Yang bukan teknik yang dilakukan dalam proses pembuatan karya seni kriya adalah

Tahukah kamu bahwa benda-benda yang sering kita gunakan selama ini merupakan hasil karya dari seni kriya?

Seni kriya tidak hanya menampilkan sisi keindahan saja namun dari segi fungsionalitasnya juga dikedepankan.

Nah kali ini kita akan mengenal lebih dalam mengenai apa itu seni kriya dan juga jenis-jenisnya yang beragam.

Sejarah Seni Kriya

Perkembangan seni kriya sudah ada sejak zaman nenek moyang dimana ketika itu hasil karya dari seni kriya dijadikan sebagai media untuk berkomunikasi kepada leluhur, dewa maupun Tuhan dalam upacara-upacara adat.

Selain itu hasil karya seni kriya juga dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti sebagai alat perang, berburu atau hanya sekedar hiasan yang memiliki nilai-nilai estetika tinggi.

Ketika ilmu agama mulai masuk ke dalam seni dan budaya, seni kriya ikut terpengaruh akan fungsionalitasnya yang tidak lagi sama seperti dulu.

Hasil karya dari seni kriya lebih condong kepada fungsi-fungsi yang memiliki unsur-unsur keagamaan ketimbang unsur-unsur magis.

Di Indonesia pada zaman penjajahan dimana banyak negara asing yang masuk ke dalamnya, seni kriya tak lagi terdengar suaranya.

Hal ini dikarenakan seni kriya kalah dengan jenis-jenis seni lainnya seperti seni lukis yang ketika itu populer pada masanya.

Namun setelah masa penjajahan berakhir, seni kriya mulai santer diperkenalkan dan kini cenderung dikembangkan dengan cara menggabungkan antara seni kriya dengan fungsi-fungsi teknologi.

Saat ini sudah banyak hasil karya dari pada seni kriya yang diperkenalkan di Indonesia dengan kelebihan-kelebihan dan pengembangannya yang terus up to date.

Pengertian Seni Kriya

Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari seni kriya yaitu:

Pengertian Secara Umum

Secara umum seni kriya merupakan cabang dari seni rupa yang tak hanya dapat dinikmati sebagai keindahan semata namun juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain seni kriya seringkali disebut sebagai kerajinan tangan hasil ciptaan manusia yang memiliki fungsi dan kegunaan di samping sisi estetikanya.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Gustami
    Seni kriya merupakan jenis karya seni yang memiliki ciri khas berupa nilai-nilai keindahan, simbolis, filosofis serta fungsionalitas sehingga dalam penciptaannya dibutuhkan craftmenship yang tinggi dan membuatnya masuk ke dalam kelompok adiluhung.
  • Menurut Soedarso
    Seni kriya diambil dari kata kriya yang memiliki arti pekerjaan atau perbuatan dalam kamus Wojowasito yang menggunakan Bahasa Sansekerta, serta kamus Winter yang memiliki arti dalam bahasa Jawa yakni damel atau membuat/menciptakan.
  • Menurut Timbul Haryono
    Seni kriya merupakan keahlian yang berkaitan dengan proses pengerjaan tinggi dan lebih menekankan pada hasil karya dari tangan yang mana menghasilkan objek bernilai seni.

Fungsi Seni Kriya

Ada beberapa fungsi dari seni kriya antara lain:

Fungsi kriya sebagai objek hias lebih mengedepankan hal-hal yang berkaitan dengan estetika atau keindahan secara visual.

  • Sebagai objek yang dapat digunakan

Fungsi ini menjadikan hasil karya pada seni kriya dapat dimanfaatkan dalam segi fungsionalitasnya yang berupa kenyamanan atau kemampuannya dalam membantu kehidupan sehari-hari.

Fungsi ini ada pada objek-objek seni kriya yang digunakan dalam berkomunikasi kepada sesama maupun leluhur, dewa atau Tuhan.

Fungsi ini menjadikan seni kriya sebagai objek untuk mencampurkan ilmu pengetahuan seperti contohnya menggabungkan seni dengan teknologi.

Unsur Seni Kriya

Ada 2 unsur seni yang mempengaruhi seni kriya diantaranya:

Unsur utility yaitu unsur yang ada pada seni kriya berkaitan dengan fungsi dan kegunaannya.

Hal ini dapat ditinjau dari bagaimana suatu hasil karya seni tak hanya dapat dinikmati saja, melainkan memberikan rasa aman, nyaman dan kemudahan dalam penggunaannya.

Ketiga aspek ini sangatlah penting dan harus ada pada hasil karya seni kriya yang memang mengedepankan sisi fungsionalitas.

Selain mengedepankan sisi fungsionalitas, suatu seni kriya harus memiliki unsur estetika di dalamnya.

Maksud dari unsur estetika ini adalah bagaimana suatu objek seni kriya dapat memberikan kepuasan kepada para penggunanya.

Tak hanya nyaman digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun juga enak dipandang mata dan memberikan kesan yang menarik dan indah.

Dengan semakin tingginya unsur estetika yang ada pada suatu objek karya seni kriya, maka akan tinggi pula nilai-nilai komersil yang dimiliki oleh objek tersebut.

Sehingga unsur estetika sangatlah penting dan tidak dapat dilepaskan dari hasil karya seni kriya.

Teknik Seni Kriya

Berikut ini merupakan teknik-teknik dalam pembuatan seni kriya antara lain:

Teknik butsir biasanya digunakan dalam pembuatan keramik seperti guci, vas bunga, dll.

Teknik butsir merupakan teknik pembuatan seni kriya dengan cara menambah atau mengurangi suatu media berupa tanah liat dan membentuknya menggunakan tangan disertai alat pendukung berupa sudip, kayu atau pun kawat.

Teknik cor biasanya digunakan dalam pembuatan miniatur, patung, dll.

Teknik cor merupakan teknik pembuatan seni kriya dengan cara menggunakan media cair berupa logam panas, semen, dan bahan cair lainnya yang dituangkan ke dalam cetakan yang sudah disiapkan, lalu ditunggu hasilnya setelah benar-benar kering.

Teknik pahat contohnya ada pada alat-alat dapur yang terbuat dari kayu ataupun batu.

Teknik pahat sendiri adalah teknik yang digunakan dalam pembuatan seni kriya dengan cara memahat atau mengukir menggunakan alat berupa bilah besi yang tajam dan palu sehingga membentuk suatu objek yang diinginkan.

Teknik plester merupakan teknik penciptaan seni kriya dengan cara menempelkan bahan-bahan ke objek-objek tertentu.

Contoh konkrit yang dapat diambil dari penerapan teknik plester adalah penempelan campuran semen dan pasir pada permukaan dinding atau pun lantai.

Teknik sambung sesuai namanya yaitu menyatukan atau menyambungkan bahan-bahan menjadi satu kesatuan.

Contoh hasil karya seni kriya yang menggunakan teknik sambung adalah meja, kursi, lemari, dan beberapa furniture yang yang dapat dibongkar pasang.

Jenis-jenis Seni Kriya

Ada 2 aspek yang membedakan jenis-jenis seni kriya diantaranya:

Ada 6 jenis seni kriya menurut media pembuatannya antara lain:

Jenis seni kriya ini menggunakan media berupa kayu yang diukir sedemikian rupa hingga membentuk suatu objek dengan finishing tertentu agar tampilannya lebih indah.

Contoh seni kriya kayu adalah furnitur interior seperti meja, kursi, lemari, rak, dll.

Seni kriya tekstil merupakan jenis kriya yang menggunakan media berupa tekstil atau kain dengan beberapa teknik-teknik yang diterapkan untuk menghasilkan karya seni yang indah.

Contoh seni kriya tekstil adalah kain batik dan kain songket.

Jenis kriya keramik merupakan contoh seni menggunakan media berupa keramik dan mengolahnya hingga menjadi objek karya seni yang bernilai tinggi.

Contoh seni kriya keramik adalah vas bunga, gelas keramik, guci dan alat-alat berbahan keramik lainnya.

Jenis kriya ini merupakan jenis yang menggunakan logam sebagai medianya.

Biasanya teknik yang digunakan adalah dengan cara mencairkan logam panas dan menuangkannya kedalam cetakan, menunggu hingga dingin dan kering.

Contoh seni kriya logam adalah vas dengan bahan emas, celengan berbahan perak, dan alat-alat berbahan logam lainnya.

Jenis kriya ini memanfaatkan kulit binatang sebagai medianya.

Biasanya kulit binatang hasil buruan akan dibersihkan dan dikeringkan, lalu diolah menjadi suatu objek karya seni bernilai tinggi.

Contoh seni kriya kulit adalah wayang kulit, tas kulit, sepatu kulit, dan hasil karya lain yang berbahan kulit.

Jenis kriya ini menggunakan media batu yang dipahat sedemikian rupa menjadi suatu objek yang dapat digunakan dan memiliki nilai-nilai estetika.

Contoh seni kriya batu adalah cobek batu, asbak batu, dan beberapa hasil karya yang yang menggunakan bahan berupa batu.

Ada 5 jenis seni kriya menurut teknik pembuatannya antara lain:

Jenis seni kriya ini merupakan jenis karya seni yang menggunakan teknik memahat atau mengukir dengan alat tertentu seperti alat pahat/ukir, bilah besi tajam, palu, dll.

Contoh seni kriya pahat atau ukir adalah cobek batu, sendok kayu, mangkok kayu, dll

Jenis seni kriya ini merupakan jenis yang dilakukan dengan teknik pewarnaan pada kain dan ditutupi menggunakan malam agar warna tidak meluber kemana-mana.

Contoh seni kriya batik adalah selendang batik, rok batik, kemeja batik.

Jenis ini hampir sama seperti seni kriya batik namun dengan cara menggabungkan benang-benang yang terbuat dari serat kayu, kapas, dll menjadi satu kesatuan.

Contoh seni kriya tenun adalah rok tenun, kain tenun, dll.

Jenis seni kriya ini menggunakan teknik menganyam atau menggabungkan bahan-bahan dengan pola tertentu menjadi satu kesatuan.

Contoh seni kriya anyaman adalah tas anyaman bambu.

Jenis seni ini menggunakan teknik menjahit bordir suatu pola yang cantik di atas permukaan kain atau media lainnya.

Contoh seni kriya bordir adalah sarung bantal bordir, tas bordir, dll.

Adalah.Co.Id – Ada banyak jenis seni di nusantara, mulai dari seni rupa terapan, seni rupa murni hingga seni kriya. Pada kesempatan kali ini kita akan mengenal lebih dalam apa itu seni kriya.

Kita dapat menemukan seni kriya ini di zaman modern. Juga seni kriya ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Manusia tidak dapat dipisahkan dari seni kriya karena seni ini mudah dilakukan oleh semua orang.

Seni Kriya Adalah ?

Yang bukan teknik yang dilakukan dalam proses pembuatan karya seni kriya adalah

Seni kriya adalah keterampilan manusia yang menciptakan sebuah karya seni di mana karya memperhatikan nilai aspek fungsional serta estetika atau keindahan.

Istilah “Kriya” berasal dari bahasa Sansekerta, yang secara etimologis yaitu “Kyaya” yang berarti “bekerja”. Selama perkembangannya, istilah ini menjadi banyak digunakan sebagai kerajinan, tenaga kerja, dan tenaga kerja. Namun ketiga kata tersebut masih memiliki arti yang sama.

Oleh karena itu, definisi seni Kriya adalah proses realisasi dengan tangan manusia (buatan tangan), yang diterjemahkan ke dalam seni kerajinan tangan dan membutuhkan keterampilan khusus. Jenis seni terapan nasional telah dikenal sejak zaman nenek moyang kita.

Ketika datang ke seni, seni karena itu adalah karya manusia yang memiliki nilai-nilai keindahan dan keunikan. Karenanya pengerjaan merupakan karya seni yang mengandung keindahan.

Secara sederhana, seni kriya ini adalah kerajinan buatan. Kerajinan ini memiliki kelebihan bagi orang-orang yang menggunakannya. Karena itu, kami tidak menyadari bahwa ada karya seni di daerah kami dan sering digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya pakaian, perhiasan, kursi kayu dan lainnya.

Contoh Seni Kriya

1. Seni Kriya Kayu

Seni kriya kayu adalah bahan yang kita kenal dengan baik untuk membuat bentuk kerajinan seperti patung, topeng, furnitur, pertunjukan boneka dan patung ukiran.

Namun, tampaknya sangat mudah untuk menciptakan jenis seni ini, yang berkisar dari junior yang masih pemula sampai senior yang sudah profesional di dalamnya, dan orang tua mendapatkan nilai kesulitan seperti kompleksitas pahatan dan beberapa figur kayu kerja Mereka tidak mudah dididik.

2. Seni Kriya Tekstil

Seni kriya tekstil adalah kerajinan yang menggunakan bahan dasar, yaitu kain. Seni ini memungkinkan berbagai jenis kain dibuat dan bagaimana melakukannya dengan menekan, mengikat, menenun dan berbagai jenis teknik lainnya untuk pembuatannya.

3. Seni Kriya Keramik

Seni kriya keramik adalah benda tanah liat yang awalnya melalui berbagai proses, termasuk proses pembakaran. Beberapa daerah Indonesia menghasilkan seni keramik seperti Bandung, Jepara, Cirebon, Banjarnegara, Malang, Purwakarta, Yogyakarta, Banjar Negara dan juga di Indonesia Timur seperti di Sulawesi Selatan.

4. Seni Kriya Logam

Seperti namanya, seni kriya logam ini mengubah logam menjadi berbagai karya seni yang memiliki nilai ekonomi, nilai utilitas, dan nilai seni yang tinggi. Contohnya adalah berbagai produk logam buatan tangan. Teknik fabrikasi logam terdiri dari dua jenis teknik, yaitu cire perdue atau lebih dikenal orang awam sebagai teknik cetak lilin dan cangkang.

5. Seni Kriya Kulit

Seni ini menggunakan berbagai jenis kulit yang dapat dikonversi dan dikonversi menjadi barang yang berbeda seperti kaligrafi, tas, sepatu, ikat pinggang, karpet, dll. Tidak semua jenis kulit mudah diproses. Kulit yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kulit kambing, sapi, buaya, kerbau dan ular.

Kulit melewati serangkaian proses manufaktur yang panjang dan harus dilakukan dengan hati-hati. Dimulai dengan pemisahan antara kulit binatang dan daging, pencucian, yang tentunya menggunakan beberapa cairan, proses pembersihan, sehingga kulit menjadi lebih halus dan lebih lembut dan direndam dengan beberapa bahan kimia (penyamakan), itu membuat kulit bebas kerut, kering dan halus

Setelah serangkaian banyak proses dan bahkan tidak satu pun harus dikecualikan, kemudian dipotong agar sesuai dengan ukuran objek yang akan dibuat. Untuk melakukan ini, harus ditentukan terlebih dahulu ukuran mana yang harus diproduksi. Daerah di mana kerajinan kulit dibuat adalah Yogyakarta, Garut dan Bali.

6. Seni Kriya Batu

Seni ini adalah bagian dari pengerjaan yang cukup sulit karena harus mengerjakan benda dengan tekstur keras dan sulit untuk dimodelkan. Contohnya di wilayah Sukami dan Sukaraja. Jika Anda mengunjungi daerah tersebut, Anda dapat dengan mudah menemukan berbagai dekorasi dan dekorasi rumah yang terbuat dari batu seperti batu akik, fosil, Jesper dan banyak batu permata lainnya.

Teknik Pembuatan Seni Kriya

1. Seni Kriya Ukir

Meskipun patung identik dengan bahan baku keras seperti batu, logam atau keramik, patung atau ukiran juga dapat dilakukan pada bahan baku yang lebih lunak dan berbeda seperti kayu, tulang hidup atau bambu.

Bali adalah salah satu daerah di Indonesia di mana sebagian besar patung dibuat dalam bentuk patung dan patung di berbagai kerajinan tangan lainnya. Ini karena budaya dan kepercayaan di bidang ini begitu kuat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat.

2. Seni Kriya Batik

Seperti yang sudah banyak diketahui, batik adalah salah satu warisan budaya dunia di Indonesia. Proses pembuatan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik yang tersedia di negara kita, seperti teknik prangko, teknik menulis dan melukis.

Teknik batik tulis adalah salah satu teknik yang paling populer digunakan oleh pengrajin batik di Indonesia. Batik tidak hanya ditemukan di berbagai daerah di Jawa, tetapi juga di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Bali.

Bisa juga dikatakan bahwa masing-masing daerah memiliki batiknya sendiri. Ini juga membuat pola kain batik berbeda di setiap daerah. Pola batik umumnya mengubah karakter dan filosofi kehidupan masyarakat setempat.

3. Seni Kriya Tenun

Tenun songket dalam bentuk benang emas atau sutra juga bisa menjadi benang perak. Oleh karena itu, menenun songket merupakan tenun yang paling mahal di antara yang lain karena sebuah karya ditenun tanpa diikat.

Namun, itu tidak memerlukan kemampuan untuk menemukan cara yang lebih murah dari tenun songket dan tenun ikat yang memiliki harga di atas rata-rata. Wilayah produksi juga mempengaruhi harga akhir di pasar.

  1. Kriya Bordir. Bordir kerajinan adalah jenis kerajinan, di mana dekorasi yang terbuat dari benang ditempatkan dan dijahitkan ke kain untuk meningkatkan keindahan kain.
  2. Kriya Anyaman. Pengerjaan adalah jenis kerajinan yang dibuat dengan mengerjakan bahan dasar untuk membuat model tertentu. Bahan tenun yang sering digunakan dalam seni ini adalah rotan, bambu, tali, pandan dan sebagainya.

Seni Kriya Menurut Teknik Pembuatannya

  1. Teknik pahat. Merupakan teknik menggunakan erosi pada beberapa benda yang diukir dengan pahat, biasanya sebagai patung atau topeng. Biasanya, teknik ini menggunakan bahan keras untuk produksi karena daya tahan benda-benda ini dapat meningkatkan harga yang Anda inginkan.
  2. Teknik plester. Yaitu menggunakan bahan ditempel pada benda seperti semen dan pasir yang menempel di dinding.
  3. Teknik cetak. Teknik membuat cetakan di muka dan ada cetakan yang digunakan beberapa kali dan sekali pakai.
  4. Teknik sambung. Yaitu teknik menyatukan bahan bahan teknik bursir, Teknik menambah atau mengurangi benda dengan bahan primer lunak seperti tanah liat.

Demikianlah artikel tentang Seni Kriya ini, semoga bisa memberi manfaat dan menambah wawasan bagi anda, terimakasih.

Baca Juga Artikel Lainnya >>>

  • Pameran Adalah
  • Kearifan Lokal Adalah
  • Primitif Adalah