Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan tudung es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8] Nama alternatif Sumbu semimayor Periode orbit 1,8808 tahun Julian Periode sinodis Kecepatan orbit rata-rata Bujur node menaik Argumen perihelion Jari-jari khatulistiwa Jari-jari kutub Luas permukaan Massa jenis rata-rata Gravitasi permukaan Kecepatan lepas Periode rotasi sideris Kecepatan rotasi khatulistiwa Kemiringan sumbu Asensio rekta kutub utara Deklinasi kutub utara Magnitudo semu Diameter sudut Tekanan permukaan 2.7% Nitrogen
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Fobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi Matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah kenampakan unik di daerah Cydonia Mensae. Kenampakan ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas tampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun pada masa kini, telah terbukti bahwa kenampakan tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil dari jumlah wilayah kering di Bumi.[5] Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet mempunyai tarikan gravitasi yang hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%. Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi dan Bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya). Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi(III) oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.[9] GeologiBerdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars, permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars mempunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah.[10][11] Saat ini Mars tidak mempunyai medan magnet global,[12] namun hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebagian kerak planet termagnetisasi, dan medan magnet global pernah ada pada masa lalu. Salah satu teori yang diumumkan pada tahun 1999 dan diperiksa ulang pada Oktober 2005 (dengan bantuan Mars Global Surveyor) menunjukkan bahwa empat miliar tahun yang lalu, dinamo Mars berhenti berfungsi dan mengakibatkan medan magnetnya menghilang.[13] Ada pula teori bahwa asteroid yang sangat besar pernah menghantam Mars dan mematikan medan magnetnya.[14] Inti Mars, yang jari-jarinya diperkirakan sebesar 1.480 km, terdiri dari besi dan 14–17% sulfur. Inti besi sulfida ini cair. Lapisan di atas inti Mars adalah mantel silikat yang membentuk banyak objek tektonik dan vulkanik di Mars, tetapi saat ini mantel tersebut sudah tidak aktif. Di atas lapisan mantel adalah kerak, yang ketebalan rata-ratanya sekitar 50 km, dan ketebalan maksimumnya 125 km.[15] Saat pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari. Planet ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang kuat.[16] Setelah terbentuk, planet-planet melewati masa "Pembombardiran Berat Akhir". Bekas tubrukan dari masa tersebut dapat dilihat di 60% permukaan Mars.[17][18][19] 40% permukaan Mars adalah bagian dari cekungan yang diakibatkan oleh tubrukan objek sebesar Pluto empat miliar tahun yang lalu. Cekungan di belahan utara Mars yang membentang sejauh 10.600 km ini kini dikenal dengan nama cekungan Borealis.[7][8][20][21] Sejarah geologi Mars dapat dibagi menjadi beberapa masa, tetapi berikut adalah tiga masa utama:[16][22]
Aktivitas geologi masih berlangsung di Mars. Athabasca Valles merupakan tempat mengalirnya lava sejak 200 juta tahun yang lalu. Aliran air di graben Cerberus Fossae muncul sekitar 20 juta tahun yang lalu, yang merupakan tanda-tanda terjadinya intrusi vulkanik.[23] Pada 19 Februari 2008, citra yang diabadikan oleh Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan bukti terjadinya longsor di tebing setinggi 700 m.[24] TanahBerdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien tersebut dapat ditemui di kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman.[25] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam perklorat.[26][27] Cerat di Tharsis Tholus (di tengah kiri gambar). Cerat dapat ditemui di seluruh Mars. Seringkali cerat baru muncul di lereng curam kawah, palung, dan lembah. Cerat awalnya berwarna gelap, dan seiring berjalannya waktu, cerat menjadi semakin menjadi terang. Kadang-kadang cerat muncul dalam ukuran yang kecil, dan lalu melebar hingga ratusan meter. Cerat juga mengikuti tepi batuan. Berdasarkan teori yang banyak diterima, cerat merupakan lapisan tanah gelap di bawah yang muncul karena longsor atau badai debu.[28] Ada pula penjelasan lain yang melibatkan air, dan bahkan pertumbuhan organisme.[29][30] HidrologiAir tidak dapat bertahan di permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah, air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat.[31][32] Dua tudung es di Mars diduga terdiri dari air.[33][34] Jika dicairkan, volume air di tudung es kutub selatan mampu melapisi seluruh permukaan planet dengan kedalaman 11 meter.[35] Lapisan permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60°.[33] Es air dalam jumlah besar diduga terperangkap di bawah lapisan kriosfer Mars. Data dari Mars Express dan Mars Reconnaissance Orbiter menunjukkan keberadaan es air yang besar di kedua kutub (Juli 2005)[36][37] dan lintang tengah (November 2008).[38] Wahana Phoenix secara langsung mengambil sampel es air di Mars pada 31 Juli 2008.[39] Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar yang disebut saluran aliran keluar (outflow channel)[40] dapat ditemui di 25 tempat, dan diduga merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya air dari akuifer di bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier atau lava.[41][42] Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang lalu.[43] Di tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan lembah yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang diakibatkan oleh hujan atau salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di beberapa jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.[44] Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair,[45][46] namun ada pula yang meyakini bahwa es karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya.[47][48] Parit-parit tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.[46] Ciri geologis lain, seperti delta dan kipas aluvial, digunakan sebagai dasar untuk mendukung gagasan bahwa Mars pada awalnya lebih hangat dan basah.[49] Keadaan semacam itu memerlukan keberadaan banyak danau di permukaan, dan untuk itu ada bukti-bukti mineralogis, sedimentalogis, dan geomorfologis.[50] Beberapa penulis bahkan menyatakan bahwa pada masa lalu sebagian besar dataran rendah di utara merupakan samudra, meskipun hal ini masih diperdebatkan.[51] Bukti lebih lanjut bahwa air pernah ada di permukaan Mars muncul dari penemuan beberapa mineral tertentu seperti hematit dan goetit, yang kadang-kadang terbentuk saat air ada.[52] Beberapa bukti yang sebelumnya diyakini menunjukkan keberadaan cekungan dan aliran air kuno telah ditampik oleh penilikan beresolusi tinggi oleh Mars Reconnaissance Orbiter.[53] Pada tahun 2004, Opportunity menemukan mineral jarosit. Mineral ini hanya terbentuk jika ada air berasam, yang menunjukkan bahwa air pernah ada di Mars.[54] Tudung es kutubCitra tudung es kutub utara Mars oleh wahana Viking. Mars punya dua tudung es kutub permanen. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25–30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).[55] Saat Matahari kembali menyinari kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar. Awan es-air dicitrakan oleh Opportunity pada tahun 2004.[56] Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.[57] Diameter tudung es kutub utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas,[58] dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es.[59] Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.[60] Total volume es di kutub selatan ditambah lapisannya diperkirakan juga sekitar 1,6 juta km kubik.[61] Di kedua tudung es terdapat lembang-lembang, yang diduga terbentuk akibat pemanasan Matahari, ditambah dengan penyubliman es dan pengembunan uap air.[62][63] Pembekuan musiman di beberapa wilayah di dekat tudung es kutub selatan mengakibatkan pembentukan es kering transparan setebal 1 meter di atas permukaan. Begitu musim semi datang, tekanan dari penyubliman CO2 mengangkat dan memecahkan lapisan tersebut. Akibatnya, terjadi letusan gas CO2 yang bercampur dengan pasir atau debu basalt gelap. Proses ini berlangsung cepat dan tidak biasa dalam geologi Mars. Gas yang bergerak cepat di bawah lapisan ke tempat letusan menghasilkan pola saluran radial yang seperti laba-laba di bawah es.[64][65][66][67] GeografiLembah vulkanik (merah) dan cekungan akibat tubrukan (biru) mendominasi peta topografi Mars ini. Meskipun dikenang karena memetakan Bulan, Johann Heinrich Mädler dan Wilhelm Beer merupakan para "aerografer" pertama. Mereka merintis bahwa sebagian besar permukaan Mars bersifat permanen, dan menentukan periode rotasi planet. Pada tahun 1840, Mädler memadukan hasil pengamatannya selama sepuluh tahun dan menggambar peta pertama Mars. Daripada memberi nama, Beer dan Mädler menyebut beberapa tempat dengan huruf.[68] Saat ini, kenampakan-kenampakan di Mars dinamai dari berbagai sumber. Kenampakan albedo dinamai dari mitologi klasik. Nama kawah yang lebih besar dari 60 km berasal dari ilmuwan, penulis, dan tokoh lain yang membantu penelitian Mars. Kawah yang lebih kecil dari 60 km dinamai dari kota dan desa di dunia dengan jumlah penduduk lebih kecil dari 100.000. Lembah besar dinamai dari kata mars atau bintang dalam berbagai bahasa, sementara lembah kecil dari sungai-sungai.[69] Nama kenampakan albedo besar tetap dipertahankan, tetapi kadang-kadang diperbaharui untuk melambangkan pengetahuan baru tentang sifat kenampakan tersebut. Contohnya, Nix Olympica ("salju Olympus") diubah menjadi Olympus Mons ("Gunung Olympus").[70] Permukaan Mars seperti yang terlihat dari Bumi terbagi menjadi dua macam daerah, dengan albedo yang berbeda. Dataran pucat yang dilapisi debu dan pasir yang kaya akan besi oksida awalnya diduga sebagai 'benua' Mars dan diberi nama seperti Arabia Terra (tanah Arabia) atau Amazonis Planitia (dataran Amazonian). Kenampakan gelap sebelumnya diduga sebagai laut, sehingga dinamai Mare Erythraeum, Mare Sirenum dan Aurorae Sinus. Kenampakan gelap terbesar yang dapat terlihat dari Bumi adalah Syrtis Major Planum.[71] Tudung es kutub utara yang permanen dinamai Planum Boreum, sementara tudung es kutub selatan disebut Planum Australe. Khatulistiwa Mars ditetapkan melalui rotasinya, namun letak meridian utamanya ditentukan dengan penetapan titik yang berubah-ubah seperti di Bumi; Mädler dan Beer memilih sebuah garis pada tahun 1830 untuk peta Mars pertama mereka. Setelah wahana Mariner 9 menyajikan citra Mars pada tahun 1972, kawah kecil (nantinya disebut Airy-0) yang terletak di Sinus Meridiani dipilih sebagai tempat bujur 0.0°.[72] Mars tidak punya samudra sehingga tidak ada 'permukaan laut'. Ketinggian nol harus ditentukan, dan ini disebut areoid[73] Mars, yang sejalan dengan geoid. Ketinggian nol adalah ketinggian yang tekanan atmosfernya 610.5 Pa (6.105 mbar),[74] atau sekitar 0,6% dari tekanan permukaan laut di Bumi (0.006 atm).[75] Tekanan ini sesuai dengan titik tripel air. Praktiknya permukaan ditetapkan secara langsung melalui pengukuran gravitasi satelit.
Citra Kawah Victoria dari Cape Verde yang diabadikan oleh Opportunity. Topografi tubrukanDikotomi topografi Mars cukuplah mengejutkan: dataran utara yang diratakan oleh aliran lava berkebalikan dengan dataran tinggi di selatan yang dipenuhi kawah akibat tubrukan pada masa lalu. Penelitian pada tahun 2008 telah menghasilkan bukti untuk postulat yang diusulkan pada tahun 1980 bahwa belahan utara Mars ditubruk oleh objek dengan ukuran 1/10 hingga 2/3nya Bulan. Jika ini benar, maka belahan utara Mars merupakan kawah tubrukan berukuran 10.600 x 8.500 km, menjadikannya kawah tubrukan terbesar di Tata Surya.[7][8] Di Mars terdapat sekitar 43.000 kawah dengan diameter 5 km atau lebih besar.[76] Di antaranya yang terbesar adalah kawah Hellas, kenampakan albedo terang yang terlihat dari Bumi.[77] Massa Mars lebih kecil, sehingga kemungkinan objek bertubrukan dengan planet tersebut sekitar setengahnya Bumi. Planet ini terletak lebih dekat dengan sabuk asteroid, sehingga kemungkinan ditubruk oleh benda dari tempat tersebut meningkat. Mars juga lebih mungkin ditubruk oleh komet berperiode kecil, seperti yang berada di orbit Jupiter.[78] Meskipun begitu, ada lebih sedikit kawah di Mars daripada Bulan karena atmosfer Mars melindunginya dari meteor-meteor kecil. Beberapa kawah mempunyai morfologi yang menunjukkan bahwa tanah menjadi basah setelah meteor menubruk.[79] Situs tektonikCitra Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya. Gunung berapi perisai Olympus Mons (Gunung Olympus) merupakan gunung tertinggi di Tata Surya.[80] Ketinggiannya mencapai 27 km, atau tiga kali lipat tinggi Gunung Everest yang hanya sekitar 8,8 km.[81] Gunung yang sudah tidak aktif ini terletak di wilayah Tharsis, yang juga merupakan tempat berdirinya beberapa gunung berapi besar lainnya. Lembah besar Valles Marineris (dalam bahasa Latin berarti Lembah Mariner, juga dikenal dengan nama Agathadaemon di peta kanal lama) memiliki panjang sekitar 4.000 km dan kedalaman hingga 7 km. Panjang Valles Marineris setara dengan panjang Eropa dan terbentang di 1/5 sirkumferensia Mars. Jika dibandingkan, Grand Canyon di Bumi panjangnya hanya 446 km dan kedalamannya hanya 2 km. Valles Marineris terbentuk akibat pembengkakan wilayah Tharsis yang menyebabkan runtuhnya kerak di wilayah Valles Marineris. Lembah besar lainnya adalah Ma'adim Vallis (Ma'adim dalam bahasa Ibrani berarti Mars). Lembah ini memiliki panjang sebesar 700 km, lebar 20 km, dan kedalaman 2 km di beberapa tempat. Kemungkinan Ma'adin Vallis pernah dialiri air pada masa lalu.[82] GuaCitra THEMIS yang menunjukkan pintu masuk gua Mars. Gua tersebut secara tidak resmi dinamai (A) Dena, (B) Chloe, (C) Wendy, (D) Annie, (E) Abby (kiri) dan Nikki, dan (F) Jeanne. Citra dari Thermal Emission Imaging System (THEMIS) di wahana Mars Odyssey telah menunjukkan tujuh pintu masuk gua di belakang gunung berapi Arsia Mons.[83] Gua-gua tersebut, yang dinamai dari orang yang dicintai para penemunya, secara keseluruhan dijuluki "tujuh saudara perempuan."[84] Lebar pintu masuk gua tersebut berkisar antara 100 hingga 252 m. Gua-gua itu diyakini memiliki kedalaman antara 73 hingga 96 m. Cahaya tidak mencapai dasar sebagian besar gua, sehingga kemungkinan gua-gua tersebut bisa lebih dalam lagi. Gua "Dena" merupakan pengecualian; dasarnya dapat dilihat dan kedalamannya tercatat 130 m. Bagian dalam gua tersebut mungkin terlindung dari mikrometeoroid, radiasi ultraviolet, semburan Matahari, dan partikel berenergi tinggi yang menghujani permukaan planet.[85] AtmosferAtmosfer Mars. Mars kehilangan magnetosfernya 4 miliar tahun yang lalu,[86] sehingga angin surya bisa berhubungan langsung dengan ionosfer, yang mengakibatkan penurunan kepadatan atmosfer dengan mengupas atom-atom dari lapisan luar.[86][87] Dibandingkan dengan Bumi, atmosfer di Mars cukup tipis. Tekanan atmosfer di permukaan berkisar dari 30 Pa di Olympus Mons hingga lebih dari 1.155 Pa di Hellas Planitia, dengan rata-rata tekanan di permukaan 600 Pa.[88] Tekanan permukaan di Mars pada saat terkuatnya sama dengan tekanan yang dapat ditemui di ketinggian 35 km di atas permukaan Bumi.[89] Ketinggian skala atmosfer Mars diperkirakan sekitar 10.8 km,[90] yang lebih tinggi dari Bumi (6 km) karena gravitasi permukaan Mars hanya 38% persen-nya Bumi. Atmosfer Mars terdiri dari 95% karbon dioksida, 3% nitrogen, 1,6% argon, serta mengandung jejak oksigen dan air.[5] Atmosfernya relatif berdebu dan mengandung partikulat berdiameter 1,5 µm yang memberikan kenampakan kuning kecoklatan di langit Mars saat dilihat dari permukaan.[91] Metana telah ditemukan di atmosfer Mars dengan fraksi mol sekitar 30 ppb.[92][93] Hidrokarbon tersebut muncul dalam plume luas, dan dilepas di wilayah yang berlainan. Di utara pada pertengahan musim panas, plume utama mengandung 19.000 metrik ton metana, dengan kekuatan sumber sekitar 0,6 kilogram per detik.[94][95] Kemungkinan terdapat dua sumber lokal: yang pertama terpusat di dekat 30° U, 260° B, dan yang kedua di dekat 0°, 310° B.[94] Diperkirakan Mars menghasilkan 270 ton metana per tahun.[94][96] Rentang waktu kehancuran metana diperkirakan paling lama empat tahun Bumi dan paling pendek 0,6 tahun Bumi.[94][97] Pergantian cepat ini merupakan tanda-tanda adanya sumber gas aktif di Mars. Aktivitas vulkanik, tubrukan komet, dan keberadaan bentuk kehidupan mikrobial metanogenik diduga merupakan penyebabnya. Metana dapat pula dihasilkan oleh proses non-biologis yang disebut serpentinisasi[b] yang melibatkan air, karbon dioksida, dan mineral olivin.[98] IklimMars dari Teleskop Luar Angkasa Hubble 28 Oktober 2005. Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua kalinya Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di Mars lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara -87 °C pada musim dingin di kutub hingga -5 °C pada musim panas.[31] Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.[99] Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar. Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, dan di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan adn musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C daripada suhu musim panas di utara.[100] Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global.[101] Rata-rata jarak Mars dari Matahari itu sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi), seperti yang digambarkan oleh jejak merah, sementara orbit Bumi ditunjukkan dengan warna biru. Rata-rata jarak Mars dari Matahari diperkirakan sekitar 230 juta km (1,5 SA) dan periode orbitalnya 687 hari (Bumi). Hari Matahari (atau sol) di Mars itu sekitar 24 jam, 39 menit, dan 35,244 detik. Tahun Mars sama dengan 1,8809 tahun Bumi, atau 1 tahun, 320 hari, dan 18,2 jam.[5] Kemiringan sumbu Mars itu sekitar 25,19 derajat, yang mirip dengan kemiringan sumbu Bumi.[5] Akibatnya musim di Mars mirip dengan Bumi, meskipun lamanya dua kali lipat karena tahunnya lebih lama. Saat ini orientasi kutub utara Mars dekat dengan bintang Deneb.[102] Mars telah melewati perihelionnya pada April 2009[103] dan aphelionnya Maret2010.[103] Perihelion berikutnya dilewati pada Maret 2011 dan aphelion selanjutnya Februari 2012. Mars punya eksentrisitas orbit sekitar 0,09; di antara tujuh planet lainnya di Tata Surya, hanya Merkurius yang menunjukkan eksentrisitas yang besar. Pada masa lalu Mars punya orbit yang lebih bundar daripada sekarang. Sekitar 1,35 juta tahun Bumi yang lalu, Mars punya eksentrisitas sekitar 0,002, yang lebih rendah dari Bumi.[104] Siklus eksentrisitas Mars itu sekitar 96.000 tahun Bumi jika dibandingkan dengan siklus 100.000 tahun planet Bumi.[105] Mars juga punya siklus eksentrisitas yang lebih panjang dengan periode 2,2 juta tahun Bumi. Selama 35.000 tahun terakhir orbit Mars menjadi semakin eksentrik karena pengaruh gravitasi planet lain. Jarak terdekat antara Bumi dan Mars akan terus berkurang selama 25.000 tahun berikutnya.[106]
Mars punya dua satelit alami yang relatif kecil, yaitu Fobos dan Deimos. Penangkapan asteroid merupakan hipotesis yang didukung, namun asal usul satelit-satelit tersebut masih belum pasti.[107] Kedua satelit ditemukan pada tahun 1877 oleh Asaph Hall, dan dinamai dari tokoh Fobos (panik/ketakutan) dan Deimos (teror) yang, dalam mitologi Yunani, menemani ayah mereka Ares dalam pertempuran. Ares juga dikenal sebagai Mars oleh orang Romawi.[108][109]
Dari permukaan Mars, pergerakan Fobos dan Deimos tampak sangat berbeda dari Bulan di Bumi. Fobos terbit di barat, tenggelam di timur, dan terbit lagi dalam waktu 11 jam. Deimos, yang berada di luar orbit sinkron-yang membuat periode orbitalnya sama dengan periode rotasi planet-terbit di timur namun sangat pelan. Meskipun periode orbital Deimos itu 30 jam, satelit tersebut butuh 2,7 hari untuk tenggelam di Barat.[110] Orbit Fobos berada di bawah ketinggian sinkron, sehingga gaya pasang surut dari planet Mars secara bertahap merendahkan orbitnya. Dalam waktu 50 juta tahun satelit tersebut akan menabrak permukaan Mars atau pecah menjadi struktir cincin yang mengitari planet.[110] Asal usul kedua satelit tersebut tidak banyak diketahui. Albedo yang rendah dan komposisi kondrit karbon di kedua satelit tersebut dianggap mirip dengan asteroid, sehingga mendukung hipotesis penangkapan. Orbit Fobos yang tidak stabil menunjukkan penangkapan yang baru saja terjadi. Akan tetapi keduanya mempunyai orbit bundar dan sangat dekat dengan khatulistiwa; hal-hal tersebut tidak biasa untuk objek yang ditangkap dan dinamika penangkapan yang diperlukan untuk itu kompleks. Pertumbuhan pada awal sejarah Mars juga mungkin, namun hipotesis tersebut tidak menjelaskan komposisi yang lebih mirip dengan asteroid daripada Mars sendiri. Kemungkinan ketiga adalah keterlibatan objek ketiga atau semacam tubrukan.[111] Bukti terbaru menunjukkan Fobos mempunyai bagian dalam yang berpori.[112] Selain itu, komposisinya terdiri dari filosilikat dan mineral lain yang diketahui berasal dari Mars.[113] Bukti-bukti ini mendukung hipotesis bahwa Fobos terbentuk dari materi yang berasal dari tubrukan di Mars,[114] yang mirip dengan hipotesis mengenai asal usul Bulan. Meski spektra VNIR satelit-satelit Mars mirip dengan asteroid, spektra inframerah termal Fobos dilaporkan tidak konsisten dengan kondrit dari kelompok manapun.[113] Berdasarkan pemahaman kelaikhunian planet, planet-planet yang punya air di permukaan merupakan planet yang laik huni. Untuk mencapai hal tersebut, orbit suatu planet harus berada di dalam zona laik huni. Di Tata Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga poros semi-mayor Mars.[115] Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air di permukaan Mars akan terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung kehidupan.[116] Kurangnya magnetosfer dan tipisnya atmosfer Mars merupakan tantangan. Di permukaan planet ini tidak banyak terjadi pemindahan panas. Penyekatan terhadap angin surya rendah, sementara tekanan atmosfer Mars tidak cukup untuk mempertahankan air dalam bentuk cair. Planet ini juga hampir, atau bahkan sepenuhnya, mati secara geologis; berakhirnya kegiatan vulkanik menyebabkan berhentinya pendaurulangan bahan kimia dan mineral antara permukaan dengan bagian dalam planet.[117] Bukti menunjukkan bahwa planet ini dahulu lebih laik huni daripada sekarang, namun masih belum diketahui apakah organisme hidup pernah ada atau tidak. Wahana Viking pada pertengahan tahun 1970-an membawa percobaan yang dirancang untuk menemukan mikroorganisme di tanah Mars. Percobaan tersebut membuahkan hasil yang positif, termasuk peningkatan sementara CO2 pada saat pemaparan dengan air dan nutrien.[butuh rujukan] Tanda-tanda kehidupan masih dipertentangkan oleh beberapa ilmuwan. Ilmuwan NASA Gilbert Levin menegaskan bahwa Viking telah menemukan kehidupan. Analisis ulang data Viking telah menunjukkan bahwa percobaan Viking tidak cukup mutakhir untuk menemukan kehidupan. Percobaan tersebut bahkan bisa membunuh kehidupan.[118] Percobaan yang dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH yang sangat basa, serta mengandung magnesium, sodium, potasium, dan klorida.[119] Nutrien tanah bisa mendukung kehidupan, namun kehidupan masih harus dilindungi dari sinar ultraviolet.[120] Di laboratorium Johnson Space Center, bentuk-bentuk yang luar biasa telah ditemukan di meteorit Mars ALH84001. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa bentuk geometrik tersebut mungkin merupakan mikrob Mars yang telah terfosilisasi sebelum meteorit itu terlempar ke angkasa akibat tubrukan meteor 15 juta tahun yang lalu. Asal usul anorganik bentuk-bentuk tersebut juga telah diusulkan.[121] Metana dan formaldehida yang baru saja ditemukan oleh pengorbit Mars diklaim sebagai tanda-tanda kehidupan, karena senyawa kimia tersebut akan segera hilang di atmosfer Mars.[122][123] Ada kemungkinan bahwa senyawa tersebut dihasilkan oleh aktivitas vulkanis dan geologis, seperti serpentinisasi.[124] Citra yang diambil wahana pendarat Viking 1 pada Februari 1978 Lusinan wahana antariksa telah dikirim ke Mars oleh Uni Soviet, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, dan Jepang, dengan tujuan untuk meneliti permukaan, iklim, dan geologi planet itu. Pada tahun 2008, biaya pengiriman barang dari permukaan Bumi ke Mars diperkirakan sebesar $309.000 per kilogram.[125] Wahana yang saat ini sedang aktif di Mars (2011) adalah Mars Reconnaissance Orbiter (sejak 2006), Mars Express (sejak 2003), Mars Odyssey 2001 (sejak 2001), Opportunity (sejak 2004), dan Curiosity (sejak 2012). Misi yang baru saja selesai adalah Mars Global Surveyor (1997–2006) dan Spirit (2004–2010). Kira-kira 2/3 wahana angkasa yang ditujukan ke Mars telah gagal dalam misinya. Pada abad ke-21 kegagalan lebih jarang terjadi.[124] Kegagalan misi biasanya diakibatkan oleh masalah teknis, seperti kegagalan atau kehilangan komunikasi atau kesalahan rancangan, yang sering kali diakibatkan oleh kurangnya pendanaan atau ketidakcakapan pelaksana misi.[124] Kegagalan tersebut telah menyebabkan munculnya satir yang menyalahkan "Segitiga Bermuda" di antara Bumi-Mars, "Kutukan" Mars, atau "Setan Galaktik Raksasa" (Great Galactic Ghoul) yang memakan wahana antariksa Mars.[124] Misi-misi yang baru saja gagal contohnya adalah Beagle 2 (2003), Mars Climate Orbiter (1999), dan Mars 96 (1996). Misi sebelumnyaPendarat Mars 3 di perangko Soviet tahun 1972. Mars pertama kali dikitari pada 14-15 Juli 1965 oleh wahana Mariner 4. Pada 14 November 1971, Mariner 9 menjadi pesawat angkasa pertama yang mengorbit planet lain.[126] Objek pertama yang berhasil mendarat di permukaan Mars adalah dua wahana Soviet: Mars 2 pada 27 November dan Mars 3 pada 2 Desember 1971, namun keduanya kehilangan komunikasi setelah mendarat. Pada tahun 1975 NASA meluncurkan program Viking yang terdiri dari dua pengorbit, dan masing-masing punya pendarat; kedua pendarat berhasil mencapai permukaan pada tahun 1976. Viking 1 tetap beroperasi selama enam tahun, sementara Viking 2 selama tiga tahun. Pendarat Viking mengirimkan citra Mars yang berwarna,[127] dan pengorbit memetakan permukaan dengan sangat baik hingga gambarnya masih digunakan hingga sekarang. Wahana Soviet Phobos 1 dan 2 dikirim ke Mars pada tahun 1988 untuk meneliti Mars dan kedua satelitnya. Phobos 1 kehilangan komunikasi dalam perjalanan ke Mars. Phobos 2 berhasil mencitrakan Mars dan Fobos, namun mengalami kegagalan saat akan melepas dua pendaratnya ke permukaan Fobos.[128] Setelah kegagalan pengorbit Mars Observer pada tahun 1992, misi Mars Global Surveyor berhasil mencapai orbit Mars pada tahun 1997. Misi ini berhasil dan telah menyelesaikan misi pemetaan utamanya pada awal 2001. NASA kehilangan kontak dengan wahana tersebut pada November 2006 pada saat program ketiganya yang diperpanjang. Mars Pathfinder, yang mengangkut kendaraan penjelajah robotik Sojourner, mendarat di Ares Vallis pada musim panas tahun 1997 dan mengirim kembali banyak citra.[129]
Wahana pendarat Phoenix tiba di wilayah kutub utara Mars pada 25 Mei 2008.[130] Lengan robotiknya digunakan untuk menggali tanah Mars dan keberadaan es air telah dipastikan pada 20 Juni.[131][132] Misi ditutup pada 10 November 2008 setelah kehilangan kontak.[133] Misi saat iniPengorbit Mars Odyssey milik NASA memasuki orbit Mars pada tahun 2001.[134] Spektrometer Sinar Gamma Odyssey menemukan hidrogen yang diduga terkandung di es air Mars.[135] Misi Mars Express yang diluncurkan European Space Agency (ESA) mencapai Mars pada tahun 2003. Wahana tersebut membawa pendarat Beagle 2, yang mengalami kegagalan saat penurunan dan dinyatakan hilang pada Februari 2004.[136] Pada awal tahun 2004, tim Planetary Fourier Spectrometer mengumumkan bahwa pengorbit telah menemukan metana di atmosfer Mars. ESA mengumumkan penemuan aurora di Mars pada Juni 2006.[137] Pada Januari, 2004, dua wahana penjelajah NASA, yaitu Spirit (MER-A) dan Opportunity (MER-B), mendarat di permukaan Mars. Keduanya telah mencapai atau melebihi tujuan misi mereka. Salah satu penemuan ilmiah yang paling penting adalah bukti keberadaan air pada masa lalu di tempat mendarat kedua wahana tersebut. Badai debu dan angin telah membersihkan panel surya kedua wahana, sehingga lama hidup mereka bertambah.[138] Pesawat angkasa Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA tiba di orbit Mars pada 10 Maret 2006 untuk melakukan penelitian ilmiah selama dua tahun. Pengorbit tersebut akan memetakan daratan dan cuaca Mars dengan tujuan untuk menemukan tempat pendaratan yang layak bagi misi pendarat berikutnya. MRO berhasil mencitrakan longsor di kutub utara Mars pada 3 Maret 2008.[139] Pesawat angkasa Dawn terbang melewati Mars pada Februari 2009 untuk mendapat bantuan gravitasi dalam perjalanannya menuju 4 Vesta dan 1 Ceres.[140] Misi gabungan Rusia-Cina, yaitu Fobos-Grunt, telah diluncurkan pada 9 November 2011 dengan tujuan mengambil contoh di Fobos. Namun, misi ini gagal karena pembakaran roketnya mengalami kegagalan, sehingga Fobos-Grunt terdampar di orbit rendah Bumi.[141] Misi NASA Rover Curiosity berhasil mendarat di Mars. Rover Curiosity memijak kaki di Planet Mars setelah roket bertenaga menurunkan lift sistem pendaratan. Mars Science Laboratory seharga US$2,5 miliar berwujud rover 6x6 seukuran mobil berhasil mendarat di Planet Mars 3:32pm AEST yang diiringi sorak-sorai di Spaceflight Operations Facility di California.[142] Pada 18 November 2008, misi robotik MAVEN berhasil diluncurkan oleh NASA dengan menggunakan roket Atlas V 401.[143] Wahana ini diperkirakan akan memasuki orbit Mars pada September 2014.[144] Misi ke depanMisi Finlandia-Rusia, MetNet, akan mendaratkan beberapa kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan jaringan pengamatan yang hendak meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi Mars.[145] Misi pendahulu yang menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2014.[146] Rencana misi berawakESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga 2035.[147] Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai dengan peluncuran ExoMars[148] dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.[149] Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada tahun 2004 oleh Presiden George W. Bush.[150] Pesawat angkasa Orion akan digunakan untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu loncatan untuk ekspedisi Mars. Pada 28 September 2007, Michael D. Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada tahun 2037.[151] Mars Direct, misi berbiaya rendah yang diusulkan oleh Robert Zubrin (pendiri Mars Society), akan menggunakan roket kelas Saturn V seperti Space X Falcon X, atau Ares V, untuk melewati pembangunan orbital, pertemuan di orbit rendah Bumi, dan depot bahan bakar Bulan. Sementara itu proposal "Mars to Stay" mengusulkan untuk tidak langsung memulangkan astronaut pertama.[152] Astronomi di MarsFobos melewati Matahari pada 10 Maret 2004. Dengan adanya berbagai wahana pengorbit, pendarat, dan penjelajah, kita dapat mempelajari astronomi dari langit Mars. Meskipun Pohobs tampak seperti 1/3nya diameter sudut Bulan purnama di Bumi, Deimos terlihat seperti bintang, dan hanya sedikit lebih cerah dari Venus yang tampak dari langit Bumi.[153] Ada juga beberapa fenomena terkenal di Bumi yang juga ada di Mars, seperti meteor dan aurora.[137] Transit Bumi akan terjadi pada 10 November 2084.[154] Transit Merkurius dan Venus juga berlangsung.[155][156] Animasi gerak maju mundur tampak Mars seperti yang terlihat dari Bumi pada tahun 2003. Karena orbit Mars bersifat eksentrik, magnitudo tampaknya dapat beragam antara −3,0 hingga −1,4. Kecerahan minimumnya tercatat sebesar +1,6.[157] Mars biasanya tampak kuning, jingga, atau kemerahan.[158] Saat posisinya kurang tepat, Mars tidak akan terlihat karena tertutup oleh kesilauan Matahari. Saat waktu pengamatannya sedang bagus – yaitu pada interval 15 atau 17 tahun, dan selalu antara akhir Juli hingga akhir September – permukaan Mars dapat terlihat. Bahkan tudung es kutubnya dapat terlihat meskipun pembesaran teleskopnya rendah.[159] Saat Mars mendekati oposisi, periode gerak maju mundur dimulai. Planet ini akan tampak bergerak ke arah sebaliknya. Periode ini berlangsung selama 72 hari, dan pada pertengahan gerak ini, Mars akan mencapai kecerahan maksimumnya.[160] Jarak terdekatRelatifPada periode oposisi, Mars berada di jarak terdekat relatifnya dengan Bumi. Jarak tersebut beragam antara 54[161] hingga 103 juta km karena orbit Mars yang elips.[162] Oposisi Mars terakhir terjadi pada 29 Januari 2010, dan akan berlangsung lagi pada 3 Maret 2012 di jarak 100 juta km.[163] Rata-rata waktu antara oposisi-oposisi Mars (periode sinodik) adalah 780 hari.[164] AbsolutPada tanggal 27 Agustus 2003 pukul 9:51:13 UT, Mars berada di posisi terdekatnya dengan Bumi, yaitu 55.758.006 km (0,372719 SA). Saat itu Mars sedang berada satu hari dari oposisinya dan tiga hari dari perihelionnya. Peristiwa tersebut sebelumnya diperkirakan pernah terjadi pada 12 September 57.617 SM, dan selanjutnya akan berlangsung pada tahun 2287.[165] Posisi ini hanya sedikit lebih dekat daripada posisi terdekat lainnya. Contohnya, jarak terdekat pada 22 Agustus 1924 tercatat sebesar 0,37285 SA, dan jarak terdekat pada 24 Agustus 2208 diperkirakan sebesar 0,37279 SA.[105] Di dunia maya, sebuah surel yang menyatakan bahwa Mars akan berada di posisi terdekatnya dan tampak sebesar Bulan telah menyebar. Surel tersebut hanyalah hoax.[166] Sejarah pengamatanKeberadaan Mars di langit malam telah dicatat oleh astronom Mesir. Pada tahun 1534 SM, mereka telah memahami gerak maju mundur planet tersebut.[167] Sementara itu astronom Babilonia telah mencatat posisi dan perilaku planet Mars.[168][169] Pada abad ke-4 SM, Aristoteles mencatat bahwa Mars menghilang di belakang Bulan, sehingga menunjukkan bahwa planet tersebut lebih jauh.[170] Sastra dari Cina Kuno memastikan bahwa Mars telah dikenal oleh astronom Cina sejak abad ke-4 SM.[171] Pada abad ke-5 SM, teks astronomis India Surya Siddhanta memperkirakan diameter Mars.[172] Selama abad ke-17, Tycho Brahe mengukur paralaks diurnal Mars, yang selanjutnya digunakan Johannes Kepler untuk menghitung jarak relatif ke planet tersebut.[173] Saat teleskop sudah ada, paralaks diurnal Mars diukur kembali untuk menentukan jarak Matahari-Bumi. Hal tersebut pertama kali dilakukan oleh Giovanni Domenico Cassini pada tahun 1672. Pengukuran paralaks awal terhambat oleh kualitas alat pengukuran.[174] Pada tahun 1610, Mars diamati oleh Galileo Galilei, yang merupakan orang pertama yang melihatnya lewat teleskop.[175] Tokoh pertama yang menggambar peta Mars adalah astronom Belanda Christiaan Huygens.[176] Planet ini dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Di peradaban lain, Mars merupakan lambang kejantanan dan kemudaan. Lambang Mars juga digunakan sebagai lambang gender pria.[butuh rujukan] "Orang Mars cerdas"Ilustrasi bangsa Mars menyerang Bumi dalam The War of the Worlds karya H.G. Wells. Pada tahun 1877, astronom Italia Giovanni Schiaparelli menggunakan teleskop sepanjang 22 cm untuk membuat peta detail Mars pertama. Di peta tersebut terdapat kenampakan yang disebutnya canali. Canali adalah garis panjang di permukaan Mars. Istilah tersebut, yang berarti "saluran", sering kali disalahterjemahkan menjadi "kanal".[177][178] Percival Lowell terpengaruh oleh pengamatan tersebut dan menerbitkan beberapa buku mengenai Mars dan kehidupannya.[179] Ia menulis bahwa "kanal" tersebut dibangun oleh peradaban yang berusaha mengalirkan air dari tudung es di kutub.[180] Akibatnya, gagasan bahwa Mars dihuni oleh peradaban yang cerdas pun menyebar luas.[181] Saat ini, pemetaan beresolusi tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan kehidupan cerdas di permukaan Mars. "Canali" yang diamati pun terbukti hanya ilusi optik. Akan tetapi, spekulasi mengenai kehidupan cerdas di Mars terus berlanjut. Pada tahun 1898, H. G. Wells menulis novel The War of the Worlds, yang berkisah mengenai bangsa Mars yang berupaya melarikan diri dari planet mereka yang mati dengan menyerang Bumi. Adaptasi radionya dengan judul yang sama disiarkan pada tanggal 30 Oktober 1938 oleh Orson Welles, yang menimbulkan kepanikan karena banyak pendengar yang mengira itu sungguhan.[182] Contoh karya terkenal lainnya adalah The Martian Chronicles yang ditulis oleh Ray Bradbury. Novel tersebut bekisah mengenai pengelana manusia yang tanpa sengaja menghancurkan peradaban Mars. Selain itu, ada juga seri Barsoom karya Edgar Rice Burroughs, Out of the Silent Planet (1938) oleh C. S. Lewis,[183] dan kisah-kisah yang ditulis Robert A. Heinlein sebelum pertengahan tahun 1960-an.[184] Pengarang Jonathan Swift telah menyebut bulan-bulan Mars sekitar 150 tahun sebelum bulan-bulan itu ditemukan oleh Asaph Hall. Ia mendeskripsikan orbit bulan-bulan tersebut dengan cukup akurat dalam novelnya Gulliver's Travels.[185] Setelah program Mariner dan Viking menunjukkan citra Mars yang kering dan tanpa kehidupan, spekulasi-spekulasi awal mulai ditinggalkan. Karya yang menggambarkan Mars secara nyata dan akurat pun berkembang. Di antaranya yang paling terkenal adalah trilogi Mars karya Kim Stanley Robinson.[186] Tema koloni Mars yang memperjuangkan kemerdekaannya merupakan plot utama dalam novel karya Greg Bear, dan juga film Total Recall serta serial televisi Babylon 5. Beberapa permainan video juga memakai elemen tersebut, seperti Red Faction dan Zone of the Enders.[butuh rujukan]
Page 2Ceres (penamaan planet minor 1 Ceres; simbol: Penamaan 1 CeresPelafalan/ˈsɪəriːz/ SEER-eez[2]Asal nama CerēsNama alternatif A899 OF; 1943 XBKategori planet minor planet kataisabuk utamaKata sifat bahasa InggrisCererian /sɨˈrɪəri.ən/[3]Ciri-ciri orbit[5]Epos 18 Juni 2009 (Hari Julian 2455000,5)Aphelion2,9858 au (446.669.320 km)Perihelion2,5468 au (380.995.855 km) Sumbu semimayor 2,7654 au (413.690.604 km)Eksentrisitas0,079138Periode orbit 4,60 tahun1679,67 hari Kecepatan orbit rata-rata 17,882 km/sAnomali rata-rata 113,410°Inklinasi10,587° ke ekliptik9,20° ke bidang invariabel[4] Bujur node menaik 80,3932°Argumen perihelion 72,5898°Elemen orbit tetap[6]Sumbu semimayor tetap 2,7670962 AUEksentrisitas tetap 0,1161977Inklinasi tetap 9,6474122°Pergerakan rata-rata tetap 78.193318 ° / tahunPeriode orbit tetap 4.60397 tahun(1681.601 hari) Presesi perihelion 54,070272 arcsec / tahunPresesi node menaik −59,170034 arcsec / tahunCiri-ciri fisikJari-jari khatulistiwa 487,3 ± 1,8 km[7]Jari-jari kutub 454,7 ± 1,6 km[7]Luas permukaan 2.850.000 km2Massa9,43 ± 0,07×1020 kg[8]0,00015 Massa Bumi 0,0128 Bulan Massa jenis rata-rata 2,077 ± 0,036 g/cm3[7]Gravitasi permukaan 0,27 m/s20,028 g[9] Kecepatan lepas 0,51 km/s[9]Periode rotasi sideris 0,3781 hari9,074170 jam[10][11] Kemiringan sumbu about 3°[7]Asensio rekta kutub utara 19 jam 24 menit291°[7] Deklinasi kutub utara 59°[7]Albedo0,090 ± 0,0033 (albedo geometrik)[12]
Pola spektrum C[13]Magnitudo semu 6,64[14] hingga 9,34[15]Magnitudo mutlak (H) 3,36 ± 0,02[12]Diameter sudut 0,854" hingga 0,339"
Permukaan Ceres mungkin merupakan campuran antara es air dan berbagai mineral terhidrasi seperti karbonat dan lempung.[13] Planet katai ini tampaknya terdiferensiasi dengan inti yang berbatu dan mantel yang ber-es,[7] dan mungkin mengandung samudra di bawah permukaannya.[26][27] Dari Bumi, magnitudo tampak Ceres bervariasi antara 6.7 hingga 9.3, sehingga terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang kecuali jika langit sangat gelap.[14] Wahana antariksa Dawn milik NASA berhasil memasuki orbit Ceres pada tanggal 6 Maret 2015 setelah mengunjungi asteroid Vesta pada tanggal 16 Juli 2011. Gambar resolusi tinggi Ceres diperoleh dan jauh lebih baik dari pengamatan oleh teleskop luar angkasa Hubble. Planet katai ini dinamai dari Ceres, dewi pertanian Romawi.[24] Gagasan bahwa ada planet yang belum ditemukan di antara orbit Mars dan Jupiter diusulkan oleh Johann Elert Bode pada tahun 1772.[24] Sebelumnya, pada tahun 1596, Kepler sudah menyadari kekosongan antara Mars dan Jupiter.[24] Pertimbangan Bode didasarkan pada Hukum Titius-Bode, yaitu hipotesis (yang kini sudah ditolak) yang menyatakan bahwa terdapat pola dalam sumbu semi-mayor planet-planet yang telah ditemukan yang diganggu oleh kekosongan antara Mars dan Jupiter.[24][28] Bode memperkirakan bahwa seharusnya ada planet yang memiliki orbit dengan sumbu semi-mayor di dekat 2,8 sa.[28] Penemuan Uranus oleh William Herschel pada tahun 1781[24] memperkuat keyakinan terhadap hukum Titius dan Bode, dan pada tahun 1800, mereka meminta kepada dua puluh empat astronom berpengalaman untuk memulai pencarian planet di antara Mars dan Jupiter.[24][28] Kelompok ini dikepalai oleh Franz Xaver von Zach, penyunting di Monatliche Correspondenz. Meskipun mereka tidak menemukan Ceres, mereka menemukan beberapa asteroid besar.[28] Buku Piazzi yang berjudul "Della scoperta del nuovo pianeta Cerere Ferdinandea" menguraikan penemuan Ceres. Salah satu astronom yang terpilih untuk ikut serta dalam pencarian tersebut adalah Giuseppe Piazzi dari Akademi Palermo, Sisilia. Sebelum menerima undangan tersebut, Giuseppe Piazzi menemukan Ceres pada tanggal 1 Januari 1801.[29] Ia mencari "[bintang] ke-87 dalam Katalog bintang Zodiak Mr la Caille"..[24] Namun, ia malah menemukan objek yang awalnya ia kira merupakan sebuah komet.[30] Piazzi mengamati Ceres sebanyak 24 kali, dan yang terakhir pada 11 Februari 1801, ketika pengamatannya terganggu karena ia jatuh sakit. Ia mengumumkan penemuannya pada 24 Januari 1801 melalui surat yang dialamatkan ke dua astronom, Barnaba Oriani dari Milan dan Bode dari Berlin.[31] Ia melaporkan objek tersebut sebagai sebuah komet, namun karena pergerakannya sangat lambat dan lebih seragam, ia beberapa kali terpikir bahwa objek tersebut bukan komet.[24] Pada bulan April, Piazzi mengirim data pengamatannya ke Oriani, Bode, dan Jérôme Lalande di Paris. Informasi tersebut diterbitkan pada September 1801 di Monatliche Correspondenz.[30] Pada saat itu, posisi tampak Ceres telah berubah (terutama karena pergerakan orbit Bumi) dan astronom lain terganggu oleh silaunya Matahari. Pada akhir tahun tersebut, Ceres seharusnya sudah tampak lagi, tetapi saat itu posisinya sulit diperkirakan. Untuk menemukan kembali Ceres, Carl Friedrich Gauss, yang saat itu berumur 24 tahun, mengembangkan metode penentuan orbit yang efisien.[30] Hanya dalam waktu beberapa minggu, ia mampu memperkirakan jalur Ceres dan mengirim hasilnya ke von Zach. Pada 31 Desember 1801, von Zach dan Heinrich W. M. Olbers menemukan Ceres di dekat posisi yang diperkirakan.[30] Pengamat awal hanya mampu menghitung ukuran Ceres dalam satu urutan magnitudo. Herschel membuat perkiraan ukuran yang terlalu rendah pada tahun 1802, yaitu 260 km, sementara pada tahun 1811 Johann Hieronymus Schröter membuat perkiraan yang terlalu besar, yaitu 2.613 km.[32][33] Piazzi awalnya mengusulkan nama Cerere Ferdinandea, yang dinamai dari tokoh mitologis Ceres (dewi agrikultur Romawi, dalam bahasa Italia disebut Cerere) dan Raja Ferdinand III dari Kerajaan Sisilia.[24][30] "Ferdinandea" tidak diterima oleh negara lain sehingga dihapuskan. Ceres juga sempat disebut Hera di Jerman.[34] Di Yunani, nama objek ini adalah Demeter (Δήμητρα), yang merupakan dewi Cerēs versi Yunani; dalam bahasa Inggris, nama tersebut digunakan untuk asteroid 1108 Demeter. Bentuk adjektif Ceres dalam bahasa Inggris adalah Cererian,[35] yang berasal dari bahasa Latin Cerēris.[3] Lambang astronomi lama Ceres adalah sabit ⚳ ( ); lambang ini kemudian diganti menjadi ①.[30][36] Unsur cerium yang ditemukan pada tahun 1803 dinamai dari Ceres.[37] Pada tahun yang sama, unsur lain juga dinamai dari Ceres, namun penemunya mengganti namanya menjadi palladium (dari asteroid 2 Pallas) ketika cerium dinamai.[38] Ceres (kiri bawah), Bulan, dan Bumi. Klasifikasi Ceres sudah berubah lebih dari sekali dan masih diperdebatkan. Johann Elert Bode meyakini Ceres sebagai "planet yang hilang" di antara Mars dan Jupiter.[24] Ceres memiliki simbol planet dan tetap dianggap sebagai planet di buku-buku astronomi (bersama dengan 2 Pallas, 3 Juno dan 4 Vesta) selama sekitar setengah abad.[24][30][39] Para ahli kemudian mulai menyadari bahwa Ceres, seperti objek lain di wilayah tersebut, merupakan objek yang berbeda.[24] Pada tahun 1802, Sir William Herschel menciptakan istilah asteroid ("seperti bintang") untuk objek semacam itu,[39] dan menulis bahwa "mereka sangat mirip dengan bintang kecil sehingga sulit dibedakan bahkan dengan teleskop yang sangat bagus".[40] Dalam penomoran asteroid modern, objek ini diberi nama 1 Ceres untuk menunjukkan bahwa objek ini merupakan asteroid pertama yang ditemukan.[39] Perdebatan pada tahun 2006 mengenai status Pluto dan definisi planet menimbulkan pertimbangan untuk mereklasifikasi Ceres sebagai planet.[41][42] Usulan di Persatuan Astronomi Internasional (IAU) yang mendefinisikan planet sebagai "benda langit yang (a) memiliki massa yang cukup agar gravitasinya dapat melebihi gaya benda tegar sehingga mencapai bentuk keseimbangan hidrostatik (hampir bulat), dan (b) mengorbit bintang, dan bukan bintang ataupun satelit suatu planet".[43] Apabila definisi ini ditetapkan, Ceres akan menjadi planet kelima dari Matahari.[44] Namun, usulan ini ditolak, dan definisi lain yang ditetapkan pada tanggal 24 Agustus 2006 salah satunya mengharuskan agar planet dapat "membersihkan orbitnya". Berdasarkan definisi ini, Ceres bukanlah planet karena tidak mendominasi orbitnya dan memiliki orbit yang sama dengan ribuan asteroid lain di sabuk asteroid. Kini Ceres diklasifikasi sebagai planet katai. Kadang-kadang Ceres dianggap telah direklasifikasi sebagai planet katai dan tidak lagi dianggap sebagai asteroid. Contohnya, di Space.com tertulis "Pallas, asteroid terbesar, dan Ceres, planet katai yang sebelumnya diklasifikasi sebagai asteroid",[45] sementara menurut situs tanya jawab IAU, "Ceres adalah (atau kini dapat kita katakan sebelumnya merupakan) asteroid terbesar", walaupun kemudian situs tersebut menulis tentang "asteroid lain" yang melewati jalur Ceres dan maka secara tidak langsung menganggap Ceres sebagai asteroid.[46] Minor Planet Center menyatakan bahwa objek seperti Ceres mungkin memiliki dua sebutan.[47] Keputusan IAU tahun 2006 yang mengklasifikasi Ceres sebagai planet katai tidak pernah menyebut apakah Ceres merupakan sebuah asteroid, karena IAU sendiri tidak pernah mendefinisikan kata asteroid, dan menggunakan istilah 'planet minor' hingga tahun 2006, dan 'benda Tata Surya kecil' dan 'planet katai' setelah tahun 2006. Lang (2011) berkomentar bahwa "[IAU telah] menambahkan sebutan baru untuk Ceres, mengklasifikasikannya sebagai planet katai. [...] Berdasarkan definisi tersebut, Eris, Haumea, Makemake, dan Pluto, serta asteroid terbesar, 1 Ceres, semuanya merupakan planet katai."[48] Ia juga mendeskripsikan objek ini sebagai "planet katai-asteroid 1 1 Ceres".[48] Sementara itu, NASA terus menyebut Ceres sebagai sebuah asteroid, dan mengumumkan pada tahun 2011 bahwa "Dawn akan mengorbit dua asteroid terbesar di Sabuk Utama",[49] dan begitu pula buku teks akademik lainnya.[50][51] Ukuran sepuluh objek sabuk utama dibandingkan dengan Bulan. Ceres merupakan yang paling kiri (1). Citra Ceres yang diabadikan oleh Teleskop Angkasa Hubble pada tahun 2003-04, dengan resolusi sekitar 30 km. Sifat bintik cerah tersebut masih belum pasti.[52] Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.[13] Massa Ceres ditentukan berdasarkan analisis pengaruh planet katai tersebut terhadap asteroid-asteroid yang lebih kecil. Beberapa peneliti memperkirakan hasil yang sedikit berbeda.[53] Rata-rata tiga perkiraan yang paling tepat pada tahun 2008 adalah 9,4×1020 kg.[8][53] Massa ini merupakan sepertiga dari jumlah massa di sabuk asteroid (3,0 ± 0,2×1021 kg),[22] yang merupakan 4% massa Bulan. Luas permukaan Ceres diperkirakan sama dengan luas India atau Argentina. Massa Ceres cukup untuk mencapai bentuk bulat dalam keseimbangan hidrostatik.[7] Sebaliknya, asteroid besar lain seperti 2 Pallas,[54] 3 Juno,[55] dan terutama 10 Hygiea[56] memiliki bentuk yang tidak biasa. Struktur dalamKepepatan Ceres menunjukkan bahwa Ceres mungkin terdiferensiasi, yang menunjukkan bahwa Ceres terdiri dari inti berbatu yang dilapisi oleh mantel ber-es.[7] Mantel setebal 100 km ini (23%–28% massa Ceres; 50% volume Ceres)[57] mengandung 200 juta kilometer kubik air, yang melebihi kandungan air tawar di Bumi.[58] Hal ini didukung oleh pengamatan melalui teleskop Keck pada tahun 2002 dan permodelan evolusioner.[8][26] Selain itu, karakteristik dan sejarah permukaan Ceres (seperti jarak dari Matahari yang melemahkan radiasi matahari) mendukung keberadaan materi volatil di bagian dalam Ceres.[8] Akan tetapi, bentuk dan dimensi Ceres mungkin juga dihasilkan oleh struktur dalam yang berpori dan terdiferensiasi sebagian atau sepenuhnya tak terdiferensiasi. Keberadaan lapisan batu di atas es tidaklah stabil secara gravitasional. Apabila endapan batu terbenam di lapisan es yang terdiferensiasi, endapan garam dapat terbentuk. Endapan semacam itu hingga kini masih belum ditemukan. Maka, mungkin Ceres tidak memiliki lapisan es yang besar, namun terbentuk dari asteroid dengan massa jenis yang rendah dan mengandung komponen encer. Peluruhan isotop radioaktif mungkin tidak cukup untuk menyebabkan diferensiasi.[59] PermukaanKomposisi permukaan Ceres mirip dengan asteroid tipe C.[13] Terdapat beberapa perbedaan. Spektrum inframerah Ceres menunjukkan keberadaan materi terhidrasi, yang menunjukkan keberadaan air di lapisan dalam. Unsur lain yang mungkin ada di permukaan adalah lempung yang kaya akan besi (kronstedtit) dan mineral karbonat (dolomit dan siderit), yang merupakan mineral yang umum ditemui dalam kondrit C.[13] Spektra karbonat dan lempung biasanya tidak tampak dalam spektra asteroid tipe C lainnya.[13] Kadang-kadang Ceres diklasifikasikan sebagai asteroid tipe G.[60] Permukaan Ceres relatif hangat. Suhu maksimal dengan Matahari di hadapan diperkirakan sebesar 235 K (sekitar −38 °C, −36 °F) pada tanggal 5 Mei 1991.[17] Diagram yang menggambarkan struktur Ceres. Hanya beberapa fitur permukaan Ceres yang berhasil dilacak secara pasti. Citra yang diabadikan oleh Teleskop Angkasa Hubble pada tahun 1995 menunjukkan bintik gelap di permukaan yang dijuluki "Piazzi" untuk menghormati penemu Ceres.[60] Fitur ini diduga sebagai sebuah kawah. Citra inframerah dekat berikutnya dengan resolusi yang lebih tinggi menemukan beberapa fitur terang dan gelap.[8][61] Dua fitur gelap berbentuk bulat dan diduga merupakan kawah; salah satunya memiliki wilayah tengah yang terang, sementara yang lainnya merupakan fitur "Piazzi".[8][61] Citra Hubble yang lebih baru pada tahun 2003 dan 2004 menunjukkan keberadaan 11 fitur permukaan, dan sifat fitur tersebut masih belum pasti.[12][62] Salah satu fitur tersebut mirip dengan fitur "Piazzi".[12] Pengamatan terakhir juga menemukan bahwa kutub utara Ceres menunjuk ke arah asensio rekta 19 jam 24 menit (291°), deklinasi +59°, di rasi bintang Draco. Artinya, kemiringan sumbu Ceres sangat kecil, yaitu hanya sekitar 3°.[7][12] AtmosferTerdapat indikasi bahwa Ceres mungkin memiliki atmosfer yang lemah dan mengandung es uap air di permukaan.[63] Es air di permukaan tidak stabil di jarak yang kurang dari 5 SA dari Matahari,[64] sehingga es tersebut diduga akan menyublim jika dipaparkan langsung ke radiasi matahari. Es air dapat bermigrasi dari lapisan dalam ke permukaan, namun akan menguap dalam waktu yang sangat singkat. Akibatnya, melacak penguapan air bukanlah hal yang mudah. Air yang menguap dari wilayah kutub Ceres kemungkinan diamati pada awal tahun 1990-an, namun hal ini belum ditunjukkan secara jelas. Mungkin ada cara untuk melacak air yang menguap dari sekeliling kawah tubrukan atau dari celah di lapisan bawah permukaan Ceres.[8] Pengamatan ultraviolet dari wahana IUE melacak kandungan ion hidroksida di kutub utara Ceres, yang merupakan hasil dari disosiasi uap air akibat radiasi ultraviolet matahari.[63] Meskipun tidak banyak dibicarakan sebagai tempat adanya kehidupan luar bumi seperti di Mars dan Europa, kemungkinan keberadaan es air memicu dugaan bahwa ada kehidupan di Ceres,[65] dan bahwa buktinya dapat ditemukan dalam pecahan (ejecta) di Bumi yang mungkin berasal dari Ceres.[66] Orbit Ceres Ceres melalui orbit yang berada di antara Mars dan Jupiter (di sabuk asteroid) dengan periode sebesar 4,6 tahun Bumi.[5] Orbit ini terinklinasi (i = 10,6° dibandingkan dengan Merkurius 7° dan Pluto 17°) dan eksentrik (e = 0,08 dibandingkan dengan Mars 0,09).[5]
Dulu, Ceres dianggap sebagai bagian dari famili asteroid.[67] Asteroid dalam kelompok tersebut memiliki proper orbital elements yang mirip, yang mungkin menunjukkan asal usul yang sama. Ceres memiliki properti spektral yang berbeda dengan anggota famili lain, sehingga pengelompokan ini kini dinamai famili Gefion.[67] Ceres tampaknya merupakan penyelundup di familinya sendiri karena memiliki elemen orbit yang mirip tetapi asal usulnya berbeda.[68] Periode rotasi Ceres (hari di Ceres) tercatat sebesar 9 jam dan 4 menit.[10] Sementara itu, rasio resonansi orbit antara Ceres dan Pallas adalah 1:1.[69] Namun, resonansi sesungguhnya antara kedua objek tersebut tampaknya tidak mungkin terjadi; akibat massa yang relatif kecil bila dibandingkan dengan jarak, resonansi antar asteroid sangat jarang terjadi.[70] Transit planet dari CeresMerkurius, Venus, Bumi, dan Mars tampak melewati Matahari atau melakukan transit di Ceres. Transit yang paling sering terjadi adalah transit Merkurius, yang biasanya berlangsung setiap beberapa tahun, seperti pada tahun 2006 dan 2010. Transit Venus terjadi pada tahun 1953 dan 2051, Bumi pada tahun 1814 dan 2081, dan Mars pada tahun 767 dan 2684.[71] Ceres mungkin merupakan protoplanet yang terbentuk 4,57 miliar tahun yang lalu di sabuk asteroid.[26] Sementara sebagian besar protoplanet di Tata Surya Dalam bergabung dengan protoplanet lain dan membentuk planet kebumian atau dikeluarkan dari Tata Surya oleh Jupiter,[72] Ceres diyakini berhasil bertahan.[26] Teori lain mengusulkan bahwa Ceres terbentuk di sabuk Kuiper dan nantinya pindah ke sabuk asteroid.[73] Evolusi geologis Ceres bergantung kepada sumber panas yang tersedia saat pembentukannya: friksi dari akresi planetesimal dan peluruhan berbagai radionuklida (kemungkinan termasuk unsur berumur pendek seperti 26Al). Hal tersebut diduga cukup untuk mendiferensiasi Ceres menjadi inti berbatu dan mantel ber-es setelah pembentukannya.[12][26] Proses ini mungkin menyebabkan pelapisan kembali oleh vulkanisme dan tektonika air yang menghapis fitur geologis kuno.[26] Karena ukurannya yang kecil, Ceres akan mendingin lebih cepat, sehingga proses pelapisan kembali berhenti.[26][27] Es di permukaan akan menyumblim secara perlahan dan meninggalkan mineral terhidrasi seperti lempung dan karbonat.[13] Kini, Ceres tampak tidak aktif secara geologis.[12] Keberadaan es air[7] mungkin menunjukkan bahwa Ceres memiliki lapisan air di dalam.[26][27] Lapiasn hipotetis ini sering kali disebut samudra.[13] Jika lapisan air memang ada, lapisan tersebut diyakini berada di antara inti berbatu dan mantel ber-es seperti di Europa.[26] Keberadaan samudra menjadi lebih mungkin bila larutan (contohnya garam), amonia, asam sulfat, dan senyawa antibeku lainnya larut di air.[26] Pada masa oposisi dekat perihelion, magnitudo tampak Ceres dapat mencapai +6,7.[14] Walaupun masih terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, dalam keadaan tertentu orang yang bermata tajam dapat melihat planet katai ini. Kenampakan Ceres yang paling jelas adalah pada tanggal 18 Desember 2012 (6,73).[15] Satu-satunya asteroid lain yang dapat mencapai magnitudo sebesar itu adalah 4 Vesta, dan, pada masa oposisi dekat perihelion, 2 Pallas dan 7 Iris.[74] Saat konjungsi, magnitudo tampaknya mencapai +9,3, sehingga dapat dilihat dengan binokular saat langit sedang gelap. Beberapa pengamatan penting Ceres meliputi:
Penggambaran wahana Dawn dan mesin roket ionnya, dengan Vesta, Ceres (kanan), dan asteroid lain di belakangnya. Hingga saat ini, hanya ada satu wahana antariksa yang berhasil mengunjungi sekaligus mengorbit Ceres, yaitu Dawn milik NASA. Sebelumnya, sinyal radio dari wahana di orbit di sekitar dan di permukaan Mars telah dimanfaatkan untuk memperkirakan massa Ceres berdasarkan perturbasi Ceres terhadap gerakan Mars.[22] Wahana Dawn yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 2007 mengorbit asteroid 4 Vesta dari 15 Juli 2011 hingga 5 September 2012[78] dan melanjutkan perjalanannya ke Ceres. Wahana ini tiba di Ceres pada tanggal 6 Maret 2015, lima bulan sebelum New Horizons tiba di Pluto.[79] Maka, Dawn menjadi wahana antariksa pertama yang mempelajari planet katai ini dari dekat. Berdasarkan profil misi Dawn, wahana tersebut memasuki orbit Ceres di ketinggian 13.500 km, dan hanya bertahan selama kurang lebih satu orbit (lima belas hari). Wahana tersebut kemudian mengurangi jarak orbitnya hingga 4.400 km untuk orbit pengamatan kedua selama tiga minggu, dan kemudian ke ketinggian 1.470 km untuk Orbit Pemetaan Ketinggian Tinggi (HAMO) selama dua bulan, dan kemudian ke ketinggian 375 km untuk Orbit Pemetaan Ketinggian Rendah (LAMO) selama setidaknya tiga bulan.[80] Alat yang ada di wahana tersebut meliputi kamera, spektrometer visual dan inframerah, dan pelacak sinar gamma dan neutron. Alat-alat tersebut digunakan untuk menyelidiki bentuk dan komposisi unsur Ceres.[79]
|