akan disampaikan penting untuk dimunculkan di acara yang bersangkutan c) Apa yang diharapkan dari peserta d) Mengundang pembicara ke depan e) Memperkenalkan pembicara f) Mempersilakan pembicara mulai berbicara g) Mengingatkan lagi masalah waktu tanpa perlu terdengar di mikrofon h) Ketika narasumber sudah selesai berbicara, moderator memberikan komentar atau review singkat tentang apa yang baru disampaikan 10. Sesi kedua, ketiga, dan seterusnya. Apa yang dilakukan adalah memberi simpulan atau mengutip sedikit bagian dari paparan yang baru saja disampaikan Contohnya, “Menarik sekali apa yang disampaikan oleh Bapak atau Ibu. Jadi, ternyata…dan seterusnya. Nah, baik. Sekarang, marilah kita beranjak pada pemaparan kedua yang akan disampaikan oleh yang terhormat Bapak atau Ibu …. 11. Pada Sesi Diskusi a) Moderator memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya setelah sebelumnya mensosialisasikan berapa banyak termin yang tersedia, dan berapa penanya di setiap terminnya. Moderator juga menyampaikan aturan main, misal: keharusan untuk mengacungkan tangan, lalu menyebutkan nama dan asal sebelum bertanya, serta batasan jumlah pertanyaan yang boleh diajukan setiap orang b) Menegaskan; yang disampaikan peserta terkait pertanyaan ataupun pernyataan c) Membantu peserta merumuskan pertanyaan. Karena pada umumnya ada beberapa peserta yang bingung-bingung sendiri ketika bertanya. d) Memotong dan meringkas pertanyaan bila terlalu panjang e) Memancing pertanyaan dengan mengajukan frasa-frasa yang bersifat menggiring pada pertanyaan f) Menegaskan dan mengulang pertanyaan, sekedar untuk memastikan seluruh peserta mendengar (manakala mikrofon untuk peserta tidak tersedia) atau untuk mengingatkan lagi ketika narasumber hendak menanggapinya. Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator 12. Simpulan dan penutup. Adakalanya simpulan tidak diperlukan jika memang forum atau acaranya tidak dimaksudkan untuk membuat atau menuju ke arah simpulan tertentu. Yang wajib disampaikan moderator adalah poin-poin penting dari apa yang telah disampaikan narasumber dan berdasarkan hasil sesi diskusi. 13. Pemberian kenang-kenangan. Untuk hal ini, moderator bisa membantu narasumber untuk memosisikan dirinya berdasarkan urutan tertentu di tempat pemberian kenang-kenangan (jika sudah direncanakan) 14. Foto bersama (sebagai penutup akhir). Rangkuman1. Seorang pembawa acara harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang santun dan komunikatif. Artinya, di samping menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa yang disampaikan harus mudah dipahami. Di samping itu, seorang pembawa acara harus mengucapkan salam, ucapan terima kasih, dan bisa menggunakan sapaan yang tepat. Dan, seorang pembawa acara harus piawai dalam menyampaikan acara sesuai dengan urutan yang benar 2. Moderator acara memegang peranan yang sangat penting pada keberlangsungan sebuah acara. Sukses tidaknya, berkesan tidaknya acara bagi peserta, narasumber, sponsorship, dan panitia akan sangat terlihat pada bagaimana moderator menjalankan tugasnya. Seorang moderator harus siap sebelum pelaksanaan acara dan pada pelaksanaan acara. Latihan1. Jelaskan fungsi dan peranan seorang pembawa acara dan moderator! 2. Buatlah sebuah kelompok diskusi kecil, lalu praktekkan menjadi moderator diskusi secara bergilir! 3. Pahami dan diskusikan tentang kelemahan dan kelebihan antarteman terkait dengan keterampilan berbicara menjadi moderator! Terampil Menjadi Pembawa Acara atau Moderator Daftar PustakaGabri. Petunjuk Praktis Public Speaking. Yogyakarta: Solusi Distribusi, 2011. Guntar, Akhmad. 2013. Panduan Menjadi Moderator Seminar yang Handal. (Online), alamat: http://akhmadguntar.com/tips-ampuh/panduan-menja-di-moderator-seminar-yang-handal, diakses 15 Desember 2013. Sudarmawati dan Asep Yudha W. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Surabaya: JePe Press Media Utama, 2008. Terampil Menjadi Pembicara atau Narasumber |