Yang menjadi salah satu pola penyusunan sebuah teks eksposisi adalah

Dalam membuat teks eksposisi kita harus menjalankan beberapa langkah, yaitu :

Suatu topik di katakan menarik apabila topik itu berkenan dengan hal-hal yang aktual, menyangkut kepentingan pembaca, menyangkut orang-orang terkenal atau peristiwa-peristiwa besar, hal-hal yang langka ataupun unik.

Setelah menentukan topik yang akan di paparkan/jelaskan nanti, harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

Sebelum pembuatan karangan eksposisi terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.

Setelah kerangka karangan tersusun, di kembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif dan logis. Dalam karangan ini pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.

Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan ini haruslah sejalan bahkan harus memperkuat tesis tersebut.

Pengembangan Paragraf Ekspositif

Dalam paragraph eksposisi dikenal juga pola pengembangan paragraf ekspositif. diantaranya sebagai berikut :

Pola umum khusus yaitu paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus.

Adalah paragraf yang membandingkan  dengan hal yang lain, berdasarkan  unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian  dengan keuntungan, kelebihan  dengan  kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti halnya, demikian  juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan).

Yang menjadi salah satu pola penyusunan sebuah teks eksposisi adalah
Cara MenulisTeks Eksposisi

Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung atau konjungsi (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan  tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun  begitu).

Poin Karangan Eksposisi

Poin-poin Penting Yang Harus Di Perhatikan Dalam Karangan Eksposisi, antara lain :

  1. Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
  2. Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
  3. Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
  1. Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa.
  2. Urutan fungsional.
  3. Urutan atau analisis sebab akibat.
  4. Analisis perbandingan.
  1. Menentukan tema.
  2. Menentukan tujuan karangan.
  3. Memilih data yang sesuai dengan tema.
  4. Membuat kerangka karangan.
  5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya :

  • Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.
  • Membagi perincian atas tahap tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.

Struktur Teks Eksposisi

Struktur Teks Eksposisi terdapat 3 bagian diantaranya adalah sebagai berikut ini :

Tesis atau juga dikenal sebagai bagian pernyataan pendapat merupakan salah satu bagian teks eksposisi yang berisikan pernyataan pendapat dan opini dari penulis terkait topik yang akan dibahas. Bagian ini biasa terdapat di pembuka sebuah teks eksposisi di awal paragraf.

Teks Eksposisi dan Struktur Tesis

Air menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia saat ini. Manfaat air sangat dibutuhkan oleh semua kalangan manusia, dari kalangan atas atau kalangan bawah pula tanpa ada batasan.

Tak hanya itu, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan. Hal ini membuat air menjadi sumber daya yang penting bagi semua organisme hidup.

Argumentasi menjadi salah satu dari struktur teks eksposisi yang memuat alasan-alasan untuk memperkuat argumen penulis dalam menyetujui atau menolak suatu gagasan yang telah disampaikan sebelumnya dan menjadi topik pembahasan teks eksposisi.

Dalam bagian argumentasi, penulis menuliskan fakta dan pernyataan-pernyataan yang memperkuat pendapat pribadinya, biasanya juga disertakan sumber-sumber yang valid dan terpercaya dari ahli dan pakar di bidangnya masing-masing.

Teks Eksposisi dan Struktur Argumentasi

Manusia sangat membutuhkan air untuk kehidupan sehari-hari. Kita butuh air untuk memenuhi cairan di dalam tubuh sekaligus mencegah dehidrasi. Selain itu manusia perlu air untuk keperluan air seperti mandi, mencuci baju, olahraga air hingga untuk tempat wisata.

Sementara hewan membutuhkan air untuk minum. Adapun tumbuhan juga memerlukan air untuk proses fotosintesis guna menghasilkan makanan.

Bagian struktur teks eksposisi yang terakhir adalah reiteration atau penegasan ulang. Penegasan ulang ini biasa diletakkan di bagian penutup teks eksposisi di akhir paragraf. Isinya menyatakan penegasan kembali dari pernyataan sebelumnya menyerupai kesimpulan sehingga pembaca lebih dapat memahami isi dari teks.

Teks Eksposisi dan Struktur Penegasan Ulang

Hal ini tentu menjadi bukti bahwa air menjadi sumber daya yang sangat penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Tanpa air, tentu tiap makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup. Untuk itu kita harus menjaga persediaan air agar merata di semua wilayah.

Cara Menyunting Teks Eksposisi

Kegiatan Menyunting adalah kegiatan memeriksa dan  memperbaiki naskah. Menyunting di lakukan untuk menyiapkan naskah siap cetak atau siap di terbitkan dengan memperhatikan sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau pilihan kata, dan struktur kalimat).

Menyunting dapat di artikan sebagai kegiatan membaca kembali sambil menemukan kesalahan-kesalahan redaksional sebuah tulisan. Proses ini biasanya dilakukan oleh diri sendiri terhadap tulisan sendiri atau penyunting terhadap tulisan orang lain. Kegiatan penyuntingan terlihat sepele sehingga tahap ini sering sekali terabaikan. Padahal, pengalaman hampir semua penulis besar mengungkapkan, proses penyutingan adalah sebuah tahapan  menulis yang menjadi salah satu kunci sukses mereka menjadi penulis ternama.

Menyunting dapat dilakukan dengan  memperhatikan hal-hal di bawah ini, antara lain :

  1. Ketepetan penulisan huruf, kata, lambang  bilangaan, serta ketepaan peggunaan tanda baca.
  2. Ketepatan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai dengan situasi dan kondisi.
  3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin di sampai kan kepada pembaca. Syarat kalimat efektif sebagai berikut :
  • Logis, apabila makna kalimat dapat di terima oleh jalan pikiran atau akal sehat manusia.
  • Hemat, apabila kalimat yang disusun tidak menggunakan kata secara berlebihan.
  • Padu, apabila hubungan antar unsur dalam kalimat tidak terganggu.
  1. Struktur kalimat yang baik harus mengandung unsur S-P (subjek-predikat). Akan tetapi , dalam hal-hal tertentu, dapat di guanakan kalimat tidak lengkap.
  2. Keterpaduan paragraf. Syarat paragraf padu adalah sebagai berikut:
  • Sebuah paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, kecuali paragraf tersebut paragraf narasi atau paragraf deskripsi.
  • Sebuah paragraf  gagasan  pokok yang tersirat pada kalimat utama.
  • Urutan kalimat. Kalimat-kalimat disusun baik secara runtut sesuai dengan urutan kejadian (narasi atau deskripsi).
  1. Membaca kalimat demi kalimat untuk menemukan kesalahan penggunaan ejaan, pemilihan kata, atau pola kalimat.
  2. Membetulkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata yang tidak tepat, dan memperbaiki kata yang tidak tepat.
  3. Membetulkan kalimat dapat dilakukan dengan cara menambah kata, mengganti, mengurangi kata, dan mengubah susunan kata dalam kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat yang baku.
  4. Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan.

Contoh-Contoh Paragraf Ekspositif :

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil.

Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.

Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan.

Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.

Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa.

Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan.

Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.

Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.

Demikian materi dari kami tentang Langkah Membuat Teks Eksposisi Beserta Strukturnya secara lengkap dan jelas, semoga bermanfaat, terima kasih sobat Murid.Co.iD