Tuliskan tata cara melaksanakan salat jumat

Reporter : Sugiono

Setiap laki-laki Muslim harus tahu tata cara sholat Jumat yang benar, lengkap dari awal sampai akhir.

Dream - Dalam Islam sholat Jumat hukumnya fardhu 'ain atau wajib bagi setiap laki-laki Muslim. Setiap laki-laki yang beragama Islam harus mengerjakan sholat tersebut tanpa terkecuali.

Seperti sholat wajib lainnya, setiap laki-laki Muslim juga harus tahu tata cara sholat Jumat yang benar, lengkap dari awal sampai akhir.

Hukum sholat fardu 'ain membuat setiap laki-laki Muslim yang meninggal sholat jumat tanpa alasan yang diperkenakan secara syar'i dianggap telah melakukan perbuatan dosa besar.

Mengerjakan sholat Jumat yang benar harus lengkap dari awal sampai akhir. Termasuk sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat Jumat.

Karena itu sholat Jumat tidak boleh dikerjakan sepotong-sepotong. Jika mengerjakan sholat Jumat tidak benar dan lengkap, bisa mengurangi nilai pahalanya.

Hukum Sholat Jumat

Hukum mengerjakan sholat Jumat adalah wajib bagi setiap laki-laki Muslim. Hal itu tercantum dalam Surat Al Jumuah ayat 9.

Artinya: " Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Jumuah : 9)

Selain Alquran, sholat Jumat juga disebut wajib bagi kaum laki-laki dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan Hakim.

Artinya: " Sholat Jumat itu wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang: budak, wanita, anak-anak atau orang yang sakit." (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi dan Hakim)

Syarat Sholat Jumat

Dari keterangan hukum sholat Jumat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan tentang syarat sholat Jumat. Di hadis tersebut juga disebutkan golongan orang yang tidak wajib mengerjakan sholat Jumat.

Berikut adalah syarat sholat Jumat menurut sunnah Rasulullah:

  • Beragama Islam
  • Sudah dewasa atau baligh
  • Tidak gila atau mengalami gangguan mental lainnya
  • Laki-laki (wanita tidak wajib sholat Jumat)
  • Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat)
  • Bertempat tinggal tetap atau menetap atau bermukim (orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib sholat Jumat)
  • Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib mengerjakan sholat Jumat. Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW. Artinya: " Bagi musafir tidak wajib sholat Jumat." (HR. Daruquthni)

Ancaman Bagi yang Meninggalkan Sholat Jumat

Karena sifatnya yang wajib, maka laki-laki Muslim harus tahu tata cara sholat Jumat yang benar sesuai Sunnah.

Karena ancaman bagi yang meninggalkan sholat Jumat sangat mengerikan. Hal itu diungkapkan dalam hadis Rasulullah SAW.

Artinya: Dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, " Hendaknya orang yang suka meninggalkan sholat Jumat itu menghentikan kebiasan buruknya, atau Allah akan mengunci mata hatinya, lalu ia akan menjadi orang Ghafilin atau orang Lalai." (HR. Muslim, No. 865).

Sungguh menakutkan jika mata hati sudah dikunci oleh Allah. Karena tidak akan bisa membedakan mana yang benar dan salah, mana yang halal dan haram.

Hatinya sudah tidak ingat manusia lagi, apalagi Allah. Semua yang dipikirkan hanyalah tentang dunia yang tidak abadi ini.

Hadis lain juga memperingatkan ancaman bagi yang meninggalkan sholat Jumat ini.

Artinya: Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Siapa yang meninggalkan sholat Jumat sebanyak 3 kali, bukan karena darurat atau halangan maka Allah akan mengunci hatinya (HR. Ibnu Majah).

Karena itulah, setiap laki-laki Muslim wajib tahu tata cara sholat Jumat yang benar, lengkap dari awal sampai akhir.

Tuliskan tata cara melaksanakan salat jumat
Tata Cara Sholat Jumat Dan Amalan Pengiringnya. (Foto: Shutterstock.com)

3 dari 9 halaman

Dalam tata cara sholat Jumat yang benar dan lengkap, jamaah sebaiknya mengerjakan sholat sunnah Qabliyah Jumat.

Sholat sunnah Qabliyah Jumat ini dapat dikerjakan semampunya sebelum khatib naik ke atas mimbar.

Dasar hukumnya adalah hadis Bukhari di mana Rasulullah telah bersabda yang artinya, " Seseorang datang dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sedang berkhotbah pada hari Jumat, maka Nabi berkata kepada orang tersebut, 'Apakah engkau telah sholat?' Ia menjawab, 'Belum'. Nabi berkata, 'Bangun dan sholatlah!'." (HR. Bukhari)

Berikut ini adalah bacaan niat sholat sunnah Qabliyah Jumat 2 rakaat dan 4 rakaat.

Niat sholat sunnah Qabliyah Jumat 2 rakaat

USHALLI SUNNATAL JUM’ATI RAK’ATAINI QABLIYYATAL-LILLAHI TA’ALA

Artinya: " Aku niat sholat sunah sebelum Jumat dua rakaat karena Allah Taala."

Niat sholat sunnah Qabliyah Jumat 4 rakaat dengan satu kali salam

USHALLI SUNNATAL JUM’ATI ARBA’A RAKAATIN QABLIYYATAL-LILLAHI TA’ALA

Artinya: " Aku niat sholat sunah sebelum Jumat empat rakaat karena Allah Taala."

6 dari 9 halaman

Setelah selesai mengerjakan sholat Jumat, dianjurkan untuk dzikir. Kemudian membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-naas.

Masing-masing dari surat Alquran itu dibaca sebanyak tujuh kali. Soal membaca surat Alquran ini dijelaskan Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar An Nawawi.

" Dari aisyah RA berkata, Rasulullah Saw bersabda, ’barang siapa yang membaca (setelah sholat Jumat) Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas sebanyak tujuh kali, maka Allah akan menghindarkannya dari keburukan (kejahatan) sampai Jumat berikutnya'."

7 dari 9 halaman

Tentang membaca doa sholat Jumat, tergantung dari pada imam yang memimpin sholat. Namun dianjurkan untuk membaca doa sholat Jumat berikut ini.

ALLAAHUMMA YAA GHANIYYU YAA HAMIID YAA MUBDI’U YAA MU’IID, YAA RAHIIMU YAA WADUUD, AGHNINII BIHALAALIKA ‘AN HARAAMIK, WA BITHAA’ATIKA ‘AN MA’SHIYATIK WA BIFADHLIKA’AMAN SIWAAK.

Artinya: " Wahai Allah! Yang Maha Kaya, Yang Maha Terpuji, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Mengembalikan, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Mengasihi. Berikanlah aku kekayaan dengan barang-Mu yang halal, jauh dari barang yang haram, dan dengan berbuat taat kepada-Mu, jauh dari berbuat maksiat, dan dengan anugerah-Mu, jauh dari (meminta) kepada selain-Mu."

Demikian tadi bacaan doa sholat Jumat yang sebaiknya dihafal dan diamalkan setelah mengerjakan sholat Jumat.

9 dari 9 halaman

Diwajibkannya sholat Jumat bagi laki-laki adalah salah satu keutamaannya. Selain itu, keutamaan sholat Jumat yaitu terhapusnya dosa-dosa yang telah lalu. Bahkan pahala sholat Jumat juga dihitung layaknya pergi haji bagi orang-orang yang fakir dan miskin.

Maka dati itu, niatkan sholat Jumat dengan tulus dan ikhlas agar mendapatkan keutamaannya yang akan dibahas di bawah ini:

Keutamaan sholat Jumat yang pertama adalah menghapuskan segala dosa. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ di antara sholat lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

2. Menyempurnakan Agama dan Mencukupkan Nikmat

Sholat Jumat akan menyempurnakan agama bagi orang beriman. Selain itu, Allah Swt juga akan mencukupkan nikmatnya di dunia.

Allah berfirman dalam Surat Al Maidah ayat3, “ pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."

3. Disebut Asy Syahid

Hari Jumat termasuk hari yang sangat mulia. Melaksanakan kewajiban sholat Jumat akan memberikan pahala yang luar biasa. Apalagi hari Jumat disebut sebagai Asy-Syahid. Ulama menafsirkan Surat Al Buruj ayat 3, " dan yang menyaksikan dan yang disaksikan."

Menurut Ibnu Umar, yang dimaksud asy-syahid dalam ayat tersebut adalah hari Jumat, sedangkan al masyhud adalah hari nahr (Idul Adha).

4. Berpahala Seperti Berkurban

Menurut hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah menyampaikan bahwa orang yang mandi wajib kemudian pergi ke masjid untuk sholat Jumat, maka akan mendapat pahala setara dengan berkurban seekor unta, sapi, kambing, hingga para malaikat mendengarkan dzikirnya.

5. Langkah Menuju Sholat Jumat Berpahala Puasa Setahun

Keutamaan sholat Jumat sangatlah besar. Bahkan langkah menuju masjid untuk sholat Jumat berpahala puasa satu tahun.

Hadis dari Aus bin Aus, Rasulullah Saw bersabda, “ barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.” (HR. Tirmidzi)

Dalam sepekan terdapat tujuh hari. Salah satu hari tersebut adalah hari Jumat. Dalam agama Islam, Jum'at adalah hari yang paling agung karena terdapat banyak keutamaan di dalamnya.

Banyak sekali amalan yang disunnahkan bagi seorang muslim pada hari Jumat, salah satunya adalah sholat Jumat. Selama ini kita sering melihat ayah, kakak, atau teman lelaki yang melaksanakan sholat Jumat di siang hari.

Dinamakan sholat Jumat karena sholat ini hanya dikerjakan pada hari Jumat. Sholat ini juga memiliki perbedaan dari sholat fardhu ataupun sunnah lainnya. Tidak hanya itu, sholat Jumat pun memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan.

Berikut penjelasan tentang sholat Jumat lengkap dengan hukum, bacaan niat, dan keutamaannya yang penulis rangkum dari berbagai sumber, Rabu [16/10].

Pengertian sholat Jumat.

foto: Instagram/@nasaapparel.id

Sholat Jumat adalah ibadah sholat wajib yang dikerjakan secara berjama'ah bagi lelaki muslim pada setiap hari Jumat, yang menggantikan sholat Zuhur.

Waktu sholat Jumat.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa waktu sholat Jumat sama dengan waktu sholat Zuhur. Hal ini diambil dari kesepakatan para sahabat yang tercantum dalam hadis dari Anas bin Malik RA:

"Rasulullah SAW mengerjakan sholat Jumat apabila matahari telah tergelincir."[HR. Abu Dawud dan Abu Ya’la]

Hukum sholat Jumat.

Sholat Jumat merupakan kewajiban bagi orang yang beriman. Hal ini sesuai dengan ayat pada QS. Al- Jumu'ah yang memiliki arti:

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. "[Al Jumu'ah; 62:9]

Terdapat dua golongan dalam mengerjakan sholat Jumat, yaitu golongan yang wajib dan tidak wajib.

- Golongan wajib.

Sholat Jumat diwajibkan bagi seorang muslim laki-laki yang merdeka, menetap, dan bukan seorang musafir serta tidak memiliki halangan atau uzur apa pun. Hal ini sesuai dengan dalil berikut ini:

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui" [QS. Al Jumu'ah: 9].

Selain itu, mayoritas ulama menyebutkan jika budak sahaya tidak wajib untuk melaksanakan sholat Jumat berdasarkan hadist berikut:

Thariq bin Syihab dari nabi SAW: "Jumatan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empat [golongan]: budak sahaya, wanita, anak kecil, atau orang yang sakit." [HR. Abu Dawud dalam as-Sunan. An-Nawawi menyatakannya sahih dalam al-Majmu', demikian pula al-Albani dalam Shahih al-Jami' dan al-Irwa’].

Menurut penjelasan para ulama hal ini juga dikarenakan manfaat diri budak sahaya dimiliki oleh tuannya sehingga ia tidak leluasa dan izinnya atas tuannya.

Kemudian wajib bagi orang yang menetap dan bukan musafir. Hal ini tercantum dalam hadist berikut:

Jabir yang menyebutkan sholat Nabi SAW di Padang Arafah pada hari Jumat. Jabir mengatakan: "Kemudian [muazin] mengumandangkan azan lalu iqamah, nabi SAW salat zhuhur. Kemudian [muazin] iqamah, lalu salat ashar." [Shahih Muslim, "Kitabul Hajj" no. 1218].

Dalam hadits lain: "Rasulullah SAW dahulu melakukan safar/bepergian dan dia tidak salat Jum'at dalam safarnya. Ketika nabi SAW menunaikan haji wada’ di Padang Arafah [wukuf] pada hari Jum'at, dia salat zuhur dan ashar dengan menjamak keduanya dan tidak salat Jum'at. Demikian pula para al-Khulafa’ ar-Rasyidin. Mereka safar untuk haji dan selainnya, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang salat Jum’at saat bepergian. Demikian pula para sahabat nabi selain al-Khulafa’ ar-Rasyidin dan yang setelah mereka.” [al-Mughni 3/216, Ibnu Qudamah].

- Golongan yang tidak wajib.

Dari Thariq bin Syihab dari Nabi SAW: "Jumatan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empat [golongan]: budak sahaya, wanita, anak kecil, atau orang yang sakit." [HR. Abu Dawud dalam as-Sunan.An-Nawawi menyatakannya sahih dalam al-Majmu', demikian pula al-Albani dalam Shahih al-Jami’ dan al-Irwa'].

Dari hadis ini terdapat empat golongan yang tidak diwajibkan untuk melaksanakan sholat Jumat, yaitu:

1. Budak

2. Wanita

3. Anak kecil

4. Orang sakit

Selain itu, dari hadis sebelumnya disebutkan bahwa musafir tidak diwajibkan untuk melakukan sholat Jumat. Dalam hadis lain: "Pena terangkat dari tiga golongan: dari orang yang tidur sampai dia bangun, dari anak kecil sampai dia dewasa, dan dari orang gila sampai dia [kembali] berakal [waras]." [Shahih at-Tirmidzi].

Yang dimaksud dengan "pena terangkat" adalah tidak adanya beban syariat atau yang diwajibkan padanya. Maka dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa golongan yang tidak diwajibkan untuk melaksanakan sholat Jumat adalah:

1. Wanita

2. Budak

3. Anak kecil

4. Orang sakit

5. Musafir

6. Orang gila

7. Orang tertidur pulas

8. Muallaf dengan adanya halangan

Ancaman meninggalkan sholat Jumat.

Karena sholat Jumat adalah sholat yang diwajibkan pada seorang muslim, maka terdapat ancaman bagi yang meninggalkan.

- Ditutup pintu hati dan terhalangnya hidayah.

Dalam keterangan al-Munawi dalam bukunya Faidhul Qodir menjelasakan bahwa yang dimaksud ‘Allah kunci hatinya’ adalah Allah akan menutup hatinya dan menghalangi masuknya hidayah dan rahmat ke dalam hatinya. Kemudian digantikan dengan kebodohan, sifat beringas, dan keras kepala. Sehingga hatinya seperti hati orang munafik.

- Termasuk orang yang lalai.

Dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Hendaknya orang yang suka meninggalkan jumatan itu menghentikan kebiasaan buruknya, atau Allah akan mengunci mati hatinya, kemudian dia menjadi orang ghafilin [orang lalai]." [HR. Muslim].

- Termasuk orang munafik.

Dari Usamah, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang mendengar adzan jumatan 3 kali, kemudian dia tidak menghadirinya maka dicatat sebagai orang munafik." [HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir, dan dihasankan al-Albani dalam Shahih Targhib].

Keutamaan Sholat Jumat.

Tentu Allah SWT tidak mewajibkan hamba-Nya atas sesuatu yang tidak memiliki keutamaan di dalamnya. Berikut adalah keutamaan sholat Jumat yang penulis lansir dari beberapa sumber:

1. Ibarat mengerjakan sholat dan puasa selama setahun.

"Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat lalu ia bergegas pergi [ke masjid], mendengar dan memperhatikan khutbah, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun." [HR. Tirmidzi; shahih].

2. Penghapus dosa.

"Sholat lima waktu dan sholat Jumat yang satu ke Jumat yang berikutnya dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar." [HR. Muslim].

3. Memiliki pahala yang besar.

"Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi jinabat, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berqurban dengan seekor unta". [HR. Bukhari dan Muslim].

Syarat sholat Jumat.

Agar sholat kita diterima oleh Allah SWT tentu kita harus memenuhi syarat sah sholat Jumat. Berikut ini adalah syarat sholat Jumat:

1. Dilakukan secara berjamaah di suatu daerah

2. Diikuti minimal oleh 40 makmum

3. Jumlah 40 jamaah seluruhnya wajib berasal dari daerah tersebut

4. Dilakukan pada waktu zuhur pada hari Jumat

5. Dilaksanakan di masjid atau tempat yang sudah ditentukan

6. Didahului dengan dua khutbah

Sunnah sebelum sholat Jumat.

1. Mandi besar atau mandi wajib.

"Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi jinabat, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berqurban dengan seekor unta". [HR. Bukhari dan Muslim].

2. Memangkas kumis atau merapikan rambut.

"Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." [Muttafaq 'alaih]

3. Bersiwak atau sikat gigi.

"Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." [Muttafaq 'alaih].

4. Memakai minyak wangi.

"Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum'at dan bersuci sebisa mungkin, kemudian dia memakai wangi-wangian atau memakai minyak wangi, lalu pergi ke masjid dan [di sana] tidak memisahkan antara dua orang [yang duduk berjajar], kemudian dia salat yang disunnahkan baginya, dan dia diam apabila imam telah berkhutbah, terkecuali akan diampuni dosa-dosanya antara Jum'at [itu] dan Jum’at berikutnya selama dia tidak berbuat dosa besar."[HR. Al-Bukhari].

5. Datang lebih awal ke masjid.

"Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." [Muttafaq 'alaih].

6. Memperbanyak sholawat.

"Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jum'at, sesungguhnya tidak seorang pun yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jum'at kecuali diperlihatkan kepadaku shalawatnya itu." [HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi].

Niat sholat Jumat.

Niat diperlukan agar kita fokus terhadap apa yang akan kita kerjakan, begitupun pada sholat Jumat. Para ulama sepakat bahwa niat tidak perlu diucapkan secara lisan dengan suara keras, namun cukup diucap dalam hati dengan suara lirih. Adapun bacaan niat sholat Jumat, yaitu:

Ushollii fardhol jum'ati rak'ataini adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat melakukan sholat wajib Jumat 2 rakaat sebagai makmum, karena Allah Taala".

Tata cara sholat Jumat.

Dari penjelasan sebelumnya dalam bahasan syarat sah sholat Jumat, disebutkan bahwa sholat Jumat harus dilakukan secara berjamaah dan didahului dengan dua khutbah Jumat.

Khutbah pertama disampaikan oleh Khatib dengan memuji Allah SWT, bersholawat, mengucap syahadat dan menyampaikan pesan kebaikan menurut agama Islam.

Sesudah khutbah pertama, kemudian khatib duduk sejenak lalu berdiri untuk menyampaikan khutbah kedua diakhiri dengan doa.

Sholat Jumat sendiri berjumlah dua rakaar yang dilakukan secara berjamaah dan dipimpin oleh iman.

Tata cara sholat Jumat singkat:

1. Membaca niat sholat Jumat

2. Melakukan gerakan Takbiratul Ihram diikuti dengan membaca doa Iftitah

3. Membaca surat Al- Fatihah

4. Membaca surat atau ayat dalam Al- Qur'an

5. Takbiratul ihram

6. Melakukan ruku' secara tuma'ninah

7. Melakukan I'tidak dengan tuma'ninah

8. Melakukan sujud secara tuma'ninah

9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

10. Sujud kedua dengan tuma'ninah

11. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua

12. Membaca surat Al- Fatihah

13. Membaca surat atau ayat dari Al- Qur'an

14. Melakukan takbiratul Ihram

15. Ruku' dengan tuma'ninah

16. I'tidal dengan tuma'ninah

17. Sujud dengan tuma'ninah

18. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

19. Melakukan sujud kedua dengan tuma'ninah

20. Duduk tahiyat akhir dengan tuma'ninah

21. Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri

Oleh: Hameda Rachma

Video yang berhubungan