siapa sih dalang dari G30SPKI? Apa tujuan gerakan dakwah yang dimotori Abu Abbas, Abu Muslim al Khurasani menamainya gerakan Abbasiyah? (1) Adanya koloni India di Malaysia dan pantai timur Sumatra. (2) Batu nisan Sultan Malik al-Saleh berangka tahun 1297 Masehi. (3) Catatan perjalanan … Soal Penugasan (PR) Kelas IX Mapel SKI KD 3.1 Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. Seiring periodisasi perkembangan Islam di Indonesia, ajaran Islam … mengapa sasaran dakwah Rosulullah diawali pada orang terdekatnya Melalui jalur utara, Islam tampil dalam bentuk barunya yaitu aliran tasawuf Dalam aliran ini, Islam difungsikan lewat pengalaman personal (eksperensia … (1)Membunyikan beduk sebagai ajakan salat lima waktu sekaligus alarm pengingat. (2) Menyelenggarakan damma tari ramayana. (3) Membumikan ajaran Islam … 1 apakah pengertian hadis menurut ulama usul fikih2 mengapa umat islam wajib mencintai al Quran?jelaskan! 3 apa usaha yang dapat di lakukan masyarakat … sebutkan cita -cita /portensi dari masing - masing ke 3 gaya belajar tersebut salinlah tunjuk ajar melayu di bawah ini ke dalam aksara arab melayu
Jawaban: Strategi nyang dilakukan oleh Front DemokrasiRakyat antara lain : 1. Melakukan pemogokan umum, agitasi dan berbagai bentuk kekacauan agar rakyat menjadi antipati pada pemerintah yang sah 2. Menarik pasukan tempur yang pro pada FDR dari medan perang untuk memperkuat wilayah kekuasaan mereka 3. Membentuk Front Nasional untuk menggulingkan Kabinet Hatta 4. Menjadikan Madiun dan Surakarta untuk mengalihkan perhatian TNI Penjelasan: Front Rakyat Demokratik dibentuk Mantan Perdana Menteri Amir Syarifuddin, karena sakit hati akibat kabinet yang ia pimpin mendapat mosi tidak percaya dan bubar akibat kekalahan pada perjanjian Renville. Ia lalu membentuk FDR dan berapiliasi dengan kekuatan sayap kiri Komunis dan merencanakan Pemberontakan PKI Madiun Tahun 1948
Lihat Foto KOMPAS.com- Front Demokrasi Rakyat atau FDR adalah front persatuan partai-partai dan organisasi sayap kiri (komunis) yang didirikan pada Februari 1948. Pendiri dari Front Demokrasi Rakyat adalah Amir Sjarifuddin setelah ia tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia. Partai-partai yang tergabung dalam FDR yakni:
Baca juga: PKI dan Perjuangan Pergerakan Nasional Latar BelakangTerbentuknya Front Demokrasi Rakyat atau FDR berawal dari jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin pada 29 Januari 1948. Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin ini diakibatkan oleh penandatangan Perjanjian Renville yang memberi dampak rugi bagi Republik Indonesia. Setelah Amir Sjarifuddin tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri, ia membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada Februari 1948. FDR kemudian bekerja sama dengan beberapa organisasi berpaham kiri (komunis) seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Barisan Tani Indonesia (BTI), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), dan sebagainya. Kemudian, Amir Sjarifuddin yang saat itu memiliki kedekatan dengan pemimpin PKI, Muso, berniat untuk menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Selain itu, dibentuknya FDR juga didasari oleh rasa kecewa terhadap Perdana Menteri selanjutnya, Mohammad Hatta, dalam Kabinet Hatta. Kabinet Hatta memiliki program RERA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi) untuk mengembalikan 100.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.
Program RERA dianggap dapat merugikan FDR karena akan mengurangi pengaruh komunis dari para tentara aliran sayap kiri akibat diberhentikan oleh Mohammad Hatta. Akhirnya banyak angkatan perang yang mau bergabung dengan FDR karena visi dan misi FDR lebih jelas daripada Kabinet Hatta. Baca juga: Kabinet Hatta I: Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Upaya Penggulingan Tujuan FDRTujuan Amir Sjarifuddin membentuk FDR yakni:
Kegiatan FDRFront Demokrasi Rakyat (FDR) yang dipimpin Amir Sjarifuddin mulai melakukan kegiatan poliitk pada 5 Juli 1948. Para kaum buruh yang dipengaruhi oleh FDR melakukan pemogokan di pabrik karung Delanggu (Klaten). Lima hari setelahnya, terjadi bentrokan antara sekelompok pemogok dengan Serikat Tani Islam Indonesia (STII), organisasi tani milik Masyumi yang menentang pemogokan politik tersebut. Selain itu, FDR juga berkegiatan di Sumatra. FDR melakukan rapat-rapat besar di Bukittinggi, Solok, Batusangkar, Sawahlunto, yang dipimpin oleh Abdul Karim. Sasaran dari para golongan ini adalah kebijaksanaan Kabinet Hatta, di mana FDR menghendaki diadakan re-shuffle kabinet menjadi Kabinet Parlementer. PNI pun menyetujui kehendak tersebut, dengan syarat Hatta harus tetap memegang kepemimpinan. Baca juga: Kabinet Hatta II: Penetapan, Susunan, dan Pergantian Peristiwa PKI Madiun 1948Selama FDR berlangsung, terjadi pula pemberontakan PKI Madiun yang disebabkan oleh ketidakpuasan Amir Sjarifuddin terkait pergantian kabinet, yaitu Kabinet Hatta.
Oleh sebab itu, Amir bersama komplotannya berusaha menggulingkan mereka dengan dibantu oleh pemimpin PKI Musso. Mereka pun membuat rencana penculikan dan pembunuhan para tokoh di Surakarta sekaligus mengadu domba kesatuan TNI setempat. Pada 18 September 1948, PKI/FDR bergerak menuju ke arah Timur dan berusaha menguasai kota Madiun. Tanggal 19 September, FDR mengumumkan terbentuknya pemerintahan baru bernama Republik Soviet Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun ini menewaskan Gubernur Jawa Timur RM Suryo. Untuk mengembalikan kondisi keamanan di Madiun, Kolonel AH Nasution melakukan operasi penumpasan pada 20 September 1948. Operasi penumpasan dilakukan dengan mengejar Musso yang saat itu melarikan diri ke Sumoroto, barat Ponorogo. Musso kemudian berhasil ditemukan dan ditembak mati. Sama halnya dengan Amir Sjarifuddin yang berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Amir Sjarifuddin tertangkap di daerah Grobogan, Jawa Tengah. Referensi:
|