Dasar-dasar Assembling Assembling atau disebut juga dengan istilah perakitan adalh proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untk membentuk suatu kontruksi yang diinginkan. Proses perakitan untuk komponen-komponen yang dopminan terbuat dari pelat tipis dan peelat tebal ini membutuhkan teknik-teknik perakitan tertentu yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantatanya : 1. Jenis bahan yang akan dirakit 2. Kekuatan yang dibutuhkan untuk kontruksi 3. Pemilihan metode penyambungan 4. Pemilihan metode penguatan yang tepat 5. Penggunaan alat-alat bantu perakitan 6. Toleransi 7. Keindahan bentuk 8. Ergonomis kontruksi 9. Finishing Faktor-faktor yang mempengaruhi perakitan A. Jenis – jenis bahan dan lopgam yang di rakit Setiap jenis bahan mempunyai sifat-sofat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat-sifatnya. Sebab dengan diketahuinya sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode penyambungannya. B. Kekuatan yang dibutuhkan Pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu kontruksi, sebaiknya telah dihitung sewaktu merncanakan apa yang akan dijelaskan, dalam hal ini dengan mempertimbangkan untuk apa kontruksi itu digunakan. Dengan dasar ini maka kita dapat memilih metode penyambungan dalam proses perakitan dasar untuk kekuatan kontruksi dari sambungan yang diminta. C. Pemilhan metode penyambungan Pemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Sebab setiap metode penyambungan mempunyai keistemewaan tersendii. Apabila kita salah memilih metode penyambungan, maka akibatnya komponen yang akan kita rakit kurang baik hasilnya, kemungklinan bisa terjadi kerusakan akibat penyambungan yang tidak tepat. Komponen dari pelat baja tipis, jika menggunakan sambungan las welding, pelat akan melengkung akibat pengaruh panas dari hasil pengelasan. Metode penyambungan yang kuat bisa dilakukan salahsatunya dengan cara metode pengelingan menggunakan paku keling. D. Pemilihan metode penguatan E. Toleransi F. Ergonomis Yang dimaksud Ergonomis dalam istilah perakitan ini adalah kesesuain antara produk dengan penyamaran si pemakai (end user) artinya apabila produk ni digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan , membosankan, dan sebagainya. G. Finishing Merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini akan memberikan tampilan akhir terhadap suatui benda terhadap nilai jual PROSEDUR PERAKITAN Diantaranya :
METODE PERAKKITAN Metode CAS CADE Adalah metode perakitan antara komponen dengan lagkah yang berurutan pada prinsipnya metode ini banyak dipakai untuk sistem penggabungan antara komponen dengan menggunakan ripet atau paku kelijng. METODE BONGKAR PASANG Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih popularnya Knock Down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan. Metode ini bertujuan diantaranya sebagai berikut : 1. Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi 2. Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian-bagian dalam 3. Kontruksi menjadi lebih sederhana 4. Penggunaan lebar bahan APLIKASI PERAKITAN Lankah perakitan: 1. Menandai bagian sisi plat yang akan ditekuk 2. Menekuk setiap sisi olat menjadi persegi 3. Menyambung lipatan dengan solder Alat-alat yang digunakan : 1. Mistar baja 2. Penggaris 3. Gunting 4. Palu rata 5. Landasan persegi 6. Alat solder 7. Bahan tambah (timbel) 8. Pasta 9. Alat-alat ukur 10. Alat-alat bantu lainnya |