Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Kehamilan terkadang bisa sangat melelahkan. Saat hamil, Mums harus tidur yang cukup supaya bisa mengatasi kelelahan tersebut. Tapi, sulit ya menemukan posisi tidur yang nyaman saat hamil dan aman. Nah, banyak nih yang bertanya, bolehkah tidur telentang saat hamil?

 

Mungkin Mums pernah dengar bahwa saat hamil tidak boleh tidur telentang. Hal ini bisa membuat Mums khawatir jika di suatu pagi Mums bangun dari tidur dalam posisi telentang. Sebenarnya, tidur telentang di trimester pertama dan kedua masih aman.

 

Namun, tidur telentang di trimester ketiga berbahaya dan meningkatkan risiko kematian janin dalam kandungan. Nah, supaya Mums lebih paham tentang bolehkah tidur telentang saat hamil, baca penjelasan berikut ini!

 

Baca juga: Benarkah Bisa Cepat Pulih Setelah Operasi Caesar dengan Metode ERACS?
 

Bolehkah Tidur Telentang saat Hamil?

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidur telentang saat hamil meningkatkan risiko preeklampsia, bayi lahir dengan berat badan rendah, menghambat pertumbuhan janin, dan kematian janin dalam kandungan. 

 

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa posisi tidur tidak memiliki pengaruh signifikan selama 28 minggu pertama kehamilan. Saat bayi, plasenta, dan cairan rahim menjadi lebih berat, posisi tidur mulai berpengaruh.

 

Memasuki trimester ketiga dan mendekati persalinan, rahim yang membesar bisa menekan pembuluh darah yang penting, termasuk yang mengalirkan nutrisi ke janin sehingga bisa menyebabkan masalah-masalah seperti berat badan janin rendah, preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, dan kematian janin dalam kandungan.

 

Berat dan kehamilan ini yang menentukan apakah tidur telentang aman atau tidak. Oleh sebab itu, sebaiknya Mums konsultasi dengan dokter tentang posisi tidur yang aman untuk Mums. 

 

Baca juga: Stimulasi Puting untuk Bantu Induksi Persalinan, Apa yang Perlu Diperhatikan?
 

Risiko yang Mungkin terjadi Jika Bumil Tidur Telentang

Tidur telentang saat hamil berbahaya ketika rahim Mums semakin membesar, yaitu sekitar usia kehamilan 28 minggu. Kandungan di dalam rahim, termasuk janin, plasenta, dan cairan ketuban meningkat sekitar ⅓ dari kenaikan berat badan Mums selama hamil. 

 

Saat Mums tidur dalam posisi telentang,  rahim dan isinya akan menimpa pembuluh balik yang disebut vena cava inferior. Pembuluh  balik ini mengembalikan darah dari abdomen ke jantung. Jika pembuluh balik ini tertekan, bisa menyebabkan gangguan aliran darah sehingga berat badan lahir bayi rendah, preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, dan kematian janin.

 

Preeklampsia

Terlalu banyak tekanan pada vena cava bisa meningkatkan risiko preeklampsia atau tekanan darah tinggi saat hamil. Gejala preeklampsia di antaranya sakit kepala, kelahiran prematur, atau kematian janin.

 

Menghambat Pertumbuhan Janin dan Berat Badan Lahir Bayi Rendah

Tidur telentang di usia kehamilan 30 minggu atau ketika sudah memasuki trimester ketiga bisa menekan vena cava, sehingga menghambat aliran darah, dan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan janin. 

 

Pertumbuhan janin yang terhambat bisa menyebabkan berat badan lahir bayi rendah. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko gangguan pernapasan dan penyakit kuning. 

 

Kematian Janin

Penelitian menemukan bahwa tidur telentang saat hamil, khususnya setelah usia kehamilan memasuki usia 28 minggu, meningkatkan risiko kematian janin dalam kandungan. Tidur telentang meningkatkan risiko stres pada janin, sehingga juga meningkatkan risiko kematian janin. 

“Salah satu masalah yang kerap dialami oleh ibu hamil adalah mendapatkan posisi tidur yang nyaman. Agar tidur tetap berkualitas, ibu dapat mencoba posisi tidur miring ke kiri atau setengah bersandar.”

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Halodoc, Jakarta – Apabila sedang mengandung, ibu tentunya akan mengalami banyak sekali perubahan pada tubuh. Misalnya, punggung yang sakit, perut terasa begah dan tidak nyaman, hingga payudara yang terasa mengeras. Namun, masalah lain yang tak kalah seringnya dijumpai pada ibu hamil adalah sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman. 

Ketika masih berada pada trimester pertama, hal ini sebenarnya tidak terlalu menjadi persoalan. Namun, ketika perut mulai membesar karena janin yang mulai berkembang, ibu baru akan merasakan sulit untuk menemukan posisi tidur yang tepat.

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Posisi Tidur yang Tepat untuk Ibu Hamil

Studi dari Pakistan Journal of Medical Sciences menyebutkan, sebanyak 78 persen ibu yang sedang hamil mengalami gangguan tidur. Tidak hanya tidur menjadi tidak nyenyak, tetapi juga tidak mendapatkan posisi tidur yang tepat.

Sementara itu, sebanyak 15 persen ibu hamil mengalami sindrom kaki gelisah, terutama ketika memasuki usia kehamilan trimester ketiga. Agar tidur menjadi lebih nyaman, berikut posisi tidur yang baik untuk ibu hamil yang dapat dicoba:

  1. Posisi tengkurap
Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Saat kehamilan masih berada pada bulan pertama, ibu masih bisa tidur dengan posisi tengkurap. Ibu tidak perlu cemas dengan kondisi janin, sebab cairan ketuban dan dinding rahim akan tetap memberikan perlindungan pada janin dari risiko terjepit.

  1. Posisi telentang
Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Posisi telentang juga masih bisa dilakukan pada trimester pertama, setidaknya sampai kehamilan berusia dua bulan. Namun, posisi tidur ini tidak boleh dilakukan terus-menerus. Sebab, tidur telentang juga meningkatkan risiko berbagai masalah kehamilan dan kelahiran. Selain itu, jangan lupa untuk menaruh bantal sebagai sandaran punggung.

  1. Posisi miring ke kiri
Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Memasuki trimester dua, perut ibu mulai membesar, sehingga posisi tengkurap dan telentang tak lagi disarankan. Ketika kehamilan ibu masuk pada usia ini, sebaiknya ibu berbaring menghadap ke kiri ketika hendak beristirahat.

Sebab, posisi ini bisa membuat nutrisi dan oksigen mengalir lebih optimal ke janin. Tentunya, ini akan membuat ibu menjadi lebih nyaman. Posisi ini juga memastikan ibu tidak terlalu memberikan banyak tekanan pada organ hati, dan membuat ginjal lebih sehat, sehingga pembengkakan pada kaki dan tangan pun berkurang. 

  1. Posisi tiga perempat
Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Posisi tidur yang baik untuk ibu hamil selanjutnya adalah posisi tiga perempat. Supaya bisa melakukannya, ibu memerlukan bantuan bantal hamil. 

Letakkan satu kaki pada bagian bawah bantal, sedangkan kaki lainnya pada bagian atas bantal. Posisi ini memungkinkan sirkulasi darah yang lebih lancar sekaligus membantu mengurangi sendi dan otot menegang.

  1. Posisi setengah bersandar
Tidur telentang saat hamil 4 bulan

Memasuki trimester ketiga menjelang persalinan, perut ibu akan semakin membesar. Area selangkangan juga bisa terasa nyeri dan tidak nyaman karena posisi bayi yang semakin turun dan menekan area tersebut. Tak heran jika ibu akan semakin tidak nyaman saat beristirahat. 

Guna menghindarinya, ibu bisa mencoba posisi tidur setengah bersandar. Gunakan banyak bantal untuk menopang bagian punggung dan perut. Selain itu, bantal juga diperlukan untuk menopang kaki sehingga tidak terjadi edema.

Apabila ibu masih tetap merasa tidak nyaman atau merasakan gejala lain saat hamil, ibu bisa tanyakan langsung pada dokter spesialis kandungan di aplikasi Halodoc. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc di ponsel ibu dan pilih dokter yang ibu inginkan. 

Bolehkah tidur terlentang saat hamil 4 bulan?

Tidur telentang saat hamil sebenarnya aman, kok, selama tidak dilakukan dalam waktu yang terlalu lama atau jika usia kehamilan masih di trimester pertama.

Hamil 4 bulan sebaiknya tidur bagaimana?

Posisi tidur yang disarankan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri. Posisi ini disarankan karena dapat meningkatkan aliran darah ke plasenta, sehingga janin akan memperoleh aliran darah dengan optimal. Selain itu, posisi ini dapat mencegah rahim menekan organ hati yang terletak di bagian kanan perut.

Apa yg terjadi jika ibu hamil tidur telentang?

Dalam penelitian, posisi tidur telentang mulai usia kehamilan 28 minggu bisa meningkatkan risiko kematian janin 2,6 kali lipat lebih tinggi daripada posisi tidur miring. Selain itu, tidur telentang bisa menyebabkan sakit punggung, masalah pernapasan, gangguan pencernaan, dan berkurangnya peredaran darah.

Kapan bumil tidak boleh tidur terlentang?

Ternyata, seperti dilansir dari Cleveland Clinic, sebagian besar perempuan bisa tidur telentang hingga usia kehamilan 20 minggu atau sekitar bulan kelima, karena perut masih belum begitu membesar sehingga mampu menimbulkan tekanan yang menyulitkan, seperti sesak napas atau susah tidur.