Jenis olahraga apa saja yang perlu Dihindari oleh penderita hipertensi

Jenis olahraga apa saja yang perlu Dihindari oleh penderita hipertensi

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

Olahraga pada umumnya baik untuk kesehatan, namun ada yang harus dihindari jika Anda menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Suara.com - Umumnya olahraga baik untuk menjaga tubuh tetap bugar. Namun bagi Anda yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, maka ada bentuk olahraga yang perlu dihindari. 

Melansir dari Express, hipertensi memicu tekanan berlebih pada pembuluh darah dan organ vital lain. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke hingga serangan jantung. 

Olahraga pada umumnya bisa membantu mengontrol tekanan darah, namun tidak dengan angkat beban. Menurut Blood Pressure Inggris, angkat beban menjadi olahraga yang buruk bagi penderita hipertensi. 

Aktvitas angkat beban memicu tekanan yang tidak perlu pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini yang bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah. 

Baca Juga: Mau Anak Pintar? Ajak Anak Olahraga Sebelum Belajar

"Jenis olahraga dan aktivitas yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada tubuh Anda, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, maka cobalah untuk fokus pada aktivitas yang akan membantu jantung dan pembuluh darah Anda," catat Blood Pressure Inggris.

"Dalam hal ini Anda tidak boleh melakukan olahraga yang sangat intensif dalam waktu singkat, seperti lari cepat atau angkat beban. Kegiatan semacam ini akan dengan cepat meningkatkan tekanan darah dan memberikan tekanan yang tidak diinginkan pada jantung dan pembuluh darah," imbuhnya.

Sementara itu, aktivitas terbaik untuk tekanan darah adalah olahraga aerobik. Olahraga ini melibatkan semua kelompok otot besar yang dilakukan berulang dan berirama. Berenang, jogging, dan bersepeda adalah contoh aktivitas aerobik terbaik bagi penderita hipertensi.

Darah tinggi sendiri akan menimbulkan berbagai gejala, seperti jantung berdebar-debar, urin berdarah, dan sakit kepala parah.

Baca Juga: Seperti Minum Kopi, Olahraga 20 Menit Dapat Tingkatkan Kerja Otak

HerStory, Jakarta —

Banyak orang yang tak merasa dirinya menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Padahal hipertensi jadi salah satu penyebab penyakit yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung.

Oleh sebab itu, penting untuk melakukan gaya hidup sehat. Salah satunya dengan cara rutin berolahraga. Nah, bagi kamu penderita hipertensi, harus teliti jenis olahraga apa yang dilakukan. Pasalnya menurut penjelasan dari Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), spesialis jantung pembuluh darah RS Jantung Harapan Kita, penderita hipertensi sebaiknya menghindari olahraga yang terlalu berat.

"Penderita hipertensi dirasankan untuk olahraga yang sifatnya menekankan kepada durasi, misalnya jogging atau jalan cepat atau lari daripada olahraga yang menekankan pada beban," beber Dr. Ario dalam Virtual Media Briefing, Kamis (12/11/2020).

"karena secara prosesnya kalau melakukan olahraga yang menekankan pada beban, itu musti hati-hati bahwa pada saat itu terjadi peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba yang sangat tinggi," lanjut Dr. Ario.

Baca Juga: 6 Cara Mengecilkan Lengan, Bisa Dilakukan di Rumah!

Baca Juga: Jalankan Pola Hidup Sehat, Sophia Latjuba Tetap Menawan di Usia 49 Tahun

Jenis olahraga apa saja yang perlu Dihindari oleh penderita hipertensi

Selain aerobik, Anda juga bisa melakukan yoga sebagai olahraga alternatif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Meski penurunan tekanan darah dengan melakukan yoga tidak terlalu banyak, tetapi sudah cukup untuk mengurangi risiko penyakit jantung sebanyak 7% serta risiko stroke sebesar 10%.

Selain itu, yoga juga dapat membantu mengurangi stres serta beban pikiran yang Anda alami. Oleh karena itu, olahraga ini merupakan pilihan yang tepat untuk Anda yang mengidap hipertensi. Konsultasikan dengan dokter atau instruktur yoga Anda untuk mengetahui gerakan yoga apa saja yang cocok untuk penderita hipertensi.

5. Senam

Senam merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan untuk penderita hipertensi. Pasalnya, olahraga ini membuat tubuh Anda melakukan banyak pergerakan, tetapi tetap aman bagi fisik Anda.

Banyak jenis senam yang bisa dilakukan untuk penderita hipertensi, seperti senam aerobik, senam lantai, senam irama, atau senam tera. Senam aerobik umumnya sama dengan jenis aktivitas aerobik lainnya, yang dapat memacu detak jantung.

Berbeda dengan senam aerobik, senam lantai dilakukan sepenuhnya di atas lantai dengan menggunakan alas matras. Jenis senam ini bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran fisik dan kemampuan gerak serta meningkatkan kekuatan, kelenturan, kelincahan, dan keseimbangan tubuh.

Sementara itu, senam tera adalah olahraga fisik dan mental yang menggabungkan gerakan tubuh dengan teknik pernapasan. Gerakan pada senam ini dilakukan secara teratur dan harmonis sehingga cocok untuk penderita hipertensi. Pasalnya, beberapa studi menunjukkan aktivitas fisik yang teratur dapat menurunkan tekanan darah seseorang.

Selain olahraga yang direkomendasikan, ada beberapa olahraga lain yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Pasalnya, olahraga ini dapat meningkatkan tekanan darah Anda, meski hanya sementara, seperti angkat beban, terjun payung, lari, atau menyelam. Bila Anda ingin atau memang menekui jenis olahraga tersebut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Panduan aman sebelum, saat dan setelah olahraga untuk penderita hipertensi

Pada dasarnya, olahraga seperti yang disebutkan di atas memang aman dilakukan oleh penderita hipertensi. Namun, ada beberapa hal lainnya yang juga perlu Anda perhatikan sebelum, saat, dan setelah melakukan olahraga agar manfaatnya dapat Anda dapatkan secara maksimal.

Jenis olahraga apa saja yang perlu Dihindari oleh penderita hipertensi

Sebelum memulai olahraga, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi tertentu yang mengkhawatirkan.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa kondisi yang diharuskan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga, yaitu berusia di atas 45 tahun untuk pria dan 55 tahun untuk wanita, baru berhenti merokok, pernah mengalami serangan jantung, memiliki keluarga yang punya riwayat masalah jantung, obesitas, belum pernah rutin berolahraga, atau memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru.

Dokter tentunya akan merekomendasikan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi Anda serta memberi panduan kapan, bagaimana, dan seberapa lama olahraga perlu dilakukan. Bila Anda mengonsumsi obat, tanyakan juga pada dokter apakah akan ada perubahan respon tubuh atau efek samping yang terjadi dengan berolahraga.

Saat melakukan olahraga atau senam, penderita hipertensi perlu menerapkan beberapa hal agar aman untuk tubuh serta efektif dalam menurunkan tekanan darah. Berikut beberapa tips yang perlu Anda terapkan:

  1. Lakukan olahraga secara rutin dan teratur. Untuk olahraga dengan intensitas sedang, sebaiknya lakukan sebanyak 3-5 hari dalam seminggu, selama 30 menit per hari.
  2. Jika Anda memilih jenis olahraga yang berintensitas tinggi, misalnya berlari, lakukanlah sekitar 75 menit per minggu. Namun perlu diingat, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan jenis olahraga ini.
  3. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan jadikan olahraga sebagai kegiatan yang menyenangkan.
  4. Carilah teman berolahraga agar Anda tetap termotivasi dan lebih menikmatinya.
  5. Mulailah secara perlahan, apapun jenis olahraga yang Anda pilih. Mulailah dari tingkat pemula dengan waktu yang lebih singkat. Tingkatkan intensitas dan waktu olahraganya sedikit demi sedikit.
  6. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya, untuk mencegah cedera dan agar efektif untuk hipertensi Anda.
  7. Segera berhenti olahraga jika Anda mengalami tanda atau gejala hipertensi tertentu, seperti nyeri dada, leher, rahang, atau lengan, sesak nafas, pusing atau pingsan, atau detak jantung yang tidak teratur. Bila perlu, segera cari bantuan medis untuk menanganinya.
  8. Untuk menghindari gejala yang tidak diinginkan, pastikan kondisi tubuh Anda sedang fit sebelum melakukan olahraga.
  9. Beri tahu orang terdekat Anda tentang kondisi hipertensi Anda. Bila perlu, selalu bawa kartu medis untuk menerangkan detail kondisi kesehatan Anda.
  10. Jika Anda melewatkan satu sesi olahraga, jangan sekaligus bayarkan waktu yang terlewat di sesi berikutnya. Sebaiknya, cicil utang olahraga Anda sedikit demi sedikit dengan membaginya jadi 10 menit pada 3 hari berikutnya.

Jenis olahraga apa saja yang perlu Dihindari oleh penderita hipertensi

Setelah melakukan olahraga

Untuk dapat mengetahui dampak olahraga yang telah Anda lakukan, Anda perlu rutin melakukan cek tekanan darah. Anda bisa melakukan cek tekanan darah setiap kali Anda melakukan pemeriksaan ke dokter atau menggunakan tensimeter sendiri di rumah. Lakukan cek tekanan darah secara rutin, yaitu setiap 1 jam sebelum memulai olahraga dan 1 jam setelahnya.

Selain rutin melakukan cek tekanan darah, Anda pun perlu menerapkan pola hidup sehat lainnya yang dapat membantu mengontrol tekanan darah Anda, seperti diet DASH dengan menghindari berbagai makanan penyebab hipertensi serta mengonsumsi buah-buahan atau sayuran dan makanan penurun darah tinggi lainnya.