Bahan habis pakai dalam akuntansi disebut

a) Jurnal Penyesuaian untuk Beban Dibayar Di MukaPerhatikancontoh jurnal penyesuaian perusahaan jasa berikut ini:Pada tanggal 10 Januari 2018 PT Berkah Jaya membeli bahan habis pakai (supplies) sebesar Rp. 1.350.000.Pada tanggal 31 Januari 2018 atau akhir bulan, PT Berkah Jaya menghitung sisa bahan habis pakai yang telah digunakan.Dan ternyata jumlah sisa bahan habis pakai sebesar Rp 550.000. Berarti jumlah bahan habis pakai yang digunakan sebesar:= Rp 1.350.000 – Rp 550.000 = Rp 800.000Pada tanggal 25 Februari 2018, PT Berkah Jaya membeli kembali bahan habis pakai senilai Rp 1.450.000.Transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa seperti berikut ini:Dari catatan buku besar di atas, saldo akun Bahan Habis Pakai per 25/2/2018 adalah sebesar Rp 2.000.000. Diasumsikan saldo ini bertahan hingga tanggal 28 Februari 2018.Sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan Februari dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum terpakai.Jika salah satu dari jumlah tersebut diketahui, maka yang satunya dapat dihitung.Biasanya akan lebih mudah untuk menentukan biaya sisa bahan habis pakai pada akhir bulan daripada mencatat penggunaanya secara harian.***Berikut contoh mengerjakan jurnal penyesuaian:

Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret

13 Juli 2022 12:56

Jawaban yang benar adalah Bahan habis pakai (D) Rp750.000,00 Kas (K) Rp750.000,00 Berikut pembahasannya. Pembelian bahan habis pakai secara tunai Rp750.000,00 mengakibatkan bahan habis pakai bertambah Rp750.000,00 dan dicatat di sisi debit. Karena pembelian dilakukan secara tunai, maka kas berkurang dan dicatat di sisi kredit. Apabila dijurnal umum, jurnalnya adalah: Bahan habis pakai (D) Rp750.000,00 Kas (K) Rp750.000,00 Jadi, jurnal umum untuk transaksi di atas adalah Bahan habis pakai (D) Rp750.000,00 Kas (K) Rp750.000,00

Karakteristik Proses Penyesuaian

            Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, ia berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi ke dalam periode waktu. Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting), pendapatan dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan harus dilaporkan pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan. Konsep yang mendukung pencatatan pendapatan seperti ini disebut konsep pengakuan pendapatan.

            Pada akuntansi berbasis akrual, beban yang dilaporkan pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut. Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya dengan saat dibayarkan.

            Selain berdasarkan akuntansi berbasis akrual dalam pencatatan akuntansi, ada juga berbasis kas. Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada suatu periode ketika kas diterima atau saat dikeluarkan. Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan kepada karyawan.

Proses Penyesuaian

Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apapun dalam laporan keuangan. Meskipun begitu, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar memerlukan pemutakhiran (updating).  Analisis dan pemutakhiran akun-akun pada akhir periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut dengan proses penyesuaian (adjusting process). Sedangkan ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut dengan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries).

Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian

            Ada empat akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian. Golongan pertama adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Golongan ini sering disebut dengan akun tangguhan (deferral). Golongan kedua adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expense).

            Beban dibayar dimuka (prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima. Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Bahan habis pakai (supplies), sewa dibayar dimuka, dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi.

            Pendapatan diterima dimuka (unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai kewajiban karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum diberikan kepada pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan diterima dimuka dan sewa diterima dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai pendapatan diterima dimuka adalah menerima pendapatan dimuka atas pesanan barang yang terjadi dibulan yang akan datang.

            Akruan pendapatan (accrued revenues) atau piutang pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode.

            Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji kepada karyawan pada akhir periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang pajak.

Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian

Beban dibayar dimuka

Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial balance sebelum penyesuaian adalah Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan selama bulan desember, dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa bahan habis pakai sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset kea kun beban adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut:

Bahan habis pakai sebelum penyesuaian            Rp 2.000.000

Sisa bahan habis pakai                             Rp 760.000

bahan habis pakai yang digunakan                     Rp 1.240.000

pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan dalam beban dibayar dimuka adalah “yang sudah digunakan”, sehingga jurnal yang dibuat untuk kasus tersebut adalah:

beban bahan habis pakai                   Rp 1.240.000

            bahan habis pakai                              Rp 1.240.000

Pendapatan diterima dimuka

Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum penyesuaian, saldo aun Sewa Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan dari 1 Desember, januari, dan februari. Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhrir bulan desember, maka sewa diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah satu bulan mulai dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp 360.000 : 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka :

Pendapatan sewa diterima dimuka               Rp 120.000

            Pendapatan jasa                                                                     Rp 120.000

Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini sama seperti dengan beban diterima dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan yang sudah terjadi. Dalam kasus diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu bulan saja.

Akruan pendapatan

Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima, jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan.

Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani perjanjian dengan perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi computer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Rahmat. Jasa yang disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000 (25 jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari, SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk kasus ini adalah :

Piutang Usaha                                    Rp 500.000

            Pendapatan jasa                                 Rp 500.000

Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang usaha, hal ini terjadi karena perusahaan beum menerima kas, kas baru akan diterima pada tanggal 15 januari sehingga akun yang tepat untuk mencatat aset perusahaan adalah Piutang Usaha.

Akruan beban

Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di muka ini merupakan beban yang ditangguhkan (deferral). Jenis jasa lainnya dibayar setelah digunakan. Sebagai contoh, beban gaji diakumulasikan per jam dan per hari, namun pembayaran mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan. Jumlah beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi merupakan beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi dan kewajiban yang terkait harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian.

            Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang harus dicatat untuk SolusiNet adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban tambahan di bulan Desember dan didebit pada akun beban gaji. Jumlah ini merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikrdit pada Utang Gaji. Ayat penyesuaian dan akun T-nya adalah sebagai berikut:

Beban Gaji                 250.000

Utang Gaji                  250.000

Beban Penyusutan

Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa kegunaan yang panjang dinamakan ast tetap (fixed assets atau plant assets). Contoh aset tetap adalah peralatan, seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi peggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).

Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan sulit untuk diukur. Penurunan manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Karena alas an itulah, sebagaian dari biaya aset etap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya. Beban periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).

Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan bulan Desember SolusiNet digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000

Beban Penyusutan                                      50.000

Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor             50.000

Apa yang dimaksud dengan bahan habis pakai dalam akuntansi?

Pengertian Persediaan Bahan Habis Pakai Menurut Munandar (2005), persediaan bahan habis pakai adalah sebagai persediaan barang barang (bahan-bahan) yang menjadi objek operasional perusahaan. Bahan yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan dalam kegiatan perusahaan yang sifatnya habis dipakai dan nilainya relatif kecil.

Apa fungsi dari jurnal penyesuaian?

Fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk mengkinikan (update) saldo dari akun-akun perusahaan yang kemungkinan memerlukan penyesuaian sebagai akibat prinsip dari akrual basis.

Apa fungsi jurnal penyesuaian dalam kas kecil?

Fungsi Jurnal Penyesuaian Fungsi pertama dari jurnal penyesuaian adalah untuk menentukan akun pendapatan dan akun beban dengan penyesuaian yang terjadi selama periode akuntansi. Dengan begitu akun nominal tersebut (pendapatan dan beban) akan memiliki nilai yang up to date.

Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian?

Langkah-langkah membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut..
Buatlah neraca saldo yang belum disesuaikan..
Setelah itu, lakukanlah analisis terhadap setiap akun yang ada di dalam suatu usaha..
Mencari semua data transaksi yang sebelumnya sudah tercatat, tetapi tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya..